Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Aturannya



Aturannya

Ketika Sima You Yue dan rombongannya kembali ke Arena Darah, tatapan semua orang tertuju pada mereka.     

"Ini orang-orang yang kemarin malam?"     

"Iya," jawab seseorang mengiyakan. "Meskipun aku tidak mengenali yang lainnya, tetapi Nona Muda itulah yang telah memukuli Mu Lian Xin sampai Mu Lian Xin tidak bisa melakukan serangan balik."     

"Mereka benar-benar datang ke sini!"     

"Hehehe, bukan hanya mereka, hari ini banyak pendekar yang sebelumnya menutup diri kembali muncul. Pertarungan hari ini akan sangat menarik."     

"Aku sudah tidak sabar!"     

"Mereka sudah masuk, ayo kita masuk juga."     

"Ayo kita masuk dan nonton pertarungannya."     

Si pengelola masih sama dengan yang kemarin, begitu pula dengan ruang pribadi mereka.     

"Memang cukup banyak orang yang hadir malam ini." Shi Chen melihat banyak wajah yang dikenalnya, lalu berkata, "Cukup banyak yang sudah menjadi Raja Sepuluh Ronde ketika kami masih di sini, dan bahkan ada Raja Tujuh Belas Ronde. Sepertinya tidak mudah untuk mendapatkan penghasilan malam ini."     

Sima You Yue bersandar di kusen jendela yang sama dengan yang kemarin. Ia melihat gelang-gelang yang ada di tangan orang-orang itu, mengamati kekuatan mereka.     

"Memang ada cukup banyak pendekar," timpal Sima You Yue. "Namun, pertarungan jarak dekat tidak selalu bergantung pada kekuatan. Untuk mendapatkan hasil maksimal dengan upaya sesedikit mungkin, itulah tingkat tertinggi dalam pertarungan jarak dekat."     

Bi Sheng melihat kepercayaan diri di mata Sima You Yue. Ia teringat akan pertarungan antara dirinya dengan Sima You Yue yang berlangsung untuk waktu yang lama. Meskipun ia sudah menekan kekuatannya, ia sama sekali tidak bisa mendapatkan kesempatan yang bagus. Selain itu, Sima You Yue bahkan mungkin belum menggunakan seluruh kekuatannya.     

Terlebih, saat Bi Sheng melawan Sima You Yue, ia telah mengeluarkan beberapa jurus yang kuat dan itu langsung bisa dihadapi oleh Sima You Yue dengan mudah.     

"Apakah kita sebaiknya menetapkan satu hari lagi untuk bertarung kembali, bagaimana menurutmu?"     

"Baiklah." Sima You Yue juga mau bertarung dengan serius melawan Bi Sheng, karena bertarung dengan Bi Sheng memang membuatnya belajar banyak hal baru.     

"Yue Yue, apakah aku akan bertarung malam ini?" Tujuh Kecil mengepalkan tinjunya, tatapannya memancarkan semangat penuh untuk segera naik ke gelanggang.     

"Tidak," jawab Sima You Yue sambil melihat orang-orang di bawah. "Malam ini, aku yang bertarung."     

"Baiklah. Besok giliranku." Tujuh Kecil tahu kalau apa pun yang Sima You Yue lakukan selalu benar, jadi ia tidak mengamuk pada Sima You Yue setelah mendengar jawaban Sima You Yue.     

Mereka menunggu beberapa saat lagi karena semakin banyak pendekar yang memasuki arena. Ketika para pendekar tersebut memasuki arena, entah kenapa mereka semua mengamati rombongan Sima You Yue.     

"Sepertinya orang-orang ini datang ke sini untuk mengincar kita," komentar Feng Kai sambil tersenyum karena menyadari hal itu.     

"Lebih tepatnya, mereka datang ke sini karena mengincar Tujuh Kecil." Shi Chen memberikan penekanan yang lebih terperinci. "Namun, kalau mereka tahu bahwa orang yang akan bertarung malam ini adalah You Yue, bagaimana tanggapan mereka nanti?"     

"Awalnya mereka akan kecewa, kemudian setelah itu mereka akan sangat terkejut." Feng Kai sudah menebak raut wajah orang-orang tersebut di benaknya.     

"Bos pasti bisa menggunakan kemampuannya untuk menindas semua orang yang hadir di sini! Saat itu, orang-orang ini pasti …."     

Sebelum kata-kata Shi Chen selesai, terdengar suara sebuah gong dari bawah, menandakan bahwa pertandingan malam itu secara resmi telah dimulai.     

Petarung pertama, seorang lelaki yang mengenakan atasan hitam tanpa jahitan berjalan menuju ke gelanggang dan berteriak ke arah ruang pribadi Sima You Yue, "Perempuan muda yang kemarin, apakah kau bersedia turun untuk bertarung denganku?"     

Tujuh Kecil bersandar di pinggir jendela dan begitu mendengar seseorang memanggilnya, ia menggeleng dan menjawab, "Malam ini aku tidak akan bertarung. Malam ini Yue Yue kami yang akan bertarung!"     

Tidak akan bertarung! Lalu bukankah itu berarti percuma saja lelaki tersebut datang ke sana malam itu?     

Kaki Sima You Yue menjejak lantai, terbang keluar dari jendela dan mendarat ke atas gelanggang. Ia berkata, "Malam ini izinkan aku untuk menerima tantangan semua orang."     

"Kau? Kau pelayan perempuan itu?" Lelaki tersebut menatap Sima You Yue, yang ia anggap sebagai seorang pemuda yang lemah. Memangnya pemuda lemah macam itu bisa bertahan berapa ronde?     

"Pelayan kepalamu! Dia kakakku!" teriak Tujuh Kecil.     

Lelaki tersebut mengangkat bahu dengan sikap acuh tak acuh sambil berkata, "Aku hanya mau melawanmu, kalau orang lain, aku tidak tertarik. Namun, karena dia sudah naik ke panggung, aku tidak punya pilihan selain bertarung dengannya. Nona Muda, kalau aku menang melawannya, apakah kau bersedia turun dan bertarung denganku?"     

"Tunggu sampai kau membuktikan kalau kau bisa menang dari Yue Yue terlebih dahulu!" Tujuh Kecil tidak memasukkan kata-kata lelaki tersebut ke dalam hati.     

"Silakan." Lelaki tersebut tidak pernah berniat menyebutkan namanya sejak awal.     

Sima You Yue tidak keberatan dengan sikap lelaki itu yang jelas merendahkannya, ia berkata, "Sebelum pertandingan dimulai, ada sesuatu yang ingin kukatakan."     

"Tenang, aku tidak akan melukaimu. Kalau aku memukulmu terlalu keras, apa lagi yang harus kulakukan kalau Nona Muda itu tidak mau bertarung melawanku?"     

Sima You Yue tersenyum sambil menggeleng. "Yang mau kukatakan bukan itu."     

"Lalu apa?"     

Sima You Yue mengarahkan pandangan ke sekelilingnya, lalu menjawab, "Aku Si Yue dan aku datang ke sini untuk mencari orang-orang."     

"Mencari orang-orang?"     

"Ya, orang-orang yang mau mengikutiku," jawab Sima You Yue. "Kalian yang memiliki sepuluh gelang ke atas, kalau kalian bisa menang melawanku, aku akan memberi kalian seribu kristal kelas atas. Kalau kalian kalah, maka kalian harus mengikutiku dengan tulus dari lubuk hati kalian."     

"Hahaha …."     

Mendengar kata-kata Sima You Yue, mereka semua tertawa.     

"Ini lelucon terlucu yang pernah kudengar selama aku tinggal di Kota Iblis Darah!"     

"Iya, kan! Apakah ada yang salah dengan kepala orang ini? Tentunya dia tidak gila karena kena tinju, kan?"     

"Dia bahkan belum ditinju, bagaimana mungkin dia bisa jadi gila?"     

"…."     

Ketika Sima You Yue melihat tanggapan orang-orang itu, tidak hanya ia tidak marah, ia bahkan lanjut berbicara sambil tersenyum, "Mereka yang mematuhi kedua syaratku bisa naik ke atas gelanggang. Namun, kalau kalian kalah dan tidak mau mengikutiku, maka aku akan langsung mengirim kalian ke neraka!"     

Kata-kata Sima You Yue lembut, tetapi itu memancarkan seiris kesan haus darah pada mereka.     

"Kenapa kami harus mengikutimu?" Seseorang menyuarakan keraguannya.     

"Benar, hanya dengan satu pertarungan dan kau meminta kami untuk mengikutimu, bagaimana mungkin bisa begitu?"     

"Ikut aku dan aku pasti akan memberikan hal-hal yang kalian inginkan," jawab Sima You Yue.     

"Hahaha … kalian berdua ini! Bagaimana mungkin kita bisa kalah dari dia? Namun, aku sangat tertarik kalau dia memberiku seribu keping kristal tingkat atas!"     

"Aku juga. Kalau dia memang menepati janjinya, aku akan bertarung untuk mendapatkan banyak kristal tingkat atas untuk kuhamburkan."     

Sima You Yue naik ke panggung dan melambaikan tangannya. Seribu keping kristal tingkat atas pun muncul di sampingnya. Ia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu berkata, "Kristal-kristal itu ada di sini. Kalau kalian menginginkannya, silakan naik. Namun, sebelum naik, sebaiknya kalian pikirkan baik-baik, kristal-kristal milikku ini tidak mudah didapat."     

"Hahaha, sepertinya keberuntunganku jauh lebih baik!" Lelaki di atas gelanggang tersebut tertawa terbahak-bahak.     

Sima You Yue menatap lelaki itu, lalu berkata, "Raja Sepuluh Ronde. Nyaris tidak memenuhi kriteriaku."     

"Tunggu!" teriak seorang lelaki yang feminin, menyela kalimat Sima You Yue. "Kalau seribu kristalmu sudah diambil olehnya, bukankah itu tidak menyenangkan lagi nanti bagi kami yang masih belum bertarung?"     

Kalau lelaki yang sekarang sudah di atas panggung itu menang, bukankah itu berarti seribu kristal tingkat atas itu akan diambil olehnya? Kalau begitu, apa yang harus dilakukan oleh petarung setelahnya?     

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu." Sima You Yue melambaikan tangannya dan seribu kristal tingkat atas muncul lagi di sampingnya. "Kebetulan aku punya banyak barang seperti kristal, jadi kalau kalian suka, kalian bisa naik ke atas untuk mengambilnya."     

"Ayo mulai!" Lelaki tersebut menjilat bibirnya, matanya berkilat saat menatap tumpukan kristal tersebut.     

"Mari kita perjelas terlebih dahulu. Kalau kau kalah, apakah kau bersedia mengikutiku dan menerimaku sebagai mastermu?"     

"Kita bicarakan itu setelah kau menang!" Lelaki itu menyelesaikan kalimatnya dan tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ia langsung menyerang Sima You Yue terlebih dahulu.     

Beberapa pengelola berada di ruangan di belakang tribune Arena Darah. Mereka menatap lelaki tua yang duduk di kursi utama dan bertanya, "Tuan Ketiga, apakah kita sebaiknya mengendalikan situasi ini?"     

Tuan Ketiga sedang memain-mainkan dua bola logam kecil di telapak tangannya, lalu menjawab dengan pelan, "Para petinggi sudah bilang, kita tidak perlu repot-repot. Biarkan saja mereka bermain-main sesuka mereka."     

"Baiklah …."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.