Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Birat Ilahi



Birat Ilahi

Setelah Wu Lingyu melepaskan ciumannya, bibir Sima You Yue sudah membengkak.     

"Ini tidak akan dihitung sebagai hadiah." Sima You Yue menatap Wu Lingyu dengan kesal.     

"Sudah kubilang, akulah hadiahmu." Wu Lingyu mencibir.     

"Ditolak." Sima You Yue memalingkan muka, menolak untuk menatap Wu Lingyu.     

"Baiklah, karena kau membenci hadiah ini, maka aku akan mengubahnya menjadi sesuatu yang norak," kata Wu Lingyu sambil mengeluarkan sebuah kotak lalu membukanya. Tampak sebuah cincin yang sangat indah, di atasnya terdapat permata merah yang menyala-nyala.     

"Kau …."     

Sima You Yue tertegun, apa yang Wu Lingyu ingin lakukan menggunakan cincin itu?     

Wu Lingyu mengeluarkan cincin itu, mengangkat tangan kiri Sima You Yue lalu memasangkan cincin tersebut ke jari tengah Sima You Yue.     

Cincin itu kebesaran, tetapi langsung mengecil menjadi seukuran jari Sima You Yue begitu Wu Lingyu memakaikan cincin itu di jarinya.     

"Apakah kau sedang melamarku?" Sima You Yue tidak mengelak. "Apakah kau tidak akan bertanya apa jawabanku?"     

"Karena kau tipe orang yang tidak akan berubah pikiran setelah menerimaku. Ditambah lagi, aku sudah menjadi milikmu," jawab Wu Lingyu dengan ambigu.     

"Oh ya, jangan bilang begitu," kata Sima You Yue. "Kau membuat ini terdengar seolah-olah aku sudah melakukan sesuatu padamu."     

"Bukannya memang benar?" Wu Lingyu menatap Sima You Yue dengan polos. "Kita sudah membicarakan ini sebelumnya, perihal mengizinkanku menjadi suamimu. Karena kau sudah setuju, kau tidak boleh mundur. Selain itu, kau memang sudah melakukan sesuatu padaku."     

"Kapan aku melakukan sesuatu padamu?" Sima You Yue menatap Wu Lingyu dengan jengkel.     

Wu Lingyu memang pembohong yang tak tahu malu!     

"Kaulah yang pertama kali menelanjangiku," jawab Wu Lingyu. "Katakan padaku, berapa kali kau menelanjangiku?"     

"Aku …."     

"Aku sedang tidak sadar pada saat itu, bagaimana mungkin aku bisa tahu pasti kalau kau tidak melakukan apa pun terhadapku? Kalaupun kau melakukan sesuatu, aku juga tidak akan tahu," lanjut Wu Lingyu. "Apakah kau akan menyangkal hanya karena aku tidak sadarkan diri saat itu?"     

"Aku …."     

Sima You Yue merasa kalau ia tidak dapat menerangkan dengan jelas setelah melihat mata Wu Lingyu yang menggoda, tetapi polos itu.     

Karena Sima You Yue tidak bisa menjelaskan dengan baik, ia tidak perlu repot-repot menjelaskan dan langsung melayangkan sebuah tamparan.     

"Plak —"     

Sima You Yue tertegun. Ia menatap Wu Lingyu, lalu bertanya, "Kenapa kau tidak menghindar?"     

"Apakah kau akan jadi tidak menamparku kalau aku menghindar?" jawab Wu Lingyu.     

"…."     

Sima You Yue menatap Wu Lingyu. Sima You Yue merasa kalah.     

"Baiklah." Wu Lingyu memegangi tangan Sima You Yue, lalu berkata, "Perhatikan cincin ini baik-baik."     

Sima You Yue merasa curiga dan memperhatikan cincin itu dengan saksama, tetapi tidak menemukan tanda-tanda apa pun.     

"Formasi ilusi? Tidak." Sima You Yue melihat lagi dan tidak menemukan sesuatu yang berbeda.     

"Perhatikan permatanya," kata Wu Lingyu.     

Sima You Yue memperhatikan selama beberapa saat, tetapi ia tetap tidak menemukan apa pun. Jadi ia menggunakan kesadaran rohnya untuk mencari ke dalam permata itu. Ada sebuah biji merah darah di dalam permata merah tersebut.     

"Apa itu?" tanya Sima You Yue dengan heran setelah kesadaran rohnya keluar dari dalam permata.     

Dari luar, benih itu tidak terlihat. Permata merah tersebut benar-benar menutupi aura benih tersebut. Warna keduanya pun sama, jadi kalau Wu Lingyu tidak meminta Sima You Yue untuk memperhatikan baik-baik, ia tidak akan menyadarinya.     

Wu Lingyu dengan tenang memasang sebuah penghalang roh kecil, membungkusnya dan Sima You Yue, lalu ia bertanya, "Apakah kau ingat akan lelang di Kota Utama dahulu?"     

Lelang di Kota Utama?     

Sima You Yue termenung, lalu mengangguk. "Aku ingat."     

Itulah saat ketika Sima You Yue ingin mencari Serbuk Ilahi, tetapi ia tidak dapat menemukannya. Karena itulah, ia bisa berkenalan dengan Feng Ru Yan.     

"Saat itu, apa yang diinginkan oleh pemilik Serbuk Ilahi untuk ditukar dengan Serbuk Ilahi miliknya?" tanya Wu Lingyu.     

"Birat Ilahi," jawab Sima You Yue. Tiba-tiba ia merasa semakin sedih, ia menatap Wu Lingyu dengan tidak percaya lalu mengembuskan napas. "Maksudmu benih ini adalah Birat Ilahi?!"     

Wu Lingyu mengangguk sambil melihat wajah Sima You Yue yang terkejut.     

"Ya Tuhan!" Sima You Yue akhirnya mengerti kenapa Wu Lingyu memasang sebuah penghalang roh. "Bukankah Birat Ilahi hanya mitos? Bagaimana kau bisa mendapatkannya?"     

Sima You Yue tidak bisa percaya bahwa benda itu memang ada dan sekarang ada di tangannya.     

"Aku sudah mendapatkannya sebelumnya. Setelah melakukan penyatuan, aku baru bisa mendapatkannya kembali," jawab Wu Lingyu.     

Mo Sha memiliki tempat sendiri untuk menyimpan harta karunnya, tetapi ia tidak bisa membukanya ketika masih berwujud roh. Wu Lingyu tidak memiliki ingatannya, jadi ia tidak mengetahui tentang tempat penyimpanan tersebut.     

Sima You Yue menatap cincin di tangannya itu dan merasa sudah lupa bagaimana caranya bernapas, hatinya tercengkeram erat dengan adanya benda kecil itu.     

"Jangan gugup," kata Wu Lingyu. "Tidak ada yang akan tahu kalau benda ini ada di tanganmu. Itu bahkan belum menjadi obat ilahi, itu masih dalam bentuk benih."     

"Apakah benih ini masih hidup?" tanya Sima You Yue sambil mengangkat kepalanya.     

"Seharusnya masih. Kalau kau merasakannya dari dekat, kau seharusnya dapat merasakan bahwa benih itu mengandung sedikit kehidupan," jawab Wu Lingyu. "Menurutku permata di luarnya menyebabkan benih itu masih bisa hidup sampai sekarang."     

"Mm." Sima You Yue merasakan hal yang sama, ia berkata, "Aku akan memberikannya kepada Roh Kecil, supaya ia bisa mencoba dan memeriksa apakah benih ini dapat dikultivasi. Kurasa Roh Kecil pasti sangat tertarik."     

"Kudengar benih itu memiliki sisi iblis, kau perlu merendamnya di dalam darah untuk melunakkannya, lalu menanamnya di dalam tanah dan menyiramnya dengan darah setiap hari," kata Wu Lingyu. "Hanya dengan begitu, ia tidak akan terbang setelah matang."     

"Terbang?" Sima You Yue kaget. Benda itu bisa terbang?     

"Birat Ilahi adalah obat ilahi. Karena itu obat ilahi, ketika tumbuh, ia akan memiliki kesadaran roh. Mereka tahu manusia akan menggunakannya untuk membuat obat. Begitu matang, mereka akan mencoba melarikan diri dan terbang pergi," jelas Wu Lingyu. "Hanya dengan menggunakan darah untuk menyiraminya dari awal, kau akan memiliki hubungan dengannya sehingga ia tidak merasa mau memberontak."     

"Aku mengerti." Sima You Yue melihat permata merah tersebut. "Obat ilahi, hehehe …."     

Wu Lingyu mengelus kepala Sima You Yue sambil berkata, "Jangan tertawa berlebihan!"     

"Tertawa berlebihan bagaimana?" Sima You Yue menutupi kepalanya. "Aku cuma bahagia! Ini obat ilahi! Obat ilahi dapat menyelamatkan nyawa. Kalau benih ini bisa menghasilkan dua buah, berarti ini bisa menyelamatkan dua nyawa! Omong-omong, tanaman ini bisa menghasilkan berapa buah?"     

"Obat ilahi biasanya menghasilkan satu buah. Semua obat ilahi yang ada saat ini belum mampu menghasilkan dua buah," jawab Wu Lingyu.     

"Apakah ada banyak jenis obat ilahi?"     

"Tidak banyak," jawab Wu Lingyu. "Jumlah keseluruhannya hanya sedikit, semuanya dimiliki oleh kekuatan-kekuatan besar. Namun, belum diketahui pastinya untuk keluarga bangsawan dan klan yang tersembunyi."     

"Apakah Paviliun Bijaksana punya obat ilahi?"     

"Ya. Tuan Paviliun memilikinya," jawab Wu Lingyu.     

"Tuan Paviliun itu yang mana? Apakah dia itu lelaki tua yang menginginkan dengan tubuhmu?"     

"Tidak. Itu Tuan Paviliun Cabang yang memerintah di wilayah pusat dan wilayah luar. Tuan Paviliun yang sebenarnya ada di wilayah dalam. Karena perintah dari merekalah kau jadi harus memakai pakaian laki-laki selama ini," jawab Wu Lingyu. "Namun, dengan kekuatanmu saat ini, kau tidak perlu lagi menghiraukan aturan itu."     

"Maksudmu aku bisa kembali mengenakan pakaian perempuan?" Mata Sima You Yue berbinar-binar.     

Wu Lingyu mengingat bagaimana orang lain akan melihat Sima You Yue dan ingin menyangkal, tetapi melihat mata Sima You Yue yang berbinar-binar, ia mengangguk. "Kalau kau mau, kalau ada kesempatan, aku akan menyelesaikan masalahmu itu."     

"Kau bisa menyelesaikannya?" Sima You Yue tidak memercayai Wu Lingyu.     

"Jangan lupa, aku pernah menjadi Kaisar Iblis. Tidak peduli apa pun keinginan istriku, untuk apa aku harus memedulikan yang lain?!" jawab Wu Lingyu dengan penuh kasih sayang sambil mengusap kepala Sima You Yue.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.