Ulat Sutra Salju Sembilan Putaran
Ulat Sutra Salju Sembilan Putaran
Mereka mengelilingi puncak gunung tersebut, tetapi mereka hanya melihat hamparan salju yang tidak berujung.
"Sial, jangan bilang ulat sutra itu sama sekali tidak ada di sini?" Tujuh Kecil mengamuk sambil menarik lengan bajunya. Ia langsung ingin turun gunung untuk menghajar kalajengking tua yang sebelumnya memberi informasi padanya.
"Tujuh Kecil, tunggu." Sima You Yue menahan Tujuh Kecil, lalu berkata, "Coba dengar."
Tujuh Kecil terdiam dan mendengar suara gemerisik yang datang dari dasar tumpukan salju.
Ada gerakan!
"Sush sush —"
"Sush sush —"
"Sush sush —"
Satu per satu setumpuk salju kecil muncul perlahan-lahan di atas tumpukan salju diikuti oleh kepala-kepala kecil yang bermunculan satu per satu. Itu merupakan kepala ulat sutra yang bundar.
"Hei, ada orang di sini!" kata salah satu Ulat Sutra Salju Sembilan Putaran.
"Sush sush — Itu manusia!"
"Sudah berapa tahun sejak terakhir kali kita melihat manusia? Benar-benar ada manusia di sini!"
"Oh, ini manusia? Aku belum pernah melihat manusia sebelumnya!"
"Kudengar manusia sangat kejam, apakah kita sebaiknya bersembunyi?"
"Kita sudah ketahuan, tidak ada gunanya kita bersembunyi!"
"Baiklah, semuanya berhenti bicara."
"Namun, aku sangat senang!"
"Hati-hati, mungkin saja Raja akan menghukummu!"
"Oh, aku kan tidak mengatakan apa-apa."
Sima You Yue menyaksikan sekelompok ulat tersebut mengoceh, mereka sama sekali tidak merasa takut walaupun ada pengganggu yang muncul.
"Deham —" Sima You Yue terbatuk, menarik perhatian semua ulat sutra salju.
"Manusia, apa yang kau lakukan di sini?" Salah satu ulat sutra salju merangkak keluar dari sebuah lubang salju. Sima You Yue menghitung, tubuhnya terbagi menjadi tujuh segmen, seharusnya ulat itu sudah mengalami tujuh putaran.
"Di mana Rajamu?" tanya Sima You Yue.
"Kau ingin menemui Raja kami?"
"Ya. Ada sesuatu yang ingin kami rundingkan, bisakah kami menemuinya?" tanya Sima You Yue.
"Raja kami tidak punya waktu," tolak Ulat Sutra Salju Tujuh Putaran itu tanpa tedeng aling-aling. "Kalau ada sesuatu yang mau dirundingkan, kau bisa menyampaikannya padaku."
"Apakah kau berperan sebagai pengambil keputusan bagi kelompok ulat sutra salju-mu?"
"Beri tahu kami terlebih dahulu, kalau bukan apa-apa, kami bisa mengambil keputusan."
"Baiklah. Aku ingin membuat kesepakatan dengan kalian," kata Sima You Yue.
"Kami tidak membuat kesepakatan dengan manusia." Ulat sutra salju itu langsung menolak bahkan sebelum Sima You Yue sempat menyelesaikan kalimatnya.
"Kau langsung menolak bahkan tanpa mendengar isinya, bagaimana kalau aku punya sesuatu yang menarik untuk kalian?"
"Kalian, semua manusia licik dan pengkhianat, kami tidak mau membuat kesepakatan apa pun dengan kalian," kata ulat sutra salju tersebut. "Pergi, tinggalkan pegunungan bersalju ini, kalau tidak, jangan salahkan kami kalau kami bersikap kasar!"
Setelah mengatakan itu, para ulat sutra salju yang masih merasa bingung, merangkak keluar dari salju dan menjejakkan langkah mereka, tampak seperti siap bertarung.
Dengan tubuh para ular sutra salju yang berkilau dan tembus pandang, mata bulat dan penampilan yang menggemaskan, mereka justru sama sekali tidak terlihat mematikan.
"Kami datang ke sini untuk menemui Rajamu, bagaimana mungkin kami bisa pergi tanpa menemuinya terlebih dahulu?" tanya Sima You Yue.
"Kalau begitu jangan salahkan kami kalau kami bersikap kasar!"
"Kurasa sebaiknya kalian mendengarkan isi kesepakatan kami dahulu sebelum mengambil keputusan," saran Sima You Yue. "Aku tidak mau menyakiti kalian."
"Tidak ada yang perlu kami katakan kepada kalian para manusia! Tangkap mereka!" seru Ulat Sutra Salju Tujuh Putaran tersebut.
"Sepertinya akan ada pertarungan," kata Sima You Yue dengan enggan.
"Tuan, izinkan aku yang melakukannya," kata Ulat Sutra Roh kontrak Bibi Ketiga.
"You Yue, jangan bertarung dahulu." Setelah Bibi Ketiga selesai bicara, ia memanggil keluar Rou Li, Ratu Ulat Sutra Roh, Ulat Sutra Roh kontraknya.
Ruo Li keluar dan mengangguk pada Sima You Yue terlebih dahulu. Sebelumnya Sima You Yue telah menyelamatkan nyawanya dan ia tidak akan pernah melupakan kebaikan Sima You Yue.
"Ratu Ulat Sutra Roh Hijau?" Ulat Sutra Salju Tujuh Putaran langsung mengenalinya setelah melihat wujud manusia Ruo Li.
"Minta Rajamu untuk keluar." Ruo Li juga seorang ratu yang memiliki aura bangsawan, jadi ia terdengar angkuh bahkan ketika ia sedang berbicara.
"Raja kami sedang sibuk!" Ulat Sutra Salju Tujuh Putaran tidak mau menghubungi Rajanya perihal kedatangan mereka.
Namun, tiba-tiba badai salju menyelimuti puncak gunung. Setelah badai salju mereda, seorang lelaki berjubah perak dan berambut hitam muncul di hadapan para ulat sutra salju tersebut.
Aura lelaki itu dingin, tanpa ekspresi, yang membuatnya tampak dingin dan angkuh. Ia menatap Sima You Yue dan yang lainnya dengan dingin. Sima You Yue dan yang lainnya pun merasa ngeri.
"Raja." para ulat sutra salju membungkukkan tubuh mereka.
"Ruo Li, ternyata kau benar-benar membuat kontrak dengan manusia." Jiu Yin menatap Ruo Li dengan terkejut. Ketidakpercayaan terpancar dari matanya.
"Ada sesuatu yang terjadi, kontrak itu menyelamatkanku dan nyawa anakku," kata Ruo Li sambil tersenyum dan tanpa mengecilkan makna sebuah kontrak.
"Ada apa?" Wajah Jiu Yin sedih ketika mendengar kalau Ruo Li hampir kehilangan nyawanya.
Ruo Li terbang mendekat, lalu keduanya mulai mengobrol.
Setelah Tujuh Kecil melihat Ruo Li dan Jiu Yin saling mengobrol dan berdiri bersebelahan dengan begitu dekat, ia berkata dengan penasaran, "Sepertinya hubungan Ruo Li dan Jiu Yin dekat ya!"
"Seharusnya," timpal Bibi Ketiga. "Juga ada persahabatan yang terjalin antar Ulat Sutra Roh. Ruo Li memberitahuku sebelumnya dan aku mendengar kalau dia berhubungan baik dengan banyak Raja-raja Ulat Sutra Roh."
"Aku penasaran apakah kita akan berhasil kalau Ruo Li yang melakukannya," kata Tujuh Kecil.
"Setidaknya kita tidak perlu sampai harus bertarung," kata Sima You Yue.
"Setuju."
Setelah beberapa saat, Ruo Li terbang kembali ke mereka, lalu berkata, "Jiu Yin merupakan raja yang paling angkuh dan sombong di antara semua Ulat Sutra Roh, kalau kita memintanya untuk membuat kontrak, dia pasti tidak akan setuju."
"Kurasa Bibi Ketiga sekalipun bahkan tidak pernah kepikiran untuk membuat kontrak dengannya," kata Sima You Yue. "Benar kan, Bibi Ketiga?"
"Mm." Bibi Ketiga Du mengangguk. "Awalnya memang tidak ada pilihan lain ketika aku membuat kontrak denganmu. Namun, apa alasan yang mendesakku untuk harus membuat kontrak dengan Jiu Yin?"
"Karena kau sudah menyelamatkan nyawa Ruo Li, kau bisa memberitahuku tentang tujuan kunjunganmu hari ini." Jiu Yin menatap mereka. Ia tidak mempertahankan sikap dinginnya hanya demi Ruo Li.
"Kami menginginkan sutramu," kata Sima You Yue.
Jiu Yin tidak kaget mendengar permintaan Sima You Yue, lagi pula, itulah satu-satunya hal yang diinginkan manusia dari Ulat Sutra Roh.
Namun, Klan Ulat Sutra Roh mereka tidak peduli perihal sutra. Mereka tidak mau membuat kesepakatan dengan manusia hanya karena mereka memang tidak menyukai manusia.
Sementara karena Ruo Li menyukai Bibi Ketiga Du, Ruo Li jadi bersedia membuat kesepakatan dengan Bibi Ketiga Du di Hutan Gelap dan memberi sutranya pada Bibi Ketiga Du.
"Apa yang kau tawarkan sebagai gantinya?" Kalau tawaran mereka tidak menarik minat Jiu Yin, meskipun itu ada hubungannya dengan para ulat sutra salju, ia tidak akan setuju.
"Aku akan menyempurnakan pil untukmu," jawab Sima You Yue.
"Menyempurnakan pil? Kami Ulat Sutra Roh tidak tertarik pada pil." Jiu Yin tidak puas mendengar tawaran Sima You Yue.
"Namun, kau pasti akan menyukai pilku!" kata Sima You Yue.
"Kau ini percaya diri sekali!" kata Jiu Yin.
"Tentu saja, kalau aku tidak percaya diri, bagaimana mungkin aku bisa merundingkan persyaratan kesepakatan ini denganmu?" tanya Sima You Yue sambil tersenyum.
Sima You Yue mengambil sebuah pil dan melemparnya kepada Jiu Yin. Jiu Yin menangkap pil tersebut.
"Kau akan tahu kegunaan pil itu setelah kau menciumnya."
Jiu Yin bahkan tidak tertarik dengan pil Sima You Yue, tetapi karena Sima You Yue sudah memberikan pil tersebut padanya, tidak ada salahnya ia mencium pil itu.
"Teratai salju!" Mata Jiu Yin membelalak.
"Benar, aku menambahkan teratai salju ke dalam pil itu. Selain teratai salju, ada banyak bahan ramuan berharga lainnya," kata Sima You Yue. "Pil ini dapat membantu ulat sutra saljumu naik peringkat dan masuk ke putaran selanjutnya. Apakah kau puas dengan tawaranku ini?"