Dewa Obat Tak Tertandingi

Bertanding dalam Penguasaan Api



Bertanding dalam Penguasaan Api

Rusa Bersorak marah!      

Wajah tuanya tidak ingim menghormati orang lain selain Tetua Utama. Dia tidak menyangka kalau hari ini, dia akhirnya harus merendahkan kepalanya di hadapan bocah kecil ini!      

Namun jika dia tidak melakukannya, itu sama artinya dengan melawan seluruh tetua yang ada di Perkumpulan Tetua. Dia tidak mungkin melakukan tindak kejahatan seperti ini. Jika dia benar-benar marah, maka dia tidak akan mendapatkan manfaat apa-apa!      

Rusa Bersorak menggertakkan giginya dan berkata, "T-Tetua Ye, tadi, aku lah yang tidak sabaran. Tetua Ye, tolong jangan tersinggung!"      

Ketika dia bilang 'Tetua Ye'- dua kata ini-, Rusa Bersorak merasa merinding. Dia sungguh merasa tidak nyaman.      

Ketika yang lainnya melihat hal ini, dia merasa begitu aneh. Rusa Bersorak usianya sudah sangat tua, bahkan sudah seharusnya dia masuk peti mati. Namun dia harus meminta maaf pada tetua semuda Ye Yuan. Ada kejanggalan di sana.      

"Mn, aku akan memaafkanmu kali ini atas nama Tetua Utama! Jika kau menyinggungku lagi lain kali, kau akan dihukum berat sesuai dengan peraturan yang berlaku di Menara Pil!" Ye Yuan tampak begitu baik hati, seolah dia sedang menasehati murid junior.      

Bocah ini memang bisa mengikuti arus permainan!      

Rusa Bersorak mendengus sinis.      

"Tetua Ye, aku ingin mendapatkan nasehatmu hari ini untuk menghidupkan suasana dalam kompetisi Menara Pil. Bagaimana?"      

Ye Yuan menjawab dengan nada dingin. "Kau ini hanya seorang pelayan tetua, kualifikasi apa yang kau punya sampai kau berhak mendapatkan nasehatku?"      

Begitu kalimat ini keluar, ada gelombang cemoohan terdengar dari bawah. Sudah jelas, kalau mereka sudah tidak tahan dengan cara Ye Yuan yang sangat menghindar. Dia selalu menggunakan statusnya sebagai tetua untuk menekan orang. Sangat sulit untuk menyakinkan banyak orang jika Ye Yuan menggunakan cara seperti ini.      

Ketika Rusa bersorak melihat kejadian ini, dia pun sangat senang. Dia tersenyum sinis. "Heh heh, Tetua Ye hanya Dewa Tabib Bintang tiga. Tidak peduli seberapa kurangnya diriku, aku toh masih seorang Dewa Tabib Bintang empat tingkat menengah. Apakah mungkin kalau aku ini tidak pantas untuk menjadi lawanmu? Atau apakah kau sengaja menjaga jabatanmu tanpa keahlian dan tidak berani untuk menerima tantangan sama sekali?"      

Ye Yuan sama sekali tidak peduli mendengar cemoohan orang-orang. Dia justru berkata dengan nada merendahkan, "Kalau aku sampai tidak bisa mengalahkanmu, lalu kau pikir keahlian macam apa yang aku punya sampai aku menjadi seorang tetua? Lupakan, karena kalian ingin menyaksikan kekuatanku, maka aku akan memuaskan kalian."      

Rusa bersorak tampak terkejut. Dia bahkan berpikir kalau Ye Yuan akan tetap bersikeras sampai akhir dan menyiapkan berbagai macam alasan.      

Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan ternyata menyetujui tantangan ini.      

"Haha, kalau begitu, tolong beri kami nasehat Tetua Ye," Rusa Bersorak mengepalkan kedua tangannya sambil berbicara dengan senyumannya.      

Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan akan bisa menang melawannya. Jika dia tidak bisa mengalahkan Dewa Tabib Bintang tiga, maka hidupnya selama ini sudah sia-sia saja.      

Meski begitu, Ye Yuan menjawab, "Kapan aku bilang kalau aku akan bertanding denganmu?"      

Rusa Bersorak membeku, tapi dia melihat Ye Yuan mengepalkan kedua tangannya pada Rou Xu.      

"Tetua Utama, sejak aku masuk ke Kota Kekaisaran Elang Surgawi, aku dengar kalau Dao Pengobatanmu itu sangat hebat. Tidak ada orang yang pernah mengalahkanmu di Kota Kekaisaran Elang Surgawi ini. Aku yang tidak berbakat ini ingin menantang Tetua Utama hari ini. Aku ingin tahu...bagaimana pendapat Tetua Utama?"      

Semua orang tercengang. Bocah ini akan menantang Tetua Utama?      

Dia mungkin sudah gila kan?      

Ternyata di seluruh penjuru Kota Kekaisaran Elang Surgawi ini, selain Tetua Kedua, ada orang yang berani menantang Tetua Utama!      

Tetua Utama dan Tetua Kedua merupakan tabib paling hebat yang ada di kota Kekaisaran Elang Surgawi. Keduanya ini adalah pembesar terdepan dalam hal Dao Pengobatan! Tetua-tetua yang lain tidak berada di level yang sama dengan keduanya.      

Bagaimana bisa seorang Dewa Tabib Bintang tiga kecil macam Ye Yuan ini langsung menantang Tetua Utama?      

Hanya ada semburat senyum samar yang terlintas di sudut mulut Tetua Kedua, Xuan Yu. Dia seketika melihat Ye Yuan tampak begitu suci baginya. Ye Yuan lebih ahli dalam hal-hal yang dia bisa. Ye Yuan juga mahir melakukan hal-hal yang dia tidak bisa lakukan.      

Kemungkinan besar, orang-orang akan berpikir kalau Ye Yuan ini terlalu percaya diri dengan kemampuannya. Tapi, Tetua Kedua tahu kalau Ye Yuan akan bisa mengalahkan Tetua Utama!      

Sudah lama, Xuan Yu dan Rou Yu bertarung, dia paham betul seberapa kuatnya Rou Xu. Apa yang dilakukan oleh Ye Yuan ini sungguh brilian. Kalau Rou Xu setuju, dia pasti akan kalah.      

Kalau sampai itu terjadi, maka Rou Xu akan benar-benar kehilangan mukanya.      

Jika Rou Xu memanfaatkan identitasnya dan tidak menyanggupi tantangan Ye Yuan, maka Ye Yuan juga akan mendapatkan untung. Dia akan bisa menghentikan gangguan dari Tetua Utama.      

Jika Rou Xu itu memang pintar, dia tidak akan menghadang Ye Yuan lagi. Jika dia melakukannya, dia akan mati mengenaskan hari ini.      

Rou Xu langsung membeku. Dia seketika tertawa dan berkata, "Oh? Tetua Ye ingin menantang orang tua macam diriku ini? Haha, memang benar ya, yang namanya anak muda itu berani! Kalau aku menolaknya dan menghindar bertarung denganmu maka aku rasa aku akan mematikan semangat orang-orang hari ini. Baiklah, aku menyetujuinya!"      

Xuan Yu agak terkejut melihat ke arah Rou Xuan namun dia langsung menutup matanya lagi.      

Dia menawarkan nyawanya sendiri.      

"Tetua Utama ternyata setuju!"      

"Jarang sekali aku bisa menyaksikan Tetua Utama beraksi!"      

"Haha, bocah ini berpikir kalau Tetua Utama akan melunak karena jabatannya. Dia ternyata tidak peduli dan menyetujui tantangannya!"      

...     

Banyak orang dari faksi kekuatan Tetua Utama yang mencemooh Ye Yuan karena terlalu percaya diri dengan keahliannya. Mereka juga menantikan bagaimana Tetua Utama akan beraksi nanti.      

Pertarungan antara Rou Xu dan Ye Yuan pastinya melibatkan pil dewa tingkat tiga.      

Sudah lama Tetua Utama mencapai kesempurnaan dalam membuat pil obat tingkat tiga. Bukankah baginya menghadapi Ye Yuan semudah menangkap mangsa?     

Ye Yuan tersenyum tipis.      

"Tetua Utama, acara utama hari ini adalah kompetisi Pil Utama. Kita tidak boleh merebut perhatian. Kenapa kita tidak bertanding setelah kompetisi ini selesai?"      

Rou Xu menganggukkan kepalanya. "Boleh juga, terserah kau! Kompetisi Menara Pil, dimulai!"      

Seorang wakil ketua datang ke tengah-tengah alun-alun dan berkata dengan suaranya yang jelas.      

"Babak pertama, yang dipertandingkan adalah pengendalian api, Siapkah kayu bakar!"      

Begitu suaranya hilang, di atas puncak Menara Pil tiba-tiba muncul api yang berkobar. Dalam waktu sekejap, hujan api mulai turun dan menyebar ke mana-mana. Kali ini, beberapa ratus murid-murid bintang tiga membentuk sebuah lingkaran besar. Api-api itu ternyata berjatuhan di samping mereka dengan tepat.      

Api-api ini merupakan api tingkat tiga namun mereka tidak memiliki sifat khusus, sepertinya jiwanya sudah dihapus.      

Di babak pertama ini, para Dewa Tabib Bintang Tiga harus mengendalikan api tanpa jiwa ini untuk menyingkirkan api dewa orang lain.      

Di babak ini, banyak peserta yang akan tersingkir, dan sebagian besarnya datang dari kelompok Dewa Tabib Bintang tiga. Hanya 100 orang yang akan tertinggal di akhir dan bisa masuk ke babak kedua.      

Kompetisi semacam ini dianggap sangat adil bagi semua orang. Mereka memiliki api yang sama sehingga mereka tidak akan bisa melakukan tipu muslihat di dalamnya.      

Para peserta hanya perlu meningkatkan keahlian mereka dalam mengendalikan api dan mengalahkan yang lainnya. Ada beberapa ratus murid elit yang ikut ambil bagian dari kompetisi pil ini berada di dalam lingkaran. Pemandangan yang terlihat tampak spektakuler.      

"Huh, tidak ada yang bisa dipertandingkan soal pengendalian api. Tidak ada tegang-tegangnya sama sekali!"      

"Benar. Song Qiyang memiliki seni pengendalian api yang jauh mengungguli yang lainnya. Di antara dewa tabib bintang tiga, dia sama sekali tidak memiliki lawan."      

"Song Qiyang mungkin akan menghadapi serangan yang ganas kali ini. Para murid Bintang tiga dari Tetua Kedua akan lebih berbahaya kali ini."      

...     

Karena ini adalah kompetisi penguasaan api, maka seorang peserta harus bisa dengan kejamnya mematikan api pihak lain. Song Qiyang sudah sangat marah. Dia akan menyasar murid-murid dari Tetua Kedua.      

"Mulai!"      

Suara wakil ketua yang sangat keras terdengar. Kompetisi api secara resmi dimulai. Ada semburat senyuman sinis yang tampak disudut mulut Song Qiyang. Dia mengangkat ujung jarinya dan apinya pun terbang dengan patuh.      

Wush! Wush! Wush!      

Ada begitu banyak api yang saling bertautan. Semua orang langsung dibuat kacau olehnya.      

"Huek!'      

Api Song Qiyang sudah tampak seperti pedang tajam, yang langsung memusnahkan api para murid Tetua Kedua.      

Pembantaian pun dimulai!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.