Memberi Penghormatan pada Ayah dan Ibu
Memberi Penghormatan pada Ayah dan Ibu
"Mm, Yue'er memang selalu pandai mengatur siasat," komentar Ximen Qi.
"Aku percaya pada Kakak Sulung!" kata Ximen Li sambil bersandar pada Sima Yue Yue.
"Karena kita sudah melihat lapisan bijih itu, ayo keluar," ajak Sima You Yue.
"Baiklah."
Saat meninggalkan alam kecil, Sima You Yue bertanya, "Paman Qi, di mana kuburan Ayah dan Ibu? Aku ingin mengunjungi mereka."
"Karena kalian masih hidup dan telah datang kemari, kalian memang harus mengunjungi mereka," kata Ximen Qi. "Mereka ada di puncak gunung di belakang, aku akan membawa kalian ke sana. Yang lainnya bisa kembali dahulu."
Ximen Qi merupakan seseorang yang dihormati di sana, jadi begitu ia memberi perintah, yang lainnya langsung patuh dan kembali ke pelataran mereka masing-masing.
Ximen Qi dan Bibi Yi membawa Sima You Yue dan kedua keponakannya yang lain ke gunung di belakang pelataran, Tujuh Kecil dan Wu Lingyu tetap tinggal di pelataran.
"Kenapa aku merasa Sima Yue Yue jadi tidak memedulikan kita setelah dia bertemu anggota keluarganya?" tanya Tujuh Kecil dengan cemberut.
"Dia baru saja bertemu keluarganya, wajar kalau dia jadi sangat bersemangat. Aku saja tidak keberatan, kenapa kau keberatan?" Wu Lingyu menemukan sebuah kursi, lalu duduk sambil bersandar ke belakang.
"Tentu saja aku juga punya hak untuk keberatan!" jawab Tujuh Kecil. "Kau ya kau, aku ya aku, Yue Yue bukan milikmu!"
"Di masa depan, dia akan jadi milikku," kata Wu Lingyu dengan percaya diri, menutup matanya untuk tidur siang.
"Huh." Tujuh Kecil mengabaikan Wu Lingyu dan berjalan mengelilingi pelataran itu seorang diri.
Sima You Yue mengikuti Ximen Qi ke gunung di belakang pelataran, tetapi hanya melihat sebuah nisan yang bertuliskan Makam Klan Ximen.
"Tidak jelas siapa yang dibakar dan dibunuh, kami menguburkan mereka bersama-sama sekaligus," jelas Ximen Qi.
Sima You Yue dan Ximen Feng berjalan ke sana, berlutut di depan batu nisan itu, lalu Sima You Yue berkata, "Ayah, Ibu, Kakek, Nenek dan semua anggota klan, putri yang tidak berbakti ini telah kembali!"
"Feng'er juga telah kembali."
Setelah Sima You Yue dan Ximen Feng selesai berbicara, mereka berdua bersujud sampai ke tanah bersama-sama.
Ximen Feng bangun, kepala Sima You Yue masih di atas tanah.
"Kakak …."
"Tinggalkan aku dan Feng'er di sini sendiri." Suara sengau Sima You Yue terdengar agak berat. Sepertinya ia menangis lagi.
Ximen Qi dan Bibi Yi bertukar pandang, lalu Ximen Qi berkata, "Kalau begitu kami kembali dahulu, kembalilah setelah kalian selesai memberi penghormatan. Li'er, ayo pergi."
Ximen Li menatap Sima You Yue, lalu ia menggeleng. "Aku mau menemani Kakak Sulung dan Kakak Kedua."
Mata Ximen Feng memerah saat melihat Sima You Yue membungkuk di atas tanah sambil menangis. Ia ingin menghibur dan meminta Sima You Yue untuk tidak bersedih, tetapi ia sendiri bahkan tidak bisa tidak bersedih, apalagi Sima You Yue, yang telah merasa bersalah selama itu.
Setelah Sima You Yue menangis untuk beberapa saat, ia bangkit, lalu berkata, "Ayah, Ibu dan semua anggota klan, aku, Sima You Yue bersumpah di depan kuburan kalian, bahwa aku akan memusnahkan Klan Zong Zheng dan Istana Yin Yang sebagai pembalasan dendam atas kalian semua!"
Namun, kalaupun Sima You Yue berhasil membunuh semua orang itu, semua keluarga dan anggota klannya tetap tidak akan bisa hidup kembali. Memikirkan hal itu, ia menangis lebih keras.
Melihat betapa hancurnya hati Sima You Yue, Ximen Li tidak bisa menahan air matanya.
Ximen Feng tidak menyembunyikan kesedihannya, ia membiarkan air matanya membasahi pipinya.
Ketiga bersaudara itu menangis selama lebih dari satu jam sebelum akhirnya mereka perlahan-lahan tenang. Lalu Ximen Feng membantu keduanya bangkit berdiri.
"Kakak Sulung, jangan menangis lagi, Ayah dan Ibu pasti tidak mau melihatmu sesedih ini. Ketika mereka masih hidup, mereka paling menyayangimu, kalau mereka melihatmu menangis seperti ini, mereka pasti juga jadi ikut sedih," hibur Ximen Li pada Sima You Yue.
Sambil mengatakan itu, wajah Ximen Li berlinang air mata.
Sima You Yue menyeka air mata Ximen Li, lalu berkata, "Aku akan berhenti menangis, kalian juga jangan menangis lagi. Kesedihan ini untuk kesalahan-kesalahan di masa lalu, untuk selanjutnya kita hanya akan berpikir untuk membalas dendam!"
"Mm! Membalas dendam klan, kita pasti bisa melakukannya!"
"Ayo kita pulang, kalau tidak, Bibi Yi dan yang lainnya pasti khawatir," ajak Ximen Feng sambil melirik dua bayangan di bawah gunung.
"Baiklah."
Sima You Yue langsung menyadari bahwa Ximen Qi dan Bibi Yi ternyata sedang menunggu di bawah gunung sejak tadi, mereka tidak kembali ke pelataran.
Begitu sampai di pelataran, Tujuh Kecil melompat. "Yue Yue, matamu kenapa? Bisa-bisa matamu buta kalau kau terus menangis."
"Kakak Sulung, ini …." Ximen Li menyukai Tujuh Kecil karena melihat betapa manis dan lucunya Tujuh Kecil.
Sima You Yue menggandeng tangan Tujuh Kecil dan membawa Ximen Li dan yang lainnya ke ruang tamu, lalu ia berkata, "Aku belum memperkenalkan mereka pada kalian, ini saudara seniorku Wu Lingyu, Putra Suci Paviliun Bijaksana. Ini Tujuh Kecil."
Kemudian Sima You Yue menatap Ximen Qi. "Paman Qi ini anak kakek ketiga, sepupu ayahku. Ini Bibi Yi, dia istri pamanku yang lain."
Meskipun mereka meragukan kehadiran Wu Lingyu, Putera Suci dari Paviliun Bijaksana, kedua belah pihak mengangguk dengan sopan.
"Kakak Sulung, aku tidak terbiasa memanggilmu kakak perempuan karena penampilanmu sudah berubah," kata Ximen Li. "Bagaimana kalau aku memanggilmu kakak laki-laki saja sebagai gantinya?"
Sima You Yue tertawa. Ia memutar cincin formasi ilusi, lalu berubah menjadi seorang gadis, bahkan keseluruhan pembawaannya berubah.
"Ini, ini …?"
"Aku perempuan, hanya saja aku menggunakan sebuah formasi ilusi, yang membuat kalian melihatku sebagai seorang lelaki," kata Sima You Yue. "Namun, kau tetap harus memanggilku kakak laki-laki kalau kita sedang berada di luar."
"Mm, Kakak!" Ximen Li tertawa dan menatap Tujuh Kecil, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangannya dan mencubit pipi Tujuh Kecil. "Tujuh Kecil lucu sekali!"
Demi Sima You Yue, Tujuh Kecil tidak langsung menampar Ximen Li, tetapi ia menjauh dari tangan Ximen Li, tidak membiarkan Ximen Li lanjut mencubitinya.
"Anak ini cukup keras kepala!" komentar Ximen Qi.
"Jangan anggap Tujuh Kecil sebagai anak kecil, kekuatan bertarungnya tidak lemah, dia militan," kata Sima You Yue. "Paman Qi kalau kau tidak percaya, kau bisa mencoba bertarung dengannya, tetapi aku sudah memperingatkanmu lo … kau pasti tidak akan bisa menang melawan Tujuh Kecil!"
"Aku terlatih dalam penyempurnaan tubuh, Tujuh Kecil sangat kecil seperti boneka, aku tidak bisa bertarung dengannya," kata Ximen Qi.
"Bantu Paman Qi mengendurkan otot-otot dan tulangnya." Sima You Yue melepaskan gandengan tangan Tujuh Kecil.
Karena Ximen Qi berkomentar bahwa ia masih kecil, Tujuh Kecil pun ingin menghadapi Ximen Qi. Jadi setelah mendengar permintaan Sima You Yue, ia menerkam ke arah Ximen Qi, membawa Ximen Qi ke pelataran, lalu keduanya mulai bertarung. Tak lama kemudian, terdengar suara gedebak-gedebuk dari pelataran, tidak lama kemudian, terdengar suara teriakan.
"Yue Yue, apakah tidak apa-apa mereka bertarung seperti itu?" Bibi Yi khawatir.
"Paman Qi sudah lama tidak menggunakan kekuatannya, dia pasti mengalami hambatan, biarkan Tujuh Kecil mengendurkan otot-otot dan tulang Paman Qi, siapa tahu, hambatan itu mungkin akan bisa segera terlewati," jawab Sima You Yue. "Bibi Yi jangan khawatir, Tujuh Kecil tahu batasannya, paling-paling Paman Qi akan kesakitan selama beberapa hari. Mengingat manfaat yang nanti didapat oleh Paman Qi, Paman Qi tidak akan menyesal telah dipukuli oleh Tujuh Kecil."
"Benarkah?" Bibi Yi masih sedikit khawatir. "Lagi pula, lawannya masih anak-anak."
Sima You Yue tertawa, lalu berkata, "Tujuh Kecil bukan seorang manusia. Mengingat usianya, dia lebih tua daripada kita semua, dia tahu apa yang dia lakukan."
"Wah -"
Ximen Li sudah mulai menonton sejak beberapa saat yang lalu. Melihat kekuatan bertarung Tujuh Kecil, ia tanpa sadar menarik tangannya. Barusan ia mencubit pipi Tujuh Kecil, apakah Tujuh Kecil akan memukulinya juga?
Kekuatan Ximen Qi juga lumayan. Ia mampu bertahan selama setengah jam meladeni Tujuh Kecil yang tampaknya hanya bermain-main. Menjelang akhir pertarungan, sekujur tubuhnya sudah dipukuli dengan cukup parah, yang tidak dipukuli hanyalah wajahnya.