Tiga Kekuatan Bentrok
Tiga Kekuatan Bentrok
"Apakah anggota Klan Zong Zheng masih hidup?" tanya Tujuh Kecil.
"Kera Tua sudah memberi tahu kita kalau mereka semua sudah mati saat kita meninggalkan pulau," jawab Sima You Yue. "Kau sedang di anjungan kapal waktu dia memberi tahu kami, jadi kau tidak tahu."
"Oh, jadi mereka semua sudah mati! Aku belum sempat membalaskan dendamku pada mereka!" desah Tujuh Kecil dengan kecewa.
"Kau tetap suka berkelahi meskipun kau sudah bersama Qing Yi sekarang, kenapa? Memangnya Qing Yi tidak bisa mengarahkanmu?" goda Han Miao Shuang.
"Mulutmu tetap tajam meskipun kau sudah bersama Kakak Jun Xian. Kenapa? Kakak Jun Xian tidak bisa mengarahkanmu?" balas Tujuh Kecil langsung.
"Eh - "
Han Miao Shuang tercengang. Sejak kapan bocah itu belajar menjawab dengan begitu cepat? Ia cuma ingin menggoda Tujuh Kecil, tetapi situasinya justru berbalik 180 derajat dengan sangat cepat, malah Tujuh Kecil yang balas menggodanya.
Tujuh Kecil sepertinya telah menang ketika ia melihat reaksi Han Miao Shuang. Ia pun berlari ke sisi Sima You Yue, lalu bertanya, "Yue Yue, sekarang kita akan pergi ke mana?"
"Gunakan hidung kecilmu untuk mengendus-endus. Apakah ada Binatang Roh yang aneh di depan?" tanya Sima You Yue.
"Tidak mau! Aku bukan anjing!" jawab Tujuh Kecil dengan gusar.
"Namun, tingkah kalian mirip!" kata Sima You Yue sambil tertawa, "Ayo, cobalah."
"Sebal! Aku tidak mau bicara denganmu lagi!" Tujuh Kecil berlari ke arah Qing Yi, tidak memedulikan Sima You Yue lagi.
"Hahaha -"
Mereka semua tertawa. Meskipun Tujuh Kecil tampak sedikit lebih dewasa, sifatnya tetap saja sama!
Sima You Yue menatap Mimpi Kecil, lalu berkata, "Mimpi Kecil, kita akan pergi ke beberapa tempat yang ramai untuk melihat-lihat dan memeriksa apakah kita bisa bertemu dengan anggota Klan Iblis. Kalau kita bertemu dengan salah satu musuhmu, kami akan membantumu membalas dendam."
Mimpi Kecil gemetar mengingat apa yang terjadi padanya di masa lalu. Ia mengangguk. Kalau ia bertemu dengan musuh-musuhnya, ia pasti tidak ragu untuk membunuh mereka semua!
Sima You Yue melihat gulungan kertas tersebut dan mencari tempat dengan jumlah titik yang paling banyak. Ia meminta Halcyon untuk membawa mereka semua ke sana.
Mereka tidak bertemu seorang pun selama terbang beberapa hari, tetapi mereka menemukan beberapa mayat.
"Mereka tewas dengan sangat mengenaskan. Sepertinya perbuatan Klan Iblis. Masih ada sisa-sisa aura iblis yang tertinggal." Mereka menyimpulkan ketika memeriksa mayat-mayat itu.
Melihat mayat-mayat tersebut, Mimpi Kecil langsung membeku.
"Mimpi Kecil, ada apa?" Flowey menarik lengan baju Mimpi Kecil.
Mimpi Kecil terbang ke samping mayat-mayat itu dan mengendusnya dengan cermat, lalu berkata, "Ini aura Klan Serigala Iblis."
"Klan Serigala Iblis. Apakah mereka salah satu klan yang terlibat dahulu?" tanya Tujuh Kecil.
"Mm. Merekalah yang paling banyak mengujiku. Aku tidak akan pernah melupakan aroma mereka!" Mimpi Kecil mengepalkan tinjunya dengan kencang, seluruh tubuhnya gemetar karena menahan diri.
Sima You Yue berjalan ke samping Mimpi Kecil dan mendekap Mimpi Kecil ke dalam pelukannya. Ia dengan lembut merapikan rambut Mimpi Kecil, lalu berkata, "Kau sudah aman sekarang."
"Karena orang-orang itu ada di sini, kita akan mencari mereka dan membalaskan dendammu!" kata Tujuh Kecil.
"Benar!"
"Mimpi Kecil, bisakah kau merasakan mereka ada di mana sekarang?" tanya Han Miao Shuang.
Mimpi Kecil keluar dari pelukan Sima You Yue dan menggeleng.
"Coba kucari." Sima You Yue mengeluarkan gulungan kertasnya dan menggunakan energi rohnya untuk menarik aura iblis dari luka mayat-mayat itu ke dalam sebuah lingkaran di sekitar bagian atas gulungan kertas. Beberapa titik samar pun mulai muncul.
"Gulungan ini berguna juga!" seru Han Miao Shuang dengan heran. "Harta karun yang luar biasa! Saudari Junior, dari mana kau mendapatkan barang ini?"
"Saudara Senior Lingyu yang memberikannya padaku," jawab Sima You Yue.
Sebagai Putra Suci Paviliun Bijaksana dan mantan Raja Iblis, wajar kalau Wu Lingyu punya benda semacam itu.
"Barat laut." Tujuh Kecil langsung menunjuk ke kumpulan titik hitam yang muncul, lalu berkata, "You Yue, ayo kita ke sana."
Sima You Yue melihat ada beberapa titik di sekitarnya, lalu berkata, "Mereka lebih banyak berada di sini daripada di tempat lain, dan mereka tampak sedang berkumpul."
"Sepertinya ada harta karun yang muncul di sana," kata Su Xiao Xiao.
Sima You Yue menyimpan gulungan kertasnya, lalu berkata, "Kalau begitu, ayo kita periksa ke sana."
Halcyon menerbangkan mereka selama beberapa hari sebelum perlahan semakin mendekati tempat itu. Agar perjalanan tetap aman, Sima You Yue melepaskan banyak Lebah Merah Tua untuk mencari informasi.
Tak lama kemudian, Lebah Merah Tua kembali dan menginformasikan bahwa ada cukup banyak orang yang berkumpul di sana. Namun, bukan untuk mencari harta karun, melainkan untuk mengamankan tempat tersebut.
Mengamankan tempat?
Mereka sangat terkejut mendengar berita itu. Setiap detik yang berlalu sangat berharga di dalam tanah ajaib, tetapi orang-orang itu bukan memanfaatkannya untuk mencari harta karun yang langka, melainkan justru untuk bertarung melawan yang lainnya?
Namun, karena ada banyak pendekar kuat di sana, Lebah Merah Tua tidak bisa pergi terlalu dekat. Karena itu, mereka tidak tahu pasti apa yang sebenarnya sedang terjadi.
"Ayo kita ke sana dan memeriksa situasinya."
Supaya tidak mencolok, mereka turun dari punggung Halcyon dan memutuskan untuk berjalan kaki. Halcyon berubah ke wujud manusia dan mengikuti mereka.
"Ada aura Klan Iblis yang pekat."
"Bersama dengan Klan Hantu," kata Qing Yi.
"Mungkinkah manusia, iblis, dan hantu sedang bertarung?" Tujuh Kecil sangat tertarik dengan kejadian semacam itu.
"Lebah di depan kita tidak berani mendekat. Mereka tidak tahu seperti apa situasinya saat ini. Semuanya, berhati-hatilah," jawab Sima You Yue. "Kalau begitu … Tujuh Kecil, bawa Qing Yi ke Pagoda Roh."
Qing Yi bukanlah orang biasa. Sima You Yue akan kena banyak masalah kalau para pendekar itu sampai tahu tentang Qing Yi. Sekarang ia sedang sendiri dan anggota Lembah Patah Hati sedang tidak bersamanya. Repot kalau nanti sampai terjadi sesuatu.
"Baiklah. Qing Yi, ayo masuk," ajak Tujuh Kecil.
Qing Yi tidak terlalu tertarik dengan apa yang sedang terjadi, jadi ia mengikuti Tujuh Kecil ke dalam Pagoda Roh.
Sima You Yue dan yang lainnya berjalan ke depan dengan lambat. Setelah melintasi salah satu lembah pegunungan, mereka melihat ada banyak orang di sana. Orang-orang itu tersebar dari puncak sampai ke lembah pegunungan. Seluruh wilayah itu dipenuhi banyak orang.
Selain itu, ada banyak anggota Klan Iblis di sebuah lembah yang agak jauh dari mereka. Di sisi lain, anggota Klan Hantu tampak tersebar di beberapa puncak gunung.
Manusia, iblis, hantu. Ketiga jenis makhluk tersebut menduduki tiga sudut dan saling berhadapan.
Beberapa pendekar merasakan kedatangan Sima You Yue dan yang lainnya dan menoleh melihat mereka. Melihat kalau mereka hanyalah sekelompok orang biasa, para pendekar itu pun tidak terlalu memperhatikan mereka.
Sima You Yue dan yang lainnya berjalan ke lembah pegunungan yang agak jauh. Tempat itu agak lebih tinggi daripada tempat lainnya, sehingga mereka bisa melihat semuanya dengan jelas.
Namun, karena terlalu banyak orang, hanya Klan Hantu di seberang mereka yang bisa melihat mereka.
Begitu anggota Klan Hantu melihat wajah Sima You Yue, mereka pun tercengang.
"Itu …."
"Apakah itu Sang Putri?"
"Tidak mungkin, jelas-jelas mereka itu manusia!"
Melihat Sima You Yue, tubuh Di Zhe pun ikut gemetar.
"Master Hantu, apakah itu dia?"
Kenapa, kenapa Sima You Yue tampak begitu tidak asing?
Master Hantu melihat Sima You Yue. Penampilan perempuannya sangat mirip dengan Putri Kegelapan mereka.
"Itu memang dia. Ia memiliki jejak jiwa dari yang sebelumnya. Namun, jejak jiwa itu ditekan oleh sesuatu, itulah kenapa jejak jiwa itu tidak mudah untuk dirasakan."
"Master Hantu, kenapa dia tampak sangat familier?" Melihat Sima You Yue yang berpakaian perempuan, Di Zhe mau tidak mau merasa kalau Sima You Yue terlihat sangat akrab di matanya.
"Kudengar ketika Putri Kegelapan pergi ke dunia manusia, ia menjalin hubungan dengan seorang manusia dan mereka kawin lari. Kemudian, ia melahirkan seorang anak …."