Obat Ilahi Phoenix Nirwana
Obat Ilahi Phoenix Nirwana
Dengan berpura-pura sebagai laki-laki, akan lebih mudah baginya untuk bertindak di masa mendatang.
"Mengenai masalah ini, kita lihat saja suasana hatiku nanti," kata Sima You Yue. "Apa obat ilahi yang kalian punya di sana?"
"Omong-omong tentang obat ilahi, itu berkaitan denganmu," jawab Wu Lingyu. "Obat ilahi yang dimiliki Tuan Paviliun adalah Phoenix Nirwana."
"Phoenix Nirwana? Bukankah itu seharusnya milik Klan Phoenix?" tanya Sima You Yue dengan penasaran. "Bagaimana mungkin itu bisa menjadi obat ilahi Paviliun Bijaksana?"
"Siapa bilang Phoenix Nirwana itu milik Klan Phoenix?" Wu Lingyu menatap Sima You Yue. "Obat ilahi itu ditinggalkan oleh seorang kaisar sebelumnya, tetapi karena kaisar itu memiliki kontrak dengan seekor burung phoenix dahulu, saat menyempurnakan obat ilahi itu, dia menyuntikkan kekuatan terakhir burung phoenix miliknya ke dalam obat itu. Itulah kenapa obat ilahi itu disebut Phoenix Nirwana."
"Kalau begitu, itu tetap ada hubungannya dengan burung phoenix, kan?" Sima You Yue memutar matanya ke arah Wu Lingyu. "Jadi Phoenix Nirwana juga disiram menggunakan darah?"
"Tidak." Wu Lingyu menggeleng. "Beda jenis obat ilahi, beda juga kondisi pertumbuhannya. Aku hanya pernah melihat Phoenix Nirwana sekali, jadi aku tidak tahu siapa yang mengurusnya sekarang."
"Kau hanya melihatnya sekali. Pasti sangat sulit kalau kau mau merebutnya," komentar Sima You Yue dengan kecewa.
Wu Lingyu menepuk kepala Sima You Yue, lalu berkata, "Masih banyak orang kuat di area Tuan Paviliun di Paviliun Bijaksana. Kalau kita pergi sekarang, kita bukan hanya pasti gagal merebutnya, itu akan menjadi kehancuran total. Kita akan membicarakannya lagi setelah kekuatanku pulih."
"Aku cuma bilang saja," kata Sima You Yue.
Sima You Yue juga tidak berharap Wu Lingyu akan memberinya seluruh isi dunia. Wu Lingyu memang kuat, tetapi ia ingin bisa selalu mengandalkan kekuatannya sendiri untuk mendapatkan sesuatu.
Wu Lingyu menatap Sima You Yue dan tersenyum tanpa mengatakan apa-apa.
"Kudengar kalau aku punya obat ilahi ini, aku bisa sepenuhnya menyembuhkan luka Bibi Feng," kata Sima You Yue. "Namun, kurasa benih ini saja tidak akan berhasil, ini hanya akan berkhasiat kalau aku menanamnya."
"Itu sudah ada di tanganmu, lakukan apa pun yang kau mau dengan benih itu." Wu Lingyu mengeluarkan sebuah buku usang, lalu berkata, "Ini juga untukmu."
"Apa ini?" Sima You Yue menerima buku itu. Kertas di dalamnya sudah sangat rapuh, ia takut kertas-kertas itu akan langsung robek begitu ia sentuh.
"Ada catatan informasi mengenai Birat Ilahi di dalamnya, mungkin berguna untukmu," jawab Wu Lingyu.
"Sungguh informasi yang sangat kuno, bagaimana kau bisa mendapatkannya?" Sima You Yue memegang buku tersebut dengan hati-hati, mengungkapkan kegembiraan lewat kata-katanya.
Dibandingkan dengan semua perhiasan, Batu Roh dan kristal, Sima You Yue lebih tertarik dengan barang-barang yang diberikan oleh Wu Lingyu.
"Buku itu dari masa lalu. Karena buku-buku semacam itu tidak berguna di Alam Iblis jadi aku menyimpannya di dasar peti. Sebelum aku kembali, aku pergi untuk memeriksanya," jawab Wu Lingyu.
"…."
Baiklah. Meskipun buku itu disimpan di dasar peti, itu tetap berharga. Sima You Yue memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu dengan Wu Lingyu.
"You Yue, apa yang kau lakukan di atas sana? Cepatlah turun, ayo minum!" Mo Ketiga melambai pada Sima You Yue. "Hari ini adalah harimu, aku membuat pengecualian untuk minum dengan si Qin Mo ini. Namun, kau, bintang utamanya, justru tidak di sini! Apa artinya semua pesta ini? Cepat turun!"
Wu Lingyu melenyapkan penghalang roh mereka. Sima You Yue bangkit berdiri dan terbang ke bawah, lalu berkata, "Karena kau melanggar sumpahmu untukku, hari ini kita akan minum sampai kita mabuk!"
"Saudari Kesepuluh, anggur apa ini, kenapa ini lebih enak daripada anggur di tempat lain?" Wu La Xiu mencondongkan tubuhnya secara mengejutkan, nyaris menempatkan kepalanya di bahu Sima You Yue.
Ketika jarak kepala Wu La Xiu dua milimeter lagi dari bahunya, Sima You Yue ditarik menjauh, Wu La Xiu hampir jatuh ke lantai. Untungnya, Wu Lingyu langsung menahan Wu La Xiu.
"Kakak Kesembilan, kau sudah mabuk," kata Sima You Yue. "Apakah kau mau diantar ke kamar untuk beristirahat?"
"Tidak mabuk, tidak mabuk, aku cuma merasa pusing," jawab Wu La Xiu.
"Kakak Kesembilan, kalau Ayah Angkat melihatmu seperti ini, dia pasti marah," kata Sima You Yue.
"Ayah Angkat sedang menemani Ibu Angkat beristirahat, dia tidak akan melihatku begini." Wu La Xiu tidak takut. "Hehehe, apakah kalian akan minum? Apakah aku boleh ikut bergabung?"
"Kalau kalian mau minum-minum, bagaimana mungkin kalian tidak mengajak kami?" Shi Qian Zhi juga bergabung.
Sima You Yue melihat ke sekeliling, Shi Qiu Shuang duduk dengan tenang di kursinya tanpa minum.
Shi Qian Zhi juga berbalik dan menatap Shi Qiu Shuang, lalu berkata, "Shi Qiu Shuang mematuhi anjuranmu. Ia bahkan tidak minum seteguk pun, hanya meminum jus yang kau buat."
"Tubuhnya masih terlalu lemah, dia belum bisa minum anggur," kata Sima You Yue.
"Karena itu dia agak kesal," kata Shi Qian Zhi. "Oh ya, saudara seniormu memberimu hadiah sebagai ucapan selamat."
Shi Qian Zhi mengeluarkan sebuah kotak besi berwarna hitam dan menyelipkannya ke tangan Sima You Yue.
Sima You Yue termenung lalu menerima hadiah itu. "Dia tahu."
Shi Qian Zhi melihat air muka Sima You Yue saat menerima hadiah tersebut, lalu berkata, "Kupikir kau tidak akan menerimanya."
"Selama Guru belum mengusir Saudara Senior, dia tetap saudara seniorku. Karena itu, aku akan menerima hadiah yang dia berikan kepadaku."
"Kalau dia mendengarmu mengatakan ini, dia pasti sangat senang." Shi Qian Zhi senang membayangkan reaksi Jiang Jun Xian.
Sima You Yue mengangkat cangkirnya dan dengan pelan menyentuhkan cangkirnya dengan cangkir Shi Qian Zhi, lalu berkata, "Bersulang."
Sima You Yue tidak ingin melanjutkan percakapan dengan Shi Qian Zhi karena ia tidak tahu harus berkata apa lagi.
Setelah Jiang Jun Xian mengetahui identitas Tujuh Kecil, ia tidak menangkap Tujuh Kecil. Di Alam Kecil Teratai Hitam, ia meracuni Sima You Yue dan yang lainnya karena ia tidak ingin bertarung dengan mereka. Itu menunjukkan kalau ia masih menghargai persahabatan mereka.
Mengingat hal itu, Sima You Yue tersentuh.
Namun kemudian, ingatan tentang Jiang Jun Xian yang bersikeras membawa Pedang Iblis Pembelah Langit kembali membuatnya merasa tidak nyaman.
Shi Qian Zhi tersenyum dan meminum anggur di cangkirnya.
"Ayo, ayo minum. Aku masih ingat kau termasuk tahan minum minuman keras terakhir kali." Mo Ketiga menarik Sima You Yue untuk duduk di sampingnya, mengangkat cangkirnya dan mulai minum bersama Sima You Yue.
"Aku lumayan tahan minum minuman keras, tetapi aku tidak bisa menandingimu. Namun, aku masih lebih baik dibandingkan dengan Kakak Qin. Ayo, minum!"
Malam itu, Sima You Yue dan yang lainnya minum sampai warna wajah mereka memerah.
Shui Qing Man kembali lebih awal kemarin malam untuk beristirahat karena ia merasa tidak enak badan. Sebagai suami teladan yang siap sedia selama dua puluh empat jam sehari, Wu Lai Mai berada di dekatnya dan menemaninya.
Pada keesokan paginya ketika Sima You Yue dan yang lainnya bangun, seluruh lembah dipenuhi dengan orang-orang yang memeluk kendi anggur dan tertidur di tanah.
"Ayah Angkat, Ibu Angkat." Sima You Yue melihat Shui Qing Man dan Wu La Mai berjalan keluar dan memanggil mereka sambil membagikan pil kepada semua orang untuk menghilangkan efek alkohol.
"Di mana saudara seniormu?" tanya Shui Qing Man ketika melihat Sima You Yue.
"Ada beberapa hal yang harus diurus oleh Saudara Senior, dia pergi setelah tengah malam. Ibu Angkat, ada apa?" tanya Sima You Yue.
"Bukan apa-apa, kemarin kami baru mengetahui tentang hubunganmu dengan saudara seniormu, kan? Kami ingin menanyainya," jawab Shui Qing Man. "Tak kusangka dia akan pergi secepat itu."
Apakah itu yang namanya penyelidikan dari orang tua anak perempuan? Sima You Yue mau tidak mau jadi merenungkannya.
"Ibu Angkat, kau sudah melihat Saudara Senior kemarin malam, simpan saja pelajaranmu untuk pertemuan kalian selanjutnya," kata Sima You Yue sambil tersenyum. "Ketika aku memeriksa denyut nadimu kemarin, aku menyadari kalau tubuhmu agak lemah, aku khawatir kau akan menderita selama masa kehamilanmu. Izinkan aku melakukan pemeriksaan padamu dengan saksama hari ini, oke?"