Persetujuan dari Ulat Sutra Bercincin
Persetujuan dari Ulat Sutra Bercincin
"AAAH!"
"Lagi, satu lagi."
"Aaahhh!"
Racun di sana sangat tebal sampai-sampai Sima You Yue dan yang lainnya bahkan tidak bisa melihat apa pun lebih dari tiga meter.
Bibi Ketiga Du berada di luar area racun, ia tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam dan hanya bisa mendengar suara ratapan dari dalam, ia tidak bisa menahan rasa khawatirnya terhadap Sima You Yue.
Namun, Bibi Ketiga Du tidak bisa masuk jadi ia hanya bisa menunggu di luar dengan cemas, berjalan ke sana kemari.
"Bibi Ketiga, jangan khawatir, mereka bahkan bisa memecahkan masalah zat racun di wilayah dalam, sementara ini hanyalah Ulat Sutra Bercincin," hibur Ruo Li pada Bibi Ketiga Du. "Selain itu, meskipun Ulat Sutra Bercincin itu ganas dan suka bertarung, kekuatan bertarung mereka tidak terlalu baik. Aku yakin mereka bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat."
"Mm." Bibi Ketiga Du berkata, "Kuharap begitu. Kekuatan bertarung Tujuh Kecil memang membuat orang lain sampai menahan napas saking kagumnya, sementara saudara senior You Yue itu, aku tidak bisa melihat kemampuannya."
"Memang, saudara senior You Yue memberi kesan bahwa dia sangat tertutup," timpal Ruo Li. "Selain itu, dia memiliki aura yang tidak kusukai. Awalnya kupikir itu aura gelap, tetapi tubuhnya jelas mengeluarkan aura cahaya dan dia juga mengultivasi formasi inti Paviliun Bijaksana, yang membuat orang lain merasa bahwa dia murni dan suci. Sejak itu, aku merasa kalau indraku salah."
"Aneh ya?" komentar Bibi Ketiga Du. "Mungkinkah dia orang yang berbahaya?"
"Mungkin indraku salah saat itu," jawab Ruo Li. "Kau tahu, kami Ulat Sutra Hijau dekat dengan alam, yang membuat kami peka terhadap hal-hal gelap. Kami dapat merasakannya walaupun hanya sedikit saja yang terpancar."
"Aku tahu kemampuan kalian," kata Bibi Ketiga Du. "Namun, mungkin kali ini kau salah. Saudara senior You Yue itu Putra Suci Paviliun Bijaksana, dia juga murid Master Lembah Iblis Ilahi, jadi tentu saja, dia tidak punya atribut gelap."
"Mm, mungkin indraku salah," kata Ruo Li.
"AAAH! Jangan bakar! Jangan bakar!"
Teriakan yang datang dari dalam menyela obrolan Bibi Ketiga Du dan Ruo Li. Setelah Bibi Ketiga Du mendengar teriakan tersebut, ia tersenyum, lalu berkata, "Sepertinya You Yue dan yang lainnya menang."
"Kan, kau tidak perlu khawatir," kata Ruo Li.
Dalam gas beracun itu, burung merah merona kecil berkeliaran mengelilingi huta. Ia menumbuk pohon dari waktu ke waktu dan pohon tua yang berumur sepuluh ribu tahun langsung berubah jadi abu dalam sekejap mata.
Sima You Yue memegang nyala api tersebut di tangannya, menghadap ke Ulat Sutra Bercincin yang dipukuli habis-habisan oleh Sima You Yue dan yang lainnya, lalu berkata, "Bagaimana, apakah kalian semua juga ingin mencoba kekuatan Burung Kecilku?"
"Tidak! Tidak!" teriak Raja Ulat Sutra Bercincin. "Kami bersedia mendengarkanmu, berhentilah membakar kami!"
"Kupikir tadi kalian mau melawan kami?" Tujuh Kecil melambaikan tinjunya.
Raja Ulat Sutra Bercincin menatap Tujuh Kecil lalu dengan cepat bersujud dan memohon, "Kami tidak berani, kami tidak berani, kami salah, kami salah, Nona Muda kasihanilah kami."
"Huh, orang ini tidak punya nyali!" Tujuh Kecil melihat wajah Raja Ulat Sutra Bercincin yang ketakutan, yang tidak menunjukkan karakteristik seorang Raja.
Lihatlah Jiu Yin, dengan karismanya, yang mulia dan tak bernoda! Raja Ulat Sutra racun ini … statusnya sangat rendah!
"Aku tidak mau membuang-buang waktu kita," kata Sima You Yue. "Aku datang ke sini untuk meminta sesuatu."
"Apa, sesuatu apa?" tanya Raja Ulat Sutra Bercincin dengan gemetar ketakutan.
"Kami menginginkan sutra kalian."
"Menginginkan sutra kami?" Raja Ulat Sutra Bercincin tertegun sejenak, lalu bertanya, "Berapa banyak yang kau inginkan?"
"Semua."
"Semua, semua?" tanya seluruh anggota Klan Ulat Sutra Bercincin.
"Kukuruyuk —"
Burung Kecil terbang mengelilingi seluruh anggota Klan Ulat Sutra Bercincin, mereka sangat ketakutan sampai-sampai mereka langsung menunduk dan tidak berani bergerak.
Tujuh Kecil mengedipkan mata pada Burung Kecil, burung yang sangat pintar!
"Kami punya beberapa sutra dari beberapa tahun terakhir ini, kalau kau menginginkannya, ambillah," kata Raja Ulat Sutra Bercincin.
"Tidak cukup." Sima You Yue menggeleng.
"Masih kurang?" Pada saat itu, Raja Ulat Sutra Bercincin tidak punya pilihan lain.
"Kami membangun sebuah sekte di wilayah tengah, di masa mendatang kami ingin mendirikan usaha Kain Roh," kata Sima You Yue. "Kami ingin kalian memasok sutra untuk kami."
"Ha?"
"Kalau kalian bersedia bergabung dengan kekuatan kami, maka kalian akan menjadi bagian dari kami," kata Sima You Yue. "Kalau kalian sudah menjadi bagian dari kami, kalian juga akan mendapatkan banyak manfaat. Namun, kalau kalian tidak mau bergabung dengan kami …."
"Kami kejam terhadap orang luar. Kami bahkan mungkin akan memukuli kalian tanpa alasan," ancam Tujuh Kecil.
Setelah mendengar kata-kata Tujuh Kecil, tubuh Raja Ulat Sutra Bercincin langsung gemetar.
"Kalau kami bergabung, keuntungan apa yang akan kami dapatkan?" tanya Raja Ulat Sutra Bercincin.
"Kudengar selain makan racun, kalian juga suka makan kristal dan bahan ramuan," jawab Sima You Yue. "Kami tidak mampu membuat racun dalam jumlah banyak, tetapi kami dapat memenuhi dua hal lainnya untuk kalian. Kalau kalian bergabung dengan kami, kalian tidak perlu menyia-nyiakan tenaga untuk mencari kristal dan bahan ramuan, bagaimana?"
"Aku perlu berunding dengan anggota klanku," jawab Raja Ulat Sutra Bercincin. "Aku Raja yang berpikiran terbuka."
"…."
Mereka bertiga terdiam menatap lelaki yang bundar dan gelap tersebut.
Lelaki jelek yang narsis itu benar-benar membuat orang lain merasa jijik.
"Silakan," kata Sima You Yue. "Aku akan memberimu waktu sepuluh menit."
Sekelompok Ulat Sutra Bercincin menyeret tubuh mereka yang terluka, berkumpul dan memulai berunding dengan gemeresik. Supaya Sima You Yue tidak dapat memahami apa yang mereka bicarakan, mereka bahkan menggunakan bahasa klan mereka sendiri.
Setelah sepuluh menit, Sima You Yue berdeham dan para anggota Klan Ulat Sutra Bercincin langsung lari ke belakang Raja Ulat Sutra Bercincin.
"Sudah selesai berunding?" tanya Sima You Yue.
"Ya," jawab Raja Ulat Sutra Bercincin. "Kalau kau ingin kami bergabung dengan kalian, baiklah, tetapi jangan sampai terjadi kekurangan pasokan kristal dan bahan ramuan untuk kami."
"Tidak masalah." Sima You Yue menyetujui.
"Selain itu, kalian tidak boleh menyuruh kami pergi dari sini," tambah Raja Ulat Sutra Bercincin. "Kami sudah tinggal di sini selama beberapa generasi, kalau kalian minta kami untuk meninggalkan tempat ini, itu sama saja kami meninggalkan kampung halaman nenek moyang kami. Aku tidak akan menyetujui permintaan itu."
"Kami tidak berniat memindahkan kalian," kata Sima You Yue. "Kalian bisa tinggal di sini selama yang kalian mau."
"Benarkah?"
"Untuk apa aku menipumu?" tanya Sima You Yue. "Kami memintamu bergabung dengan kami hanya karena kami membutuhkan sutramu, bukan berarti kalian menjual diri untuk kami jadikan budak."
Meskipun para Ulat Sutra Bercincin tidak menyukai kalimat menjual diri untuk dijadikan budak, tetapi karena mereka tidak harus pergi dari sana dan mereka tinggal menerima kristal dan bahan ramuan dari Sima You Yue dan yang lainnya, jadi silakan mereka mengambil sutra sebanyak yang mereka mau!
"Bagus, kalau begitu kami setuju untuk bergabung dengan sekte kalian," kata Raja Ulat Sutra Bercincin.
"Mm, setelah aku selesai mencari penawar untuk wilayah dalam, anggota sekte kami akan menemui kalian untuk mengurus semuanya," kata Sima You Yue. "Sekarang, berikan padaku semua sutra yang telah kalian hasilkan sampai hari ini."
"…."
"Ada satu permintaan lagi," tambah Raja Ulat Sutra Bercincin. "Karena kami ini bagian dari sekte kalian, di masa mendatang kalau ada serangan dari makhluk beracun, kalian harus melindungi kami!"
"Kalau kalian bagian dari kami, tidak akan ada lagi yang berani mengganggu kalian di Lembah Patah Hati," kata Sima You Yue. "Namun, kalau kalian pergi keluar untuk melanggar aturan dan melakukan kejahatan kalian sendiri, jangan salahkan kami kalau kami mengabaikan kalian."
"Baik."
Dengan jaminan tersebut, kesepakatan itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Raja Ulat Sutra Bercincin menghibur dirinya sendiri dalam hati, lalu memerintahkan anggotanya untuk mengeluarkan semua sutra yang sudah mereka hasilkan.