Bertarung
Bertarung
Hanya saja, Rusa Bersorak sama sekali tidak melihat gurat ketakutan ke wajah Lu Yi. Dia justru mendapati orang ini menertawakan dan merendahkannya.
"Wakil Pemimpin Rusa Bersorak memang sangat berkuasa huh, dan dia ingin membantu orang tua ini untuk mengajari murid-muridnya! Hanya saja, pekerjaan macam ini bukanlah urusannya, kan?"
Sekelompok orang keluar dari balai dalam. Ye Yuan berada di depan. Sementara Xuan Yu berjalan di samping Ye Yuan. Rusa Bersorak sangat syok melihat Xuan Yu ada di sini.
Bagaimana bisa seorang Xuan Yu yang tinggi dan mulia ini bisa datang ke toko obat kecil di kota luar?
Yang membuatnya lebih syok lagi adalah pemimpin orang-orang ini adalah seorang anak muda. Rusa Bersorak adalah petarung veteran. Hal seperti ini membuatnya memikirkan banyak hal. Matanya membelalak, dia sangat syok.
Dia pun memperhatikan Ye Yuan. Apa gerangan yang bocah ini miliki sampai bisa membuat Xuan Yu mau berjalan di belakangnya?
Toko obat kecil ini sepertinya luar biasa!
Rusa Bersorak bersikap normal lagi dengan cepat. Dia sekarang berbicara dengan nada suara ramah.
"Ternyata ada Tetua Kedua di sini. Tapi beberapa muridmu ini tidak menghormati tetua mereka, sungguh memalukan bagi Menara Pil!"
Xuan Yu memiliki temperamen yang bagus. Akan tetapi, kalimat yang diucapkan oleh Rusa Bersorak membuatnya tidak nyaman.
"Tidak menghormati para tetua mereka? Haha, Lu Yi sangat menghormatiku. Dari mana kau mendengar tentang hal ini? Wakil Pemimpin Rusa Bersorak terlalu banyak mengatur sepertinya, kan?" Xuan Yu berkata dengan nada santai.
Wakil Pemimpin ini menyunggingkan senyuman palsu.
"Aku ini juga dianggap sebagai wakil pemimpin tinggi dari Menara Pil, statusku juga sama dengan Tetua Kedua. Apa mungkin murid-muridmu tidak bisa menghargaiku sebagai guru? Dia bilang kalau aku memanfaatkan statusku sebagai seorang senior di hadapan banyak orang seperti ini. Bukankah ini sebuah sikap yang tidak menunjukkan rasa hormat?
Xuan Yu hampir saja tersedak, dia tidak yakin bagaimana harus membantah Rusa Bersorak. Dia bukanlah tandingan Rusa Bersorak dalam urusan bersilat lidah.
Murid-muridnya tidak beruntung dalam aspek ini.
Begitu Rusa Bersorak membuat pihak lain kebingungan, dia bahkan menjadi lebih senang dan tersenyum sinis.
"Tetua Kedua, orang yang tidak menghormati Tetua lain, menurut aturan dari Menara Pil, dihukum dengan 100 cambukan dayung besar! Aku ingin tahu bagaimana menurutmu?"
Tatapan mata Xuan Yu menjadi lebih tajam, akhirnya ada kemarahan di sana.
Rusa Bersorak tampak berkuasa, sungguh sebuah sikap di mana dia mengambil keuntungan dari senior. Namun, kalimatnya menjepit Xuan Yu sampai dia tersedak.
Xuan Yu juga tahu kalau beberapa muridnya tidak puas dengan Rusa Bersorak. Akan tetapi, sikap seperti ini akan membuat orang mudah kalah.
Ratusan cambukan dayung besar tidak dianggap sebagai hukuman yang keras. Namun jika sampai hukuman itu dilakukan, maka itu sungguh memalukan untuk Xuan Yu.
Lu Yi tampak panik. Awalnya, dia benar-benar tidak menghormati Rusa Bersorak karena merasa ada gurunya di sini. Namun dalam beberapa hal, kekuatan tidak bisa menentukan segalanya.
Kota kekaisaran memiliki aturannya sendiri. Dia tampaknya...sudah membuat masalah bagi gurunya.
Sebenarnya, bukan sekali atau dua kali saudara-saudara seperguruannya menderita kekalahan seperti ini. Akan tetapi, mereka tidak tahan.
Begitu semua orang tampak bingung, Ye Yuan berbicara dengan nada santai, "Kau harus memiliki kekuatan untuk bisa menjadi tetua bagi orang lain. Apa kau punya, wahai orang tua?"
Saat ini, Rusa Bersorak sedang menikmati kesenangannya. Ketika dia mendengar kalimat Ye Yuan,wajahnya berubah menjadi masam. Dia menjawab dengan nada dingin.
"Dari mana datangnya si bocah ini, beraninya dia berbicara seperti itu kepadaku? Kalau aku tidak punya kekuatan seperti katamu, apa lantas kau punya?'
Ye Yuan menoleh ke arahnya dan berkata dengan nada suara dingin.
"Kalau aku tidak salah tebak, kau yang pernah mendiagnosa Huang Qian, kan? Kau tidak bisa mengenali penyakitnya, tapi aku menyembuhkannya. Apakah mungkin...aku ini tidak sekuat dirimu?"
Begitu kalimat ini terlontar, semua orang menjadi gaduh.
"Oy, iya. Huang Horan waktu itu bilang kalau dia sudah menemui seorang Dewa Tabib Bintang Empat untuk melihat kondisi Huang Qian. Tabib itu kemungkinan adalah gurunya Wu Feng kan?"
"Seorang Dewa Tabib Bintang Empat tidak bisa mengenali sebuah penyakit. Sungguh memalukan!"
"Ckck, plakat 'Akan Mengabulkan Semua Permintaan' yang digantung oleh Guru Ye tidak sia-sia. Setidaknya, dalam hal ini, dia lebih kuat dibandingkan Dewa Tabib Bintang empat!"
...
Yang lainnya belum bereaksi, namun Ye Yuan sudah melihat kelemahan dari pihak lain. Kalimat yang dia ucapkan langsung membalikkan keadaan. Rusa Bersorak menatap tajam ke arah Wu Feng. Yang dilihat menciut, tahu kalau gurunya sedang marah.
Sebelumnya, tidak ada yang menghubungkan masalah Huang Qian dengan siapa pun. Namun begitu Ye Yuan mengatakannya, ini merupakan sebuah 'tamparan' terang-terangan.
Ketika Lu Yi melihat keadaannya, dia pun melihat ke arah Ye Yuan dengan penuh terima kasih. Kalimat Ye Yuan sudah menyelesaikan kecanggungan yang tadi ada antara dirinya dan guru Xuan Yu.
Akan tetapi, yang namanya Rusa Bersorak tidak akan menyerah begitu saja. Dia menanggapi dengan mendengus sinis, "Bocah, semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Semua tabib pastinya tidak ada yang berani membuat pernyataan kalau mereka bisa menyembuhkan semua penyakit! Selain itu, kau ya kau dan Lu Yi adalah Lu Yi. Kau ini bukan anggota Menara Pil dan tidak terikat oleh peraturan ini. Tapi, beda dengan dia!"
Rusa Bersorak adalah orang yang berpikiran teliti. Dia tidak mudah untuk dihadapi. Itulah yang membuat Xuan Yu berkali-kali kalah darinya.
Ye Yuan diam-diam mengganti konsep dan menyeret Rusa Bersorak keluar, tapi dia langsung bisa menyadari kebenarannya dengan cepat dan ikut menyeret Ye Yuan di sana.
Ye Yuan adalah orang luar, apalagi yang bisa dia katakan?
Rusa Bersorak juga menyadari keanehan Ye Yuan, kenapa para murid Xuan Yu ada di sini? Itu juga yang menjadi alasan kenapa dia menghindari 'ujung tajam' dari Lu Ti dan kemudian dia menggigit Lu Yi dan tidak melepaskannya.
Rusa Bersorak tahu betul di mana standar di Lu Yi ini. Potensi orang ini tidak begitu buruk namun saat ini kemampuannya dalam membuat pil obat belum mencapai tingkatannya, yakni Dewa Tabib Bintang empat tingkat menengah.
Kedua sudut mulut Ye Yuan melengkung sedikit. Dia berkata dengan nada merendahkan, "benarkah? Karena kau berpikir kalau aku ini senior, maka kau seharusnya lebih kuat dibandingkan dengan Lu Yi?"
Rusa Bersorak menjawab dengan nada enteng, "Tentu saja! Kalau aku tidak sebagus tabib junior, mungkin kah aku bisa menjadi seorang wakil pemimpin tingkat tinggi? Hei Bocah, apa kau berpikir untuk membuatku bertanding dengannya?"
"Hiss..."
Orang-orang yang ada di sekitar menarik napas dingin. Mereka semua tertegun begitu mendengar status Rusa bersorak. Wakil pemimpin tingkat tinggi Menara Pil. Ini adalah status yang menyerupai dewa!
Bagi para petarung di kota luar, status ini begitu mulia dan tidak bisa digapai oleh mereka. Mereka juga tidak menyangka kalau guru Wu Feng ini ternyata sehebat ini.
Ye Yuan memonyongkan bibirnya dan menjawab masih dengan nada merendahkan, "Memang kenapa kalau iya? Kalau kau tidak pernah tahu kekuatan anak-anak muda, kau tidak akan tahu betapa sombongnya dirimu."
Ketika Lu Yi mendengarnya, dia agak kehilangan kepercayaan diri. Dia ikut berbicara, "Guru Ye, aku..."
Ye Yuan melihat ke arah Lu Yi, matanya sudah seperti obor. "Apa? apa kau tidak berani bertarung dengannya?"
Usia Lu Yi jauh lebih tua dibandingkan dengan Ye Yuan. Namun di depannya, dia justru tampak seperti juniornya. Tatapan mata Lu Yi menjadi lebih tajam dan dengan suara yang terdengar serius, dia menjawab, "Tentu saja, aku berani!"
Ye Yuan kemudian menanggapi dengan nada santai, "Kalau bukan sudah diputuskan?! Kalau kau tidak bisa bertanding melawan orang tua bangka ini, bagaimana mungkin kau bisa mewarisi ilmu Guru Xuan Yu di masa depan? Hari ini, tunjukkan kekuatanmu di hadapan si tua bangka ini!"
Begitu Rusa Bersorak mendengar perkataan Ye Yuan, dia tertawa terbahak-bahak.
"Lucu sekali! Orang yang sungguh tidak tahu luasnya langit dan bumi. Keberanian itu ada jika ada kekuatan. Keberanian tanpa kekuatannya itu sama halnya dengan seekor ngengat yang terbang menuju apai! Paham!"