Saling Menangani Urusan
Saling Menangani Urusan
"Krek -"
Yang disebut "tempat tidur" tempat Mu Lian Xin berbaring itu nyaris roboh berkeping-keping.
"Bangkuku!" Bi Sheng menjulurkan kepalanya dari belakang meja kasir, melihat potongan-potongan kayu lapuk yang berserakan. Ia bertanya, "Kau merusak bangkuku. Siapa yang akan membayarnya? Kau atau mereka?"
"Tuan Bi?" Melihat Bi Sheng, Mu Lian Xin terkejut.
Mu Lian Xin melihat tempat ia tidur tadi. Ternyata itu hanya dua bangku kayu yang disusun berdampingan, sama sekali bukan tempat tidur sungguhan.
Karena Mu Lian Xin melompat dengan sangat tiba-tiba, bangku kayu itu tidak mampu menopang beratnya dan hancur.
"Tuan Bi, kenapa aku ada di sini?" Mu Lian Xin mengeluarkan dua kristal kelas atas untuk membayar dua bangku kayu tersebut.
"Tentu saja karena kau diseret … maksudku … dibawa kemari," jawab Bi Sheng.
"Siapa yang membawaku?" Mu Lian Xin ingat kalau ia dikalahkan sampai tidak sadarkan diri oleh seseorang.
"Huh, selain bibimu, siapa lagi yang menginginkanmu!" Terdengar suara Tujuh Kecil dari lantai dua. Tubuh Mu Lian Xin tiba-tiba membeku.
"Kau!" Mu Lian Xin berbalik dan memelototi Tujuh Kecil yang berdiri di lantai dua. Niat bertarungnya meningkat.
"Apa, kau masih mau kukalahkan?" Tujuh Kecil melambaikan tinjunya.
"Kenapa kau membawaku ke sini?"
"Kenapa? Kau milikku sekarang. Apa kau perlu bertanya kenapa aku membawamu ke sini?"
"Tujuh Kecil, orang lain akan mudah salah paham kalau kau berbicara seperti itu." Terdengar suara Feng Kai dari luar. Mu Lian Xin pun mengalihkan pandangannya dan melihat Feng Kai yang sedang bersandar di susur lantai dua.
"Kalau susur lantai duaku sampai rusak, kalian harus bayar ganti rugi," gumam Bi Sheng sambil menunduk.
"Bi Tua, aku tahu kenapa kau hanya punya dua tamu di sini, yaitu You Yue dan aku." Tujuh Kecil bertopang kepala di atas susur. "Melihat caramu memeras orang, tidak peduli berapa banyak uang yang mereka miliki, mereka tidak akan mau tinggal di sini. Mereka akan menjadi gelandangan yang tidak punya apa-apa begitu mereka meninggalkan tempat ini."
"Hargaku wajar kok," kata Bi Sheng. "Kalau tidak, kau tidak akan tinggal di sini, kan?"
"Kami tinggal di sini bukan karena itu," jawab Tujuh Kecil. "Omong-omong, kalau kau mengikuti kami, kau tidak perlu membayar kamar."
"Hehehe …."
Bi Sheng hanya tertawa dan tidak berkata apa-apa lagi.
Mu Lian Xin memperhatikan Tujuh Kecil. Begitu Tujuh Kecil selesai berbicara, ia pergi keluar.
"Hei, hei, hei, berandal, berhenti!" teriak Tujuh Kecil pada Mu Lian Xin. Melihat Mu Lian Xin mengabaikannya, tubuhnya melesat dan langsung muncul di depan Mu Lian Xin.
"Berhenti kau!" Tujuh Kecil membentangkan tangannya, menghalangi jalan Mu Lian Xin.
"Apa yang kau inginkan?" Mu Lian Xin mengerutkan kening, sangat kesal.
"Kita sudah sepakat kalau aku mengalahkanmu, kau akan mengikutiku. Sekarang apa, kau tidak akan menepati janjimu?" Tujuh Kecil melambaikan tinjunya. "Apakah aku perlu mengingatkanmu?"
Mu Lian Xin ingat apa yang terjadi tadi malam dan wajahnya berubah masam.
"Minggir!"
"Berandal, kau mau ingkar janji?" Senyum Tujuh Kecil menghilang dan digantikan oleh amarah.
"Sebentar lagi akan ada yang dipukuli." Feng Kai menutupi matanya. Setelah itu, ia mendengar suara gedebak-gedebuk.
Bi Sheng sangat gembira. Semua perabotan yang hancur itu artinya uang. Kalau Tujuh Kecil merusak perabotan-perabotannya, Tujuh Kecil harus membayar ganti rugi padanya!
Sima You Yue berjalan keluar dari kamarnya dan Mu Lian Xin sudah pingsan lagi.
"Tujuh Kecil, kau membuatnya pingsan lagi. Bagaimana kau bisa berbicara dengannya?" Sima You Yue geleng-geleng.
"Biar aku yang mengurus orang ini," jawab Tujuh Kecil.
"Apakah kau bisa melakukannya?"
"Jangan khawatir, dalam dua hari, aku akan menyelesaikannya," seru Tujuh Kecil dengan percaya diri.
"Kalau begitu baiklah, kuserahkan urusan Mu Lian Xin padamu," kata Sima You Yue menyetujui.
"Yue Yue, beri aku beberapa pil, yang berkhasiat untuk membangunkan orang dan memulihkan tubuh mereka. Beri aku lebih banyak!" pinta Tujuh Kecil.
Sima You Yue berjalan mendekat sambil membawa pil-pil itu untuk Tujuh Kecil. "Santai saja, jangan bunuh dia."
"Aku tidak akan membunuhnya." Tujuh Kecil menerima pil-pil tersebut, lalu membawa Mu Lian Xin ke atas.
"Kau belum mengganti rugi meja dan kursiku yang hancur!" teriak Bi Sheng pada Tujuh Kecil.
Tujuh Kecil berbalik. "Apakah kau mau kutinju?"
"Apakah tinjumu sangat berharga?" tanya Bi Sheng.
"Kalau aku menghajarmu sampai setengah mati, mintalah pil pada Yue Yue, dengan begitu tinjuku bernilai uang," jawab Tujuh Kecil.
"…."
Sungguh alasan yang kuat!
Melihat Bi Sheng tidak menjawab, Tujuh Kecil membawa Mu Lian Xin ke kamarnya. Tidak lama kemudian, suara gedebak-gedebuk terdengar lagi.
Untungnya, ruangan itu lumayan kokoh dan tidak sampai membuat bangunan roboh.
Sima You Yue berjalan ke kasir dan meletakkan tangannya di atas meja. Ia menatap Bi Sheng, lalu bertanya, "Apakah kau mau membuat kesepakatan denganku?"
"Kesepakatan apa?"
"Aku beri kau hidup yang layak dan kesempatan untuk membalas dendam. Kau, hanya perlu menyerahkan hidupmu padaku …."
Setengah hari kemudian, Feng Kai dan Shi Chen duduk di aula penginapan, menunggu kabar mengenai keadaan di dalam.
"Apa pendapatmu tentang tawar-menawar mereka?" tanya Feng Kai.
"Bi Tua akan pergi bersama kita," jawab Shi Chen dengan yakin. "Bos jago meyakinkan orang."
"Menurutku juga begitu. Namun, tidak ada tanda-tanda pergerakan sampai saat ini. Aku penasaran bagaimana keadaan di dalam."
"Bos mungkin sedang mengeluarkan racun dari tubuh Bi Tua," tebak Shi Chen. "Namun, kalau mereka tidak segera keluar, kita akan terlambat pergi ke Arena Darah."
"Kreeek -"
Terdengar suara pintu terbuka di lantai atas dan Feng Kai dan Shi Chen langsung menoleh.
Feng Kai dan Shi Chen melihat Tujuh Kecil turun dengan air muka senang, diikuti oleh Mu Lian Xin yang hidungnya berdarah dan wajahnya bengkak.
Meskipun Mu Lian Xin menatap Tujuh Kecil dengan enggan, ia tetap dengan patuh berjalan mengikuti di belakang Tujuh Kecil.
"Sudah selesai?" Feng Kai mengangkat alis.
"Tentu saja. Tidak ada yang tidak bisa kutangani!" Tujuh Kecil dengan bangga mengangkat dagunya.
"Mu Lian Xin, apakah kau benar-benar ingin pergi bersama kami?" tanya Shi Chen.
"Ya, agar aku bisa punya kesempatan untuk mengalahkan Tujuh Kecil!" jawab Mu Lian Xin.
"Tujuan yang cukup bagus. Bekerja keraslah dan suatu hari kau akan mengalahkan Tujuh Kecil!" Feng Kai tidak bisa menahan tawa.
"Aku akan mengalahkannya," tandas Mu Lian Xin dengan yakin.
"Akan kutunggu." Tujuh Kecil menyeringai. "Aku sudah bilang, selama kau bisa mengalahkanku, aku tidak akan memaksamu untuk tetap tinggal. Saat itu, kau sudah bisa bebas."
Mu Lian Xin mengerutkan kening dan menatap Tujuh Kecil dengan niat bertarung.
"Kreeek -"
Suara pintu terbuka terdengar kembali. Sudah jelas, itu pasti Sima You Yue dan Bi Sheng.
Setelah Sima You Yue mengucapkan kata-kata yang sebelumnya tadi, mereka berdua masuk ke ruangan untuk berbicara. Mereka baru keluar sekarang.
Shi Chen dan yang lainnya menatap mereka, menunggu Sima You Yue mengatakan hasilnya.
Sima You Yue dan Bi Sheng menuruni tangga. "Ayo pergi, kita harus pergi ke Arena Darah."
"Bos, Bi Tua, apakah kalian berdua sudah sepakat?" tanya Feng Kai.
"Mm, ya. Aku akan mengeluarkan racun dari tubuh Bi Tua sebelum kita meninggalkan kota ini. Bi Tua akan pergi bersama kita. Nanti, dia akan menjadi sepertimu, anggota sekte." Sima You Yue tidak mengungkapkan isi pembicaraan mereka.
Memikirkan keadaan Bi Sheng, Sima You Yue mendesah dalam hati, mengesah bagaimana perjalanannya di masa mendatang tidak akan semudah itu untuk ia jalani!
Namun, Bi Sheng benar-benar kuat, sangat kuat. Sekarang Sima You Yue masih kekurangan orang seperti Bi Sheng.
"Ayo pergi. Sebentar lagi, Arena Darah akan dibuka. Aku yakin malam ini akan menjadi malam bersejarah di Arena Darah …."