Orang-Orang di Balik Layar Muncul
Orang-Orang di Balik Layar Muncul
"Wei Besar, Wei Kecil, kalian sudah kenal dengan Sima You Yue sebelumnya. Apa pendapat kalian mengenai situasi ini?" tanya anggota Seratus Pintu yang Berubah.
"Menurutku apa yang dikatakannya itu sangat mungkin," jawab Wei Kecil. "Awalnya aku juga agak curiga tentang ini. Bagaimana mungkin reruntuhannya bisa tiba-tiba muncul? Jadi, kalau kulihat sekarang, kemungkinan kalau yang di sini palsu itu sangat besar."
"Namun, bagaimana Sima You Yue tahu tentang itu?" tanya seseorang yang lain. "Apakah informasi ini bisa dipercaya?"
"Menurutku kita sebaiknya memercayai sebagian informasi ini, tetapi kita juga sebaiknya jangan membuang kesempatan ini begitu saja."
"Kalau begitu, kita sebaiknya tetap masuk. Namun, kita semua harus waspada," kata Wei Besar. "Beri tahu semua anggota sekte. Kalau terjadi sesuatu, langsung nyalakan formasi mereka lalu pergi."
"Baiklah."
Memperhatikan bahwa mereka yang telah membaca secarik kertas darinya tetap masuk, Sima You Yue sama sekali tidak terkejut.
"Tak seorang pun dari mereka mendengarkan nasihatmu," kata Flowey.
"Semuanya sesuai dugaan," kata Sima You Yue. "Secarik kertas hanya bisa membuat mereka waspada, itu tidak mungkin bisa menghentikan mereka."
"Kalau kau memang sudah menduganya, untuk apa kau tetap memberi tahu mereka?" Flowey tidak mengerti.
"Ada beberapa hubungan yang masih bisa dipertimbangkan. Terserah kita mau memberi tahu mereka atau tidak dan terserah mereka mau mendengarkan kita atau tidak," kata Sima You Yue. "Kalau mereka mendengarkan kita dan bisa menghindari apa pun yang terjadi, aku ikut senang. Namun, kalau mereka tidak mendengarkan kita dan memang terjadi sesuatu, aku tidak akan menyalahkan diriku sendiri."
Flowey mengangguk. Ia agak memahami maksud Sima You Yue.
"Mereka juga akan masuk," kata Mimpi Kecil dengan tangan terkepal ketika melihat Klan Serigala Iblis menuju ke bawah gunung, menarik perhatian Sima You Yue.
"Jangan khawatir. Mereka tidak akan bisa kabur." Sima You Yue mengelus kepala Mimpi Kecil.
"Apa yang kau lakukan pada mereka?" tanya Han Miao Shuang.
"Tidak ada. Aku cuma meminta Lebah Merah Tua meneteskan sesuatu pada mereka selama kekacauan tadi," jawab Sima You Yue.
"Apakah racun itu mujarab? Akankah mereka menemukannya?" Su Xiao Xiao agak tidak yakin. Kalau Klan Serigala Iblis sampai mengetahuinya, maka tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada mereka.
"Klan Iblis agak sensitif terhadap hal-hal semacam ini. Kalau kau benar-benar meracuni mereka, mereka pasti bisa mengetahuinya dengan mudah," kata Jiang Jun Xian.
"Siapa bilang aku meracuni mereka?" tanya Sima You Yue.
"Kalau bukan racun, lalu apa?"
"Hanya sedikit serbuk sari. Beberapa serbuk sari Flowey," jawab Sima You Yue. "Tidak aneh kalau orang kena serbuk sari di tanah abadi, kan? Selain itu, serbuk sari Flowey bisa bertahan di tubuh mereka untuk waktu yang lama tanpa tersebar. Selama Lebah Merah Tua ada di sekitar, kita pasti bisa tahu lokasi Klan Serigala Iblis. Toh, bukankah aku juga punya gulungan kertasku? Hanya saja gulungan kertasku kadang tak seakurat itu."
"Tidak akurat?"
"Sebelumnya kita tidak punya banyak aura Klan Serigala Iblis. Setelah serbuk sari itu tersebar, kita tidak akan bisa mengetahui lokasi mereka," jawab Sima You Yue. "Toh, ini adalah alat yang digunakan untuk melawan manusia."
"Jadi, serbuk sari Flowey bisa dianggap sebagai lapisan keamanan tambahan," komentar Han Miao Shuang.
"Kalau begitu, kapan kita akan masuk?"
"Kita akan membicarakannya lagi setelah mereka semua masuk!"
Manusia dan Klan Hantu telah pergi untuk bergegas masuk supaya bisa menjadi yang pertama mendapatkan harta karun. Semua orang berjuang mati-matian untuk menjadi yang pertama. Banyak yang sudah mulai berkelahi di pintu masuk, memberi orang lain kesempatan masuk dengan cuma-cuma.
"Master, kebanyakan orang sudah masuk. Apakah kita belum akan masuk juga?" tanya seorang penjaga yang berdiri di samping Di Zhe.
Di Zhe memandang Sima You Yue, yang berdiri di atas gunung di seberang mereka. Matanya menjadi semakin serius saat ia menjawab, "Tunggu sebentar lagi."
Mereka yang berada di belakang Di Zhe tahu kalau ia sedang menunggu Sima You Yue turun dan masuk bersamanya. Kalaupun mereka tidak akan masuk bersama-sama, setidaknya jarak mereka tidak akan terlalu jauh.
Meskipun hubungan kekeluargaan mereka belum dipastikan, ia sudah mulai mengkhawatirkan keselamatan Sima You Yue.
Sayangnya tidak demikian halnya dengan Sima You Yue.
Setelah waktu yang cukup lama, akhirnya semua anggota Klan Hantu berhasil masuk. Jumlah anggota Klan Iblis dan manusia pun juga sudah berkurang. Namun, Sima You Yue belum juga berniat pergi. Ini membuat Di Zhe sangat marah.
Kau ini mau masuk atau tidak?! Jangan mempermainkanku dengan berdiri di pintu masuk kalau sebenarnya kau tidak mau masuk!
"Master, semua orang sudah masuk. Kita …."
"Ayo masuk!" Melihat tindak tanduk Sima You Yue, Di Zhe bisa menebak kalau Sima You Yue mungkin tidak akan masuk, jadi ia hanya bisa memerintahkan anggotanya untuk masuk.
Pada saat ini, mereka mungkin salah satu dari sedikit orang yang terakhir masuk.
"Klan Hantu yang itu agak aneh. Padahal Klan Hantu yang lainnya sudah masuk. Mungkinkah mereka tahu kalau akan terjadi sesuatu di dalam?"
"Sepertinya mereka sedang menunggu kita," kata Jiang Jun Xian. "Apakah kau mengenal mereka?"
"Omong-omong tentang Klan Hantu …." Mereka semua menatap Sima You Yue. Mereka cuma tahu kalau ia pernah beberapa kali berhubungan dengan Klan Hantu. Selain itu, setengah dirinya memang memiliki aura Klan Hantu.
Sima You Yue memandang Klan Hantu itu, lalu bertanya, "Kenapa kalian melihatku seperti itu? Kalian tidak bermaksud bilang kalau mereka menungguku, kan?"
"Saudari Junior, kau kenal mereka?" tanya Han Miao Shuang.
"Kenal!" Sima You Yue mengakui.
"Kau memang kenal mereka? Kenapa kau tidak pernah cerita sebelumnya?"
"Ha? Kan aku sudah cerita?" jawab Sima You Yue dengan bingung. "Klan Hantu yang di Puncak Gunung Merah? Terakhir kali aku nyaris mati di Puncak Gunung Merah itu gara-gara mereka."
"…."
Ketiga saudara dan saudari seniornya terdiam. Kemudian, Han Miao Shuang meledak, "Sialan, kalau kau bilang padaku dari awal, aku pasti sudah langsung menghajar mereka!"
"Tenanglah, Saudari Senior." Melihat betapa gelisahnya Han Miao Shuang, Sima You Yue pun menariknya. "Tenang saja, aku tidak akan melepaskan mereka begitu saja."
"Aku penasaran kenapa mereka terus melihat ke arah kita. Ternyata mereka itu musuh kita!" Su Xiao Xiao juga sangat marah.
Kondisi fisik Sima You Yue yang bertambah parah-lah yang mengakibatkan Guru Xu Jin dan Guru Ge meninggalkan Sekte Langit. Rahasia fisiknya telah terungkap, jadi mereka pergi mencari pemecahan untuk masalah fisiknya.
Pada saat itu, aura Klan Hantu Sima You Yue bangkit, yang mendorong tubuhnya ke jurang kehancuran.
Ternyata semua itu gara-gara Klan Hantu tersebut!
Mereka memelototi Sima You Yue. Kenapa ia tidak bilang dari tadi!
"Sudahlah, kalian tidak usah marah-marah!" Sima You Yue tersenyum. "Aku sudah bilang kalau aku tidak akan membiarkan mereka pergi. Ketika saatnya tiba untuk balas dendam, kalian pasti bisa membereskan mereka dengan sepantasnya."
Ia tidak mengira kalau ternyata mereka akan bersikap seperti ini ketika mereka mengetahui faktanya. Ia merasa hatinya diselimuti kehangatan untuk sejenak.
"Kalau begitu, kita sebaiknya masuk dahulu," kata Han Miao Shuang.
"Tidak perlu terburu-buru. Karena kita tidak akan masuk untuk mencari harta karun, kita bisa terus menunggu," kata Sima You Yue.
"Tunggu apa lagi! Semua orang sudah masuk untuk mencari, dan kita bahkan tidak menandai Klan Hantu itu. Bagaimana kalau kita tidak bisa menemukan mereka setelah mereka masuk?"
"…." Sima You Yue menatap orang-orang yang segelisah itu sampai-sampai tingkat kecerdasan mereka turun drastis. Ia menjawab, "Kalau kita memang tidak bisa menemukan mereka, kita tinggal menunggu mereka keluar dari sana. Huh, Saudari Senior, tenang saja. Lebah Merah Tua bilang ada seseorang yang datang kemari. Sebaiknya kita secepatnya sembunyi."
Ia membawa mereka semua masuk ke dalam Pagoda Roh, lalu mendengarkan saat Roh Kecil memeriksa dunia luar.
Sekelompok orang berpakaian hitam dan bertopeng terbang masuk. Salah satu dari mereka melihat ke lembah yang kosong, lalu seorang perempuan berkata, "Mereka sudah masuk. Melihat jejak kakinya, pasti ada cukup banyak orang yang masuk."
"Apakah semuanya sudah siap?" tanya sebuah suara serak.
"Ya, bagian dalamnya sudah diatur," jawab perempuan itu.
"Kalau begitu, kita sebaiknya masuk dan memeriksanya. Ingatlah untuk memutus jalan pulang mereka. Kita akan membukanya setengah tahun lagi."
"Baik."
Setelah berbicara, orang-orang berpakaian hitam itu pun masuk, hanya menyisakan sedikit orang untuk menjaga pintu masuk.