Apakah Kau Merasa Aku Merepotkanmu
Apakah Kau Merasa Aku Merepotkanmu
Saat Gong Zeli mendengar Shen Rou memanggilnya dengan sebutan 'A Li', tubuh Gong Zeli menegang. Ia menundukkan kepala, menatap Shen Rou tanpa berbicara. Ini pertama kalinya Shen Rou memanggilnya seperti itu. Shen Rou memanggilnya dengan panggilan 'A Li', membuat mereka terasa lebih akrab dari panggilan sebelumnya.
Setelah terdiam beberapa saat, Gong Zeli mungkin bisa menebak apa yang Shen Rou ingin katakan. Hatinya terasa diejek dan bebah masam. Tapi sebaliknya ... Gong Zeli tidak bisa menolak Shen Rou. Ia sudah berjanji pada Shen Rou. Selama Shen Rou meminta, ia akan membantu Shen Rou melakukan hal apapun.
"Kau ingin aku melakukan apa?" Gong Zeli menatap Shen Rou dengan pandangan kabur, ia berkata dengan suara serak.
Shen Rou yang berada di pelukan Gong Zeli mengangkat kepalanya. Saat mata mereka saling berhadapan, sorot amarah melintas di mata Shen Rou dengan sangat cepat. Ia menggigit bibirnya dan berkata, "Aku ingin membuat Qiao Mianmian berinisiatif meninggalkan A Si."
Karena Mo Yesi tidak mungkin bercerai dengan Qiao Mianmian, maka Shen Rou hanya bisa mengusik dari sisi Qiao Mianmian.
Ekspresi Gong Zeli sedikit berubah. Ia menyipitkan matanya dan berkata dengan tenang, "Aku rasa Qiao Mianmian seharusnya juga puas dengan A Si. Memintanya untuk meninggalkan A Si, aku khawatir hal itu tidak akan mungkin terjadi."
"Jadi kita harus memikirkan cara lain." Shen Rou ragu-ragu selama beberapa detik dan akhirnya bicara perlahan, "Qiao Mianmian memiliki seorang adik laki-laki bernama Qiao Chen. Dia sangat peduli pada adiknya."
Shen Rou hanya mengatakan dua kalimat ini dan tidak bicara lagi. Tapi Gong Zeli sudah mengerti maksud Shen Rou. Gong Zeli sempat melihat mata Shen Rou menggelap untuk sesaat. Dengan tatapan kabur, Gong Zeli menatap wajah cerah wanita di pelukannya. Ia tiba-tiba merasa sangat asing. Wajah Shen Rou tetap sama, tapi wanita itu terasa seperti orang yang berbeda.
Gong Zeli barusan melihat sesuatu yang mengerikan di mata Shen Rou. Meskipun Shen Rou segera menyembunyikannya, tapi ia masih melihatnya.
"Kau ingin aku mengusik Qiao Chen dan memaksa Qiao Mianmian meninggalkan A Si?" tanya Gong Zeli.
Shen Rou sudah sangat dibuat cemburu dan tidak senang. Di otaknya penuh dengan ide-ide bagaimana membuat Qiao Mianmian menjauhi Mo Yesi. Bahkan ide itu sampai terpantul di matanya hingga tak bisa disembunyikan lagi, membuat Gong Zeli bisa melihat isi pikiran Shen Rou.
Sedangkan Shen Rou sendiri masih kebingungan. Ia menganggukkan kepalanya dengan ragu-ragu. "A Li, apa bisa memakai cara itu? Aku ... aku juga bukan bermaksud memintamu menyakiti adiknya. Tidak masalah selama dia setuju untuk meninggalkan A Si. Jika ... jika kau merasa tidak bisa melakukannya, maka lupakan saja."
Gong Zeli melihat sepasang mata yang kejam dan penuh kebencian yang sengaja di sembunyikan oleh Shen Rou. Ia ingat kembali pada air mata Shen Rou yang lembut, jernih, dan tidak bernoda di dalam ingatannya. Namun sekarang tatapan matanya berubah menjadi penuh keragu-raguan dan kebingungan.
Sepasang mata Shen Rou di depannya sangat berbeda jauh dengan sepasang mata dalam ingatan Gong Zeli. Mata Shen Rou di depannya tampak tajam dan kuat. Sedangkan sepasang mata dalam ingatannya menunjukkan sebaliknya. Itu adalah sepasang mata yang lembut dan waspada. Saat melihatnya membuat orang lain merasa nyaman.
Dalam ingatannya, wanita yang memiliki sepasang mata seperti itu, seharusnya adalah seorang wanita yang lembut dan patuh. Bukan tipe seperti Shen Rou ini. Seorang wanita dengan sorot mata lembut seperti itu seharusnya tidak mungkin memintanya melakukan hal buruk.
"Kenapa? Kau tidak bisa melakukannya?" Melihat wajah Gong Zeli yang kebingungan sambil menatap Shen Rou tanpa berbicara, Shen Rou menahan amarah dan berkata dengan suara rendah, "Apakah aku merepotkanmu? A Li, jangan merasa kalau aku merepotkanmu. Tapi jika kau tidak ingin melakukannya, aku tidak akan memaksa."