Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Utusan Kepercayaan Kultus Naga Hitam



Utusan Kepercayaan Kultus Naga Hitam

Jiang Jun Xian hanya menarik keluar sebagian Pembelah Langit dari sarungnya, agar Master Istana dapat melihat nama pedangnya. Namun, meskipun hanya sebagian pedang saja yang ditarik keluar, orang-orang yang hadir di situ dapat merasakan tekanan yang sangat besar.     

"Ini …." Master Istana bangkit berdiri dari kursinya dengan bersemangat. Ia berjalan ke depan Jiang Jun Xian, mencoba merenggut Pembelah Langit, tetapi Jiang Jun Xian melangkah mundur sehingga Master Istana hanya menggenggam udara kosong.     

Ketika tidak berhasil merenggut Pedang Iblis Pembelah Langit, wajah Master Istana berubah marah, lalu ia berteriak, "Jiang Jun Xian, apa yang kau lakukan?"     

Jiang Jun Xian menyarungkan kembali Pembelah Langit, lalu menyerahkan Pembelah Langit kepada Master Istana menggunakan kedua tangannya. "Master Istana, meskipun sifat iblis Pembelah Langit sudah sangat berkurang, pengaruhnya tetap masih ada, jadi jangan langsung memegangnya menggunakan tanganmu."     

Master Istana memperhatikan sarung tangan sutra yang Jiang Jun Xian kenakan. Ia berpikir dan sepasang sarung tangan pun muncul di tangannya.     

Setelah memakai sarung tangan, Master Istana mengambil Pembelah Langit. Kali itu, Jiang Jun Xian tidak mundur dan membiarkan Master Istana mengambilnya.     

"Pedang Iblis Pembelah Langit … Pedang Iblis Pembelah Langit … hahaha, ini sungguh-sungguh Pedang Iblis Pembelah Langit!!"     

Master Istana tertawa terbahak-bahak. Terdengar seperti ada badai berdarah dalam tawanya. Bagaikan seorang lelaki yang berdarah-darah yang sedang berdiri di atas tumpukan mayat yang menggunung.     

Pada saat itu, Master Istana merasa bagaikan orang yang terkuat di dunia, membunuh semua orang yang menentangnya - orang-orang yang mengikutinya hidup makmur, sementara mereka yang melawan akan mati!     

"Hahaha …."     

Master Istana tertawa seperti orang gila dan Pembelah Langit di tangannya bergetar, mendampinginya berdiri di puncak dunia!     

"Bunuh! Bunuh! Bunuh!" Terdengar suara serak yang menyihir.     

Jiang Jun Xian melihat bahwa Master Istana telah terjebak dalam khayalan. Master Istana tertawa seperti orang gila. Jiang Jun Xian melangkah maju dan memegang tangan Master Istana. Ia meremas tangan Master Istana dengan kuat, menarik Master Istana keluar dari khayalannya.     

"Master Istana."     

"Apa yang terjadi padaku barusan?" tanya Master Istana sambil menatap Jiang Jun Xian dengan tajam.     

"Master Istana dipengaruhi oleh Pembelah Langit dan jatuh ke dalam khayalan," jawab Jiang Jun Xian.     

Master Istana terkejut, lalu bertanya, "Apakah tetap begitu walaupun aku sudah menggunakan sarung tangan sutra?"     

"Kalau orang tidak siap saat kali pertama, dia bisa dengan mudah jatuh ke dalam khayalan," jawab Jiang Jun Zhe. "Sama seperti saat pertama kali aku memegang Pembelah Langit. Terlebih, saat itu pedang ini masih sangat lemah. Sekarang pedang ini sudah agak pulih."     

"Haha, bagus! Bagus!" Master Istana tertawa dan berjalan kembali ke singgasananya. Ia mengangkat Pembelah Langit tinggi-tinggi.     

Orang-orang Kultus Naga Hitam terkejut ketika mereka mendengar Master Istana mengucapkan nama Pembelah Langit dengan lantang. Beberapa orang curiga kalau pedang itu palsu. Namun, reaksi Master Istana tidak mungkin palsu, jadi pedang itu pasti asli!     

"Selamat kepada Master Istana karena telah mendapatkan sebuah pedang ilahi!" Semua orang mengucapkan selamat.     

"Hahaha …. Jun Xian, kau telah melakukan pekerjaan yang luar biasa kali ini! Master akan memberimu hadiah! Katakan padaku, apa yang kau inginkan?"     

"Jun Xian tidak berani meminta hadiah." Jiang Jun Xian berlutut dan menatap Master Istana. "Misi utamaku adalah masuk ke sekte untuk menemukan Mata Bumi, tetapi aku tidak bisa menyelesaikannya. Mohon hukum hamba, Master Istana."     

"Bangkitlah." Begitu Master Istana melambaikan tangan, Jiang Jun Xian pun bangkit dari lantai. "Meskipun kau tidak membawa pulang Mata Bumi, kau membawa kembali sesuatu yang lebih berharga - Pedang Iblis Pembelah Langit! Kau melakukan lebih dari yang diminta, sehingga kau pantas mendapat hadiah. Bagaimana dengan ini, kau akan diangkat menjadi utusan kepercayaanku. Di masa mendatang, kau akan menerima perintah langsung dari Master Istana."     

"Terima kasih, Master Istana," ucap Jiang Jun Xian sambil berlutut.     

Mendengar Jiang Jun Xian langsung diangkat menjadi utusan kepercayaan, beberapa anggota Kultus Naga Hitam terkejut, ada juga yang tidak senang, dan ada yang turut senang mendengarnya.     

Seseorang berdiri dan berkata, "Master Istana, kedudukan utusan kepercayaan berada langsung di bawah Master Istana, wakil Master Istana dan kesepuluh utusan ilahi. Jiang Jun Xian hanyalah murid paling rendah sebelumnya. Bukankah ini terlalu cepat? Aku khawatir beberapa murid kultus tidak senang mendengar keputusan ini!"     

"Oh? Siapa yang tidak senang?" Master Istana melambaikan tangan. "Siapa pun yang tidak sedang perihal ini bisa datang menghadapku. Atau, siapa pun yang bisa membawa pulang pedang ilahi kuno, Master Istana juga akan mengangkat orang itu menjadi utusan kepercayaan."     

Begitu Master Istana berkata demikian, semua orang tidak dapat membantah lagi.     

Jasa membawa pulang pedang ilahi kuno atau pedang ilahi yang telah dicari-cari kultus memang tidak mudah untuk ditandingi.     

"Benar, menurutku kalau kalian dapat membawa pulang sebuah pedang yang luar biasa seperti ini, Master Istana pasti mengangkat kalian menduduki posisi yang setara dengan utusan kepercayaan," timpal seorang lelaki yang berdiri di sebelah kanan bawah Master Istana. "Bukankah ada Artefak Ilahi saingan Pembelah Langit, Ling Long? Kalau ada yang bisa membawa pulang Ling Long, Master Istana mungkin akan mengangkatnya menjadi utusan ilahi. Kalau kalian tidak bisa membawa pulang benda semacam itu, jangan sembarangan mengeluh."     

Orang yang tadi mengajukan keberatan tidak dapat menyangkal kata-kata lelaki tersebut.     

"Ya, kalau ada yang bisa membawa pulang Artefak Ilahi Ling Long, Master Istana akan mengangkatnya menjadi utusan ilahi," timpal Master Istana sambil tersenyum lebar.     

Jiang Jun Xian menatap orang yang berbicara atas namanya itu dengan penuh terima kasih. Lelaki itu Shi Qian Zhi, murid Master Istana.     

Shi Qian Zhi berkedip pada Jiang Jun Xian.     

"Master Istana, Pedang Iblis Pembelah Langit jelas-jelas tercatat dalam buku-buku kuno yang dikumpulkan kultus kita. Meskipun telah hilang sejak era kuno, semua orang tahu kalau pedang itu memang ada. Namun, Artefak Ilahi Ling Long tidak tercatat dalam buku-buku kuno, tetapi hanya diberitakan secara lisan. Aku tidak tahu apakah Ling Long itu nyata atau tidak."     

"Terlepas dari apakah Ling Long itu nyata atau tidak, carilah untuk Master Istana. Sebaiknya kita memercayai kalau Ling Long itu ada daripada tidak. Kalau Ling Long itu memang benar ada, maka itu akan jadi masalah bagi Pembelah Langit," perintah Master Istana.     

"Ya, Master Istana," jawab orang-orang di bawah dengan serempak.     

"Master Istana, aku lebih penasaran dengan utusan kepercayaan ini, yang diutus pergi ke Sekte Langit untuk mencari Mata Bumi, tetapi kenapa dia justru kembali dengan membawa pedang ilahi ini? Bagaimana utusan kepercayaan bisa mendapatkan Pedang Iblis Pembelah Langit?"     

"Mm, Jun Xian, Master Istana juga sangat penasaran. Bagaimana kau bisa mendapatkan pedang ilahi ini?" tanya Master Istana. "Ceritakan pada mereka tentang perjalananmu."     

"Sebenarnya, aku sudah menemukan informasi tentang Mata Bumi," jelas Jiang Jun Xian. "Namun, aku mendapatkan pedang ilahi ini dengan tidak sengaja. Ketidaksengajaan inilah yang memaksaku untuk mengungkapkan identitasku dan menghentikan pencarian Mata Bumi."     

"Kenapa begitu?" tanya Shi Qian Zhi.     

"Aku telah berada di sisi Xu Jin selama bertahun-tahun. Akhir-akhir ini, aku baru tahu kalau Mata Bumi telah berubah wujud menjadi manusia. Namun, karena keberadaannya yang misterius, aku belum pernah bertemu dengannya. Ketika kemudian aku bertemu dengan Mata Bumi, aku belum bisa memastikan identitasnya. Ketika aku sudah yakin mengenai identitas Mata Bumi, aku pun menemukan jejak pedang ilahi ini," jawab Jiang Jun Xian.     

"Bicaralah dengan lebih jelas. Mata Bumi berubah wujud menjadi manusia?" tanya Shi Qian Zhi dengan heran.     

"Ya."     

Jiang Jun Xian menceritakan tentang Tujuh Kecil, dan apa yang terjadi di Rawa Air Lembayung.     

"Karena keberadaan Mata Bumi tidak diketahui setelah pertarungan besar itu dan keberadaan pedang ilahi sudah ada di depan mata, aku jadi tidak ragu-ragu untuk mengungkap identitasku dan membawa pulang pedang ilahi," jelas Jiang Jun Xian.     

"Sima You Yue …." Master Istana menggumamkan nama itu dan merenung sejenak. Orang-orang di bawah tidak berani berbicara dengan lantang. "Jun Xian, bagaimana pendapatmu tentang orang itu?"     

"Sebaiknya Master Istana jangan sampai menjadikan Sima You Yue sebagai musuh," jawab Jiang Jun Xian. "Dalam pertempuran Hutan Gelap, dia membunuh ratusan orang berperingkat Mulia seorang diri. Kemampuannya hebat dan dia berani. Di masa mendatang, aku khawatir dia tidak akan hanya jadi orang biasa. Selain itu, dia seorang Master Formasi dan Alkemis. Kalau aku tidak salah, dia juga seorang Master Penjinak Binatang Roh dan Master Pencari Roh."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.