Di Zhe Bingung
Di Zhe Bingung
"Kau tidak bermaksud bilang kalau orang itu adik sepupuku, kan?"
Di Zhe menatap Sima You Yue dan memikirkan kemungkinan tersebut. Ia merasa agak tidak terima.
Perempuan itu telah membunuh sejumlah tentara hantunya. Di Zhe selalu ingin balas dendam padanya!
"Master Hantu, kau tidak mungkin salah, kan?"
"Tidak." Master Hantu yakin.
Di Zhe menatap Sima You Yue. Meskipun Sima You Yue berdiri sangat jauh dan aura Klan Hantu milik Sima You Yue sudah ditekan, ia tetap bisa mencium aroma yang hanya dimiliki oleh Sima You Yue.
Yu Ke Luo ….
"Master, apakah kau seyakin itu?" Di Zhe agak kebingungan.
Master Hantu selalu sangat tepat dalam mengelola segala sesuatunya. Kalau ia tidak yakin, ia tidak akan tampak sepercaya diri itu.
Namun, ini perihal sepupu Di Zhe. Ia merasa ia perlu mencerna informasi itu dengan cermat.
Kalau orang itu sepupu orang lain, tidak masalah kalau ia membunuh Sima You Yue. Raja juga tidak akan menyalahkannya. Orang lain juga tidak akan berani cari masalah dengannya. Namun, kalau itu adalah putri bibi bungsunya, ia … ia tidak bisa melakukannya!
Di Zhe pasti banyak berutang budi pada bibinya di kehidupan sebelumnya. Kalau tidak, ia tidak akan merasa begitu tersiksa karena perihal bibinya.
Sima You Yue memperhatikan mata Di Zhe yang penuh amarah, yang kemudian meleleh menjadi rasa terkejut, ketidakberdayaan dan bahkan seolah-olah seperti sedang ditindas. Raut wajah itu sangat membingungkannya.
Ia yang seharusnya marah, kan? Ia yang seharusnya merasa tertindas, kan? Sewaktu ia bertemu anggota Klan Hantu sebelumnya, Di Zhe nyaris membunuhnya. Namun, kenapa Di Zhe justru menatapnya seperti itu? Di mana martabat Di Zhe!
Namun, apakah lelaki itu gila? Kenapa Di Zhe menatapnya seperti itu?
Kecuali kalau ….
Tiba-tiba ia terpikir sesuatu. Tidak mungkin Di Zhe sudah mengetahui yang sebenarnya tentang identitasnya sebagai anggota Klan Hantu, kan?
Ada sesuatu yang tidak beres. Tatapan Di Zhe jelas seolah-olah ia sedang melihat seseorang yang dikenalnya. Bahkan tatapan itu agak menunjukkan seolah-olah ia sedang melihat kerabat dekatnya.
Sialan, tidak mungkin kan kalau ….
Ia dikejutkan oleh pikirannya sendiri. Kalau ia benar-benar punya hubungan keluarga dengan lelaki semacam itu, ia pasti depresi setengah mati, kan?
Tidak mungkin, tidak mungkin semenyedihkan itu, kan?
Namun, tatapan Di Zhe yang terus mengarah padanya membuatnya semakin yakin dengan tebakannya.
Namun, ….
Ia teringat akan apa yang Yin Lin katakan sebelumnya. Ia harus merebut Pataka Seratus Hantu.
Pataka Seratus Hantu … bukankah itu harta karun Di Zhe? Kalau ia sampai benar-benar merebutnya, bukankah itu akan membuat Di Zhe marah setengah mati?
Mengingat bagaimana ia nyaris meninggal sebelumnya, tidak masalah kalau ia membuat Di Zhe agak murka nanti.
"Saudari Junior, siapa orang itu? Tatapanmu aneh," tanya Han Miao Shuang.
"Seorang musuh!" jawab Sima You Yue.
Di Zhe nyaris tersedak kaget saat ia membaca bibir Sima You Yue ketika Sima You Yue berbicara.
Seorang musuh! Di Zhe itu keluarganya! KELUARGA!
Dasar bocah sombong. Begitu mereka mengakui satu sama lain, ia harus memberi bocah itu pelajaran!
"Master, tidak mungkin dia itu benar-benar adik sepupumu, kan?" tanya salah satu pengawal yang berdiri di belakang Di Zhe.
"Ya. Master, tidak mungkin dia itu adik sepupuku, kan?" Di Zhe sungguh ingin mendengar jawaban yang berbeda. "Dia jelas-jelas manusia. Dia tidak punya sedikit pun aura Klan Hantu."
Master Hantu seolah-olah baru saja tersadar dari lamunannya. Ia melirik dari sudut matanya, lalu menjawab, "Terakhir kali aku meninggalkan jejak jiwa pada tubuhnya, aku melepaskan aura Klan Hantu dari dalam dirinya. Pada saat itu, aku tahu kalau salah satu orang tuanya pasti berasal dari Klan Hantu. Namun, kita terlalu cepat pergi, jadi aku tidak punya waktu untuk merasakan aura yang dimilikinya itu. Saat itu, kupikir dia tidak akan bisa bertahan hidup. Jadi, aku tidak menyangka bisa bertemu dengannya lagi dan bahkan bisa merasakan aura yang familier darinya."
"Dia memang adik sepupumu!" Tidak jelas apakah itu sebuah keterkejutan atau kesedihan.
Tidak peduli apa pun itu, kata-kata itu terdengar seperti ejekan di telinga Di Zhe.
"Kalau dia itu sepupu orang lain, Master bisa mengabaikannya. Namun, kalau dia itu anak Putri Kegelapan, kau …."
"Diam!" Di Zhe berbalik untuk memelototi orang yang sedang bicara tersebut.
Anak Putri Kegelapan … sungguh pernyataan yang mengkhawatirkan.
Yu Ke Luo hanya beberapa tahun lebih tua dari Di Zhe dan keduanya memiliki hubungan yang baik. Dahulu, ketika bakatnya belum berkembang dan orang lain merendahkannya, Yu Ke Luo adalah satu-satunya orang yang tetap bersamanya, mendorongnya dan membantunya memulai hidup barunya kembali.
Sebelumnya, ia pernah bilang kalau dia bisa mengkhianati Klan Di, keluarga kerajaan dan setiap anggota Klan Hantu di bawah langit. Namun, ia tidak akan pernah bisa mengkhianati Yu Ke Luo. Selama itu adalah sesuatu yang Yu Ke Luo inginkan, ia akan memberikannya pada Yu Ke Luo.
Bahkan Pataka Seratus Hantu sekalipun. Hanya karena Di Zhe mendengar kalau Pataka Seratus Hantu itu satu-satunya cara untuk bisa menyelamatkan Yu Ke Luo sehingga ia berupaya mati-matian untuk bisa mendapatkannya kembali.
Betapa bahagianya ia kalau Yu Ke Luo punya anak. Namun, asalkan bukan orang yang di depannya itu!
Ia teringat bagaimana ia pernah mengirim anak buahnya untuk membunuh putri Yu Ke Luo, dan mengingat bagaimana putri Yu Ke Luo telah membunuh begitu banyak pasukan hantunya. Ia benar-benar ingin mengutuk dan mengumpat!
Hhh!
Tidak peduli betapa kesalnya atau betapa tidak terimanya, ia tetap tidak bisa mengubah kenyataan. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang adalah menerima kenyataan itu.
Mengingat seluruh peristiwa yang telah terjadi sebelumnya, ia merasa mungkin akan agak sulit baginya dan Sima You Yue untuk bisa akur.
Melihat raut wajah Di Zhe yang terus-menerus berubah, Sima You Yue tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh Di Zhe.
Namun, apa yang Di Zhe pikirkan saat itu tidak penting. Yang terpenting adalah merebut Pataka Seratus Hantu.
Sebenarnya tidak masalah kalau ia tidak bertemu dengan Di Zhe. Namun, karena sekarang mereka sudah bertemu, Sima You Yue tidak akan melepaskan kesempatan itu.
"Kenapa orang-orang ini tidak saling menyerang?" tanya Su Xiao Xiao ketika melihat ketiga pihak hanya berhadapan satu sama lain.
"Tidak tahu. Sepertinya ada sekelompok orang di bagian tengah yang sedang berunding. Orang-orang yang ada di atas mungkin menunggu semacam kesepakatan," jawab Han Miao Shuang.
"Kita lihat saja," kata Sima You Yue. "Mimpi Kecil, apakah kau sudah melihat anggota Klan Serigala Iblis?"
Mimpi Kecil mengangguk sambil mengarahkan pandangannya ke bagian belakang Klan Iblis.
Sima You Yue mengikuti arah pandangan Mimpi Kecil. Ada ratusan orang yang mengenakan seragam bergambar kepala serigala.
"Mereka anggota Klan Serigala Iblis?"
"Mm. Aku tidak mengenali yang lainnya, tetapi aku kenal pemimpinnya." Mimpi Kecil menatap orang yang tepat berada di tengah. "Ketika mereka melakukan percobaan demi percobaan padaku, dia masih menjadi anggota muda Klan Serigala Iblis. Namun, kedudukannya tidak rendah, jadi dia sering datang untuk ikut menonton. Aku ingat dia juga ikut membantu yang lainnya melakukan beberapa percobaan."
"Klan Serigala Iblis terkutuk itu pantas mati! Akan kumakan mereka semua!" Flowey memperhatikan orang-orang itu dengan penuh kebencian.
"Mm, kita tidak akan pernah memaafkan mereka," timpal Sima You Yue.
"Namun, jumlah mereka banyak sekali. Kalau jumlah kita hanya sedikit begini, mungkin kita mungkin akan berhasil," kata Su Xiao Xiao.
"Jangan khawatir. Kita tidak akan meninggalkan tempat ini dalam waktu dekat. Pasti ada jalan," kata Sima You Yue. "Ada kalanya kita tidak perlu berjumlah banyak. Kita hanya memerlukan waktu dan tempat yang tepat. Bukan hal yang mustahil mengalahkan musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak dari kita."
"Apakah maksudmu seperti saat di Pegunungan Xisha ketika kau menggunakan formasi untuk memusnahkan anggota Klan Zong Zheng dan Istana Ying Yang?" tanya Han Miao Shuang.
Sima You Yue menyeringai, menyetujui apa yang Han Miao Shuang katakan.
Formasi itu memang sangat berguna!
"Mereka telah mencapai kesepakatan," kata Su Xiao Xiao.
Semua orang melihat ke arah sekelompok orang yang berunding di tengah. Mereka memang melihat kelompok yang awalnya berkerumun sekarang berpencar dan kembali ke tempat mereka masing-masing.