Spin-Off Kinsey
Spin-Off Kinsey
Pagi tadi Catherine, adik kembarnya baru diketahui menghilang. Anna merasa khawatir dan menghubungi teman-teman dekat Catherine untuk menanyakan keberadaannya. Dan mungkin si penelpon Anna adalah salah satu teman dekat Catherine.
Sementara Kinsey, dia tidak terlalu khawatir karena tahu adik kembarnya sudah aman daam perlindungan Vincent. Meski dia tidak begitu menyukai Vincent, dia harus mengakui... pria itu sudah berkorban banyak untuk adik tersayangnya.
"Siapa? Sepertinya orang itu terdengar sangat mengkhawatirkan kakakmu?" tanya Kinsey setelah Anna mengakhiri hubungannya dengan si penelepon.
"Dia teman baik kakak, dia sudah seperti kakak kedua kami. Namanya Katleen Morse." mendengar nama ini tangan Kinsey yang sedang memberi coretan pada lembar jawaban Anna terhenti. "Kak Kinsey juga mengenalnya? Dia penyanyi jazz terkenal."
"Aku tidak terlalu tertarik dengan selebritis. Yang ini salah." lanjutnya masih dengan nada serta ekspresi datar. Lalu pelajaran mereka berlanjut.
Meski Kinsey tidak menunjukkan ekspresi apapun, tapi hatinya berguncang begitu mendengar nama Katleen Morse. Sudah lama dia hampir tidak memikirkan anak perempuan yang menjadi cinta pertamanya.
Dia tidak mengikuti kabar terbaru mengenai penyanyi atau aktor yang sedang naik daun. Dia sama sekali tidak peduli dengan berita yang menurutnya tidak penting. Karena itu dia sama sekali tidak tahu anak yang pernah ditemuinya ketika masih berusia tujuh tahun, kini berhasil menjadi penyanyi terkenal.
Setelah mengantar Anna pulang ke Red Rosemary, Kinsey segera membrowsing nama 'Katleen Morse'. Langsung saja banyak foto cantik anak itu terpajang disana. Bahkan ada enam album lagunya juga terdaftar dengan detail disana.
Dia memilih satu foto dan membukanya untuk melihat wajah anak perempuan itu. Bukan. Anak itu bukanlah anak kecil yang imut lagi, tapi seorang gadis yang sangat rupawan. Katie bertumbuh menjadi gadis yang sangat menawan.
Kinsey membuka google untuk mencari gedung perusahaan entertainment gadis itu dan segera melajukan mobilnya kesana. Dia cukup beruntung setidaknya dia bisa melihat gadis itu walau hanya singkat.
Dia sengaja mengembalikan gantungan kunci yang merupakan tanda 'janji' mereka pada Katie. Dia merasa dia sudah tidak lagi bisa menemui gadis itu mengingat apa saja yang sudah dilakukannya selama belasan tahun terakhir ini. Dia merasa tidak layak berada disisi gadis itu. Karena itu dia memutuskan untuk mengakhirinya.
Kinsey masih berdiri cukup lama memandangi arah dimana punggung Katie menghilang. Di hati kecilnya dia merasa menyesal. Seandainya saja dia memiliki keberanian untuk mengajak gadis itu mengobrol lebih lama lagi. Seandainya saja dia bisa menghabiskan waktu bersama gadis itu lebih lama lagi.
Kinsey meledek dirinya sendiri. Selama ini dia terkenal akan keberaniannya. Dia tidak takut mati. Puluhan, ratusan bahkan ribuan orang akan dia lawan selama dia masih hidup dan berdiri. Tapi kini... dia merasa takut. Bagaimana kalau gadis itu membencinya? Bagaimana kalau gadis itu menolaknya?
Kinsey menghela napas pasrah karena setelah ini dia yakin, dia tidak akan bisa bertemu dengannya lagi.
Kinsey berbalik dan menyebrang menuju ke tempat parkir. Hanya saja dia merasa ada sesuatu yang menjanggal hatinya. Entah kenapa ada sesuatu yang menahannya untuk tidak pergi.
Anehnya dia tidak mendengar namanya disebut tapi dia merasa ada seseorang yang memanggilnya. Dan saat dia berbalik kembali, jantungnya bergetar melihat gadis itu disana. Gadis itu mencegat satu per satu orang yang berpakaian yang mirip dengannya.
Apakah gadis itu sedang mencarinya? Kinsey hendak melangkah untuk menyebrang kembali. Sayangnya, lampu tanda untuk berjalan bewarna merah dan dia tidak bisa menyebrang.
Katie tampak kecewa dan menyerah. Dia menundukkan kepalanya memandang sepasang gantungan kunci dengan sedih. Kinsey ingin sekali berteriak padanya bahwa dia ada disana. Dia ingin memanggil namanya, ingin membuatnya menoleh ke arahnya. Dia ingin melihat sepasang mata indah gadis itu lagi.
Namun saat dia hendak mengeluarkan suaranya untuk memanggil gadis itu, dia melihat sosok pria lain. Dia tidak tahu siapa pria itu tapi mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang berbahagia. Kinsey mengurungkan niatnya dan tertawa sinis... lebih ditujukan pada dirinya sendiri.
Dasar bodoh. Tentu saja dia sudah memiliki kekasih, bahkan mungkin mereka sudah menikah. Kau tidak pantas bersama dengannya. Tegur Kinsey pada dirinya sendiri.
Kinsey masih berdiri di tempatnya menyaksikan pasangan di seberang. Meski lampu tanda jalan berubah hijau, Kinsey tetap tidak bergerak. Dia baru berbalik pergi ke arah tempat parkir setelah punggung cinta pertamanya kembali menghilang.
Selamat tinggal cinta pertamaku. Selamat tinggal Katie. Semoga kau selalu berbahagia. Ucap Kinsey di dalam benaknya.
~~~~~♡♡♡~~~~~
Awww.. ternyata sedari awal Kinsey sudah tahu kalau Katie mencarinya. Tapi gara2 Aiden muncul, Kinsey salah paham dan mengira Katie sudah bahagia dengan pria lain. Batal deh pertemuan mereka kembali.
Rupanya sudah lama KK ini terjadi salah paham yang seharusnya bisa dihindari. Kalau seandainya Kinsey tetap nekat mendatangi Katie, mungkin Katie tidak akan diculik oleh Aiden.
Begitu juga saat bertemu di hari pernikahan Cathy. Kalau seandainya Katie nekat bicara langsung pada Kinsey mengenai kepergiannya (daripada nulis surat yang akhirnya disabotase Hillary), mungkin Kinsey dan Katie tidak harus berpisah enam tahun lalu.
Maaf ya, keduanya sering terjadi salah paham. Tapi saya janji.. setelah mereka semakin dekat, mereka tidak akan mudah saling salah paham lagi. Mohon bersabar menunggu ya :face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss: