Sisa Peninggalan Sejarah yang Asli atau Palsu
Sisa Peninggalan Sejarah yang Asli atau Palsu
Raut wajah Qi Wei bagaikan gadis muda yang sudah menikah, membuat semua orang tertawa terbahak-bahak.
"Kalau kau terus menatapku dengan raut wajah seperti itu, jangan panggil aku bosmu lagi," kata Sima You Yue dengan serius.
"Aku … baiklah, Bos." Qi Wei dengan susah payah memaksa diri untuk tidak kebingungan menghadapi kenyataan bahwa Sima You Yue adalah seorang perempuan.
"Saudari Junior, siapa mereka?" Han Miao Shuang menatap orang-orang itu dengan bingung.
"Izinkan aku memperkenalkan kalian, ini Bilah Biru, Qi Wei, Zhou Lan, Yu Qing dan Xian Ming Lang. Merekalah orang-orang yang kuceritakan pada kalian sebelumnya, beberapa teman baruku dari Puncak Gunung Merah." Sima You Yue menunjuk ke Bilah Biru dan yang lainnya sambil memperkenalkan mereka. Kemudian, ia menunjuk ke Han Miao Shuang dan yang lainnya, lalu berkata, "Ini saudari seniorku, Han Miao Shuang, serta saudara seniorku, Jiang Jun Xian dan Su Xiao Xiao."
"Kami sudah berkali-kali mendengar Saudari Junior menceritakan tentang apa yang terjadi di Puncak Gunung Merah. Kami tidak menyangka kami akan bertemu dengan kalian di sini. Terima kasih telah menjaga Saudari Junior kami saat itu," kata Han Miao Shuang.
"Nona Han, kau terlalu sopan. You Yue-lah yang menjaga kami saat itu. Kalau bukan karena dia, nyawa kami pasti sudah melayang di Puncak Gunung Merah," kata Bilah Biru.
"Apa maksudmu 'Nona Han'? Panggil saja aku Miao Shuang," kata Han Miao Shuang.
"Baiklah. Kalian bisa langsung memanggil namaku juga." Bilah Biru mengangguk.
"Jadi, maksudmu kalian ini memang anggota Lembah Patah Hati?" Xian Ming Lang menatap Sima You Yue, lalu bertanya, "Kau Wakil Master Lembah Patah Hati?"
"Ya." Sima You Yue mengangguk.
"Kudengar kau dan Master Yin Lin berbincang-bincang cukup lama? Dia bahkan memercayakanmu untuk menjaga para peramal, benarkah begitu?"
"Tidak seberlebihan itu. Dia hanya memintaku untuk menjaga muridnya di masa mendatang," jawab Sima You Yue. "Namun, dia cuma memperlakukanku dengan terlalu berlebihan."
"Bagaimanapun, sikapnya pasti berbeda dengan orang lain."
Sima You Yue tidak mau melanjutkan percakapan itu, jadi ia bertanya, "Sudah berapa lama kalian di sini? Apakah kalian tahu apa yang terjadi? Kenapa Klan Iblis dan Klan Hantu ada di sini? Tadi Tang Yun juga bilang kalau kita semua masuk bersama-sama, apa maksudnya?"
"Kami hanya datang setengah hari lebih awal daripada kalian, tetapi kami berhasil mencari tahu apa yang terjadi di sini," jawab Zhou Lan. "Apakah kalian melihat lembah yang tidak diduduki oleh seorang pun itu?"
Sima You Yue mengangguk. Sebelumnya mereka sudah menyadari kalau kerumunan orang ada di mana-mana kecuali di lembah gunung tersebut.
"Rumor yang beredar mengatakan bahwa ada orang yang masuk ke sana dan menemukan bahwa itulah sisa-sisa peninggalan Kaisar Agung yang sebenarnya. Yang ada di pulau kecil itu hanyalah yang palsu. Dahulu, Kaisar Agung benar-benar datang kemari untuk tinggal di sini. Mereka bahkan mengatakan kalau di sinilah tempat Kaisar Agung meninggal," jelas Zhou Lan. "Bagaimanapun, orang yang keluar dari sana memperoleh harta karun setelah masuk. Kemudian, rumor itu menyebar dan ketiga klan yang ada di sekitar semuanya langsung bergegas ke sini."
"Kalau begitu, kenapa mereka harus menunggu di sini?" tanya Han Miao Shuang.
"Karena semua orang sampai di sini pada waktu yang bersamaan. Manusia mengatakan kalau Kaisar Agung adalah manusia, sedangkan Klan Iblis mengatakan kalau Kaisar Agung adalah iblis, jadi hanya mereka yang diizinkan masuk. Klan Hantu juga mengeklaim kalau Kaisar Agung adalah hantu, jadi hanya Klan Hantu yang boleh masuk. Dengan demikian, ketiga klan pun terjebak di sini," jelas Bilah Biru.
"Tidak masalah apakah itu sisa peninggalan atau kuburan Kaisar Agung, dengan begitu banyak orang yang mau masuk, tempat itu tidak akan cukup," kata Su Xiao Xiao.
Sima You Yue mengangguk setuju. Namun, kalau begitu, apakah harta karun yang ada di pulau itu memang benar-benar palsu? Tidak mungkin!
Kalau itu memang palsu, bagaimana mungkin Xuan Qiu He bisa mendapatkan pusaka dari dalamnya? Mungkinkah Kaisar menyimpan harta pusakanya di istana palsu itu dan bukan di tempat sebenarnya di mana dia tinggal?
Mustahil!
Terlebih, kalau hal ini terjadi pada orang lain, kalau memang mereka menemukan harta karun, kemungkinan besar mereka justru akan menyembunyikan tempat ini dan mencegah orang lain supaya jangan sampai tahu. Namun, kenapa mereka tetap membiarkan yang lainnya tahu?
Itulah kenapa kemungkinan besar tempat inilah yang palsu! Selain itu, biasanya sesuatu yang palsulah yang benar-benar menarik perhatian banyak orang. Orang-orang yang menyebarkan berita tentang menemukan harta karun di sini tampaknya punya maksud yang sangat mencurigakan.
Ketika Sima You Yue merenungkan hal tersebut, Han Miao Shuang dan yang lainnya juga memikirkan hal yang sama. Wajah mereka penuh curiga.
"Kenapa raut wajah kalian seperti itu?" tanya Qi Wei dengan penasaran ketika melihat Sima You Yue dan yang lainnya justru mengerutkan kening setelah mengetahui tentang sisa-sisa peninggalan di situ dan bukannya malah senang.
"Apakah kalian benar-benar berpikir kalau pusaka yang di pulau itu yang palsu dan yang asli ada di sini?" tanya Sima You Yue pada Bilah Biru dan yang lainnya.
Awalnya Bilah Biru dan yang lainnya sangat yakin. Namun, ketika mereka melihat sikap Sima You Yue yang tampak curiga, lagi-lagi mereka merasa ragu.
"Semua orang bilang begitu. Banyak yang mengatakan kalau pusaka Kaisar Agung yang asli ada di pulau itu, tetapi tidak seorang pun menemukan harta karun ketika masuk ke sana. Itulah kenapa mereka merasa ditipu. Di sisi lain, harta karun Kaisar Agung muncul di sini, semua orang pun jadi percaya. Sebelum kau menanyakan hal ini kepada kami, kami juga berpikir demikian," jawab Bilah Biru. "Kenapa? Apakah ada masalah?"
"Memang ada masalah," jawab Sima You Yue. "Apakah kalian tahu kalau Xuan Qiu He memperoleh harta pusaka Kaisar Agung di dalam reruntuhan di pulau itu?"
"Apa?! Apakah kau yakin?" tanya Zhou Lan.
"Kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri dan dia sendiri mengakuinya," jawab Sima You Yue.
"Kalau memang ada harta pusaka Kaisar Agung di sana, kenapa tidak ada harta karun lainnya yang muncul?" tanya Yu Qing.
"Itu karena bukan kita satu-satunya yang datang ke tanah abadi ini," jawab Sima You Yue. "Ada banyak orang yang datang ke sini, jadi yang lain sudah mendapatkan harta karun dari reruntuhan di pulau tersebut."
"Lainnya? Siapa?" tanya Qi Wei.
"Orang-orang dari luar," jawab Sima You Yue.
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Qing Yi yang bilang begitu."
"Siapa Qing Yi?"
"Pohon Kehidupan."
"Kalau Pohon Kehidupan yang bilang demikian, maka seharusnya memang benar demikian," kata Zhou Lan. "Kalau itu benar, maka yang ada di pulau itulah reruntuhan yang asli? Kalau begitu, tempat apa ini?"
"Menurutmu, ini tempat apa?" Sima You Yue balik melemparkan pertanyaan itu.
Zhou Lan dan Bilah Biru terpikir sesuatu dan raut wajah mereka langsung berubah.
"Kalau begitu, maka anggota sekte kami akan masuk … tidak mungkin. Kita harus secepatnya memberi tahu guru-guru kita dan yang lainnya," kata Bilah Biru. Ia hendak bergegas pergi.
"Bilah Biru, kau pasti tahu kan kau sebaiknya bilang apa? Ada beberapa orang yang tidak mau orang lain sampai tahu tentang urusan pribadi mereka," kata Sima You Yue.
Bilah Biru ragu-ragu. Sima You Yue berbicara tentang Xuan Qiu He.
Akhirnya Bilah Biru mengangguk, lalu berkata, "Aku mengerti."
"Bagaimanapun, kita belum sepenuhnya yakin tentang ini. Kau bisa memberi tahu gurumu dan yang lainnya secara samar-samar," kata Sima You Yue lagi.
"Baiklah."
Bilah Biru berbalik untuk pergi. Qi Wei dan yang lainnya belum benar-benar memahami perkara tersebut dengan menyeluruh, jadi mereka bertanya dengan bingung, "Bilah Biru kenapa? Sudah lama sekali aku tidak melihat raut wajahnya berubah seperti itu."
Mereka bertiga belum memahami gawatnya situasi saat ini.
Zhou Lan lebih memahami sifat dan pemikiran Qi Wei dan yang lainnya. Mereka polos. Kalau Sima You Yue tidak menjelaskannya kepada mereka, mereka tidak akan pernah mengerti apa maksudnya.
"Kalau yang ada di pulau itulah peninggalan yang asli, lalu ini tempat apa?" tanya Sima You Yue.
"Kalau begitu, tempat ini seharusnya yang palsu. Seorang Kaisar Agung tidak akan pernah menyimpan warisan pusakanya di dua tempat yang sangat jauh satu sama lain," jawab Yu Qing. Kemudian, ia tiba-tiba paham dan menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya, "Apakah maksudmu …."