Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Ia Bahkan Tidak Mendapat Perlakukan Seperti Itu



Ia Bahkan Tidak Mendapat Perlakukan Seperti Itu

"Oh iya, Mianmian, tunggu sebentar."     

Nyonya Bai seperti telah mengingat sesuatu. Nyonya Bai melepaskan tangannya, berbalik badan dan berjalan sampai ke samping meja, lalu mengeluarkan sebuah termos dari dalam tasnya.     

Nyonya Bai memutar tutup termos sambil berkata, "Aku membuat sup untukmu tadi pagi, sup ini sangatlah bergizi. Aku tahu kalian sebagai selebriti perlu tetap menjaga tubuh kalian, sehingga tidak boleh makan makanan yang terlalu berminyak. Jadi aku sudah membuang minyal di dalamnya, dan sup ini sama sekali tidak berminyak. Makanlah sup ini selagi panas."     

Begitu tutupnya dibuka, sup di dalamnya masih mengepul panas. Aroma yang keluar sangat menggugah selera.     

Nyonya Bai menyendok semangkuk sup dan membawanya ke depan Qiao Mianmian. Seolah-olah Nyonya Bai takut akan membuat Qiao Mianmian kepanasan, Nyonya Bai meniupnya sebelum memberikan pada Qiao Mianmian.     

"..." Bai Yusheng terdiam melihat adegan ini.     

Ia bahkan tidak mendapatkan perlakukan seperti ini. Untung saja Qiao Mianmian adalah adik perempuannya sendiri, jadi Bai Yusheng tidak cemburu. Lagi pula, Bai Yusheng juga sangat ingin mencintai adik perempuannya ini.     

Serangkaian tindakan Nyonya Bai membuat Qiao Mianmian tidak tahu bagaimana menghadapinya. Qiao Mianmian buru-buru mengulurkan tangan dan mengambil semangkuk sup.     

"Letakkan saja di atas meja, jangan sampai membakar tanganmu." Nyonya Bai tidak pernah mengalihkan pandangannya dari tubuh Qiao Mianmian. Putri yang telah Nyonya Bai cari selama lebih dari sepuluh tahun akhirnya kembali. Bagaimanapun Nyonya Bai merasa belum puas melihat Qiao Mianmian.     

Xiao Qi-nya benar-benar cantik. Saat masih kecil, Xiao Qi terlihat sama cantiknya dengan boneka. Dan setelah tumbuh dewasa, kecantikannya sama seperti peri kecil yang tidak ada tandingannya.     

Anak dari keluarga Mo itu benar-benar cepat mendapatkan Xiao Qi. Xiao Qi belum berusia dua puluh tahun, tapi sudah dinikahi olehnya. Meskipun latar belakang keluarga Mo dan keluarga Bai benar-benar cocok, dan kedua anak laki-laki dari keluarga Mo juga sangat luar biasa, tidak peduli putra keluarga Mo mana yang lebih cocok untuk Xiao Qi, bahkan jika Xiao Qi menikah lebih awal, Xiao Qi tidak menikah dengan orang yang salah. Tapi, Nyonya Bai enggan membiarkan kesayangannya begitu cepat menikah dengan orang lain.     

Maksud Nyonya Bai, setidaknya tunggu sampai lima atau enam tahun lagi, Xiao Qi baru boleh menikah. Nyonya Bai tidak ingin kesayangannya begitu cepat menikah. Bahkan jika orang yang menikahinya adalah anak dari keluarga Mo, Nyonya Bai masih sedikit tidak puas. Untungnya, Yusheng mengatakan bahwa anak dari keluarga Mo itu memperlakukan Xiao Qi dengan baik, dan sangat mencintai Xiao Qi. Jika tidak, Nyonya Bai semakin merasa sedih.     

Qiao Mianmian merasa sedikit tersentuh saat Nyonya Bai membawakan semangkuk sup buatan Nyonya Bai sendiri untuknya. Nyonya Bai membuat sup, lalu memasukkanya ke dalam termos untuk menjaga kehangatannya, dan membawanya dari Kota Yun menuju Kota F.     

Bisa dibilang bahwa Nyonya Bai sangat mencintai Qiao Mianmian, putrinya ini.     

Sejak kematian Ibu Qiao, Qiao Mianmian tidka pernah lagi merasakan kehangatan keluarga. Bahkan jika Ayah Qiao memperlakukannya dengan cukup baik, tapi karena ada Lin Huizhen dan Qiao Anxin, membuatnya terkadang memiliki prasangka buruk. Tidak sampai tingkat diperlakukan dengan adil.     

Tapi, Qiao Mianmian dapat merasakan bahwa Nyonya Bai benar-benar mencintainya, dan cinta ini sama dengan cinta Ibu Qiao padanya saat itu. Memikirkan almarhum Ibu Qiao, mata Qiao Mianmian sedikit memerah. Hati Qiao Mianmian tidak sekeras baja. Qiao Mianmian bisa merasakan kebaikan orang lain terhadapnya.     

"Bibi, terima kasih ..." Qiao Mianmian mengerucutkan bibirnya, mengangkat kepala dan air mata mengalir di pipinya. "Sebenarnya, Bibi tidak perlu repot-repot, makanan di lokasi syuting cukup lezat, Bibi tidak perlu khawatir."     

"Apanya yang repot."     

Nyonya Bai tersenyum bahagia. "Aku membuatkan sup untuk putriku sendiri, apanya yang repot. Selama kau suka memakannya, aku merasa sangat senang dan sangat dihargai. Jika kau suka, aku akan membuatkan sup untukmu setiap hari, dan sedikit pun tidak akan merasa kerepotan.     

"Betapa enaknya bisa makan dengan baik di lokasi syuting, ini bukan pertama kalinya aku datang ke tempat seperti ini. Paling-paling hanya untuk mengisi perut saja, makanan itu tidak bergizi. Cepat makan supnya. Aku sudah memesan sebuah restoran, kita bisa pergi keluar untuk makan sebentar lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.