Berkelana Seorang Diri
Berkelana Seorang Diri
Melihat sikap He Ming, Sima You Yue merasa reaksinya agak sedikit berlebihan. Ia terbatuk beberapa kali, lalu berkata, "Um, begini … Tetua He, langsung katakan saja apa yang mau kau katakan!"
"Sebenarnya, aku hanya mau bertanya padamu. Apakah kau mau bergabung dengan Klan Seratus Pintu yang Berubah?" tanya He Ming dengan enggan.
"Uhuk, uhuk, kita sudah membahasnya sebelumnya. Jawabanku tidak akan berubah. Terima kasih banyak, Tetua He, atas tawaranmu, tetapi You Yue benar-benar tidak cocok untuk bergabung dengan sekte sebesar itu." Sima You Yue menolak tawaran He Ming.
"Kau benar-benar tidak akan mempertimbangkannya?" tanya He Ming, tidak puas mendengar jawaban tersebut.
"Aku benar-benar tidak akan mempertimbangkannya," jawab Sima You Yue. "Tetua He, pasukan-pasukan lain sudah pergi. Apa kau tidak khawatir? Kalau ada pasukan lain yang berhasil merebut sejumlah harta karun, kalian pasti rugi."
"Huh, jangan kau pikir aku tidak tahu kalau kau cuma mau mengusir kami," jawab He Ming. "Namun, tidak apa-apa. Karena kau tidak mau, kami tidak akan memaksamu. Namun, ingatlah untuk bermain-main ke Klan Seratus Pintu yang Berubah ketika kau punya waktu."
Sima You Yue menyeringai. Kalau ia benar-benar pergi ke Klan Seratus Pintu yang Berubah, itu tidak akan untuk bermain-main.
"Baiklah, aku pasti akan berkunjung kalau aku sempat," kata Sima You Yue sambil tersenyum.
He Ming memandangi Klan Hantu yang berdiri di kejauhan, lalu bertanya, "Sepertinya mereka menunggumu. Klan Hantu bukanlah orang yang baik. Apakah kau mau pergi bersama kami?"
"Tidak perlu," jawab Sima You Yue sambil menggeleng. "Kebetulan ada beberapa urusan yang harus kuselesaikan dengan mereka."
"Baiklah kalau begitu! Jaga dirimu baik-baik. Kami pergi dahulu."
He Ming pun memimpin anggota Klan Seratus Pintu yang Berubah pergi. Dalam waktu singkat, tinggal Sima You Yue dan Klan Hantu yang tersisa di situ.
Di Zhe memandang Sima You Yue. Ia tetap di tempatnya, tidak bergerak. Melihat Klan Hantu tidak bergerak, Sima You Yue memperhatikan mereka dengan waspada. Namun, setelah sepuluh menit berlalu, mereka masih tidak bergerak. Mereka tidak tampak akan tetap berdiri di sana dan juga tidak tampak akan mendekat.
"Master, apakah kau akan menghampirinya sekarang?" tanya seseorang di samping Di Zhe.
Di Zhe memandang Sima You Yue. Hatinya gelisah. Ia tidak tahu apakah ia harus memperkenalkan dirinya atau tidak.
Dalam hati, Di Zhe ingin melakukan hal tersebut, tetapi ketika ia mengingat apa yang terjadi di Puncak Gunung Merah, ia jadi ragu. Toh, bagaimana caranya ia bisa pergi ke sana dan memberi tahu Sima You Yue kalau ia adalah kakak sepupu laki-lakinya?
Karena apa yang terjadi sebelumnya, ia tidak dekat dengan orang-orang dari generasi yang sama dengannya di dalam klan. Ia juga jarang berhubungan dengan kerabat mana pun. Sekarang, kalau ia ingin pergi dan mendekati Sima You Yue, ia tidak tahu harus bilang apa.
Namun, Sima You Yue itu putri Bibi Bungsu dan Di Zhe sangat ingin mengatakan sesuatu padanya.
"Master?""
Di Zhe mengembuskan napas dan melambaikan tangannya, lalu berkata, "Ayo pergi."
Sima You Yue memandang Di Zhe sambil mempertimbangkan beberapa hal dalam hati, bertanya-tanya bagaimana caranya ia akan merebut Pataka Seratus Hantu. Tepat saat Sima You Yue hendak pergi ke tempat Di Zhe, Di Zhe justru hendak membawa Klan Hantunya pergi.
"Yue Yue, mereka mau pergi," kata Tujuh Kecil.
"Aku tahu, aku melihatnya."
"Lalu, apakah kita akan mengejar mereka?"
Sima You Yue mempertimbangkan hal tersebut. Akhirnya ia memutuskan untuk membiarkan Klan Hantu pergi. Ia hanya memerintahkan Lebah Merah Tua untuk pergi dan mengawasi mereka.
Ia belum tahu pasti bagaimana ia bisa membuat Di Zhe menyerahkan Pataka Seratus Hantu padanya. Kalau terjadi sesuatu, mungkin ia belum tentu menang. Karena ia masih punya waktu, ia bisa melakukannya dengan pelan-pelan.
Sekarang, Sima You Yue masih harus memikirkan Langit Kubus Rubik.
Begitu Di Zhe dan yang lainnya sudah berjalan jauh, Sima You Yue melompat keluar. Ia mematikan formasi itu. Burung Roc Kecil dan Seribu Gaung pun muncul.
"Apakah kalian baik-baik saja?!"
Burung Roc Kecil dan Seribu Gaung bangkit berdiri, lalu menjawab, "Ya. Sepertinya tidak ada yang menyadari keberadaan kami selain Klan Hantu yang baru saja pergi."
"Anggota Klan Hantu itu menyadari keberadaan kalian?"
"Ada seseorang yang sangat kuat. Ia yang meninggalkan jejak di tubuhmu. Ia menggunakan kesadaran ilahinya dan menemukan kami. Namun, ia tidak mengatakan apa-apa. Seolah-olah ia tidak menyadari kami sama sekali …." jawab Burung Roc Kecil.
"Lalu, bagaimana kau bisa tahu kalau dia menyadari keberadaan kalian?" tanya Tujuh Kecil saat melompat ke bawah.
"Ketika dia memeriksa area ini dengan kesadarannya, dia berlama-lama di tempat kami karena dia menyadari keberadaan kami," jawab Seribu Gaung.
"Orang itu hampir membunuh Yue Yue terakhir kali, tetapi dia justru tidak melakukan apa-apa bahkan ketika dia menemukan kalian? Aneh sekali!" kata Tujuh Kecil.
"Itu bukan satu-satunya hal yang aneh." Mata Sima You Yue menyipit. "Saat aku bertemu mereka kali ini, semuanya jadi aneh. Ini sangat berbeda dari yang sebelumnya saat kami bertemu dengan pedang terhunus. Merekalah yang bersikap aneh, tetapi aku tidak bisa menebak apa alasannya."
"Mata mereka," kata Seribu Gaung. "Aku sudah memikirkannya dalam-dalam. Sebelumnya, ketika kita berada di Puncak Gunung Merah, mereka memandang kita seperti ternak, seperti orang mati. Tidak ada kehangatan di mata mereka. Namun, kali ini, ketika mereka lihat You Yue, pandangan mereka benar-benar berbeda. Terutama orang yang di tengah. Dia memandangmu seolah-olah kau itu … keluarganya?"
Bahkan ketika Seribu Gaung berkata demikian, Sima You Yue juga merasakan hal yang sama.
Namun, kenapa? Apakah ini benar-benar seperti yang Sima You Yue pikirkan sebelumnya? Apakah ini ada hubungannya dengan bagian hantu yang ada di dalam tubuhnya?
"Begitu aku bertemu lagi dengan orang itu, aku harus bertanya padanya dengan jelas. Jangan pikirkan itu sekarang. Ayo kita lihat Langit Kubus Rubik!"
Sima You Yue dengan penuh semangat berjalan ke samping Langit Kubus Rubik. Ia memegang meja putar besar yang lebarnya sekitar dua meter dan memutarnya beberapa kali.
Sebelumnya, mereka tidak menyelidiki benda tersebut dengan cermat. Mereka hanya memikirkan cara untuk membukanya. Karena sekarang mereka sudah punya waktu, ia ingin menghabiskan waktu untuk mempelajarinya dengan benar.
Benda itu sudah punah, dan bahkan Klan Seratus Pintu yang Berubah pun tidak memilikinya. Itu membuktikan betapa berharganya Langit Kubus Rubik.
"Benda ini sangat besar!" kata Tujuh Kecil. "Selain bisa melakukan hal-hal tadi itu, apa lagi fungsinya?"
"Apa kau tidak membaca apa yang tertulis di buku itu? Benda ini sangat berguna. Namun, kau baru bisa tahu betapa bermanfaatnya benda ini setelah mempelajarinya dengan cermat," jawab Sima You Yue.
Namun, buku kuno tersebut juga tidak menjelaskan dengan cukup terperinci. Maka dari itu tidak ada gunanya lanjut membaca buku itu.
Namun, sekarang bukan waktunya untuk mempelajari lebih lanjut tentang Langit Kubus Rubik. Menggunakan pikirannya, Sima You Yue menyimpan benda tersebut ke dalam Pagoda Roh.
"Yue Yue, kita akan pergi ke mana sekarang?" tanya Tujuh Kecil.
Sima You Yue melihat ke arah perginya Di Zhe dan yang lainnya, lalu menjawab, "Saudara dan Saudari Senior, aku akan pergi untuk menyelesaikan masalah pribadi. Kalian …."
"Apakah kau akan mengejar Klan Hantu itu?"
Sima You Yue mengangguk.
Han Miao Shuang mau bilang kalau ia ingin pergi bersamanya, tetapi Jiang Jun Xian sudah berbicara terlebih dahulu.
"Kami juga mau pergi ke tempat lain untuk melihat apakah ada harta karun di sana. Kalau begitu, kami pergi dahulu."
"Baiklah, kalau begitu. Kalau terjadi sesuatu, langsung hubungi aku." Sima You Yue menatap Jiang Jun Xian dengan penuh rasa terima kasih.
Ia ingin mencari Di Zhe seorang diri untuk memperjelas keingintahuannya. Jiang Jun Xian tahu itu, maka dari itu ia tadi langsung berkata demikian.
Melihat bahwa Jiang Jun Xian sudah setuju, Han Miao Shuang hanya bisa mengangguk. Ia menatap Sima You Yue, lalu berkata, "Kalau begitu, jaga dirimu baik-baik."
"Ya."
Jiang Jun Xian, Han Miao Shuang, dan Su Xiao Xiao pun pergi. Sima You Yue membawa Tujuh Kecil dan yang lainnya pergi ke arah Di Zhe pergi.
"Yue Yue, kenapa kau tidak membiarkan Miao Shuang dan yang lainnya ikut bersama kita?" tanya Tujuh Kecil.
"Karena kalau mereka sampai mengetahui beberapa hal, itu hanya akan membahayakan nyawa mereka," gumam Sima You Yue.