Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Jatuh Cinta



Jatuh Cinta

Kau milikku, aku milikmu.     

Sumpah itu sederhana, tetapi kuat.     

Ciuman lembut itu tidak sekuat sebelumnya, tetapi juga tidak seringan capung yang meluncur di permukaan air. Keterikatan kedua orang itu terhadap satu sama lain bertahan di dalam ciuman tersebut.     

Inilah ciuman cinta sejati, batin Sima You Yue.     

Tak diduga, pada saat itu, Sima You Yue sebenarnya sedang linglung. Wu Lingyu mendekap kepalanya dan memperdalam ciumannya.     

Sima You Yue, yang pikirannya sedang melayang, tersesat ke dalam lautan kelembutan dengan irama ciuman Wu Lingyu.     

Setelah berciuman selama beberapa saat, Wu Lingyu melepaskan ciumannya, tetapi ketika ia melihat bibir Sima You Yue yang merah dan lembut, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium Sima You Yue lagi.     

Namun, Sima You Yue memanfaatkan jeda tersebut untuk menguasai diri dan menepuk pundak Wu Lingyu dengan lembut. Ia dengan malu-malu berkata, "Bibi Ketiga dan Tujuh Kecil masih di depan!"     

Merasa bahwa Tujuh Kecil dan Bibi Ketiga sedang terkekeh di kejauhan, Wu Lingyu mencium bibir Sima You Yue lagi sebelum melepaskannya. Namun, ia tidak melepaskan tangan Sima You Yue dan berbalik untuk menggandeng tangan Sima You Yue.     

Saat itu, hati Wu Lingyu sangat puas.     

Ternyata Wu Lingyu merasa tidak lengkap tanpa Sima You Yue.     

"Ayo pergi, kalau tidak, Bibi Ketiga dan yang lainnya akan menggoda kita," desak Sima You Yue.     

"Bibi Ketiga dan yang lainnya juga sudah berpengalaman. Mereka tidak akan menggoda kita."     

Setelah berkata demikian, Wu Lingyu menuntun Sima You Yue pulang. Mereka baru bisa menyusul Bibi Ketiga Du dan Tujuh Kecil ketika di area beracun yang berikutnya.     

Ketika Bibi Ketiga Du melihat bibir Sima You Yue yang merah, ia tahu apa yang keduanya lakukan tadi. Melihat tangan Sima You Yue dan Wu Lingyu yang bergandengan, tidak ada yang tidak ia mengerti dalam hatinya.     

"Lingyu." Bibi Ketiga Du menatap Wu Lingyu. "Bolehkah aku memanggilmu begitu?"     

"Bibi Ketiga merupakan tetua You Yue, dan tentu saja tetuaku juga," jawab Wu Lingyu.     

"Karena kau sudah menjalin hubungan dengan You Yue, aku tidak akan banyak bicara. Namun, kalau kalian bersama, kau harus baik, dan kau tidak boleh menyakiti You Yue kami."     

"Bibi Ketiga, jangan khawatir. Aku tidak akan menyakiti You Yue," jawab Wu Lingyu dengan tulus.     

"Kupegang kata-katamu ini. Aku juga percaya dengan pandangan You Yue," kata Bibi Ketiga Du. "Namun, kalau kau meninggalkan You Yue, kami tidak akan menerima alasan apa pun darimu."     

"Ya, akan kuingat kata-kata Bibi Ketiga," ucap Wu Lingyu dengan patuh.     

"Mm, kalau begitu, ayo kita kembali." Bibi Du Ketiga selesai berbicara, lalu berbalik pergi.     

Sima You Yue menatap Bibi Ketiga Du, lalu menatap Wu Lingyu. Ia tertawa dalam hati.     

Ketika Bibi Ketiga Du mendisiplinkan orang lain, ia memancarkan karisma sebagai tetua. Wu Lingyu sangat sopan di depan keluarga Sima You Yue. Ia tidak pernah melihat Wu Lingyu bersikap patuh seperti itu sebelumnya, bahkan ketika Wu Lingyu bertindak sebagai Putra Suci Paviliun Bijaksana atau Raja Iblis dari Alam Iblis pun tidak.     

Melihat mata Sima You Yue yang tersenyum, Wu Lingyu mengulurkan tangan dan mengusap rambut Sima You Yue, ia berkata, "Ayo pergi."     

Ketika mereka kembali ke lembah gunung, berita tentang Sima You Yue dan Wu Lingyu yang mulai menjalin hubungan dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru lembah gunung dengan Tujuh Kecil sebagai corongnya.     

Ximen Feng dan Ximen Li tidak terkejut. Meskipun mereka merasa itu agak cepat, mereka sudah melihat tanda-tandanya.     

Anggota Klan Ximen senang mendengar berita itu. Mereka tahu beberapa hal tentang Sima You Yue; mereka mendengar bahwa ia sangat menderita, dan mereka berharap ada seseorang yang bisa selalu mendampinginya.     

Hanya kesepuluh penjahat besar yang terkejut. Apakah Bos benar-benar menjalin hubungan dengan lelaki tersebut?     

Mereka merasa hati mereka hancur. Bos mereka benar-benar jadi homo gara-gara lelaki itu!     

Memperhatikan kehancuran hati kesepuluh penjahat besar, akhirnya Tujuh Kecil memberi tahu mereka kalau Sima You Yue sebenarnya adalah seorang perempuan.     

"Perempuan?! Maksudmu Bos itu perempuan?!" Ni An Yi terdiam sesaat, lalu langsung melompat dari bangkunya.     

Yang lainnya tidak bereaksi berlebihan seperti Ni An Yi, tetapi air muka mereka serupa.     

Tujuh Kecil menghindari teh yang muncrat dari mulut Dai Yi dan menyaksikan cangkir Shi Chen yang jatuh ke lantai dan pecah. Tutup cangkir tersebut berputar dua kali di lantai sebelum akhirnya berhenti.     

"Yue Yue itu seorang perempuan. Apakah kalian seterkejut itu?" Tujuh Kecil menutup telinganya. Mereka nyaris tuli akibat reaksi Ni An Yi.     

"Tentu saja aku terkejut!" seru Ni An Yi. "Bagaimana mungkin Bos ternyata seorang perempuan? Bagaimana mungkin Bos ternyata seorang perempuan? Bos ternyata seorang perempuan, wah, hatiku benar-benar sakit!"     

"Apakah kau lebih memilih Yue Yue jadi laki-laki? Kemudian menjalin hubungan dengan Kakak Lingyu, hubungan antara laki-laki dan laki-laki? Wah, ternyata seleramu berat!" seru Tujuh Kecil.     

"Bah bah bah, apa maksudmu seleraku berat karena lebih menyukai hubungan antar lelaki? Aku tidak mau Bos melakukan itu," seru Ni An Yi. "Namun, Bos itu perempuan, Bos itu perempuan!"     

"Memangnya kenapa kalau dia perempuan?" Tujuh Kecil tidak memahami keterkejutan mereka.     

"Mengingat usianya sangat jauh lebih muda dari kami, tetapi lebih kuat dari kami, Bos itu laki-laki saja sudah tidak bisa diterima. Sekarang, Bos ternyata seorang perempuan. Ini terlalu mengejutkan," jawab Dai Yi.     

"Ck, kalian merendahkan perempuan! Aku tidak mau lagi lanjut bicara dengan kalian!" Tujuh Kecil melambaikan tangan, mengabaikan kesepuluh orang yang luar biasa terkejut itu.     

"Kakak, Bos ternyata seorang perempuan." Ni An Yi menatap Feng Zhi.     

"Mm, aku mendengar Tujuh Kecil berkata demikian." Air muka Feng Zhi tampak acuh tak acuh, bagaikan seorang dewa tua yang sedang bersandar di kursi.     

Di antara kesepuluh kakak beradik itu, Feng Zhi-lah yang paling tenang.     

"Kakak tenang sekali," komentar Ni An Yi. "Apakah kau tidak terkejut?"     

"Aku terkejut!" jawab Feng Zhi. "Namun, keterkejutanku tidak bisa mengubah apa pun. Bos tetaplah Bos."     

"Hhh, ini benar-benar mengejutkan," komentar Dai Yi.     

"Sebenarnya, ketika kalian mengira Bos itu laki-laki, kalian tidak terlalu terkejut. Sekarang kalian merasa tidak bisa menerima kenyataan kalau ternyata Bos itu seorang perempuan," kata Feng Zhi. "Tujuh Kecil benar. Kalian memang merendahkan perempuan."     

"Kakak Kedua dan yang lainnya juga sama terkejutnya dengan kami," kata Ni An Yi. "Hhh, aku harus menyerap berita ini. Sungguh, ini sangat mengejutkan."     

"Sebenarnya, kau tidak perlu kaget karena Bos ternyata seorang perempuan. Sebaliknya, yang menggemparkan adalah fakta bahwa Bos adalah seorang perempuan yang sangat terkenal."     

Eh -     

Sepertinya masuk akal.     

"Hhh, kalau kita tahu Bos itu perempuan, maka kita seharusnya mendekatinya terlebih dahulu!" seru Ni An Yi sambil mengelus dada.     

"Lupakan saja, dengan penampilanmu yang tidak bisa diandalkan, kalaupun kau sudah lebih dahulu tahu tentang ini, Bos tidak akan tertarik padamu, sebaiknya kau mundur," kata Feng Zhi.     

"Sungguh, berita ini membuat orang tidak bisa berhenti memikirkannya!" Ni An Yi kaget. Ia memutuskan untuk mengabaikan Feng Zhi selama dua hari.     

"Bos mengenakan pakaian lelaki saja tampan, aku penasaran seberapa menakjubkannya Bos bila mengenakan pakaian perempuan," celetuk Kong Ren.     

"Kenapa kau tidak mengusulkan itu pada Bos dan memintanya untuk mengenakan pakaian perempuan untuk kita?" tanya Hong Wu.     

"Kau saja yang bilang padanya kalau kau tidak takut mati."     

"Saudara Keenam, kurasa Bos tidak akan membunuhmu. Coba saja dan bilang itu untuk menenangkan hatimu yang terluka. Mm, Bos pasti setuju." Dai Yi memanas-manasi Ni An Yi.     

"Huh, kalau begitu, akan kucoba!" kata Ni An Yi. "Tunggu saja, pasti aku bisa meminta Bos mengenakan pakaian perempuan untuk menunjukkan dirinya yang sebenarnya pada kita."     

Setelah berkata demikian, Ni An Yi benar-benar langsung pergi lari.     

"Saudara Keenam benar-benar langsung pergi!" Shi Chen tidak punya waktu untuk menghentikan Ni An Yi. Ia geleng-geleng kepala. "Bos tidak akan memukulinya, tetapi Putra Suci-lah yang akan menghajarnya …."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.