My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Katie Dan Chleo



Katie Dan Chleo

Keesokan paginya, Chleo sama sekali tidak berniat untuk bangun dari ranjangnya.     

Kemarin malam dia tidak pulang ke rumah, namun ia juga tidak tinggal di penthouse dimana Axel menginap.     

Jika dia tidur di penthouse, dia tidak tahu kapan dia akan berhenti menangis sambil menunggu kepulangan pria itu.     

Disaat itulah, salah satu paman favoritnya menghubunginya. Beliau mengatakan bahwa keluarganya telah tiba di New York karena Kinsey merindukan adiknya dan ingin bertemu dengan mereka semua.     

Namun disaat Kinsey mendeteksi suara tak bersemangat dan seperti habis menangis dari suara Chleo, Kinsey menawarkannya untuk tinggal bersama keluarganya jika seandainya Chleo tidak ingin pulang ke rumah.     

Disinilah dia, tidur di kamar tamu di tempat kediaman Kinsey Alvianc.     

Kinsey merupakan paman yang baik dan penyayang. Pria baik itu mengerti dirinya membutuhkan waktu sendiri dan menawarkan tempat untuk menenangkan hatinya dan tidak banyak bertanya.     

Chleo merasa bersyukur dia bisa bertemu dengan Kinsey sekeluarga di kehidupan ini. Di kehidupan sebelumnya dia sama sekali tidak ingat seperti apa wajah pamannya ataupun sempat merasakan kasih sayang dari pria itu.     

Di kehidupan sebelumnya, pria itu sudah tiada dan dia sama sekali tidak memiliki saudara sepupu seperti Kendrich ataupun Melodie.     

Itu sebabnya, dia merasa senang menghabiskan waktu bersama keluarga ini dan merasa tenang menginap di rumah ini.     

Chleo masih merasa enggan untuk bangkit dari ranjangnya yang empuk saat pintu kamarnya diketuk dan dibuka dengan perlahan-lahan.     

"Kak Chleo?"     

Chleo tersenyum mendengar suara yang sangat pelan nyaris berbisik namun terdengar sangat merdu di telinganya.     

Chleo berpura-pura tidak mendengarnya dan melanjutkan tidur.     

"Kak Chleooo," panggil suara tersebut sekali lagi namun agak sedikit keras. Tetap saja, suaranya tetap kurang keras menurut Chleo. "Kak Chleeeeooooo."     

Barulah setelah mendengar suara yang merdu dan cukup keras, Chleo bergerak untuk merenggangkan tubuhnya seakan dia baru bangun tidur.     

"Pagi, Meli. Sudah lama sekali aku tidak mendengar suaramu." sapa Chleo sambil tertawa geli membuat Melodie memanyunkan mulutnya.     

Ah, kakak sepupunya ini sengaja berpura-pura masih tidur hanya agar dia mengeluarkan suaranya. Keluh Meli dari dalam hatinya.     

Katleen, sang ibunda sengaja menyuruh Meli untuk membangunkan Chleo agar mereka bisa sarapan bersama.     

Katie tidak tahu apa yang terjadi pada Chleo, namun disaat anak itu datang ke rumah ini dengan wajah sedih, Katie menjadi tidak tega untuk membangunkannya karena dia tahu Chleo pasti tidak bisa tidur dengan nyenyak.     

Dia berharap suara putrinya tidak mengganggu tidur Chleo disaat bersamaan, Chleo bisa memiliki semangat baru untuk bangun disaat mendengar suara Melodie.     

Seperti yang diduga Katie, Chleo merasa suasana hatinya jauh lebih baik begitu mendengar suara merdu adik sepupunya yang terkenal paling pelit membuka suara.     

Bukan. Bukan hanya karena suara Melodie, tapi Chleo merasa gumpalan yang menutup perasaannya menguap seketika saat melihat empat buah senyuman yang menyapa paginya hari itu.     

Paman Kinsey, bibi Kitty, Kendrich serta Melodie. Empat individual ini sama sekali tidak hadir didalam kehidupannya yang sebelumnya, namun muncul di kehidupan ini.     

Keempat-empatnya merupakan keluarga yang sangat disayangi Chleo dan dia tidak akan menukarnya dengan apapun untuk memiliki kehidupannya yang sekarang.     

Dia merasa lega Axel meminta waktu diputar ulang sebelum dia kehilangan pamannya. Dia merasa senang paman favoritnya masih hidup dan kini berbahagia bersama keluarga barunya.     

Memikirkan dia bisa bertemu dengan Kinsey membuatnya semakin rindu pada suaminya.     

Oh, sudah ada berapa banyak pria itu lakukan demi kebahagiaannya, tapi dia buta akan semua itu.     

Tanpa sadar, air mata kembali memenuhi matanya dan mengalir membasahi pipinya. Hal ini membuat Kinsey serta lainnya terkejut dan segera berjalan ke sisinya.     

"Chleo, ada apa? Kenapa kau menangis?"     

Chleo geleng-geleng kepala untuk meyakinkan mereka bahwa dia baik-baik saja sambil berusaha menghentikan air matanya. Namun, air matanya memiliki rencananya sendiri karena masih terus mengalir keluar dari matanya.     

"Ini tidak bisa dibiarkan. Ikut aku." Katie menggandeng Chleo lalu menariknya menuju ke balkon dimana dia bisa berbicara empat mata dengan Chleo.     

Kinsey membiarkan istrinya menghibur keponakannya karena dia tidak yakin apakah dia bisa menghibur keponakannya.     

"Papa, apakah terjadi sesuatu pada kak Chleo?" Kendrich bertanya dengan tatapan penasaran sekaligus khawatir pada sepupunya.     

"Dia akan baik-baik saja. Ayo kita makan dulu."     

Di balkon, Katie merangkul bahu Chleo sambil membiarkan gadis remaja itu menyelesaikan acara tangisannya.     

Dengan penuh sabar serta perhatian, Katie menepuk bahu keponakannya dengan lembut berharap tepukannya sanggup menenangkan hati Chleo yang gundah.     

Chleo membiarkan kepalanya bersandar pada bahu Katie dan secara perlahan tangisannya mulai mereda.     

"Bibi Kitty,"     

"Hm?"     

"Aku dengar, memiliki hubungan asmara dengan raja warna begitu menyulitkan. Apa itu benar?"     

"Apa kau sedang membicarakan Axelard?"     

Chleo menegakkan tubuhnya untuk menatap lurus bibinya. "Bibi tahu?"     

"Ayahmu memberitahu pamanmu, dan pamanmu memberitahuku. Kurasa, hampir semua anggota senior mengetahui identitas Axelard yang sebenarnya. Tenang saja, rahasia identitas kekasihmu aman bersama kami sama seperti saat mereka merahasiakan identitasku dulu." jelas Katie untuk mengurangi rasa khawatir yang menghiasi raut muka Chleo.     

"Aku berharap Axel hanyalah manusia biasa."     

Apakah pamannya dulu pernah mengharapkan hal yang sama dengannya?     

"Dulu Kinsey juga pernah mengatakan dia berharap aku bukanlah raja merah."     

Chleo mendelik lebar mendengar pengakuan ini. Pamannya pernah berkata begitu?     

"Lalu aku bertanya padanya, kalau seandainya waktu diputar ulang, apakah dia tetap akan jatuh cinta padaku? Kau tahu apa jawabannya?" Chleo menggeleng kepalanya dan menatapnya dengan penuh penasaran menanti kelanjutannya. "Dia bilang dia tetap akan jatuh cinta padaku."     

"Kenapa paman tetap mencintaimu padahal dia tidak ingin terlibat bersama dengan raja warna?"     

"Aku juga menanyakan hal yang sama padanya."     

"Lalu apa jawabannya?"     

"Kalau aku memberitahumu, bukankah itu akan menjadi curang?"     

"Curang?"     

"Saat ini kau sedang bingung dengan perasaanmu sendiri. Anggap saja kau sedang menghadapi ujian matematika dan kau tidak tahu jawabannya. Bertanya, atau mencontek memang adalah solusi yang cepat dan efisien, tapi kau tidak akan mengerti bagaimana kau bisa mencapai hasil tersebut. Kau harus mencarinya sendiri dan menemukan jawabannya."     

Chleo mengambil napas dalam mendengarnya. Pada akhirnya, dia tidak tahu apa yang sedang bergumul dalam hatinya. Dia tahu apa yang dia inginkan, tapi dia tidak tahu bagaimana cara meruntuhkan jurang diantaranya dengan Axel.     

Dia tahu dia mencintai pria itu, dia tahu hatinya menginginkan pria itu, tapi dia tidak tahu apa yang membuat pria itu membatasi hubungan intim mereka.     

Dan kini, disaat terjadi kesalahpahaman karena kesalahannya sendiri, pria itu sama sekali tidak percaya akan penjelasannya.     

Chleo masih merenung berusaha mencari jawaban atas 'ujian' ini ketika sebuah lagu terdengar dari gelang Katie.     

Gelang tersebut merupakan alat komunikasi yang canggih sehingga Katie tidak perlu membawa ponsel kemana-mana dan hanya perlu memakai gelang itu saja.     

Katie menekan salah satu tombol pada gelang tersebut kemudian muncul sinar kebiruan seperti hologram membentuk wajah Cathy.     

"Pagi Kitty, apakah putriku ada di tempat kalian?"     

"Pagi. Benar. Saat ini Chleo bersamaku. Kau ingin bicara dengannya?" Katie mengubah posisi tangannya ke hadapan Chleo agar kamera gelangnya menangkap wajah Chleo untuk disambungkan dengan alat komunikasi miliknya.     

"Mama, maaf aku tidak pulang kemarin malam."     

"Tidak masalah, sweet heart. Yang penting kau sudah memberitahu kami terlebih dulu. Tapi, apakah kau bertengkar dengan Axelard?"     

"Ah, itu…"     

"Aku dengar saat ini Axelard berada di bandara."     

Deg.     

"Sepertinya kali ini dia akan kembali ke Inggris."     

Tiba-tiba seluruh sistem saraf Chleo menjadi lemas begitu mendengar kalimat terakhir ibunya.     

Axelard akan kembali ke Inggris? Apakah itu berarti pria itu akan meninggalkannya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.