Pencerahan Han Miao Shuang
Pencerahan Han Miao Shuang
"Lan'er, Han Yue, apa kalian yakin mau mencobanya?" tanya Yu Cheng Bi.
"Guru, Pohon Kehidupan ini bukanlah seorang pembunuh yang kejam, ia membunuh pendekar tadi karena dia menyerang penghalang roh. Kalau kita tidak menyerangnya, mungkin dia tidak akan menyakiti kita."
"Benar, Master Paviliun, ayo kita coba," timpal Zong Zheng Han Yue.
"Han Yue, kau Putri Suci kita. Lan'er, kau muridku. Kalau kalian kena masalah, aku mungkin tidak akan bisa melindungi kalian," kata Yu Cheng Bi.
"Guru, mengingat kita sedang mencari tao, kita tidak perlu mempertimbangkan hal-hal semacam itu."
Yu Cheng Bi merenung sejenak, lalu berkata, "Pergilah, kalau begitu."
Berhasil mengantongi izin Yu Cheng Bi, Zong Zheng Han Yue dan Nalan Lan pun senang. Mereka mengeluarkan barang-barang yang telah mereka siapkan dan berjalan menuju ke penghalang roh.
Keduanya berdiri di depan penghalang roh dan saling melirik.
"Apakah kita bisa melewatinya atau tidak, semua tergantung kita," kata Zong Zheng Han Yue.
"Kau punya harta karun klan yang paling berharga, itu manjur menembus semua penghalang roh, kau tidak perlu khawatir," kata Nalan Lan.
"Dengan fisik yang kau miliki, penghalang roh ini tidak akan bisa menghentikanmu." Zeng Zhong Han Yue iri pada Nalan Lan, tetapi kemampuan mereka tidak beda jauh.
Nalan Lan tersenyum dan berkata, "Ayo kita coba."
Keduanya sama-sama mengambil satu langkah ke depan. Saat mereka berjalan melewati penghalang roh, benda di tangan Zong Zheng Han Yue menembakkan sinar cahaya putih, membuatnya bisa menembus dengan mudah.
Namun, benda di tangan Nalan Lan tidak berguna, ia tetap terhalang di luar.
"Sepertinya aku diakui oleh Pohon Kehidupan. Kalau begitu, aku akan masuk dahulu." Zong Zheng Han Yue berbalik dan menatap Nalan Lan. Setelah itu, ia berbalik lagi dan berjalan mendekati pohon.
Nalan Lan menatap wajah Zong Zheng Han Yue yang memancarkan rasa bangga. Mata Nalan Lan dipenuhi kepahitan. Namun, sekarang bukan waktu yang tepat untuk cemburu pada Zong Zheng Han Yue, ia harus memikirkan cara untuk bisa masuk menembus penghalang roh.
Ia mencoba dua kali, tetapi tetap tidak berhasil. Kerumunan di belakang mulai berbisik-bisik.
Setelah mendengar pembicaraan orang-orang di belakangnya, ia melihat Zong Zheng Han Yue menghilang di bawah pohon. Tangannya mengepal dengan keras.
Ia terlalu kuat mengepalkan tangannya sampai-sampai kuku jarinya menembus dagingnya. Darah segar mulai menetes di jari-jarinya.
Ia tidak terima. Ia merupakan Fisik Teratai tubuh suci yang kedua, bagaimana mungkin ia bisa tidak masuk?! Percobaan berikutnya pasti akan berhasil!
Kali ini ia menyimpan benda yang sebelumnya ia pegan. Ia menutup matanya dan melangkah maju. Ketika ia melakukan kontak dengan penghalang roh, darahnya dan penghalang roh yang bersentuhan mengeluarkan cahaya putih. Setelah cahaya tersebut menghilang, ia baru tahu kalau ia sudah berada di dalam penghalang roh.
"Ia berhasil melewatinya!"
Sebelumnya, kerumunan di belakang tertawa ketika mereka melihat Nalan Lan ingin mencoba lagi. Menertawakan Nalan Lan yang melebih-lebihkan kemampuannya. Tak diduga, kejadiannya tiba-tiba berubah dan ia berhasil masuk.
Nalan Lan membuka mata. Ketika ia melihat dirinya sudah berada di dalam penghalang roh, matanya memancarkan kebahagiaan.
Benar, kan? Bagaimana mungkin ia sampai tidak bisa masuk!
Ia melangkah maju. Ketika ia melewati mayat pendekar yang sebelumnya, ia berhenti untuk meliriknya. Sebuah penghinaan yang samar terpancar di matanya. Namun, punggungnya menghadap ke kerumunan, jadi tidak ada yang melihat hal tersebut.
Ia membungkuk, mengulurkan tangannya dan mengusap wajah pendekar itu, menutup matanya yang membelalak.
"Pantas saja dia jadi murid Paviliun Bijaksana. Dia memang baik hati."
"Benar. Sekilas pandang saja kita langsung tahu kalau dia baik hati. Tidak seperti gadis yang satunya, dia bahkan tidak menoleh ke belakang setelah berhasil lewat!"
"Namun, sebenarnya itu wajar saja. Kalau itu kita, kita juga tidak akan memedulikan hal-hal semacam itu kalau kita berhasil masuk."
"Jadi, bisa dikatakan, hal ini menunjukkan kalau Nalan Lan itu lebih baik."
"Benar. Yu Cheng Bi mendapatkan seorang murid yang baik."
Sudut bibir Nalan Lan terangkat membentuk senyuman ketika ia mendengar pujian-pujian tersebut.
Ia berjalan ke dasar Pohon Kehidupan, lalu menengadah dan melihat ke kanopi pohon yang besar, menantikan hadiah dari Pohon Kehidupan.
Qing Yi mengenali Nalan Lan dari ingatan Sima You Yue. Sama sepeti gadis yang sebelumnya, ada sedikit banyak kebencian antara mereka dengan Sima You Yue.
Namun, karena mereka berhasil masuk, ia harus memberi mereka kesempatan. Itulah ketentuan yang telah disepakati langit.
"Masuklah." Qing Yi melambai. Kemudian Nalan Lan diselimuti oleh cahaya dan menghilang dari hadapan semua orang.
Qing Yi berbaring di dahan pohon sambil membayangkan tanggapan Sima You Yue, kalau mengetahui bahwa kedua gadis ini ada di sini bersamanya.
Dua hari kemudian, Zong Zheng Han Yue keluar. Perbedaan antara ia dan yang lainnya adalah, ia tidak berhasil mencapai pencerahan apa pun, tetapi ia berhasil mendapatkan sebuah benda bahkan tanpa harus masuk gua pohon.
Setelah ujian berakhir, ia dibawa keluar dari Pohon Kehidupan. Sebuah cabang lembut berwarna kuning melayang di depannya.
Ia merasa ada daya hidup yang kuat di cabang itu. Ia yakin kalau cabang itu adalah esens Pohon Kehidupan. Dengan bersemangat ia mengeluarkan sebuah botol dan meletakkannya di bawah cabang tersebut.
Cabang Pohon Kehidupan bergetar dan meneteskan beberapa tetes esens.
Begitu esensnya menetes dari cabang, cabang itu langsung layu dan jatuh di samping akar pohon.
Ia menyimpan botol giok tersebut dengan hati-hati, lalu membungkuk ke Pohon Kehidupan dan berkata, "Terima kasih banyak atas berkah yang telah Pohon Kehidupan berikan!"
Orang-orang lain yang masuk ke situ juga mendapatkan esens, jadi hadiah itu masih lumayan. Namun, atas pertimbangan Qing Yi sendiri, ia memberi Zong Zheng Han Yue dua tetes esens lebih sedikit daripada orang-orang lain.
Ia menggunakan kesadaran roh untuk mengawasi keadaan semua orang yang ada di dalam tubuhnya. Ia tidak menyangka kalau Nalan Lan akan mencapai tao langit dalam ujian tersebut. Menurut aturan, ia tidak boleh mengganggu Nalan Lan dan hanya bisa membiarkannya mencapai pencerahan.
"Penyempurnaan tubuhnya memang berbeda, dia bisa mencapai pencerahan dengan mudah. Aku penasaran pencerahan seperti apa yang bisa dia capai."
Tidak peduli pencerahan apa pun yang Nalan Lan capai, selama ia mengambil jalan pencerahan tersebut, sudah ditakdirkan kalau ia pasti akan berbeda dari pendekar-pendekar yang lainnya.
Han Miao Shuang juga tidak yakin sudah berapa lama ia tinggal di dalam gua pohon. Selama di situ, ia mengalami lagi apa yang da lakukan di masa lalu. Digertak, ditinggalkan, diangkat sebagai murid oleh Xu Jin, dibawa kembali ke Klan Han untuk balas dendam, datang ke Sekte Langit untuk berkonsentrasi mempelajari dan menyempurnakan pil. Terlepas dari apakah itu kejadian besar atau kecil, ia mengalami semuanya sekali lagi.
Dengan mengalami semuanya lagi, ia pikir ia akan marah, sedih dan kacau balau tak terkendali. Namun, sampai saat-saat terakhir, ia tetap tidak bersikap seperti itu. Sebaliknya, ia justru tenang. Ia menghadapi semua kejadian tersebut dengan seolah-olah ia sedang menyaksikan kehidupan orang lain.
"Kenapa? Kenapa aku tidak marah atau sedih?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Apakah karena pola pikirku saat ini berbeda dari yang dahulu?"
Tidak ada yang bisa menjawabnya.
Ia berpikir untuk waktu yang lama, lalu berkata, "Ya, pasti begitu. Aku yang sekarang berbeda dari aku yang dahulu. Terakhir kali aku digertak, aku merasa sedih dan marah. Namun, sekarang aku sudah punya Guru, Saudara dan Saudari Junior, merekalah yang memberikanku kehangatan, yang mengubah sifatku. Jadi, meskipun aku mengalami masa laluku lagi, aku akan tenang. Masa lalu adalah masa lalu, aku harus melihat ke depan dan menghargai kehangatan yang kumiliki saat ini. Aku harus melindungi kehangatan ini!"
Ya, menghargai dan melindungi, itulah pencerahannya yang berikutnya!
Memikirkan hal tersebut, tubuhnya serasa disuntik dengan kekuatan yang membuat tubuhnya terasa nyaman. Tangan, kaki dan tulangnya rileks. Setiap pori di tubuhnya terasa seperti terbuka, menyerap energi roh yang ada di sekitarnya.
"Dong —"
Sebuah suara zen yang mengiang di udara, menunjukkan pada semua orang kalau ada satu orang lagi yang telah berhasil mencapai pencerahan.