Keluarga Ewald
Keluarga Ewald
Kebanyakan dari mereka terlalu capek karena mereka masih berbincang-bincang akrab hingga pukul dua pagi. Sehingga yang sanggup bangun pagi adalah anak-anak kecil yang disuruh tidur terlebih dahulu dan anak-anak muda yang masih kuat bangun pagi untuk menikmati sarapan bersama.
Ada juga Katie dan Meisya yang harus menemani kedua putri bungsu mereka turut bangun dan menemui anak-anak remaja beserta Keisha yang sudah berkumpul disana.
"Selamat pagi anak-anak." sapa Katie pada mereka semua
"Selamat pagi bibi Kitty, bibi Meisya."
"Selamat pagi ibu." Lalu saudara kembar tersebut menyapa ibu mereka sambil mencium pipi beliau.
"Mengapa ibu tidak membangunkanku?" tanya Meisya karena Keisha sudah terlebih dahulu datang ke aula makan bersama ketiga cucunya.
"Aku tidak tega membangunkanmu. Lagipula Richie dan Moni sudah merengek lapar dari tadi."
Meisya memicingkan matanya ke arah putranya membuat salah satu anak kembarnya hanya mengulas senyum tanpa dosa.
Pagi itu mereka menikmati sarapan dengan riang dan satu per satu anggota keluarga mereka muncul menyusul mereka untuk bergabung.
Sementara di aula ruang makan terasa kehangatan dan sukacita, lain halnya dengan salah satu vila yang ditempati oleh anggota keluarga Regnz. Abigail mendapatkan pesan sms dari salah satu saudara sepupunya dan langsung menghampiri vila yang ditempati Vincent.
"Sejak kapan mereka kemari?" tanya Vincent dengan nada datar. Namun jelas sekali Vincent tidak suka akan kabar ini.
"Sejak kemarin paman. Mereka menginap di hotel di Honolulu dan siang ini mereka akan ke pulau ini. Apa yang harus aku lakukan?" Abi sendiri juga merasa dilemma menghadapi ini.
Pasalnya saudara sepupu jauh Vincent yang cukup akrab dengan Joseph mendadak muncul di Honolulu tanpa pemberitahuan. Vincent memang sudah berencana untuk mengadakan liburan yang sama beserta seluruh anggota keluarga Regnz, tapi tidak dijadikan satu dengan anggota keluarga Cathy. Bisa-bisa akan terjadi perang dunia yang lain.
Vincent masih ingat betul ketika mereka merayakan Natal bersama beberapa tahun silam. Waktu itu hanya ada Steve, Tanya, Friska beserta keluarga mereka masing-masing bertemu dengan hampir seluruh keluarga Regnz. Hasilnya tidak berakhir baik. Secara terang-terangan atau tidak langsung mereka meledek Cathy yang merupakan keturunan Paxton.
Vincent merasa marah namun berhasil ditenangkan sang istri. Bila Cathy tidak menganggapnya serius dan ingin berdamai dengan keluarganya, dia tidak boleh menghalanginya. Sayangnya, Tanya serta Steve tidak terima dan membela Cathy.
Alhasil, sepanjang hari itu mereka merayakan Natal dengan amarah dan melelahkan.
Memang ada beberapa dari mereka yang tidak menyerang Cathy, tapi bukan berarti mereka suka akan kehadiran Cathy dalam kehidupan Vincent. Bukan hanya karena Cathy bukanlah keturunan Tiong Hua saja, tapi Cathy adalah putri penerus tahta Paxton yang dulu sempat terkenal akan perebutan tahta yang kejam.
Vincent sendiri tampak seperti biasa saja, tapi sebenarnya diam-diam Vincent menghambat usaha bisnis siapapun yang telah menyakiti istrinya. Vincent tampak tidak melawan ataupun membela istrinya, tapi caranya membalas dendam sangat halus membuat orang yang menyadari karakter Vincent yang sebenarnya menjadi takut.
Mereka yang mengenal karakter Vincent yang sebenarnya tidak berani menyerang secara langsung dan bersikap baik terhadap Cathy. Meskipun mereka bisa menyembunyikan rasa kebencian mereka terhadap Nyonya Regnz, mereka tidak bisa menyembunyikan tatapan jijik serta sinis terhadap Cathy.
Semenjak itu, Vincent sangat jarang mempertemukan sang istri pada saudara sepupunya atau saudara-saudara ayahnya. Dia lebih memilih bersama keluarga istrinya karena hanya bersama dengan mereka saja, istrinya tampak lebih bebas dan sukacita.
Dan kini, salah satu sepupunya yang sangat dekat dengan Tuan Joseph datang kemari??
Darimana orang tersebut tahu bahwa dia sedang liburan beserta keluarga besar disini?
"Paman, apa yang harus aku lakukan?" tanya Abi sekali lagi karena pamannya masih belum memberikan jawaban.
"Aku tidak tahu." jawab Vincent dengan jujur.
Kalau bisa dia ingin sekali mengusir keluarga pamannya karena tidak ingin suasana keceriaan keluarga istrinya hancur berantakan karena kedatangan keluarga pamannya itu. Belum lagi ada anak mereka yang suka sekali menjilat orang yang kedudukannya lebih tinggi dari mereka tapi menghina orang yang kedudukannya di bawah mereka.
Ini masih hari kedua mereka ada disana dan mereka akan tinggal disana selama seminggu kedepan. Apa yang akan terjadi kalau suasana keceriaan mereka langsung mendung di hari kedua hingga hari terakhir mereka disini?
Mereka juga akan merayakan ulang tahun Harmonie serta Melodie di malam tahun baru. Belum lagi ada Wu bersaudara dan Pierre yang pertama kalinya datang ke Amerika. Vincent ingin membuat liburan ini menjadi begitu berkesan sehingga membuat semuanya bisa menikmati acara liburan mereka dengan sepenuh-penuhnya.
"Vincent, ada apa?" tiba-tiba Cathy yang baru bangun masih menggunakan baju piyamanya muncul dari balik pintu kamar. Dia terheran-heran melihat Abi ada disana dan suasana diantara mereka agak tegang.
Apakah terjadi sesuatu?
"Cath, ada kabar buruk. Ewald dan keluarganya ada di Honolulu. Mereka akan kemari nanti siang."
Cathy masing memasang ekspresi datar membuat Vincent serta Abi kesulitan menebak isi hati wanita itu. Lalu dia membuang napas dengan pelan sebelum memberi jawaban.
"Kurasa kita harus menyambut mereka? Ayah tidak akan suka kalau kau mengusir mereka."
Memang benar, Joseph Regnz tidak akan suka Vincent mengusir mereka mengingat Ewald sangat jarang menemui beliau karena mereka tinggal di Kanada.
"Lagipula, aku yakin Chleo akan senang mengetahui Megan datang kemari."
Memang benar, hubungan antara Chleo dan putri bungsu Ewald sangat dekat bahkan seperti saudara. Kedekatan keduanya nyaris menyamai hubungan Chleo dengan Evie. Bedanya, Chleo dan Evie masih bisa sering bertemu karena sama-sama tinggal di Amerika. Dan kedua orang tua mereka juga sangat berhubungan baik.
Sementara Megan tinggal di Kanada dan Ewald beserta istrinya tidak begitu dekat dengan Vincent maupun Cathy.
Anehnya, Chleo bisa langsung bisa cepat akrab dengan Megan seolah mereka seperti saudara yang bertumbuh bersama.
"Tidak masalah hanya Megan yang datang kemari." sambung Abi. "Aku juga tidak masalah jika Graham juga ada disini. Tapi… aku sungguh berharap Hadley tidak ikut datang bersama mereka."
Cathy tertawa kecil melihat Vincent mendelik ke keponakannya.
"Kau ini. Kenapa kau pilih-pilih seperti itu?"
"Graham dan Megan memiliki sifat yang sama. Mereka sama-sama baik dan menyenangkan. Sementara Hadley… paman juga tahu kan gadis seperti apa Hadley itu. Ouch!" Abi mengusap keningnya yang baru saja dijitak oleh pamannya.
Di dunia ini satu-satunya orang yang masih menjitak keningnya meski dia sudah berusia 29 tahun hanyalah paman Vincent seorang.
"Baiklah, kurasa aku punya solusi bagus untuk menangani masalah ini." usul Cathy dengan nada lembut. "Tempat ini sangat besar. Kita tidak harus mempertemukan mereka dengan lainnya kan? Kita masih bisa bersenang-senang disini."
Vincent mengangguk setuju akan usulan istrinya. Setidaknya dia bisa menyiapkan tempat yang agak terpisah untuk keluarga Ewald.
"Ah, Graham bilang, paman Ewald ingin bertemu dengan Tuan besar Alvianc."
Vincent dan Cathy saling berpandangan untuk beberapa saat.
Untuk apa Ewald ingin bertemu dengan Kinsey?