Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kau Milikku, Aku Milikmu



Kau Milikku, Aku Milikmu

Beberapa saat kemudian, para anggota Ulat Sutra Bercincin mengeluarkan semua sutra yang mereka simpan.     

Sima You Yue juga melakukan apa yang ia janjikan, ia mengambil sutra tersebut dan meninggalkan kristal dan bahan ramuan dalam jumlah banyak untuk Klan Ulat Sutra Bercincin.     

Begitu para Ulat Sutra Bercincin melihat kristal dan bahan ramuan itu, mereka langsung menerkamnya dengan penuh semangat, bahkan Raja Ulat Sutra Bercincin juga tidak sungkan lagi untuk mengambil bagiannya.     

Baiklah, mereka memang tidak pernah tahu bagaimana harus bersikap sungkan.     

Sima You Yue dan yang lainnya geleng-geleng kepala, lalu berbalik dan meninggalkan hutan tersebut.     

Semua yang mereka temui sama-sama Ulat Sutra Roh, bahkan perbedaan peringkat sutra mereka tidak jauh, tetapi kenapa karakter Ulat Sutra Bercincin begitu jauh berbeda dari yang lain?     

Hati Bibi Ketiga Du lega setelah melihat mereka berjalan keluar, ia bertanya, "Bagaimana?"     

"Tentu saja tidak ada masalah karena kami sudah berhasil keluar dari sini." Sima You Yue menyelipkan sebuah cincin interspasial ke tangan Bibi Ketiga Du, lalu berkata, "Ini sutra mereka yang terkumpul sejak dahulu, sekarang semuanya di bawah penangananmu."     

"Baik." Kalau Sima You Yue yang mengurus sutra tersebut, ia juga tidak tahu bagaimana caranya.     

"Bibi Ketiga, kami sudah memberi tahu mereka, nanti kita akan mengirim seseorang untuk mengatur pengambilan sutra dengan mereka. Setelah aku selesai mencari penawar untuk wilayah ini, kau bisa mengambil langsung ke Klan Ulat Sutra Bercincin," kata Sima You Yue.     

"Mm." Bibi Ketiga Du mengangguk. "Serahkan saja urusan Ulat Sutra Roh dan Kain Roh kepadaku."     

Sebagai tetua Sima You Yue, melihat bahwa Sima You Yue selalu sibuk, Bibi Ketiga Du ingin meringankan bebannya.     

"Bibi Ketiga, kuberi tahu kau, kau tidak perlu bersikap lembut dengan orang-orang di dalam situ, kau tinggal …."     

Tujuh Kecil berlari mendekat dan menarik tangan Bibi Ketiga, berjalan keluar sambil berbicara dengannya, sementara Sima You Yue dan Wu Lingyu mengikuti dari belakang, tertawa sambil melihat punggung keduanya.     

"Saudara Senior, terima kasih. Kalau bukan karenamu, aku tidak akan bisa memecahkan masalah Ulat Sutra Roh ini dengan lancar," ucap Sima You Yue dengan penuh terima kasih.     

Sima You Yue tidak memikirkan masalah Ulat Sutra Roh di hari-hari awal karena ia sibuk, tetapi Wu Lingyu memahami kebiasaan dan karakter kedua jenis Ulat Sutra Roh tersebut. Bahkan Wu Lingyu memberi tahu bagaimana caranya berurusan dengan mereka. Karena Wu Lingyu-lah, ia jadi bisa menangani semua itu dengan sangat lancar.     

"Kalau kau mau berterima kasih, kau harus tulus," kata Wu Lingyu sambil berbicara di dekat telinga Sima You Yue dan bernapas.     

Tiba-tiba suasana antara Sima You Yue dan Wu Lingyu jadi berubah.     

Sima You Yue mendorong kepala Wu Lingyu menjauh menggunakan telapak tangannya, lalu bertanya, "Aku akan mentraktirmu minum malam ini. Apakah itu sudah cukup tulus?"     

"Minum? Boleh juga," jawab Wu Lingyu. "Namun, apakah kita akan melakukan sesuatu setelah kita minum-minum? Apakah kau berencana untuk melakukan sesuatu padaku karena kau sudah mentraktirku minum?"     

Sima You Yue mengerutkan dahi. Apakah Wu Lingyu sedang memanfaatkannya?     

"Sepertinya mentraktirmu minum bukanlah ide yang bagus. Kalau begitu lupakan saja, aku akan mengubah caraku berterima kasih," jawab Sima You Yue. Ia mengeluarkan sebuah stroberi merah cerah dan menyelipkannya ke dalam mulut Wu Lingyu, lalu berkata, "Ini jauh lebih tulus dan aman. Karena aku sudah berterima kasih, jangan bilang kalau rasa terima kasihku ini tidak tulus."     

Wu Lingyu memakan stroberi itu dalam satu gigitan. Ia membungkuk di dekat telinga Sima You Yue, lalu berkata dengan lembut, "Stroberi? Aku suka makan stroberi."     

Wajah Sima You Yue langsung merah padam. Kenapa nada suara Wu Lingyu mengingatkannya pada perkataan tersirat orang-orang di kehidupan sebelumnya, tentang stroberi kecil yang ada di tubuh manusia?     

Namun, Sima You Yue menoleh dan melihat bahwa raut wajah lelaki itu tidak menunjukkan ada sesuatu yang aneh. Sepertinya Wu Lingyu benar-benar mengatakan kalau ia memang menyukai stroberi.     

Melihat wajah Sima You Yue yang tersipu, Wu Lingyu tertawa kecil dalam hati. Ia mencium wajah Sima You Yue, lalu berkata, "Ini baru dihitung sebagai rasa terima kasih yang tulus."     

Sima You Yue menatap Wu Lingyu, untungnya Bibi Ketiga dan Tujuh Kecil berjalan di depan dan tidak memperhatikan mereka. Kalau tidak, ia pasti sudah memukuli Wu Lingyu.     

"Ayo pergi." Wu Lingyu langsung menggenggam tangan Sima You Yue dan menuntun Sima You Yue ke belakang.     

Tujuh Kecil menoleh dan mengedipkan mata pada mereka berdua, ia mendengar semuanya! Oh!     

"Dasar bocah itu!"     

Sima You Yue menatap Tujuh Kecil dengan konyol.     

"Hari itu saat kita makan bersama, Kakek bilang apa padamu?"     

"Kau mau tahu?" tanya Wu Lingyu.     

"Mm."     

Sima You Yue ingin tahu apa pendapat Sima Lie tentang Wu Lingyu.     

"Kakek bilang, dia tidak akan mencampuri urusan kita. Dia mengizinkan hubungan kita," jawab Wu Lingyu.     

Kalimat pertama memang benar, sementara kalimat kedua hanyalah karangan Wu Lingyu. Namun, ia merasa kalau maksud Sima Lie juga begitu, jadi ia tidak benar-benar memelintir kata-kata Sima Lie.     

"Kakek benar-benar bilang begitu?"     

"Kakek juga menyuruhku untuk segera menikahimu!"     

"Mustahil, kau pasti mengada-ada. Kakek tidak akan bilang begitu. Kakek tidak akan mau menikahkanku secepat itu!"     

"Hehehe, semacam itulah," kata Wu Lingyu. "Namun, perihal pacar yang kau katakan di alam kacau, apakah aku pacarmu sekarang?"     

"Bisakah kau melakukan apa yang kukatakan padamu?" Sima You Yue menjawab dengan balik bertanya.     

"Bukannya aku sedang melakukan itu sekarang?"     

Sima You Yue berhasil melepaskan diri dari tangan Wu Lingyu dan berlari menjauh. Ia berbalik sambil tersenyum, lalu berkata, "Tunggu saja sampai kau benar-benar memenuhinya, setelah itu baru kita bisa bicara soal pacar!"     

Setelah selesai berbicara, Sima You Yue berlari kembali, tetapi ketika ia baru membalikkan tubuhnya, ia mendarat dalam sebuah pelukan.     

"You Yue, jadilah istriku …."     

Sima You Yue tidak menyangka kalau Wu Lingyu akan berteleportasi. Kata-kata Wu Lingyu yang penuh kasih sayang memenuhi kepalanya sebelum ia bahkan bisa bereaksi.     

Jantung Sima You Yue berdegup kencang, tidak tahu bagaimana harus menjawab Wu Lingyu, sepertinya kemampuan berbicaranya terhenti sesaat.     

Wu Lingyu tidak menunggu jawaban Sima You Yue. Ia bertanya, "Tidak mau?"     

Sima You Yue masih terdiam.     

Wu Lingyu mengembuskan napas, lalu berkata, "Baiklah, kalau kau tidak mau jadi istriku, maka lupakan saja."     

Tiba-tiba hati Sima You Yue terasa sakit. Ia hanya berpikir untuk sejenak, tetapi Wu Lingyu sudah langsung menyerah?     

Namun, ketika rasa sakitnya bahkan belum menyebar, ia sudah merasa Wu Lingyu mencium rambutnya lalu berkata, "Karena kau tidak mau jadi istriku, aku tidak akan memaksamu. Namun, biarkan aku menjadi suamimu."     

Bum!     

Perasaan hangat menyebar dan memenuhi hati Sima You Yue, lalu menyebar ke sekujur anggota tubuh dan tulangnya, menghangatkan seluruh tubuhnya.     

"You You, usulku bagus, kan? Kau setuju?" Wu Lingyu melepaskan Sima You Yue dari pelukannya, lalu menatap mata Sima You Yue.     

"Kau mau jadi suamiku?" tanya Sima You Yue.     

"Ya."     

"Namun, ada banyak persyaratan untuk jadi suamiku, yang terpenting adalah, di masa depan, hanya boleh ada aku di matamu dan di hatimu, kau bisa melakukan itu?"     

"Lihat mataku," kata Wu Lingyu. "Apa yang kau lihat?"     

Kotoran mata —     

Sima You Yue teringat akan adegan yang ia lihat di kehidupannya yang dahulu. Ia jadi tidak bisa menahan tawa.     

Baiklah, sekarang merupakan sebuah momen yang penting dalam hidupnya, tidak seharusnya ia teringat akan semua itu.     

Wu Lingyu tahu kalau Sima You Yue sedang memikirkan sesuatu yang buruk. Melihat senyum nakal di wajah Sima You Yue, ia mengangkat jarinya dan menggaruk hidung Sima You Yue, lalu berkata, "Di mataku, di hatiku, dahulu, di masa depan, hanya akan ada kau, aku hanya milikmu."     

"Baiklah, karena kau sangat tulus, aku dengan enggan setuju untuk mengizinkanmu menjadi pacarku. Namun, ini hanya kata-kata, kalau kau tidak memenuhi persyaratan standarku, aku akan mengganti pacarku yang sekarang dengan yang lain."     

Karena Sima You Yue juga punya perasaan pada Wu Lingyu, kenapa ia tidak sekalian saja mencoba menjalani kehidupan bersama-sama dengan Wu Lingyu?     

Wu Lingyu melihat senyuman Sima You Yue yang kejam, memeluk pinggang Sima You Yue, lalu menunduk dan mencium Sima You Yue.     

"Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan kesempatan itu. Di masa depan, kau milikku, aku milikmu …."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.