Dewa Obat Tak Tertandingi

Guru Kedua 



Guru Kedua 

Lelaki setengah baya ini yang seketika muncul ini punya badan yang kekar dan mengesankan. Jenggot tebal memenuhi wajahnya dan dia tampak sangat kasar.     

Hanya saja, gejolak energi murni yang ada di tubuhnya berbeda dengan Angin Luas dan yang lainnya. Dia ini secara mengejutkan adalah petarung besar dari bangsa siluman!      

Namanya Langit Pemburu Angin, salah satu dari lima ras besar siluman di Stepa Ujung Utara ini.      

Statusnya di antara bangsa siluman setara dengan Angin Luas.      

Langit Pemburu Angin terkekeh begitu dia mendengar pertanyaan Angin Luas.      

"Dasar kau si serigala tua cerdik! Kau menggunakan alasan bangsa manusia untuk datang dan menekanku? Heh, apa kau pikir kau bisa kurang ajar di sini kalau kau tidak menakut-nakuti beberapa monster tua itu?"     

Angin Luas mendengus sinis.     

"Aku bermusuhan dengan bocah ini karena dia membunuh putraku. Kalau kau melindunginya, kau bisa melupakan soal meninggalkan tempat ini hari ini!"     

Namun Langit Pemburu Angin menghiraukannya. Dia justru menoleh dan membungkuk hormat pada Ye Yuan.     

"Saya terlambat datang untuk menyelamatkanmu. Saya harap Yang Mulia Guru Kedua memaafkan sikap saya yang menyinggung."     

Ye Yuan berdiri dengan kedua tangan di belakang punggung. Dia menjawab dengan santai, "Tidak perlu cemas, Kau datang tepat waktu."     

Ekspresi Langit Pemburu Angin tiba-tiba berubah menjadi senang saat dia bertanya dengan penuh semangat, "Tuan Guru Kedua membunuh Feng Tianyang?"     

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan berkata dengan santai, "Feng Tianyang menginginkan Badan Dewa Yin Mendalam dari Lu. Aku membunuhnya dengan satu gerakan pedangku."     

"Hahaha, bagus! Sudah sejak lama, saya ingin membunuh bajingan itu, tetapi Angin Luas, si tua ini, terlalu licik. Dia tidak memberiku kesempatan. Saya tidak menyangka kalau dia benar-benar mati di tangan Tuan Guru Kedua!" Pemburu Angin berkata sambil tertawa lebar.     

Meskipun dia tertawa, dia sebenarnya sangat terkejut di dalam hati.      

Orang macam apa Feng Tianyang itu?      

Bahkan dia, yang salah satu dari lima sosok Langit besar dari bangsa siluman, sangat mengkhawatirkannya.     

Begitu Feng Tianyang tumbuh, maka dia akan menjadi bencana besar bagi bangsa siluman.      

Jadi, selama bertahun-tahun, Langit Pemburu Angin pernah membuat banyak sekali rencana pembunuhan Feng Tianyang. Namun, tidak ada satupun yang berhasil. Karena ini lah, bangsa siluman bahkan kehilangan banyak petarung jenius.      

Siapa sangka Feng Tianyang ternyata tewas dengan cara seperti itu?      

Dia tewas di tangan seorang petarung Dewa Sejati tingkat menengah!      

Ketika Angin Luas dan para petarung Langit yang lainnya melihat sikap Pemburu Angin ini, bola mata mereka hampir keluar.     

Petarung utama bangsa siluman yang keras kepala dan sulit diatur ini ternyata sangat menghormati petarung Dewa Sejati dari kalangan bangsa manusia?      

Di negeri paling utara ini, sebelumnya, Angin Luas dan yang lainnya telah berkali-kali bertarung dengan lima petarung Langit besar bangsa siluman. Kapan mereka pernah melihatnya begitu menghormati seseorang?      

Selain itu, Langit Pemburu Angin juga menyebut Ye Yuan dengan sebutan 'Tuan Guru Kedua'.      

Siapa yang bisa pantas mendapatkan panggilan seperti ini?      

Siapa sebenarnya anak di depannya ini?     

Langit Angin Luas tidak tahu bahwa sebelum Ye Yuan datang ke ujung utara, Pendeta Tinggi Leluhur Suci bangsa siluman mengumumkan kepada seluruh bangsa iblis bahwa dia menganugerahkan gelar "Guru Kedua' ke Ye Yuan.      

Dalam dunia ilmu pengobatan, orang dengan gelar ini merupakan sosok kedua setelah Pendeta Tinggi itu sendiri!     

Gelar ini membuat kegaduhan di antara bangsa siluman.      

Status Pendeta Tinggi Leluhur Suci di bangsa siluman terlalu mulia. Dia sendiri yang menganugerahkan gelar "Guru Kedua" ini, jadi seberapa tinggikan status orang dengan gelar ini?      

Kenapa Ye Yuan tidak punya seseorang yang dia andalkan ketika datang ke Jiu Luo Ji ini?      

Gelar 'Guru Kedua' merupakan jalan mundur yang dia simpan sendiri.      

Ye Yuan tahu kalau Stepa Ujung Utara memiliki wilayah yang luas. Meski dia menyelamatkan Lu, dia mungkin tidak akan bisa kabur juga.      

Dan di sinilah, dia bergantung banyak pada bangsa siluman.      

Jadi, inilah alasannya kenapa Ye Yuan menggunakan Petir yang Mengejutkan Surga tanpa ragu sedikitpun.      

Langit Angin Luas akhirnya tidak tahan lagi mendapati sikap Pemburu Angin yang sombong.      

"Huh! Pemburu Angin, aku tidak peduli siapa dia! Jika kau berani menghentikanku hari ini, aku akan membuatmu tewas di sini!"      

Aura Angin Luas tiba-tiba terlepas dan benar-benar langsung mencapai Cakrawala Ketujuh!      

Pemburu Angin tampak geli ketika dia berkata, "Haha, apa kau pikir kau saja yang bisa menerobos naik tingkat?"     

Saat aura Langit Pemburu Angin dilepaskan, energi murni dewa siluman yang dipancarkan mengamuk. Dia sebenarnya tidak sedikit lebih lemah dari Angin Luas!      

Ekspresi Angin Luas berubah. Dia berpikir bahwa dia akan mampu menekan lima petarung Langit besar ini setelah dia menerobos. Siapa sangka kalau Pemburu Angin sama dengan dirinya juga. Dia juga menerobos ke Alam Langit tahap akhir.     

Hanya saja, gagasannya untuk membunuh Ye Yuan tidak berubah sama sekali karena Pemburu Angin yang berhasil menerobos naik.      

"Tian Jue, Mie Yu, Zheng Huang, aku akan menghadapi si beruang tua ini. Kalian, serang bersama. Bunuh bocah itu!" Angin Luas memberikan perintah.      

Pemburu Angin tertawa keras. Dia mengibaskan lengan bajunya dan berkata, "Bersaing dengan menggunakan lebih banyak orang? Bukan mata anjingmu baik-baik dan lihat!"      

Begitu kalimat ini terlontar, masing-masing raut wajah petarung langit bangsa manusia berubah drastis.      

Wush! Wush! Wush!      

Di dalam kehampaan, satu per satu sosok keluar. Semuanya adalah petarung Langit!      

Kira-kira, mungkin sudah ada beberapa ratus petarung Langit.      

Ekspresi Angin Luas dan yang lainnya langsung memucat.      

"Ini … Apa yang terjadi di sini? Lima petarung Langit bangsa iblis selalu terbagi, mengapa mereka bergandengan tangan dan menyerang kali ini?"     

"Dengan jajaran petarung seperti ini, apa mungkin seluruh petarung Langit bangsa siluman ada di sini?"     

"Bagaimana ini mungkin? Bangsa siluman ujung utara terus melakukan penaklukan tahun demi tahun tanpa henti, begitulah cara bangsa manusia kita bisa bertahan untuk berpijak di sini, tapi hari ini …"     

… …     

Ketika beberapa lusin bangsa manusia melihat barisan yang begitu menakutkan, masing-masing dari mereka menunjukkan ekspresi putus asa.     

Di Stepa Ujung Utara ini, kekuatan bangsa siluman jauh lebih kuat daripada bangsa manusia.     

Hanya saja di antara para pembesar bangsa iblis, tidak ada yang mau tunduk pada yang lain. Begitulah cara umat manusia bisa bertahan hidup di antara celah-celah konflik bangsa siluman ini.     

Tapi hari ini,bangsa siluman yang berbeda ini ternyata bergandengan tangan.     

Situasi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.     

Jika sebelum ini, pemahaman mereka tentang 'Guru Kedua' masih berada di tahap sebuah istilah. Namun, sekarang, mereka akhirnya memiliki pemahaman yang jelas tentang seberapa kuat kata benda ini.     

Orang macam apa yang bisa membuat seluruh bangsa siluman di ujung utara terikat oleh kebencian yang sama terhadap musuh?     

Bahkan meski Pemburu Angin menerobos ke tingkatan Langit akhir sekalipun, dia juga tidak bisa melakukan hal ini!      

Kenyataannya, beberapa monster tua dari bangsa siluman itu juga tidak bisa melakukannya!      

Namun, Ye Yuan bisa!      

Langit Angin Luas akhirnya mengerti lawan seperti apa yang dia sedang hadapi.      

"Hahaha! Angin Luas, bukankah kau tadi masih begitu pongah? Terus saja bersikap seperti itu sekarang! Kau ingin membunuh Guru Kedua, maka hari ini, bangsa siluman kami di ujung utara ini akan menghabisi bangsa manusiamu!" Pemburu Angin tertawa terbahak-bahak dan berbicara.      

Beberapa ratus petarung Langit mengeroyok beberapa lusin petarung Langit lainnya. Perbandingan kekuatan semacam ini sama sekali tidak pada tingkat yang sama.      

Raut wajah Langit Angin Luas menjadi pucat pasi. Dia tidak pernah bermimpi bahwa dia akan berakhir dalam situasi tanpa harapan hari ini.     

Ketika dia mendengar bahwa Ye Yuan menggunakan Petir yang Mengejutkan Surga, dia tidak punya rasa takut terhadap Ye Yuan di dalam hatinya.     

Tetapi siapa yang bisa menyangka kalau seorang petarung Dewa Sejati yang sangat kecil ini benar-benar menggerakkan seluruh petarung Langit bangsa siluman di ujung utara?      

"Angin Luas, aku sudah bilang sebelumnya, kau tidak bisa membunuh Guru!"      

Seseorang perlahan melangkah keluar. Dia adalah Angsa Penyendiri yang lolos dengan jurus simpul ruangnya.      

Ekspresi Angin Luas menjadi gamang. Dia menggertakkan gigi dan berkata, "Kalian semua benar-benar ingin bertarung mati dan hidup demi seorang manusia?"     

Salah satu dari petarung Langit bangsa siluman, Dewa Kalajengking, berkata sambil tersenyum sinis, "Heh heh, Angin Luas, aku sudah lama ingin membunuhmu! Kali ini, lupakan saja kalau kau ingin melarikan diri!"      

Lima petarung Langit besar masing-masing berdiri secara terpisah dan mengelilingi Angin Luas. Selama dia membuat gerakan yang tidak biasa, sambaran petir sudah menunggunya.      

Akhirnya, Dewa Kalajengking jelas tidak bisa menahan diri lagi. Dia ingin bertindak.      

"Berhenti! Tanpa perintahku, tidak ada yang diizinkan untuk bergerak!"     

Ye Yuan berdiri di udara. Dewa Kalajengking berhenti dengan enggan.      

Ye Yuan memandang Angin Luas dan berkata dengan sinis, "Angin Luas, aku ingin tahu apakah peringatanku ini cukup efektif atau tidak?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.