Dewa Obat Tak Tertandingi

Tidak Bersikap Seperti Seorang Junior



Tidak Bersikap Seperti Seorang Junior

"Tuan Qingyun Zi..tadi kau bilang....bangsa iblis?"      

Seorang petarung Raja Dewa berbicara dengan nada bingung. Meski memang tidak banyak legenda yang bercerita tentang bangsa iblis namun orang-orang di Dunia Tinggi ini sedikit banyak tahu. Bangsa manusia dan iblis sudah bertarung beberapa kali sepanjang sejarah mereka ada. Peperangan ini meninggalkan bekas.      

Namun, yang namanya legenda tetap saja sebuah cerita. Sekarang ketika, cerita keluar dari mulut Ye Yuan, maka orang-orang pun merasakan hal yang berbeda.      

"Benar Tuan Qingyun Zi. Ada apa dengan bangsa iblis yang kau katakan tadi?" seorang petarung lain ikut bertanya.      

Keadaan di alun-alun ini menjadi agak berbeda. Ada rasa takut yang perlahan orang-orang ini rasakan.      

Dalam cerita legenda yang mereka dengan bangsa iblis ini merupakan golongan makhluk yang amat kuat. Mereka diceritakan tidak bisa mati.      

"Ji Qingyun, ayo katakan yang sebenarnya. Ada apa?" Gup Xu ikut berbicara. Ekspresi wajahnya sudah terlihat begitu suram.      

Kali ini, sebuah kekuatan tekanan yang amat kuat turun dari langit. Seorang lelaki tua dengan baju mewahnya berdiri di awang-awang.      

"Tuan Langit Awan! Itu adalah Tuan Langit Awan!"      

'Salam hormat kami padaTuan Langit Awan!"      

"Salam Hormat Kami pada Tuan Langit Awan!"      

Lelaki dengan baju mewah ini merupakan salah satu pembesar di Kota Suci; Langit Awan. Ketiga pembesar kota ini memiliki posisi yang amat tinggi. Mereka ini adalah orang-orang yang kekuatannya setara dengan Sepuluh Raja Dewa Hebat.      

Langit Awan tidak termasuk dalam kelompok sepuluh orang hebat ini karena Menara Rahasia Surga hanya memilih sepuluh orang.      

Begitu langit Awan muncul di Alun-Alun Suci Surgawi, semua orang langsung membungkuk tunduk. Di mata mereka, ketiga pembesar Kota Suci merupakan dewa.      

"Haha, Adik Ji, setelah lama aku tidak melihatmu, kau kini terlihat lebih menonjol daripada yang dulu! Aku mengasingkan diri beberapa hari sehingga aku tidak tahu kau datang ke sini. Aku harap kau tidak tersinggung!" Langit Awan mengelus jenggotnya sambil berbicara kepada Ye Yuan. senyumannya terulas.      

Orang tua ini memang pandai berpura-pura!      

Dalam hati, Ye Yuan seperti mengecam si tetua. Dia terlihat bersikap baik ketika Ye Yuan membicarakan tentang bangsa iblis. Apa yang dia lakukan ini jelas disengaja. Namun karena orang ini sudah muncul di alun-alun, akan sangat tidak pantas jika Ye Yuan mengatakan sesuatu yang kurang baik.      

Ye Yuan melihat ke arah Langit Awan dan berkata dengan senyum setengah hati.      

"Haha, menurutku aku tidak dihiraukan di sini. Orang-orang Kota Suci berbaik hati menyambutku. Aku kira Kakak Langit Awan akan mengasingkan diri selama kurang lebih sepuluh tahun. Dalam kurun waktu itu, aku pasti sudah dekat dengan orang-orang di sini."     

Langit Awan tahu kalau Ye Yuan ini sengaja merendah. Dalam beberapa hari ini saja dia sudah membuat keributan, apalagi delapan atau sepuluh tahun lagi. Kota Suci ini pastinya sudah dibuat kacau olehnya.      

"Haha, apa yang Adik Ji katakan! Aku baru tahu kalau kau datang ke sini setelah satu bulan aku bermeditasi. Oleh karena itu aku meminta Guo Xu untuk mengundangmu. Hanya saja, aku tidak menduga kalau dia menyinggung perasaan Adik JI. Nanti kalau kamikembali, aku pastikan akan memberinya hukuman!"      

Orang licik seperti Langit Awan ini tidak mudah untuk dihadapi. Ketika sedang berbicara, dia sama sekali tidak memberikan lawan bicaranya celah untuk menyerang. Ye Yuan tentu paham kalau kata hukuman yang dikatakan oleh Langit Awan hanya omong kosong.      

Meski Guo Xu hanyalah murid utama di Balai Emas-Ungu, dia memiliki status yang sama dengan para tetua. Bagaimana caranya Langit Awan menghukumnya? Hukuman yang dia katakan hanya diucapkan karena ada Ye Yuan di depannya.      

Hanya saja, di telinga Guo Xu, apa yang dikatakan oleh Langit Awan membuatnya begitu malu. Teganya Langit Awan mengatakan akan menghukumnya di depan begitu banyak orang?      

Ye Yuan tersenyum.      

"Kakak Langit Awan ini memperlakukanku seperti orang asing. Dengan status yang aku miliki, tidak mungkin akan akan bersikap seperti seorang junior kan? "     

Guo Xu belum menambahkan 10 ribu poin serangan. Dia sampai ingin muntah.      

Orang ini benar-benar besar kepala!      

"Bukankah kau ini datang dari generasi yang sama dengan diriku? Bagaimana mungkin kau menaikkan statusmu tanpa malu?" gerutu Guo Xu dalam hati.      

Sayangnya, dalam situasi seperti ini, meski Guo Xu tidak suka, dia hanya bisa menelan kekecewaannya. Bukankah si Langit Awan ini memanggil Ji Qingyun dengan sebutan Adik berulang-ulang? Langit Awan adalah senior Guo Xu. Sementara itu, panggilan Adik pada Ji Qingyun memang membuat status guo Xu berada di bawah Ye Yuan.      

Namun, di mata para petarung lainnya, mereka tidak merasa ada yang salah dengan kalimat Ye Yuan. Dalam dunia beladiri, yang pertama berhasillah yang dianggap lebih tua.      

Sebelum Ji Qingyun meninggal, dia sudah berada pada posisi yang sama dengan orang-orang yang sama seperti Langit Awan. Jadi jika Guo Xu dianggap sebagai juniornya, tidak ada yang aneh.      

Meksi Guo Xu ini sudah mencapai tingkat Mistik Hampa, namun jarak kekuatannya dengan Langit Awan sangat jauh.      

Sepertinya hanya Guo Xu sendiri yang merasa kalau panggilan junior Ye Yuan tidak pantas untuknya.      

Langit Awan tertawa terbahak-bahak.      

"Adik Ji memang memiliki hati yang besar. Kalau begitu, aku akan minta maaf atas nama Guo Xu. Adik Ji, aku rasa tempat ini bukanlah tempat yang tepat untuk mengobrol. Aku ingin mengundangmu datang ke Pagoda Suci Surgawi. Apa kau berkenan?"      

Ye Yuan mengangguk mantap. Karena Langit Awan sudah datang ke alun-alun maka penjualan pil obat sudah tidak bisa dilanjutkan lagi.     

Ye Yuan tidak berpura-pura membuat pil obat di alun-alun ini. Kalimatnya memang setengah benar dan setengahnya salah. Salah satu tujuannya membagikan pil obat secara cumacuma adalah untuk membangun kekuatan sebagai persiapan untuk menghadapi bangsa iblis.      

Tidak mungkin baginya untuk membantu setiap petarung yang ada. Dia pun sudah berusaha yang terbaik dan menyerahkan sisanya pada takdir.      

Di dalam Pagoda Suci Surgawi, Langit Awan terlihat begitu ramah. Sejatinya, dia sungguh sakit kepala menghadapi Ye Yuan. Dia melihat Ye Yuan tidak terus-terang dulu. Seingatnya, dulu Ji Qingyun hanya mengabdikan hidupnya pada ilmu pengobatan saja. Meski Ye Yuan hanya sedikit 'bermain' dengan Langit Awan, dia sudah kalah telak.      

Dalam hal skema, metode, Ji Qingyun bagaikan rintangan yang sulit. Dia sudah memperhitungkan bagaimana mengalahkan orang sebesar Langit Awan.      

Setelah menghidangkan teh, Langit Awan duduk di samping dan bertanya kepada Ye Yuan sambil tersenyum.      

"Apa gerangan yang membuat Adik Ji datang ke Kota Suci kali ini?"      

Ye Yuan tidak langsung menjawab. Dia hanya menatap Langit Awan dengan senyuman dingin, hingga membuat lelaki tua itu merinding.      

Dia seperti melihat hantu!      

Apa yang sudah ditemui bocah ini selama 20 tahun terakhir? Dia benar-benar berubah. Diam-diam Langit Awan mengeluarkan sumpah serapah.      

"Haha, Pertanyaan Kakak Langit Awan membuatku merasa kalau aku tidak bisa datang ke sini jika tidak ada masalah. Bukankah kita belum bertemu sekitar 60 tahunan."     

Ketika Langit Awan bingung, Ye Yuan berbicara padanya sambil mengulaskan senyum. Dia tidak menyangka Ye Yuan akan mengatakan hal ini. Dia pikir Ye Yuan akan langsung berbicara mengenai bangsa iblis serta strategi yang sudah dia persiapkan.     

Sebelumnya, Langit Awan akan mengatakan kalau dia tidak bisa memutuskan apa pun untuk menanggapi apa yang akan Ye Yuan katakan. Sekarang ini Zhuge Qingxuan tidak ada di sini. Tidak disangka, Ye Yuan justru memulai dengan percakapan ringan.      

Meriam yang sudah Langit Awan persiapkan kini tidak bisa dia gunakan untuk menembak. Dia seolah merasa organ dalamnya sakit semua.      

"Kenapa Kakak Langit Awan menatapku seperti itu? Apa kau tidak suka aku datang ke sini untuk bertemu denganmu?" Ye Yuan tiba-tiba mengerutkan dahinya.      

Baru setelah ini, Langit Awan tampak sadar dan langsung mengibaskan tangannya.      

"Tidak, tidak! Tentu saja aku sangat senang melihat Adik Ji ada di sini. Karena kau sudah ada di sini bagaimana kalau kau menginap beberapa hari di Kota Suci supaya aku punya kesempatan untuk menyambutmu dengan baik!"      

Langit Awan menggerutu dalam hati. Apanya yang peduli! Kalau sampai Langit Awan tidak setuju maka Ye Yuan pasti akan kembali ke alun-alun lagi.      

Menurutnya, Ye Yuan ini sungguh senang melihat keadaan menjadi kacau.      

Ye Yuan hanya mengangguk begitu dia mendengar tawaran Langit Awan.      

"Karena Kakak Langit Awan begitu baik, maka aku sangat berterima kasih."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.