Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Iblis Agung Jadi Gugup



Iblis Agung Jadi Gugup

Sima You Yue tidak benar-benar memberi tahu Sima Lie perihal Klan Sima, ia hanya mengatakan kalau klan itu merupakan sebuah klan besar di wilayah dalam. Jadi Sima Lie hanya tahu kalau ada Klan Sima yang berpengaruh di Negeri Purba, tetapi Sima Lie tidak tahu seberapa besar pengaruhnya.     

Namun, lain halnya dengan Ximen Qi. Ia pernah pergi keluar dengan Ketua Klan Ximen dan mendengar bahwa ada klan dengan pengaruh yang sangat besar di wilayah dalam.     

Kalau Sima You Yue benar-benar berasal dari klan itu ….     

Ximen Qi bahkan tidak berani memikirkan konsekuensinya, setidaknya akan muncul sejumlah kesulitan.     

"Kakek, Paman Qi." Melihat Sima Lie dan Ximen Qi sedang minum-minum di lereng bukit, Sima You Yue dan Wu Lingyu menyapa mereka saat mereka berjalan pulang dari luar.     

"Kalian sudah selesai menyusun formasi?" tanya Sima Lie.     

"Mm." Sima You Yue mengangguk. Melihat bagaimana Sima Lie dan Ximen Qi minum-minum, ia bertanya, "Kenapa kalian tidak masak beberapa lauk untuk kalian makan sambil minum-minum dan mengobrol?"     

"Hehehe, selama ini aku sudah dimanjakan oleh masakanmu, jadi makan masakan orang lain rasanya tidak enak," jawab Sima Lie. "Masakan yang lain rasanya tidak enak, jadi sebaiknya aku langsung minum-minum saja."     

Sima You Yue tersenyum. Ia duduk di samping Sima Lie, lalu memeluk lengan Sima Lie sambil bertanya, "Kakek, maksudmu aku tidak memasakkan makanan yang enak untukmu?"     

"Memang, sudah lama aku tidak makan masakanmu." Sima Lie juga tidak menyangkal hal tersebut.     

Sima You Yue juga merasa sudah lama sekali sejak ia terakhir memasak hidangan enak untuk Sima Lie. Karena saat itu ia sedang punya waktu luang dan suasana hatinya sedang baik, ia mengusap bahu Sima Lie, lalu berkata, "Apa pun yang Kakek mau makan, aku akan memasakannya untuk Kakek."     

"Aku mau masakan apa pun asal kau yang memasaknya," kata Sima Lie sambil tersenyum.     

Sima You Yue memiringkan kepala, lalu menatap Ximen Qi, ia bertanya, "Paman Qi, bagaimana denganmu?"     

"Aku juga, hidangan apa saja boleh," jawab Paman Qi. "Sudah lama sekali sejak aku memakan masakanmu, aku sudah lupa masakan apa saja yang bisa kau masak."     

"Baiklah, kalau begitu aku akan mulai memasak." Sima You Yue bangkit berdiri, mengeluarkan peralatan dapurnya di lereng dan mulai memasak.     

Sima Lie dan Ximen Qi sama-sama menyukai makanan pedas, jadi Sima You Yue memasak beberapa hidangan pedas dan dua hidangan yang tidak terlalu pedas.     

Tujuh Kecil langsung berlari mendekat bahkan sebelum hidangan pertama selesai dimasak. Ia sangat gembira begitu melihat Sima You Yue memasak. Tujuh Kecil belum sempat mengatakan apa-apa, tetapi ia sudah diminta Sima You Yue untuk memanggil Ximen Li dan Bibi Yi.     

Sima Lie dan Ximen Qi sudah duduk. Ximen Li dan Bibi Yi pun datang. Melihat Sima You Yue sedang memasak, mereka semua duduk bersama dengan gembira.     

Mereka sudah mulai berpesta bahkan sebelum Sima You Yue memasak hidangan terakhirnya.     

Wu Lingyu yang duduk di samping Sima Lie mendadak ditarik untuk ikut minum-minum.     

"Lingyu, apakah kau sedang merayu You Yue kami?" tanya Sima Lie dengan tiba-tiba.     

Tangan Wu Lingyu yang sedang memegang cangkir jadi gemetar, sampai menumpahkan setetes arak.     

Aneh, kenapa aku gugup? Apakah ini yang disebut-sebut sebagai rasa waswas karena bertemu orang tua pasangan?     

"Kakek, aku …."     

Sima Lie menyesap arak dari cangkirnya, lalu berkata, "Jangan mengira aku tidak bisa melihatnya, matamu terpaku pada You Yue kami sepanjang waktu. Tatapan itu sama seperti ketika dahulu aku memandangi istriku."     

Mendengar perkataan Sima Lie, Wu Lingyu tidak menyangkal. Dengan nadanya yang ceria, ia menjawab, "Ya. Aku menyukai Yue Yue."     

"Pfff, kan. Kau mengikuti You Yue ke sini dengan niat bejat!" Sima Lie berubah kejam setelah mendengar pengakuan Wu Lingyu, ia mengerang dengan dingin, "Yue Yue kami tidak semudah itu bisa kau rayu. Kalau orang lain, aku pasti akan langsung menjauhkan dan mengusir mereka. Namun, untukmu, aku tidak akan mempersulitmu atau mengusirmu karena kau telah melakukan begitu banyak hal untuk You Yue. Namun, -"     

Wu Lingyu merasa cemas setelah melihat Sima Lie berubah kejam, tetapi setelah mendengar kalau Sima Lie tidak akan mengusirnya, kecemasannya berkurang. Namun, setelah itu, ia merasa cemas lagi.     

Sebelumnya perasaan Wu Lingyu tidak pernah naik turun layaknya kereta luncur seperti saat itu.     

Mengingat kembali ketika menjadi Wu Lingyu, ia bertemu dengan semua jenis orang, semuanya ada dalam kendalinya, tidak pernah ada saat di mana hatinya turun naik tidak keruan. Ketika menjadi Mo Sha, bahkan saat ia menghadapi pasukan yang sangat kuat, ia tidak pernah merasa seperti itu sebelumnya.     

Hanya keluarga Sima You Yue yang bisa membuat emosi Wu Lingyu naik turun hanya dengan sebuah kalimat.     

Namun, Wu Lingyu memahami Sima You Yue. Kalau keluarga Sima You Yue tidak menerimanya, Sima You Yue pasti akan kepikiran.     

Untuk seseorang yang tidak ambil pusing tentang apa pun, Wu Lingyu tidak menyangka akan datang hari di mana ia akan begitu memperhatikan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya.     

Sima Lie menyesap araknya lagi, lalu berkata, "Aku tidak peduli dengan hubungan kalian berdua, tetapi kalau kau berani sedikit saja membuat You Yue sedih, kami tidak akan melepaskanmu begitu saja. Kau mengerti?"     

"Kakek jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan hal semacam itu terjadi." Wu Lingyu berjanji.     

Wu Lingyu tidak pernah suka menjanjikan apa pun, karena ia merasa semua janji itu palsu. Baginya, setelah sesuatu dilakukan, barulah sesuatu itu nyata. Namun, menghadapi anggota keluarga Sima You Yue, ia tahu ia harus berjanji kepada mereka supaya mereka tidak khawatir.     

Ximen Li menatap Wu Lingyu, lalu bertanya, "Wah, apakah aku akan punya abang ipar?"     

Sima You Yue menyajikan hidangan dari belakang Ximen Li dan yang lainnya, ia berkata, "Kita tidak tahu kapan kau akan punya abang ipar, tetapi tak lama lagi kau akan punya kakak ipar."     

"Kakak ipar? Kakak Kedua menyukai seseorang?" tanya Ximen Li.     

"Ya, kudengar dia perempuan yang baik," jawab Sima You Yue.     

"Wah, baik Kakak Kedua maupun kau sudah punya seseorang yang istimewa, tinggal aku satu-satunya yang tidak punya seseorang yang spesial," komentar Ximen Li. "Kakak Sulung, apakah kau sudah bertemu calon kakak iparku? Apakah dia cantik? Apakah dia mudah bergaul? Bagaimana ceritanya Kakak Kedua bisa jatuh cinta padanya?"     

Ximen Li mengajukan terlalu banyak pertanyaan, sampai-sampai Sima You Yue tidak memperhatikan kalimat pertama Ximen Li, kata-kata bahwa 'kalian berdua sudah punya seseorang yang istimewa'.     

"Aku sudah bertemu dengannya, dia cantik dan mudah bergaul. Karakternya cukup lugas, tetapi tidak masalah. Kau juga pasti menyukainya kalau bertemu dengannya." Sima You Yue tersenyum dan melanjutkan, "Omong-omong tentang dia, aku bersyukur atas kehadirannya. Feng'er sangat kesulitan selama bertahun-tahun, dialah yang tetap ada di samping Feng'er selama ini. Kalau bukan karena dia, Feng'er pasti lebih kesulitan lagi selama beberapa tahun terakhir ini."     

"Tidak ada orang lain yang mendampingi Kakak Kedua?" Ximen Li merasa sedih.     

"Tidak." Sima You Yue menggeleng, lalu berkata, "Tepatnya, Feng'er tidak mengizinkan orang lain untuk mendekatinya. Xiang Yi terus-terusan mendekati Feng'er sampai dia bisa menembus hati Feng'er."     

"Sebelumnya Kakak Kedua tidak mengizinkan orang lain untuk mendekatinya?" tanya Ximen Li.     

Mata Ximen Li memerah saat Sima You Yue bercerita tentang bagaimana Kong Xiang Yi bertemu dengan Ximen Feng.     

"Aku tidak tahu kalau Kakak Kedua mengalami begitu banyak kesulitan. Kakak Kedua selalu tidak tahu malu perihal ketampanannya, aku bertanya-tanya bagaimana dia bisa tetap bertahan setelah tahu kalau wajahnya cacat." Ximen Li mengingat kondisi Ximen Feng saat itu dan merasa sangat kasihan pada Ximen Feng. "Untungnya selalu ada Xiang Yi di sampingnya, kalau tidak Feng'er pasti akan sangat menutup diri."     

"Itu sebabnya kita harus berterima kasih pada Xiang Yi," kata Sima You Yue. Tiba-tiba air wajahnya berubah, ia tersenyum, lalu berkata, "Baru saja kita membicarakan mereka, kebetulan mereka sudah tiba. Burung Roc Kecil mengabari bahwa mereka telah mencapai wilayah luar Lembah Patah Hati, aku akan pergi dan menjemput mereka."     

"Kalau begitu, aku ikut pergi bersamamu." Wu Lingyu bangkit berdiri di samping Sima You Yue.     

"Tidak apa-apa, kau temani saja Kakek dan minum-minum bersamanya." Sima You Yue mendorong Wu Lingyu sampai Wu Lingyu kembali duduk, lalu berbalik dan terbang ke arah luar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.