Kalah Telak
Kalah Telak
"You Lin, mereka bertiga tidak tahu bagaimana caranya keluar. Apakah kau tahu?" Sima You Yue duduk di lantai sambil makan ayam panggang tanpa malu-malu.
Di samping Sima You Yue tergeletak tumpukan tulang yang telah dijilat bersih.
Sima You Yang dan yang lainnya semua memegang ayam panggang dan mengunyahnya. Kulit keemasan ayam panggang itu sungguh terlihat amat menggoda.
Sima You Lin berjalan mendekat dan menyambar ayam panggang di tangan Sima You Yang dan menarik sedikit dagingnya dan meletakkannya di mulutnya. Ia menelan daging itu sebelum menjawab, "Tidak ada jalan keluar di sini."
"Tidak ada jalan keluar? Lalu bagaimana caranya kita bisa keluar?"
"Begitu waktunya habis, kita tentunya akan dibuang keluar dari sini."
Dibuang ….
"Baiklah kalau begitu, kita hanya bisa menunggu." Sima You Yue mengembuskan napas tanpa daya.
Kekuatan Sima You Yue telah berkembang terlalu cepat dan ia harus pergi ke pegunungan belakang untuk mencari beberapa Binatang Roh untuk bertarung dengannya. Kalau tidak, kekuatannya akan menjadi terlalu dangkal dan tidak akan bagus untuk mendukung kenaikan peringkatnya di masa depan.
Sima You Yang menatap Sima You Lin dengan tidak senang, merengek, "Ayam panggangku …."
"Kau sudah lama keluar, tulang-tulang ayam di sekitarmu sudah menumpuk dengan cepat. Makan sedikit saja, jaga berat badanmu," jawab Sima You Lin.
"You Yue …." Sima You Yang mengarahkan pandangannya ke arah Sima You Yue, ingin supaya ia memanggang satu ayam lagi untuknya.
Sima You Yue melemparkan ayam pada Sima You Yang, lalu berkata, "Panggang sendiri."
Sima You Yang mengangkat ayam itu, dan tepat ketika matanya bertemu dengan mata ayam yang besar itu, sinar putih menyelimuti mereka dan mereka semua pun menghilang dari gunung.
Di lembah, Sima Tai dan Sima Lin sedang menunggu dengan cemas dengan sekelompok Tetua lainnya. Tiba-tiba, ada kilatan cahaya putih dan sekelompok orang dimuntahkan dari cahaya putih tersebut.
"Ah - "
"Aku setengah mati tergencet!"
"Siapa yang duduk di atas kepalaku?"
Semua orang terlempar bertumpuk-tumpuk di atas lembah. Jika mereka bukan Master Roh, mereka semua pasti telah mati tergencet satu sama lain.
Tetua senior memeriksa kelompok itu dan berkata dengan kaget, "Kita ternyata tidak kehilangan satu murid pun tahun ini!"
"Ah? Benar!" Tetua kedua memandangi mereka juga.
"Kita bukan saja tidak kehilangan siapa pun, kebanyakan dari mereka justru telah meningkat dua sampai tiga peringkat," timpal Sima Lin.
"Apakah tahun ini memang begitu mudah?" Sima Tai dan Sima Lin bertukar pandang, keadaan tahun itu sungguh abnormal!
"Sialan, kita benar-benar dibuang. Pantatku ah - " kutuk Sima You Yue.
"You Yue, kau duduk di wajahku." Orang-orang di bawah awalnya ingin memarahi siapa pun yang sedang duduk di wajah mereka, tetapi ketika mereka mendengar suara Sima You Yue, kata-kata mereka segera berubah.
Sima You Yue dengan perlahan berdiri dan melihat orang yang wajahnya ia duduki. Ia nyaris terkubur di tanah.
"Uhuk uhuk, maaf!" Sima You Yue menarik laki-laki itu dan meminta maaf.
"Tidak masalah, tidak masalah."
"Baiklah, kalian semua berdirilah dengan benar," perintah Tetua senior dengan keras.
Mereka semua dengan cepat berdiri dan bergerak dengan tertib.
"Apakah kalian semua tidak menghadapi bahaya saat masuk?" Tetua ketiga tidak bisa tidak bertanya ketika ia melihat bahwa tidak ada satu pun yang terluka.
"Tidak!" jawab semua orang.
"Ada banyak Binatang Roh Ilahi di sana, apakah kalian tidak bertemu dengan mereka?"
"Kami bertemu dengan mereka!"
"Lalu kenapa kalian bilang kalian tidak menemui bahaya?!" tanya Tetua Ketiga, menggoyangkan janggutnya.
"Benar-benar tidak ada bahaya! Semua Binatang Roh Ilahi itu kami ambil dan tidak ada satu orang pun yang terluka," jawab seseorang.
"Kalian ambil?"
"Benar, kami mengeluarkan mereka semua. Tidak ada satu pun Binatang Roh Ilahi yang tersisa di sana!" jawab Sima You Yang.
Sima Tai mengangkat alisnya, "Kalian semua mengambil para Binatang Roh Ilahi?"
"Benar, Kakek. Saudara-saudaraku, keluarkanlah buah dari kerja keras kita dan perlihatkan untuk dilihat oleh para Tetua."
Sima You Yang memerintahkan hal itu, dan mereka yang memiliki Binatang Roh Ilahi semua mengeluarkan Binatang Roh Ilahi mereka.
"Begitu banyak Binatang Roh Ilahi!" Tetua itu terkejut melihat banyaknya Binatang Roh Ilahi yang ada.
"Bagaimana kalian semua berhasil mengontrak para Binatang Roh Ilahi ini?" tanya Tetua kedua.
"Kami semua menangkap mereka bersama-sama, lalu You Yue menjinakkan mereka untuk kami dan membiarkan kami mengontrak mereka," jawab seorang murid.
"Bagus, bagus, bagus!" Sima Tai mengucapkan kata 'bagus' tiga kali. Ia sangat senang sampai-sampai ia mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata, "Awalnya aku berpikir bahwa ini akan menjadi yang terakhir kalinya aku akan membuka tanah leluhur karena telah ada terlalu banyak Binatang Roh Ilahi dan itu jadi terlalu berbahaya. Aku tidak menyangka kalian ternyata akan menyelesaikan masalah ini! Bagus sekali."
"Ketua Klan, karena para murid sudah kembali, kau dapat menanyakan apa pun yang kau inginkan ketika kita kembali," kata Sima Lin.
"Baiklah."
Formasi teleportasi di rumah sudah disiapkan, dan mereka dengan cepat kembali ke rumah Ketua Klan.
Ketika mereka kembali, Sima You Yue akhirnya menemukan Sima You Ming dan yang lainnya dan berjalan mendekat untuk berdiri bersama mereka.
"Kakak, apakah kau naik peringkat lagi?" Sima You Yue mengerutkan alisnya, lalu berkomentar, "Kekuatanmu telah berkembang terlalu cepat akhir-akhir ini."
"Kami juga merasa begitu. Itulah sebabnya kami berencana untuk menunggu beberapa hari dan keluar untuk berlatih selama beberapa bulan," jawab Sima You Ming.
"Menurutku anggota klan yang lain juga akan keluar dan tidak lama lagi untuk menangkap Binatang Roh Ilahi. Ketika waktunya tiba, ikutilah mereka dan bertarunglah dengan baik, mengonsolidasikan kekuatan kalian," ucap Sima You Yue.
"Ini tidak terlalu buruk. Kami mungkin akan menghadapi bahaya jika kami pergi sendiri. Sebaiknya kami pergi dengan anggota klan," kata Sima You Ran.
"Saudara Kelima, bagaimana denganmu?" tanya Sima You Le.
"Aku tidak akan ikut pergi. Aku hanya akan mencari beberapa Binatang Roh untuk kuajak bertarung." Sima You Yue menggelengkan kepalanya.
Setelah menghabiskan dua tahun di gunung, Sima You Yue tidak punya keinginan untuk kembali ke kehidupan itu.
Sementara mereka berbicara, Sima Tai sudah selesai berbicara dan membiarkan semua orang kembali. Namun, ia meminta Sima You Yue dan Sima You Lin untuk tetap tinggal.
Sima You Yue mengikuti di belakang mereka untuk menuju ke aula besar, menemukan tempat duduk di belakang dan duduk.
"You Lin, apakah yang kau katakan itu benar?" tanya Sima Tai.
"Benar," jawab Sima You Lin. "You Yue benar-benar memiliki garis keturunan Klan Sima."
"You Yue, kau masuk melalui pintu itu?" tanya Sima Lin.
"Benar," jawab Sima You Yue. "Ada sebuah batu di depan gunung itu, apakah batu itu bisa diandalkan atau tidak?"
"Batu itu pasti bisa diandalkan. Batu itu diturunkan dari nenek moyang kami," jawab Sima Tai. "Jadi ini berarti kau memang sungguh merupakan anggota Klan Sima kami."
Sima You Yue memutar matanya dan berjongkok merendah tanpa berkata-kata.
Rubah tua itu, jika Sima You Yue terus berbicara dengannya, pembicaraan mereka pasti tidak ada ujungnya.
"You Lan, garis keturunanmu merasa sedikit gelisah, mungkinkah garis keturunan Binatang Roh telah satu langkah lagi jadi lebih dekat menuju ke kebangkitan?" tanya Sima Tai.
"Ya, Ketua Klan." Sima You Lan tersenyum ketika berkata, "Kali ini, aku menemukan sebuah tempat yang menggairahkan garis keturunan. Setelah aku menyerap esensinya, garis keturunanku jadi sedikit tergugah."
Sima Tai mengangguk, lalu berkata, "Bakat kultivasimu selalu cukup bagus. Sekarang setelah kau selangkah lebih dekat untuk membangkitkan garis keturunanmu, kau harus berkultivasi dengan benar. Nantinya, kau pasti akan bisa melangkah jauh."
"Ya, Ketua Klan," jawab Sima You Lan.
Sima Tai bertanya kepada mereka semua tentang warisan mereka. Pada akhirnya, ketika ia menanyakan apa yang diperoleh Sima You Yue, ia dengan sedih mengambil bukunya, Pencampuran. Sima You Yue mengerutkan bibir dan berkata, "Kalian semua harus meningkatkan kekuatan kalian, hanya aku yang mendapatkan sesuatu yang bisa kuajarkan kepada semua orang. Hhh, aku sudah kalah, kalah telak!"