Orang Mati Tidak Butuh Uang
Orang Mati Tidak Butuh Uang
Petir ungu kelas atas tersebut benar-benar berguna!
Petir ungu kelas atas mengetahui pikiran Sima You Yue dan jadi memandang Sima You Yue dengan hina. Ia tidak menyangka entah bagaimana ia bisa diserap oleh seorang gadis muda yang selemah itu. Sangat memalukan!
Tidak, petir ungu kelas atas perlu mengembangkan kekuatannya dengan cepat, supaya ia bisa meninggalkan gadis muda yang lemah itu! Mm, jika ia tidak menyerap beberapa sambaran kilat, ia tidak akan bisa jadi lebih kuat.
Memikirkan hal tersebut, petir ungu kelas atas menyerap lebih banyak sambaran kilat, dan tanpa henti menarik kilat petir.
Sima You Yue menyadari bahwa frekuensi kilat petir semakin meningkat. Ia pikir itu hanya karena ia meninggalkan formasi pelindung, jadi ia tidak memikirkan alasan lain. Ia terbang ke arah Nalan Lan.
"Apa yang kau lakukan! Pergi!" jerit Nalan Lan ketika melihat kedatangan Sima You Yue. Wajahnya memucat.
Selama itu Yu Cheng Bi dan Nalan Lan mengamati pola sambaran petir dan sudah tahu kalau Sima You Yue-lah yang memanggil kilat kesengsaraan. Terlebih, ia jugalah yang paling sering disambar. Melihatnya bergerak mendekat ke arah mereka, bukankah nanti mereka juga jadi ikut disambar kilat bersamanya?
Sima You Yue berhenti di lingkaran pelindung Nalan Lan dan Yu Cheng Bi. Ia tersenyum pada mereka, lalu … ia tetap berdiam di situ!
"Degar -"
Sebuah kilat yang besar menyambar, tidak hanya menyerang Sima You Yue, tetapi juga menyerang Yu Cheng Bi dan lingkaran pelindungnya.
"Degar -"
"Degar -"
Setelah beberapa kali terkena sambaran petir, hati Nalan Lan dan Yu Cheng Bi pun gentar.
"Guru, kilat petir di luar sangat kuat. Aku takut lingkaran pelindung petir ini tidak akan bertahan lama. Guru, kita harus memikirkan sebuah cara!" teriak Nalan Lan.
"Rencana apa!" Yu Cheng Bi gelisah. "Bahkan jika kita mau pergi, ruang ini telah disegel."
"Degar -"
"Ahhh!"
Suara dentuman yang keras meledak di atas kepala keduanya. Nalan Lan menjerit ketakutan.
Sima You Yue tidak menyangka bahwa petir sebesar itu akan tiba-tiba menyambar. Tanpa pertahanan apa pun, orang biasa pasti akan langsung gosong, jadi kepingan arang hitam.
Petir ungu kelas atas pun mengkeret. Oh tidak, ia telah menyerap terlalu banyak kilat sampai-sampai ia lupa mengendalikan kekuatannya sehingga menarik perhatian kilat langit yang besar. Ia harap Sima You Yue tidak curiga.
"Uhuk uhuk -"
Sima You Yue terbatuk beberapa kali dan mengembuskan asap hitam dari mulutnya. Tubuhnya menghitam dan lagi-lagi rambutnya tampak seperti habis terkena ledakan. Untungnya, pakaiannya dirancang khusus untuk menghadapi kilat kesengsaraan dan tidak robek. Kalau tidak, ia harus berlari-lari ke sana kemari sambil telanjang.
"Sialan, bukankah katanya sambaran kilat ini tidak lagi mematikan? Bagaimana mungkin ternyata bisa semenyakitkan ini!" Sima You Yue mengeluarkan sebuah pil dan menelannya. Rasa sakit yang membakar tubuh Sima You Yue jadi sedikit berkurang.
Awan kesengsaraan di langit masih tebal. Meskipun sudah menyambar-nyambar untuk waktu yang cukup lama, awan tersebut masih belum menghilang, menunjukkan bahwa akan ada lebih banyak kilat petir yang datang menyerang.
Di dalam formasi perangkap naga, banyak orang yang tergeletak mati di tanah karena kena sambar petir. Selain itu, ada juga yang tersambar petir, lalu jatuh dan mengapung di danau. Singkatnya, ada banyak mayat akibat kena sambar petir yang bergelimpangan di dalam formasi perangkap naga.
Ada sejumlah orang yang sebelumnya berhasil menggunakan beberapa cara untuk bertahan melawan sambaran kilat. Namun, setelah disambar untuk waktu yang lama, cara itu tidak lagi berguna. Mereka hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri untuk melawan kilat langit.
Sima You Yue melihat Tujuh Kecil dan Tu Kecil. Formasi pelindung sudah runtuh. Keduanya hanya bisa mengandalkan kekuatan mereka untuk tetap bertahan.
Tu Kecil baik-baik saja. Meskipun sekarang ia sudah dalam wujud manusia, ia memiliki pertahanan Binatang Roh yang kuat. Tujuh Kecil lebih menyedihkan. Ia tidak pernah mengalami kilat kesengsaraan dan tidak memiliki tubuh sekuat Tu Kecil. Dengan disambar petir, ia merasa tubuhnya hampir robek dan kekuatan rohnya berputar tanpa ia sadari.
Kemudian, Tujuh Kecil dan Tu Kecil disambar beberapa kali lagi dan akhirnya terluka. Meskipun Tujuh Kecil sudah meminum pil yang diberikan oleh Sima You Yue sebelumnya, ia merasa sedang berada di ambang kematian.
"Kakak, Tujuh Kecil sepertinya sedang sekarat!" seru Tu Kecil memanggil Sima You Yue.
Sima You Yue sedang mengarahkan kilat langit ke Nalan Lan dan Yu Cheng Bi. Ketika ia mendengar panggilan Tu Kecil, ia melihat ke bawah dan menghentikan apa yang sedang dilakukannya. Ia dengan cepat terbang ke pulau kecil tersebut, dan menarik Tujuh Kecil ke bawah air. Kemudian ia mengirim Tujuh Kecil ke dalam Pagoda Roh.
Itulah cara yang terpikir oleh Sima You Yue pada saat itu. Ia tidak bisa membuat orang menghilang di siang bolong, tetapi jika ia masuk ke dalam air, siapa yang bisa menduga ke mana Tujuh Kecil pergi.
Air merupakan penghantar listrik, dan sambaran petir membuat Sima You Yue semakin tidak nyaman, jadi ia dengan cepat keluar dari dalam air.
Setelah kelua dari air, Sima You Yue tidak lagi mencari masalah dengan Nalan Lan dan gurunya, ia malah menyaksikan peristiwa menakjubkan yang telah ia sebabkan.
"Petir ungu kelas atas ini sangat mudah digunakan. Sebelumnya kalau ada sebanyak ini kilat petir yang menyambar, aku pasti langsung jatuh karena tidak tahan menghadapinya," batin Sima You Yue.
Petir ungu kelas atas mendengar Sima You Yue memujinya dan tersenyum puas. Tak lama setelah ia merasa berpuas diri, lagi-lagi ia lupa untuk mengendalikan auranya dan dengan tidak sengaja menarik kilat langit lainnya.
"Degar -"
Sima You Yue tertegun ketika kilat yang sangat besar kembali menyambarnya.
"Bukankah dari tadi selalu kilat langit kecil yang menyambar? Kenapa kilat yang sangat besar ini tiba-tiba menyambarku?!"
"Ya ampun, aku tak sengaja." Petir ungu kelas atas dalam hati menyesal. Ia merasakan keadaan tubuh Sima You Yue yang agak menyedihkan dan dengan cepat mengambil tindakan untuk memulihkannya.
Sima You Yue menyeringai kesakitan. Untungnya, setelah kilat petir menyambar, tidak ada sambaran kilat petir lain untuk sesaat, seolah-olah seluruh kilat petir tersebut sedang beristirahat. Kemudian petir ungu kelas atas kembali mengumpulkan kekuatannya.
Ketika orang-orang melihat kilat petir berhenti, mereka tidak terlalu senang karena awan gelap belum berniat mereda, menunjukkan akan ada lebih banyak kilat petir yang menyambar.
"Nak, kau sungguh jahat! Kalau kau tak mati hari ini, aku pasti akan membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri!" teriak Bibi Hei penuh kebencian.
Kilat kesengsaraan yang menyambar orang-orang itu tidak sekuat sambaran yang diterima Sima You Yue, tetapi keadaan mereka lebih menyedihkan daripada dirinya. Tidak ada lagi daging yang tersisa di tubuh Bibi Hei, semua dagingnya sudah berubah menjadi arang hangus. Namun, orang-orang tua tersebut sangat kuat. Mereka menggunakan kekuatan roh mereka untuk melindungi meridian mereka. Mereka tidak bisa mati untuk beberapa saat.
Tidak akan ada masalah jika Bibi Hei tidak berkata demikian, tetapi ia mengingatkan Sima You Yue bahwa mereka tidak boleh diberi kesempatan untuk pergi begitu saja. Orang-orang tua tersebut selalu meremehkan musuh-musuh mereka. Tanpa disadari, mereka telah memberi Sima You Yue waktu untuk melaksanakan rencananya. Ia tidak mau membuat kesalahan yang sama seperti orang-orang itu!
Sima You Yue sudah mengambil keputusan, ia melihat awan gelap di langit, lalu tersenyum jahat.
"Karena kau sudah bilang begitu, aku tidak boleh membiarkanmu pergi dari sini hidup-hidup." Sima You Yue mengambil sebuah pil dan menunggu gelombang kilat petir berikutnya.
Bibi Hei langsung mati rasa ketika ia melihat senyum You Yue. Hal buruk apa lagi yang akan Sima You Yue lakukan?!
"Degar -"
Gelombang kilat petir berikutnya mulai menyambar, tiba-tiba Sima You Yue terbang dari pulau kecil di tengah danau tersebut, langsung ke arah Bibi Hei.
Bibi Hei sudah di ambang batas napas terakhirnya. Alhasil, ketika Sima You Yue tiba, kilat petir langsung beralih ke Bibi Hei. Beberapa kilat petir pun menyambar secara bersamaan, langsung mengubah Bibi Hei menjadi setumpuk kepingan arang.