Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Apakah Otaknya Konslet Barusan



Apakah Otaknya Konslet Barusan

Mo Shixiu yang tidak memiliki pengalaman berinteraksi dengan wanita, di permukaan terlihat tampak santai dan tenang. Tapi sebenarnya di dalam hati, Mo Shixiu juga merasa sangat gugup.     

Mo Shixiu merupakan orang yang datar. Emosinya sangat jarang terekspos. Orang biasa juga tidak dapat melihat emosi Mo Shixiu yang sebenarnya.     

Mo Shixiu ragu-ragu sebentar saat mengungkit insiden malam itu. Mo Shixiu memperhatikan reaksi Jiang Luoli dulu. Setelah Jiang Luoli tidak menolak topik pembicaraan itu, Mo Shixiu baru lanjut berbicara dengan lembut, "Aku sangat meminta maaf. Malam itu merupakan situasi yang khusus, sehingga aku melakukan hal-hal yang diluar kendali.     

"Meskipun aku tahu sudah tidak ada artinya mengatakan ini sekarang, tapi aku masih tetap ingin meminta maaf secara langsung padamu."     

Malam itu adalah pertama kalinya Jiang Luoli kehilangan keperawanan. Bagi seorang wanita, pertama kali merupakan hal yang sangat penting, kan?     

Tapi Mo Shixiu justru tidur dengan Jiang Luoli dalam situasi seperti itu. Bahkan jika Mo Shixiu sudah memberikan semua ganti rugi pada Jiang Luoli, hati Mo Shixiu masih merasa berutang pada Jiang Luoli.      

Untuk pertama kali, semua wanita pasti berharap melakukan bersama seseorang yang disuka. Sedangkan Mo Shixiu hanyalah orang asing bagi Jiang Luoli. Inilah sebabnya mengapa Mo Shixiu pada akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Jiang Luoli lagi.     

Mo Shixiu tidak menginginkan Jiang Luoli dan membiarkan Jiang Luoli tidak tahu tampang pria yang bersama dengannya. Ini agak sedikit keterlaluan.     

Jiang Luoli tercengang begitu mendengar permintaan maaf dari Mo Shixiu. Jiang Luoli mengangkat kepalanya dengan perasaan sedikit tidak menyangka.     

Sorot mata Mo Shixiu sedikit berair. "Nona Jiang, aku juga ingin meminta maaf atas cara ganti rugiku sebelumnya. Itu adalah keputusan terburuk yang pernah aku buat. Aku juga pertama kali menemui hal seperti ini. Saat itu hatiku juga sangat kacau, sehingga aku tidak bisa mempertimbangkan dengan akal sehat, jadi aku meminta Asisten Xu untuk menemuimu.     

"Setelah aku merasa tenang, aku menyesal telah melakukan hal seperti itu. Kau adalah seorang gadis yang baik. Cara itu merupakan sebuah penghinaan bagimu. Aku berharap kau dapat menerima permintaan maafku, dan mengizinkanku untuk ganti rugi lagi, oke?"     

Saat Jiang Luoli bertemu dengan tatapan yang hangat dan tulus Mo Shixiu, bibirnya bergerak. Jiang Luoli berbicara sepatah kata tanpa berpikir melalui otaknya, "Aku tidak merasa cara seperti itu adalah penghinaan, kau tidak perlu merasa tidak enak padaku. Selain itu, sebenarnya, aku yang seharusnya mengganti rugi padamu, aku selalu berpikir ingin tidur denganmu. Aku ..."     

Mo Shixiu baru saja mengambil kopi di atas meja, tangannya tiba-tiba bergetar hebat, sehingga kopinya hampir tumpah. Mo Shixiu memandang Jiang Luoli dengan heran, "Nona Jiang, kau ..."     

Di tengah percakapan, Jiang Luoli tiba-tiba baru bereaksi.     

Setelah menyadari apa yang telah Jiang Luoli katakan, Jiang Luoli melamun, dan 'boom' wajahnya seketika terbakar.     

"Bukan, Tuan Mo, aku barusan ..." Jiang Luoli panik dan buru-buru menjelaskan. Seluruh wajahnya sudah hampir panas terbakar. "Aku tidak bermaksud seperti itu, maksudku kau tidak perlu merasa tidak enak padaku. Malam itu ... malam itu kau juga tidak memaksaku. Aku ... aku sukarela melakukanya."     

SIALAN!     

Apakah otaknya konslet barusan?     

Apa yang barusan dia katakan?     

Jiang Luoli benar-benar mengatakan semua yang ada di dalam hatinya.     

Ahhh, Jiang Luoli ingin menggali lubang untuk menyembunyikan dirinya sendiri.     

Ini benar-benar sangat memalukan.     

Mo Shixiu pasti mendengar semua perkataan Jiang Luoli. Mo Shixiu pasti sudah mendengarnya. Kalau tidak, bagaimana mungkin Mo Shixiu memasang ekspresi seperti ini.     

Wajah Jiang Luoli semakin panas. Sepertinya semakin Jiang Luoli menjelaskan, semakin terlihat bahwa Jiang Luoli sedang menutupi sesuatu. Apapun yang dikatakannya menjadi salah. Jiang Luoli merasa saat menatap Mo Shixiu, otaknya tidak dapat berfungsi secara normal. Jiang Luoli sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya ia katakan, serta untuk apa mengatakan itu. Dirinya kebingungan.     

Mo Shixiu menatap heran Jiang Luoli selama beberapa saat. Mo Shixiu melihat Jiang Luoli menundukkan kepalanya semakin dalam ...     

Seperti ingin mengubur seluruh tubuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.