Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Menyukainya Sampai Seperti Orang Gila



Menyukainya Sampai Seperti Orang Gila

"Seberapa besar kau menyukaiku?" Mo Yesi menunduk. Sambil menyentuh dahi Qiao Mianmian, ia mengembuskan semua napasnya di pipi Qiao Mianmian, dan mulai menggosok-gosok dengan penuh kasih sayang. Ada perasaan senang dalam suaranya yang samar. "Iya? Beri tahu aku, seberapa besar kau menyukaiku?"     

Bahkan, jika Qiao Mianmian menyukainya hanya setengah, itu juga sudah cukup. Lalu ia bisa menggunakan sisa hidupnya untuk merebut setengah lainnya.     

Qiao Mianmian tidak bisa menahan tawa. "Sangat-sangat suka, oke?"     

"Ya, oke." Sudut bibir Mo Yesi sedikit terangkat, alisnya juga sedikit terangkat. "Tapi aku sangat rakus, aku masih tetap ingin rasa suka yang lebih besar. Sayang, bisakah kau mulai mencoba untuk lebih menyukaiku?"     

"Menyukai lebih besar?" tanya Qiao Mianmian.     

"Iya, anggap saja aku terlalu rakus."     

Dulu, sebelum Qiao Mianmian menunjukkan perasaannya kepada Mo Yesi, Mo Yesi sudah merasa cukup, bahkan jika hanya ada sedikit perasaan suka dari Qiao Mianmian. Tapi sekarang, ia merasa tidak cukup lagi. Ia masih tetap ingin yang lebih besar ... ia ingin di mata Qiao Mianmian hanya ada dirinya. Ia ingin menjadi orang yang Qiao Mianmian pilih dengan pasti.     

"Tapi, aku mungkin akan sedikit lebih lambat, aku tidak bisa menyukai seseorang terlalu cepat."     

"Tidak masalah." Mo Yesi menaikkan sudut bibirnya. "Aku bisa menunggu."     

"Apa kau mau menunggu begitu lama?"     

"Iya, aku akan menunggu berapapun lamanya. Tapi, aku masih tetap berharap, aku tidak menunggu terlalu lama." Pria itu mencium sudut bibir Qiao Mianmian dengan penuh kasih sayang dan berbisik, "Sayang, aku akan berusaha ... aku akan berusaha membuatmu lebih menyukaiku."     

Qiao Mianmian tidak bisa menahan untuk bertanya, "Bagaimana denganmu?"     

"Hah?"     

"Kau memintaku untuk lebih menyukaimu, kalau begitu, bagaimana dengan kau terhadapku ..."     

Qiao Mianmian belum menyelesaikan perkataannya, Mo Yesi sudah mengambil tangannya dan menekan ke jantungnya. "Sayang, posisi ini sudah sejak awal dipenuhi oleh dirimu. Di dalam sini, semuanya adalah dirimu."     

Dalam sekejap, detak jantung Qiao Mianmian tiba-tiba bertambah cepat. Kata-kata yang baru saja Mo Yesi katakan berputar-putar di telinganya.     

Mo Yesi mengatakan, posisi ini sudah sejak awal dipenuhi oleh dirinya.     

Mo Yesi mengatakan, di dalam sini, semuanya adalah dirinya ...     

"Mo Yesi ..." panggil Qiao Mianmian     

"Qiao Mianmian, aku sangat menyukaimu." Suara berat pria itu penuh kasih sayang, dan hanya sosoknya yang ada di mata Mo Yesi yang gelap. Ia berbisik dengan penuh kasih sayang, "Aku sangat, sangat menyukaimu."     

Di dalam hatiku, dipenuhi oleh dirimu. Di dalam pikiranku, juga dipenuhi olehmu. Seluruh dunia, semuanya adalah dirimu. Aku menyukaimu sampai seperti orang gila.     

Ciuman dengan napas panas itu mendarat dengan lembut, Qiao Mianmian tidak bisa menahan diri untuk tidak mengaitkan tangannya di leher Mo Yesi. Bulu matanya bergetar, hingga ia memejamkan matanya. Ciuman kali ini sangat lengket dan sangat lama.     

Qiao Mianmian didorong hingga ke atas tempat tidur oleh pria itu. Ia ditekan dan dicium dengan sangat dalam. Suhu di sekitarnya dengan cepat meningkat. Saat mereka berciuman, keduanya sedikit emosional. Mo Yesi lebih dulu pulih pada saat nafsunya hampir meledak.      

Sambil terengah-engah, Mo Yesi berbalik badan. Ia menarik selimut tipis untuk menutupi tubuh Qiao Mianmian, kemudian bangkit dan berjalan ke kamar mandi. Ia berkata dengan suara parau, "Sayang, aku pergi mandi. Jika makanan take away sudah sampai, kau bisa makan duluan."     

Tidak lama, Qiao Mianmian mendengar suara percikan air dari kamar mandi. Keduanya baru saja keluar dari kamar mandi. Tidak sulit bagi Qiao Mianmian untuk menebak mengapa Mo Yesi pergi ke kamar mandi begitu cepat. Ia khawatir, kali ini Mo Yesi mandi dengan air dingin.     

Barusan, Qiao Mianmian juga merasakan bahwa Mo Yesi sudah dalam keadaan siap untuk 'tempur'. Tapi ia tidak menyangka, Mo Yesi benar-benar bisa menahannya. Mo Yesi benar-benar tidak menyentuhnya.     

Tidak lama setelah Mo Yesi pergi ke kamar mandi, ponselnya berdering.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.