Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kota Iblis Darah



Kota Iblis Darah

Setelah beberapa hari, Sima You Yue membawa Tujuh Kecil, bersama dengan Feng Kai dan Shi Chen di sampingnya dan tiba di depan sebuah gerbang kota.     

Pengawal dari Klan Feng keluar sebelum Sima You Yue pergi, mengatakan bahwa ke mana pun Sima You Yue pergi, mereka harus mengikutinya, melindungi keselamatannya.     

Sima You Yue tidak bisa melawan sikap keras kepala para pengawal Klan Feng tersebut, jadi ia tidak punya pilihan selain menempatkan mereka di dalam alam kecil. Saat itu ia menempatkan mereka semua di dalam, jadi Feng Satu atau Feng Dua tidak perlu memperebutkan siapa yang harus berdiri di sampingnya.     

"Bos, ini Kota Iblis Darah," kata Shi Chen. "Begitu kita melangkah masuk ke gerbang kota ini, kita harus mengikuti aturan di sini."     

"Apakah aturan di sini ditetapkan oleh Penguasa Kota Iblis Darah?" tanya Sima You Yue.     

"Tidak, aturan ini ditetapkan oleh semua penduduk kota. Siapa pun yang berani menentang aturan, penduduk kota tidak akan mengizinkan mereka tinggal di sini," jelas Shi Chen.     

"Nama kota ini, Kota Iblis Darah, terdengar menakutkan, tetapi pembunuhan justru tidak diperbolehkan di dalam kota. Aneh sekali," komentar Tujuh Kecil.     

"Kota Iblis Darah sudah berdiri sejak lama tanpa pengaruh kekuatan apa pun, kota ini tidak membiarkan kekuatan mana pun mengikat mereka. Mereka yang datang ke sini karena diburu akan dilindungi. Selama mereka tidak keluar dari kota ini, mereka tidak akan diburu oleh musuh mereka," kata Feng Zhi. "Jadi pada dasarnya, kebanyakan orang di sini memiliki musuh."     

"Kenapa musuh yang datang ke sini tidak membunuh orang yang diburunya?" Tujuh Kecil bingung. "Kalau itu aku, kalaupun dia lari ke sini, aku akan tetap membunuhnya."     

"Identitas Penguasa Kota Iblis Darah sangat misterius, tidak banyak yang pernah melihat mereka sebelumnya. Namun, mereka sangat kuat. Seseorang pernah mencoba membunuh buronan dengan mengabaikan aturan di sini dan bersikeras agar Kota Iblis Darah menyerahkan buronannya itu. Meskipun mereka cukup kuat dan ingin memaksa masuk dan menyerang kota, tetapi pada akhirnya mereka mundur dengan ketakutan," jawab Feng Kai.     

"Sekuat itu?"     

"Kejadian itu terjadi seribu tahun yang lalu, tetapi sejak saat itu, tidak ada yang berani datang ke sini untuk cari masalah. Para buronan yang masuk ke kota ini layaknya masuk ke dalam kandang yang kokoh," jawab Shi Chen.     

"Kandang yang kokoh?" Sima You Yue menatap Shi Chen. "Kenapa kalian tidak tinggal di sini sejak awal?"     

"Sebelumnya kami sudah tinggal di sini selama beberapa saat. Lalu kami pergi meninggalkan kota ini," jelas Shi Chen.     

"Kenapa kalian pergi?"     

"Tidak ada kebebasan di sini," jawab Shi Chen. "Kami merasa seperti terjebak di sini selamanya, rasanya tidak nyaman. Dan …."     

"Dan apa?"     

"Di sini, kami tidak bisa bertambah kuat."     

"Tidak bisa bertambah kuat?"     

"Ya, tidak peduli seberapa banyak kami berkultivasi, kekuatan kami tidak berkembang. Ketika kau datang ke sini dengan tingkat kekuatan yang kau miliki sekarang, setelah seratus tahun berlalu, kekuatanmu akan tetap sama, tidak akan meningkat."     

"Ada hal yang seaneh itu? Kenapa bisa begitu?"     

"Aku tidak tahu. Mungkin harga yang harus dibayar oleh orang-orang ini untuk tetap bisa hidup adalah kekuatan mereka jadi tidak bisa berkembang untuk selamanya," tebak Feng Kai.     

"Apakah ini sebuah kesepakatan …." Sima You Yue pun tersenyum, merasa tertarik. "Ayo kita pergi dan melihat bagaimana situasi di Kota Iblis Darah."     

Keempat orang tersebut berjalan menuju ke gerbang kota. Tidak ada pengawal yang berjaga, tetapi gerbang kota tertutup rapat.     

Shi Chen mengambil sepuluh kristal tingkat atas dan meletakkannya di sebuah alur gelap di tembok kota. Setelah alur gelap itu menerima kristal tersebut, gerbang kota pun perlahan terbuka.     

"Ini sangat misterius!" Tujuh Kecil menengadah sambil melihat pintu besar tersebut, matanya membelalak kaget.     

"Sama sekali tidak ada yang mengelola tempat ini, kalau kau mau masuk, kau hanya perlu meletakkan kristal tingkat atas," jelas Shi Chen.     

"Luar biasa!" Tujuh Kecil menyentuh pintu itu dengan tangannya, tetapi tidak menemukan sesuatu yang aneh.     

"Ayo masuk," ajak Feng Kai pada Sima You Yue yang masih linglung.     

Sima You Yue mengalihkan pandangannya dari pintu tersebut, mengangguk pada Feng Kai, lalu berkata, "Ayo."     

Mereka berjalan memasuki kota dan gerbang kota itu langsung menutup rapat setelah mereka masuk. Mendengar suara dentuman tersebut, Sima You Yue langsung mengerutkan alis.     

"Kakak Feng Kai, apakah kita akan langsung merekrut orang?" tanya Tujuh Kecil.     

"Sekarang masih pagi, belum ada yang keluar, kita akan mencari penginapan untuk beristirahat dahulu," jawab Feng Kai.     

"Kalau begitu, apakah kita akan keluar pada malam hari? Bagaimana kita akan merekrut mereka? Langsung menemui orang-orang?"     

"Kau akan tahu ketika malam tiba," jawab Feng Kai sambil tersenyum. "Kita tidak bisa membicarakan hal itu di sini, bisa-bisa kita dihajar."     

"Apakah ada orang yang mau memukuliku? Bagus, suruh mereka kemari!"     

"…."     

Dahi Feng Kai berkerut, ia merasa tidak bisa berkomunikasi dengan Tujuh Kecil.     

Sima You Yue menggeleng dan memegang tangan Tujuh Kecil, lalu berkata, "Ayo pergi, kita cari penginapan untuk kita tinggali dahulu."     

"Dahulu waktu kami hidup di sini, kami punya seorang teman. Kebetulan dia punya penginapan, ayo kita ke sana," ajak Feng Kai.     

"Mm."     

Mereka berjalan mengelilingi kota selama dua jam sebelum akhirnya berjalan ke arah penginapan teman Feng Kai tersebut.     

"Kebanyakan orang tinggal menetap di sini, jadi hanya ada sedikit penginapan. Yang kita tuju ini agak kumuh, tetapi ini yang jaraknya paling dekat," jelas Feng Kai. "Pengelola penginapannya tampak agak menakutkan, dia juga gampang marah. Namun, begitu dia mengenalmu, dia akan memperlakukanmu dengan tulus dari lubuk hatinya. Kita sudah sampai."     

Sima You Yue melihat ke arah yang disebut penginapan itu. Itu adalah sebuah rumah yang sepenuhnya terbuat dari kayu, hampir terkikis oleh angin, kusen pintu penginapan itu terbelah dua, bergelantungan miring pada pintu utama. Salah satu daun pintu kayu yang sudah usang itu berlubang, sementara yang satu lagi jatuh ke lantai setelah tertiup angin dan hancur berkeping-keping.     

Bisa dibilang penginapan itu … agak kumuh?     

Seorang lelaki yang sisi kiri wajahnya terbakar dan mengenakan pakaian rami berjalan keluar dari dalam. Ia mengambil beberapa potong kayu dan melemparkannya ke samping, lalu berkata, "Yang benar saja, angin jahat macam apa yang bertiup di pagi hari?!"     

"Aku sudah lama memintamu untuk mengganti pintu itu, memang kau saja yang terlalu malas. Sekarang anginlah yang membantumu menggantinya," kata Feng Kai. Ia melipat kedua tangannya sambil menatap lelaki tersebut.     

Ketika lelaki itu melihat Feng Kai dan yang lainnya, ia tampak sedikit terkejut. Ia mengangkat alisnya, lalu berkata, "Aku bertanya-tanya, kenapa pintunya roboh. Ternyata kalian yang melakukannya. Kalian sudah pergi selama bertahun-tahun, kenapa kalian kembali?"     

"Kami kembali karena ada urusan," jawab Shi Chen. "Bi Tua, apakah kau masih punya kamar sewaan di sini?"     

Bi Sheng menatap Sima You Yue, lalu menjawab, "Sejak kapan aku tidak punya kamar di sini? Masuklah."     

Sima You Yue dan Tujuh Kecil pun masuk. Mereka mengira mereka akan melihat sebuah penginapan yang berantakan, tetapi, meskipun barang-barang di situ sudah tua, mereka tidak menyangka kalau tempat itu ternyata bersih.     

"Kenapa hanya kalian berdua? Di mana saudara-saudara kalian yang lain?" Bi Sheng pergi ke belakang meja kasir, mengeluarkan sebuah buku tua, lalu bertanya tanpa mengangkat kepalanya.     

"Mereka di luar," jawab Shi Chen.     

Bi Sheng melihat bukunya, mengangkat kepalanya, lalu bertanya, "Berapa orang yang mau menginap?"     

"Kami datang berempat, dua kamar saja cukup," jawab Feng Kai.     

"Empat orang, bagaimana mungkin dua kamar saja sudah cukup?"     

"Kamarmu di sini mahal sekali, kalau aku memesan dua kamar lagi, bukankah itu artinya aku memberimu kesempatan untuk memeras uangku?" Feng Kai mengangkat alis. "Kecuali kalau kau menyewakan kamarmu untuk kami dengan gratis."     

"Kalau begitu kau cuma memesan dua kamar," kata Bi Sheng. "Dua kamar di ujung lantai dua, pergilah ke sana sendiri."     

Sima You Yue memperhatikan Bi Sheng yang menutup bukunya, lalu bersiap untuk berbaring di kursi santai di belakang. Ia menatap Feng Kai dengan bingung.     

Bukankah pemilik penginapan itu melupakan sesuatu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.