Aku Tidak akan Membiarkannya Menang
Aku Tidak akan Membiarkannya Menang
"Hmph. Mantan istri ayahku itu tidak bisa memiliki anak. Kalau tidak, haruskah dia mengadopsi?" balas Qiao Anxin.
Qiao Anxin semakin membeberkan rahasia tanpa ragu, "Awalnya, ayahku hanya ingin mengadopsi seorang anak laki-laki. Tapi, dalam beberapa tahun itu, anak laki-laki sangat sedikit jumlahnya dan dia tidak bisa mengadopsi anak yang cocok untuk sementara waktu, jadi dia harus mengadopsi anak perempuan terlebih dahulu. Di tahun berikutnya, ketika calon yang cocok tersedia, baru dia membawa pulang Qiao Chen."
Linda berpikir sejenak, "Qiao Mianmian dan Qiao Chen tidak tahu tentang ini?"
"Iya," Qiao Anxin mencibir dengan tatapan mata yang penuh rasa jijik, "Aku tidak tahu mengapa ayahku harus menyembunyikannya. Bahkan, aku dan ibuku juga tidak boleh membicarakan masalah ini. Mungkin dia masih memiliki perasaan terhadap dua spesies liar itu, terutama Qiao Mianmian yang menjadi putri kesayangannya sebelumnya."
"Ayah takut jika mereka berbicara, itu akan melukai harga diri mereka," kata Qiao Anxin lagi, "Tapi, spesies liar tetaplah spesies liar. Bangkai lama-lama juga akan tercium. Aku tidak percaya masalah ini bisa disembunyikan seumur hidup. Hah. Ketika wanita jalang itu tahu bahwa dia adalah spesies liar, entah bagaimana dia akan bereaksi."
Linda sedikit terkejut melihat tatapan dengki di mata Qiao Anxin dan ekspreinya yang seperti orang gila. Ia tidak bisa mengerti, Qiao Anxin telah merebut Su Ze. Mengapa masih ada rasa permusuhan yang begitu besar? Apakah Qiao Mianmian masih menjadi ancaman baginya sekarang? Tapi, Qiao Anxin sekarang menghancurkan Qiao Mianmian dalam semua aspek.
"Seorang spesies liar masih ingin bertarung denganku dan ingin hidup lebih baik dariku? Dia bermimpi!" hina Qiao Anxin sambil setengah menyipitkan matanya yang penuh dengki. Ia menggertakkan giginya dan mengucapkan setiap kata, "Aku tidak akan pernah membiarkan dia menang."
———
Audisi resmi dimulai di Hotel Yuncheng. Ketika tiba giliran Qiao Mianmian dan ia berjalan ke aula pertunjukan, mata pria yang duduk di tengah kursi pewawancara bersinar. Matanya langsung tertuju pada Qiao Mianmian.
Qiao Mianmian membungkuk dengan sopan dan murah hati kepada beberapa pewawancara sebelum memperkenalkan diri, "Halo, nama saya Qiao Mianmian. Saat ini saya adalah murid Akademi Film Yuncheng. Untuk sementara, saya belum ada kontrak dengan perusahaan. Saya di sini untuk audisi sebagai peran perempuan ketiga, Shen Yinian."
Qiao Mianmian tidak terlihat sombong dan bersiap rendah hati. Beberapa pewawancara lainnya juga berbinar-binar saat melihat kemunculan Qiao Mianmian. Gadis yang berdiri di depan mereka memiliki wajah yang luar biasa.
Sosoknya terlihat lembut dan feminin dengan aura yang polos. Tetapi, tatapan matanya memberikan kesan menawan. Rambutnya yang panjang terlihat hitam dan lembut, seperti efek khusus dalam iklan sampo.
Qiao Mianmian mengenakan gaun putih yang sangat sederhana tanpa terlalu banyak hiasan. Ia tampak seperti peri yang tidak sengaja jatuh ke Bumi. Bahkan, penampilan seperti itu terhitung luar biasa di industri hiburan yang dipenuhi dengan pria dan wanita rupawan.
Hampir satu jam mereka telah melakukan wawancara. Namun, mereka belum kunjung melihat satupun kandidat yang membuat mereka terlalu puas. Setiap orang memiliki ekspresi yang agak lesu di wajah mereka dan jelas sedikit kecewa.
Kemunculan Qiao Mianmian bagaikan embusan angin segar di musim panas. Beberapa dari mereka merasa segar kembali dan menunjukkan minat. Keadaan mental di aula audisi langsung berbeda dari sebelumnya.
"Qiao Mianmian dari Akademi Film Yuncheng?"
Orang yang duduk di tengah bangku pewawancara adalah Sutradara Bai Yusheng. Sebagian besar pemeran penting dalam dramanya dipilih secara pribadi olehnya. Keputusan untuk menunjuk seorang aktor atau tidak juga pada akhirnya terserah padanya.
Bisa dikatakan bahwa Bai Yusheng adalah orang dengan suara paling penting di keseluruhan drama ini. Selain karena ia sangat berbakat dan terkenal, lebih pentingnya lagi adalah karena ia tidak kekurangan uang.