Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Melarikan Diri



Melarikan Diri

"Kudengar Sima You Yue selalu disambar petir setiap kali dia naik peringkat," kata seseorang.     

"Sepertinya begitu. Anggota sekte pernah membicarakan hal itu sebelumnya."     

"Kalau begitu, bukankah itu berarti sebelumnya dia juga sudah disambar berkali-kali?"     

"Aku ingat saat di Hutan Gelap yang sebelumnya, kejadian itu merugikan cukup banyak pendekar peringkat Mulia!"     

"Siapa suruh orang-orang itu suka memaksa orang lain. Salah mereka sendiri, kan?"     

"Benar, jangan cari masalah dengan orang semacam Sima You Yue. Lihatlah betapa agresifnya kilat kesengsaraan, siapa yang tahan menghadapinya?"     

"Dengan kemampuan semacam ini, dia bisa meremehkan semua orang."     

"Dewi! Dewiku!"     

"Pergi sana, dia dewiku!"     

"Dia punyaku!"     

"Kau yang pergi sana, dia dewiku!"     

"Huh, apakah kalian berani berjalan di depannya dan memanggilnya dewi kalian?"     

"Memangnya kau berani?"     

"Aku tidak berani, kau?"     

"Aku berani, dalam mimpiku."     

"Pfft -"     

Sima You Yue yang sedang menghadapi kilat kesengsaraan tidak tahu kalau ia sudah dianggap sebagai seorang dewi. Namun, ia bisa merasakan kalau keyakinan dalam tubuhnya semakin meningkat.     

"Sialan, siapa sih yang mencoba menyakitiku!" keluhnya. Ia tidak tahan lagi.     

Ia sepenuhnya dikelilingi oleh kilat kesengsaraan. Kalau kekuatan keyakinannya tidak kunjung stabil, ia pasti akan habis-habisan disambar petir.     

"Degar!"     

Petir menyambar ke dalam tubuhnya, ia meringis kesakitan.     

Sekarang, ia merindukan Awan Roh, meskipun orang itu juga menyambarnya, setidaknya dia masih berbelas kasihan padanya! Ia bertanya-tanya apakah awan kesengsaraan dan Awan Roh saling berhubungan, siapa tahu awan kesengsaraan bisa berbaik hati sedikit padanya?!     

Para penonton juga bergidik melihat petir setebal ember air yang menyambar tubuh Sima You Yue.     

Menurut dugaan mereka, kalau petir semacam itu menyambar tubuh mereka, mereka tidak akan mampu bertahan sekalipun mereka hanya kena sekali sambar.     

Namun, hanya raut wajah Sima You Yue yang tampak getir, selain itu, ia kelihatan baik-baik saja.     

Hanya Sima You Yue yang mengetahui hal ini. Kalau bukan karena petir ungu kelas atas yang ada di titik akupunkturnya, menurutnya ia juga pasti sudah mati kalau kena sambar seperti itu.     

Awan kesengsaraan dan kilat kesengsaraan pun tertekan. Mereka tidak bisa menyambar seorang manusia yang lemah sampai mati menggunakan petir mereka yang kuat. Memalukan kalau berita ini sampai tersebar.     

Jadi, awan kesengsaraan mulai menyambarkan beberapa petirnya. Namun, tidak peduli berapa banyak ia menyambar, petir-petirnya tetap tidak bisa membunuh Sima You Yue.     

"Uhuk uhuk -"     

Sima You Yue terbaring di lantai, rambutnya yang panjang mengikal dengan alami. Kalau dipikir-pikir, jika suatu saat nanti ia mau mengubah gaya rambutnya menjadi ikal, ia bahkan tidak perlu repot-repot.     

"Tidak ada manusia yang bisa naik peringkat sebanyak itu."     

Ia mencoba bangkit berdiri. Untungnya pakaian yang ia kenakan dibuatkan khusus oleh Fatty Qu untuk melindunginya dari sambaran petir, kalau tidak, pasti ia sudah sepenuhnya terekspos.     

"Uhuk uhuk -"     

Ia terbatuk beberapa kali dan mengeluarkan asap hitam dari mulutnya. Ia sudah tahu bagaimana penampilannya tanpa harus melihat dirinya sendiri.     

"Hei, kalau kau tetap di dalam sampai kau mati, aku pasti akan disambar sampai mati," katanya pada lelaki kecil yang dengan senang hati berenang-renang di dalam dantiannya.     

Petir ungu kelas atas barusan memakan banyak guntur dan kilat, jadi suasana hatinya sedang baik dan sikapnya juga jauh lebih baik pada Sima You Yue. Melihat betapa menyedihkannya Sima You Yue, ia perlahan-lahan merangkak keluar dari dantian dan berenang melalui meridian, lalu duduk di atas kepala Sima You Yue.     

"Apa itu?" teriak orang-orang di luar dengan kaget ketika melihat petir ungu kelas atas.     

"Aku tidak tahu, apakah itu Binatang Roh kontraknya?"     

"Namun, dia tidak kelihatan seperti seekor Binatang Roh."     

"Degar!"     

Petir menyambar lagi. Kali ini Sima You Yue tidak bergerak sedikit pun, ia berdiri dengan kukuh di tanah, menyaksikan petir itu ditelan oleh Ungu Kecil.     

"Ss — Kalian lihat barusan? Apakah petir itu dimakan oleh benda di atas kepalanya? Apa aku salah lihat?!"     

"Tidak, aku juga melihatnya."     

"Sebenarnya benda apa itu? Dia bisa memakan kilat langit."     

"Aku tidak tahu, tetapi sekali lihat saja aku tahu kalau ini curang namanya!"     

"Benda itu sepertinya keluar dari tubuhnya, kan? Pantas saja dia sama sekali tidak takut pada kilat langit dan bahkan berani menentangnya dengan tegas."     

Melihat petir ungu kelas atas yang ada di bawah, tubuh kilat kesengsaraan di langit bergetar. Ia nyaris jatuh dari awan.     

Petir ungu kelas atas? Bagaimana mungkin perempuan itu bisa punya petir ungu kelas atas di dalam tubuhnya?!     

Pantas saja perempuan itu tidak mati tidak peduli berapa banyak guntur dan kilat yang menyambarnya, ternyata ia hanya memberi makan petir ungu kelas atas!     

Petir ungu kelas atas duduk di atas kepala Sima You Yue. Guntur dan kilat yang baru saja menyambar langsung dilahap olehnya. Jelas-jelas petir ungu kelas atas itu merupakan makhluk tak berbentuk, tetapi kilat kesengsaraan tampaknya melihat petir ungu kelas atas menjilati bibirnya sendiri, dengan mata cerah menatapnya, seolah menunggu untuk lanjut melahap guntur dan kilatnya.     

Kilat kesengsaraan jadi tertekan, percuma saja ia menyambar dari tadi! Semakin kejam ia menyambar, semakin bahagialah petir ungu kelas atas.     

Kilat kesengsaraan menyambarkan sisa-sisa petirnya dengan tergesa-gesa, lalu membawa awan kesengsaraan pergi dari situ.     

Huh, setelah bertahun-tahun, akhirnya ia bisa menyerang seseorang yang justru menyambut serangannya, tetapi ternyata hasilnya seperti itu. Rasanya sangat menyakitkan.     

Memperhatikan awan kesengsaraan yang tampak putus asa, Sima You Yue seolah bisa membayangkan kesedihan yang dirasakan awan kesengsaraan.     

Ia mengulurkan tangannya untuk menangkap petir ungu kelas atas, tetapi orang itu justru cepat-cepat menyelinap masuk ke dalam tubuhnya, melarikan diri dari cengkeramannya.     

Ia cemberut. Petir ungu kelas atas benar-benar sombong, ia tidak mau ditangkap oleh Sima You Yue.     

Pohon-pohon di sekitar kena dampaknya. Kilat kesengsaraan benar-benar menyambar habis-habisan dalam radius seluas satu kilometer.     

Ia merasa kasihan. Mereka hanya pohon-pohon biasa, tetapi sekarang mereka kena akibatnya dan disambar sampai seperti itu.     

"Sima You Yue, kau luar biasa!"     

"Dewi, kaulah dewiku!"     

"Sima You Yue, bisakah aku jadi pacarmu?"     

"…."     

Ia dikelilingi oleh orang-orang. Mereka semua mengatakan padanya betapa mereka mengaguminya dan itu membuat kekuatan keyakinan di dalam tubuhnya cukup banyak meningkat.     

Dalam hati ia melolong dengan sedih. Ia benar-benar tidak membutuhkan semua pemujaan macam itu!     

Ia berusaha berjalan melewati mereka sebisanya, ia ingin kembali ke tempat Qing Yi. Begitu ia sampai ke dalam penghalang roh, orang-orang itu tidak akan bisa mengerumuninya lagi.     

Ia mengangguk pada orang-orang itu sambil berjalan menuju gunung. Namun, begitu ia melewati pegunungan dan berdiri di atas gunung. Ia terpana melihat pemandangan yang ada di depannya.     

Tidak hanya Sima You Yue, yang lain juga tercengang. Mereka bagaikan sekelompok orang yang membatu yang berdiri di puncak gunung, mereka tampak unik.     

"Bagaimana bisa jadi begini?"     

"Kapan ini terjadi?     

"Mereka menghilang begitu saja?"     

"Bahkan dia bisa melarikan diri?!"     

"Kita yakin kalau kita hanya menonton kilat kesengsaraan Sima You Yue, kan? Tidak ada yang lain? Kenapa mereka bisa menghilang semua?"     

"…."     

Sima You Yue memandangi padang rumput tak terbatas dan langsung cemberut. Ia hanya pergi untuk menghadapi kilat kesengsaraannya, tetapi, kenapa Qing Yi, Saudara dan Saudari Senior langsung menghilang?     

Apakah mereka melarikan diri?     

Kalaupun mereka melarikan diri, seharus mereka kan mengajaknya!     

"Dasar orang-orang tidak punya hati nurani!" cacinya dalam hati.     

Namun, sebenarnya mereka tidak akan bisa melarikan diri kalau mereka benar-benar harus menunggu Sima You Yue kembali terlebih dahulu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.