My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Kondisi di Rusia



Kondisi di Rusia

"Jadi.. apa yang dilakukan teman Dexter di depan rumah kakak? Tanpa ada Dexter ataupun Evie. Hm?"     

Entah kenapa posisi mereka sekarang terbalik. Diego bersikap seperti seorang kakak yang overprotektif dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya. Sementara Chleo hanya bisa menundukkan kepala dalam diam seolah dirinya telah melakukan kesalahan.     

"Dia.. dia mengantarkanku pulang. Hanya itu."     

Diego tidak percaya akan jawaban yang menurutnya terlalu pendek.     

Biasanya kalau Diego akan bersikap menginterogasi seperti ini, Chleo hanya akan bersikap cuek dan menceritakan apa-apa saja yang dilakukannya bersama teman prianya. Chleo bahkan tidak akan merasa gugup ataupun merasa bersalah seperti saat ini tiap kali dia menceritakan aktivitasnya bersama teman-temannya.     

Justru hal inilah yang membuat Diego semakin curiga.     

"Kak Chleo, kau pasti melakukan sesuatu yang nakal, iya kan?"     

"Ha? Sesuatu yang nakal.. apa maksudmu?" untuk pertama kalinya semenjak interogasi dimulai Chleo mendongakkan kepalanya dengan wajah bingung.     

"Apakah kakak berencana menduakan kak Alexis?"     

"A.. Apa? Tentu saja tidak! Maksudku... ini namanya bukan menduakan. Aku belum menjawab perasaan Alexis padaku." Protes Chleo dengan tegas. "Lagipula, apa saja yang kulakukan bersama Axel bukan urusanmu. Besok dia akan menjemputku dan menemaniku wawancara di perusahaan Dexter. Kau tidak boleh bersikap tidak sopan padanya. Mengerti?"     

Setelah itu Chleo langsung bangkit berdiri dan segera mengunci diri didalam kamarnya. Dia langsung mengambil napas panjang karena sedari tadi dia menahan napasnya ketika melakukan sesi interogasi bersama adiknya.     

"Phew... ini pertama kalinya aku merasa takut pada adikku." Monolognya sembari berpura-pura mengusap keringat di keningnya.     

Sementara itu Diego yang masih duduk di sofa terperangah melihat reaksi kakaknya.     

Ini pertama kalinya kakaknya menegurnya. Ini juga pertama kalinya kakaknya membela seorang pria dihadapannya! Dan ini pertama kalinya Chleo memberitahunya rencananya untuk pergi bersama seorang pria!     

Astaga! Apakah dunia akan kiamat dalam waktu dekat? Ada apa dengan kakaknya?     

Apakah mungkin kakaknya ini mulai jatuh hati pada pemuda tadi? Lagipula pemuda tadi memiliki mata biru cemerlang.     

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Chleora Regnz memiliki suatu perasaan khusus terhadap orang bermata biru. Jangan-jangan kakaknya mulai beralih? Lagipula selama ini teman-teman pria yang mendekati Chleo tidak memiliki mata biru, itu sebabnya Diego tidak terlalu khawatir.     

Tapi kini...     

Ah, tidak bisa. Dia tidak ingin kakaknya diambil oleh orang asing. Dia memang pernah bilang akan mendukung kakaknya bersama dengan siapapun yang diinginkannya. Tapi tetap saja, dia tidak terima kakaknya diambil oleh orang yang tidak dikenalnya.     

Diego langsung menghubungi Alexis dan menceritakan kecurigaannya. Untuk saat ini dia lebih mendukung Alexis untuk memperjuangkan dan memenangkan hati kakaknya seutuhnya.     

Untuk saat ini dimatanya hanya Alexis seorang yang pantas bersama kakaknya.     

"Halo, kak Alexis. Maaf, apa aku mengganggu istirahatmu?"     

"Tidak masalah. Ada apa?"     

"Kapan kau akan pulang? Kau memiliki saingan baru disini."     

"..."     

"Tenang saja, aku akan memastikan tidak ada siapapun yang merebut kakakku."     

Alexis tertawa kecil di ujung sana. "Suatu kehormatan bagiku mendapatkan dukungan penuh dari Diego Regnz. Tapi Diego, aku memutuskan untuk memberi kakakmu waktu. Lagipula aku masih harus fokus pada perusahaan keluargaku disini. Untuk sementara waktu aku tidak bisa kembali kesana."     

"Hhhh... Kau tidak takut kakakku akan jatuh cinta pada pemuda lainnya?"     

"Kakakmu masih muda. Kehidupannya masih panjang. Kalaupun pada akhirnya kami tidak bisa bersama, itu berarti kami tidak berjodoh."     

"Ahhh, padahal kakakku sudah beruntung bertemu dengan orang yang baik sepertimu. Aku heran, kenapa sulit sekali membuatnya menerimamu."     

Sekali lagi terdengar tawa jenaka dari seberang. "Aku janji, begitu aku kembali nanti, aku akan memperjuangkan cintaku padanya. Aku tidak akan menyerah sebelum dia benar-benar menolakku. Bagaimana?"     

"Aku rasa aku hanya harus menunggu. Jadi kapan kau pulang?"     

"Entahlah. Mungkin sekitar bulang Maret atau April. Bahkan mungkin bisa lebih lama dari itu."     

Diego mendecak mendengarnya. Kalau Alexis kembali pada bulan Maret atau April, maka tidak akan ada yang menjamin Chleo tidak jatuh kedalam pelukan pria lain selain Alexis.     

Diego heran, kenapa Alexis dengan mudahnya berpisah dengan Chleo. Padahal selama dua tahun ini pemuda itu begitu gencar mendekati Chleo dan memenangkan hati keluarganya.     

Diego sama sekali tidak tahu saat ini Alexis dihadapi masalah yang cukup rumit. Tidak, bukan cukup. Tapi sangat, sangat rumit.     

Di surat warisan keluarga Peskhov jelas tertulis, segala kuasa kendali serta kepemilikan keluarga Peskhov akan diserahkannya padanya ketika dia berusia 21. Semua tanpa terkecuali termasuk aset yang dimiliki Alexsei Peskhov.     

Kini dia sudah berusia 24 tahun dan sudah siap menangani semua usaha yang akan dipegangnya. Tapi tiba-tiba seorang pengacara muncul dengan membawa kabar bahwa Alexis memiliki seorang adik?     

Dan pengacara itu juga membawa surat wasiat yang sah ditandatangani oleh Alexei bahwa yang akan memegang segala aset milik Alexsei adalah putra keduanya?     

Alexis menjadi pusing mendengar ini. Jika memang dia memiliki seorang adik, kenapa dia sama sekali tidak tahu? Kenapa kakek serta pamannya tidak memberitahunya?     

Baiklah, dia bisa menerima jika seandainya ayahnya hanya ingin mewariskan aset yang dimilikinya hanya pada putra bungsunya. Setidaknya dia masih bisa memegang kendali sebagian besar saham serta aset yang dimiliki kakek serta pamannya.     

Masalahnya, beberapa minggu yang lalu, entah bagaimana caranya, surat wasiat yang seharusnya ditujukan pada Alexis kini beralih ke sebuah nama asing. Alexis curiga nama asing tersebut merupakan nama orang yang mengaku sebagai adiknya.     

Bagaimana caranya surat wasiat yang sebenarnya menghilang? Apakah mungkin ini karena ulah adiknya?     

Bagaimana adiknya bisa memiliki kemampuan merubah surat wasiat? Bagaimana adiknya memiliki koneksi yang kuat yang bahkan dia saja tidak tahu kalau keluarganya memiliki anggota mafia serta dunia gelap.     

Jika seandainya ternyata adiknya ini memang adalah adik kandungnya, maka mungkin Alexis akan merelakannya. Toh, dia bisa mencari usaha lain yang sesuai dengan passionnya. Meskipun dia tidak akan pernah bisa berdiri sejajar dengan keluarga Regnz, namun setidaknya dia bisa membuktikan dirinya pada Vincent bahwa dia layak meminang putrinya.     

Hanya saja, melihat semua yang terjadi, perubahan surat wasiat bersamaan kejadian aneh disekitar orang-orang yang setia mengikuti pamannya serta kakeknya membuat Alexis berpikir ulang.     

Bagaimana kalau orang yang mengaku sebagai adiknya adalah penipu? Bagaimana kalau orang ini bermaksud jahat setelah mendapatkan kendali penuh atas semua aset yang dipegang keluarga Peskhov?     

Dia tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Dia tidak ingin seseorang menghancurkan reputasi keluarganya. Dia tidak ingin hasil jerih keras kakeknya hancur begitu saja di tangan orang jahat.     

Karena itulah dia memutuskan untuk menyelamatkan perusahaan kakeknya terlebih dulu sebelum memikirkan masa depannya bersama Chleo. Jika dia tidak bisa melindungi keluarganya, kelak bagaimana dia bisa melindungi wanita yang dicintainya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.