Dewa Obat Tak Tertandingi

Utusan Istana Dewa, Puncak Biru



Utusan Istana Dewa, Puncak Biru

Begitu melewati sebuah layar air, Ye Yuan merasa kalau jiwa dewanya sedikit gemetar. Dahinya berkerut, namun perasaan tidak nyaman langsung menghilang dengan cepat. Tiba-tiba, Ye Yuan menemukan kalau ada bayangan buram di depannya. Perlahan, bayangan itu menjadi terlihat lebih jelas.      

Setelah itu, siluet bayangan berjalan ke arahnya seperti dua sisi kaca. Dia terlihat sama dengan Ye Yuan. Ruang Peningkatan Kekuatan Kematian tidak memiliki aspek khusus. Lawan Ye Yuan ternyata adalah dirinya sendiri.      

Cara yang digunakan oleh Kaisar Langit Belukar Abadi sungguh luar biasa. Ruang Peningkatan Kekuatan Kematian ini begitu ajaib dan bisa membuat tiruan Ye Yuan dengan kekuatan yang sama dan sulit dibedakan dengan aslinya.      

Yang harus Ye Yuan lakukan bukanlah membunuh lawannya melainkan menerobos melewati batasan kekuatannya di bawah latihan berat si lawan.      

"Ye Yuan, pikirkan dengan baik-baik! Ketika Ruang Peningkatan Kekuatan Kematian diaktifkan, hanya akan ada dua kemungkinan; kau yang mati atau dia yang mati! Bahkan aku tidak bisa menghentikannya!" suara Tanpa Debu terdengar di telinga Ye Yuan.      

Ye Yuan tersenyum. "Ini adalah kali ke sepuluh kau mengatakannya! Lepaskan saja!"      

Si Tanpa Debu tertawa sambil memarahi Ye Yuan."Bocah ini! Kau sungguh gila!"      

Selesai berbicara, suara Tanpa Debu tidak lagi terdengar. Setelah itu, terdengar suara sedingin es yang bergantian muncul.      

"Peningkatan Kekuatan Kematian, aktifkan sekarang!"      

Ye Yuan 'palsu' yang ada di depan Ye Yuan tersenyum jahat. Senyumannya sampai membuat jantung Ye Yuan merasa ikut dingin.      

"Kau sangat kuat! Kau memberikanku badan sekuat ini!" kata si Ye Yuan 'palsu'.      

Ekspresi wajah Ye Yuan berubah. Dia tidak menyangka kalau lawannya ini memiliki kepintarannya sendiri.      

Si Ye Yuan lainnya tersenyum. "Kau pasti sangat terkejut? Aku bukanlah mesin pembunuh. Aku punya kepribadian sendiri. Aku akan berpikir...bagaimana caranya membunuh si target."     

 Setelah begitu syok, pikiran Ye Yuan perlahan tenang. Dia berbicara sambil tersenyum, "Terserah. Lakukan saja!"      

Ye Yuan 'palsu' tersenyum keji, dia langsung menghilang.      

Cling!      

Ye Yuan mengayunkan tangannya untuk melancarkan jurus Bintang-Bintang Memisahnya. Dua serangan yang begitu menakutkan bertabrakan, membuat badan Ye Yuan terdorong ke belakang berulang kali.      

Bintang-Bintang Memisah!      

Si Ye Yuan 'palsu' juga menggunakan jurus yang sama! Selain itu, kekuatan dan cara dia menggunakan jurus Bintang-Bintang tidak ada bedanya dengan Ye Yuan. Pedang yang dipakai si Ye Yuan 'palsu' juga sama persis dengan Pedang Pemusnah Iblis. Tidak heran kalau tempat ini disebut sebagai Ruang Peningkatan Kekuatan Kematian. Tidak ada yang bisa ditutupi oleh Ye Yuan di depan lawannya ini.      

Lawan seperti ini sungguh menakutkan!      

"Heh, kekuatan jurus Bintang-Bintang Memisah masih begitu bagus kan? Tenang, masih ada kejutan lain untukmu!" kata si Ye Yuan 'replika' ini dengan senyuman sinis.      

"Tidak kusangka kalau diriku yang lain ini cerewet juga!" Ye Yuan menggelengkan kepalanya dan berkata sambil mendesah berat.      

"Haha,ini karena kau tidak memahami dirimu sendiri. Aku...ini sebenarnya adalah sisi lain dirimu."      

"Baik, baik, kau menang! Bisakah kau memberiku lebih banyak kejutan?" Kata Ye Yuan.      

"Ini!"      

Wush!      

Dua manusia ini bergerak, bertarung lagi dengan sengitnya. Kemampuan keduanya begitu tinggi. Masing-masing begitu memahami yang lain. Tidak ada trik yang bisa dipakai di sini. Semakin Ye Yuan bertarung, semakin khawatir dirinya. Selain bisa meniru persis dirinya, lawannya ini juga begitu sempurna meniru kegigihannya dan bakatnya dalam bertarung.      

Pengetahuan tajam di Ye Yuan 'palsu' membuat semua rencana bertarung Ye Yuan gagal juga pada akhirnya. Ini adalah lawan yang begitu kuat!      

Ye Yuan sama sekali tidak memiliki keuntungan bertarung dengan versi lain dirinya ini. Dua lonjakan kekuatan yang begitu menakutkan membombardir apa saja yang ada di ruangan ini, membuat semua yang ada di sini terguncang tanpa akhir.      

"Hmm...bocah ini bertemu dengan banyak musuh dalam perjalanan hidupnya. Tapi tidak ada yang sekuat lawannya kali ini. Si tua Belukar Abadi itu memang sungguh jenius. Dia bisa menemukan metode 'sesat' ini untuk mengasah kemampuan seseorang. Akan tetapi, jika Ye Yuan mampu mengalahkan dirinya maka dia akan mendapatkan banyak manfaat!" Tanpa Debu berkata dengan desahan emosional.      

....     

Sementara Ye Yuan memasuki pendalaman kekuatannya di Ruang Kematian, Dunia Kaki Bukit Langit terserang rumor panas.      

"Apa? Tetua agung Istana Suci Malam Putih ternyata adalah penyelundup dari dunia luar?"      

"Seperti yang aku katakan sebelumnya. Kapan ada seorang petarung sejenius berasal dari Dunia Kaki Bukit Langit. Dengan kekuatannya di tingkat Gua Dalam,dia bisa mengalahkan lawan Sekilas Surga."      

"Istana Suci Malam Putih ternyata membiarkan seorang penyelundup menjadi tetua agung! Ini benar-benar lelucon yang sungguh gila!"      

....     

Rumor yang sengaja disebarkan oleh Istana Suci Akhir Kehidupan ini menyebar ke seluruh istana suci seperti angin.      

Sekarang ini, Bai Chen dan Mo Yun seperti semut yang ada di atas panci panas, berjalan ke sana ke mari, sangat resah.      

Namun, sekarang Ye Yuan sedang mengasingkan dirinya. Membuat keduanya kehilangan sosok penting. Mo Yun lebih berpengalaman dibandingkan dengan Bai Chen. Begitu dia melihat penampakan muridnya ini yang diam membatu, lelaki tua berbicara padanya, "Raja, semakin luas rumor ini menyebar maka kita harus menjadi semakin tenang! Kalau kau seperti ini, orang lain akan justru akan melihatnya!"      

Setelah Mo Yun mengkonsumsi pil obat yang diberikan oleh Ye Yuan, dia berhasil mencapai tingkat kekuatan Sekilas Surga! Sekarang, dia sudah menjadi tetua kesembilan di Istana Suci Malam Putih.      

Bai Chen mendesah kemudian menanggapi, "Tentu saja aku tahu. Aku hanya bersikap seperti ini di depan Guru Mo."      

Mo Yun menganggukkan kepalanya. Dia tahu kalau Bai Chen jauh lebih dewasa sekarang.      

"Ini adalah masalah besar. Bahkan di depanku, Raja tidak boleh bersikap seperti ini juga," kata Mo Yun.     

Bai Chen menganggukkan kepalanya dan berkata dengan ekspresi wajah marah, "Hanya aku dan kau yang boleh tahu tentang hal ini. Siapa yang sebenarnya membocorkan hal ini? Atau, selain aku dan guru ada orang lain yang tahu tentang identitas Guru Ye Yuan?"      

Mo Yun mengerutkan dahinya. "Sulit untuk memastikan hal seperti ini! Tapi, kalau dilihat rumornya sudah menyebar seluas ini, orang yang ada di belakang ini pastinya berasal dari faksi kekuatan yang tidak bisa kita sepelekan."     

Bai Chen terlihat sedih.      

"Aku tidak khawatir soal rumor itu, yang lebih aku khawatirkan adalah.....sikap dari Istana Suci Kaki Bukit Langit! Mereka yang memantau dunia ini. Aku rasa mereka pasti sudah tahu tentang hal ini!"      

Sekarang ini, suara seorang penjaga terdengar dari luar. Dia datang dengan linglung.      

"Raja, utusan dari Istana Dewa Kaki Bukit Langit sudah tiba. Wakil Raja meminta Anda dan Tetua Mo Yun untuk keluar dan menyambunya bersama."      

Ekspresi kedua orang ini langsung berubah. Ketakutan mereka sudah terjadi di depan mata.      

Mereka tidak menyangka kalau Istana Suci Kaki Bukit Langit begitu peka terhadap penyelundup dan langsung sampai di sini dengan cepat.      

Mo Yun menghela napas lalu berkata pada Bai Chen, "Apa pun yang terjadi, kita tidak boleh menunjukkan kelemahan kita. Kita bisa bersikap seolah kita tidak tahu, kita tidak boleh membuat si utusan ini semakin curiga. Jika kita, maka Istana Suci Malam Putih akan binasa!"      

Raut wajah Bai Chen menjadi begitu serius. Dia menganggukkan kepalanya.      

Di luar Istana Suci Malam Putih, seorang lelaki setengah baya dengan jubah warna biru langit berdiri di udara. Ekspresi wajahnya begitu kaku, dan dia terlihat begitu berkuasa. Sekali lihat saja, orang bisa tahu kalau dia adalah seorang petarung hebat.      

Bai Chen berkumpul dengan Bai Xiu dan petarung Maha Dewa lainnya, kemudian membungkuk hormat ke arah lelaki setengah baya ini.      

"Rahasia Istana Suci Malam Putih, Bai Chen, mewakili semua orang di sini menyampaikan selamat datang pada Utusan Istana Dewa!"      

Si lelaki tengah baya hanya menjawab dengan jawaban 'hmmm'. Perlahan dia berbicara, "Aku adalah Puncak Biru. Aku datang ke sini untuk memeriksa Tetua Agung Istana Suci Malam Putih yang bernama Ye Yuan atas perintah dari Istana Dewa. Sekarang, suruh dia keluar untuk menemuiku."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.