Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Aku Iblis yang Merangkak Keluar dari Neraka



Aku Iblis yang Merangkak Keluar dari Neraka

Dari awal sampai akhir, Sima You Yue memperhatikan dari samping, melihat Tujuh Kecil dan yang lainnya melampiaskan amarah mereka pada Zong Zheng Luo. Ia mengamati Zong Zheng Luo yang dipukuli sampai babak belur dengan hidung yang berdarah dan wajah yang membengkak.     

Wu Lingyu berdiri di samping Sima You Yue dan menemaninya menonton.     

Sima You Yue butuh beberapa saat untuk menghentikan mereka. Setelah mereka selesai menyiksanya, Zong Zheng Luo sudah nyaris mengembuskan napas terakhir.     

Sima You Yue telah kembali tenang. Ia menggeleng, lalu berkata, "Aku harus membuang-buang sebuah pil untuk menyembuhkan Zong Zheng Luo kalau kalian terus memukulnya seperti ini."     

"Apakah dia masih bisa bernapas? Beri saja dia sebuah pil dan lempar dia ke bawah," kata Tujuh Kecil.     

"Sebaiknya kita biarkan orang yang meminum pil penawar tinggal selama beberapa hari di bawah untuk memastikan kalau memang benar-benar tidak ada masalah," kata Sima You Yue. "Namun, kondisi Zong Zheng Luo sudah seperti ini sekarang, aku khawatir bertahan selama dua hari di bawah pun dia tidak akan bisa. Bukankah ini hanya akan membuang-buang pil penyembuhku?"     

"Hehe, kami agak kejam." Ni An Yi tersenyum pada Sima You Yue. Tatapan bengisnya yang tadi terpancar kini sudah lenyap.     

Sima You Yue menggeleng sambil tersenyum. Ia berjalan mendekat dan memasukkan sebuah pil ke dalam mulut Zong Zheng Luo.     

Zong Zheng Luo, yang telah pingsan, tanpa sadar langsung menelan pil tersebut saat ia mencium bau pil penyembuh.     

Pil yang diberikan Sima You Yue pada Zong Zheng Luo merupakan pil dengan kualitas terburuk, tetapi meski begitu, pil itu tetap berkhasiat.     

Setelah Zong Zheng Luo meminum pil tersebut, ia langsung terbangun. Meski tubuhnya masih kesakitan, keadaannya sudah jauh lebih mendingan.     

Zong Zheng Luo melihat sepasang sepatu bot di depannya. Ia menengadah dan bertatapan langsung dengan mata Sima You Yue yang memancarkan niat membunuh.     

"Kau siapa? Kenapa kau memperlakukanku seperti ini?" Zong Zheng Luo tidak mengerti.     

Sima You Yue berjongkok. "Bukankah aku tadi sudah memberitahumu? Kau bisa membunuh orang tanpa alasan. Tentu saja, kami pun juga bisa begitu."     

Pupil Zong Zheng Luo menyusut. Sima You Yue sungguh berniat mau membunuhnya!     

"Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan memberimu apa pun yang kau mau. Sungguh, Klan Zong Zheng-ku sangat kuat."     

"Apa menurutmu aku peduli dengan harta Klan Zong Zheng-mu?" balas Sima You Yue. "Berapa banyak harta yang kau nikmati sekarang yang kau ambil dari Klan Ximen?"     

"Kau anggota Klan Ximen? Siapa kau? Aku bahkan tidak mengenalmu!" tanya Zong Zheng Luo.     

"Ada berapa banyak anggota Klan Ximen yang kau kenal? Selain itu, kau biasa mengikuti mereka kembali ke Klan Ximen dan mengunjungi kediaman mereka. Omong-omong, kita tetap saja kenalan lama."     

Kenalan lama?     

Zong Zheng Luo menyipitkan mata sambil merenung, lalu berkata, "Mustahil, aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Kau siapa?"     

"Siapa aku, aku akan memberitahumu sebelum kau mati." Sima You Yue mencondongkan tubuh ke arah Zong Zheng Luo dan mencibir. Kemudian ia berbisik, "Seharusnya sekarang kau sudah sembuh."     

Zong Zheng Luo melihat senyum Sima You Yue, rasanya seperti jatuh ke dalam ruang bawah tanah yang sedingin es. Ia merasa seperti melihat dewa kematian. Sima You Yue memancarkan aura kematian yang kuat.     

"Tidak, tidak, kau tidak bisa membunuhku. Kalau kau membunuhku, klanku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja!" teriak Zong Zheng Luo, tetapi mereka semua mengabaikannya.     

Sima You Yue memasukkan penawar racun ke dalam mulut Zong Zheng Luo. Ia bangkit berdiri, lalu berkata, "Ayo turun."     

Ni An Yi melangkah maju, meraih pakaian Zong Zheng Luo dan mengangkatnya, lalu berkata, "Aku benar-benar ingin melemparnya ke bawah."     

Wajah Zong Zheng Luo langsung pucat pasi.     

Tempat itu tidak jauh dari Kota Nica. Zong Zheng Luo tahu di mana ia berada sekarang. Kalau ia dilempar ke bawah, ia akan mati karena jatuh atau karena kena racun.     

"Jangan biarkan dia mati, dia masih berguna untuk Bos." Shi Chen mengingatkan.     

"Aku tahu. Aku cuma bilang saja," jawab Ni An Yi.     

"Penawar racunnya belum diuji, jadi kita masih harus menunggu di atas."     

Wu Lingyu mengangkat Zong Zheng Luo, dan mereka bertiga mulai terbang ke bawah.     

"Aaahhh!"     

Zong Zheng Luo mulai berteriak-teriak ketika ia melihat penghalang racun, tetapi ia tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan sewaktu melewati penghalang racun tersebut.     

Mereka membawa Zong Zheng Luo berkeliling di wilayah luar dan tengah. Kemudian mereka berhenti di sembarang tempat. Tiga hari kemudian, ia masih hidup, dan karena pil penyembuh yang sebelumnya ia minum, semua lukanya sudah sembuh.     

Zong Zheng Luo tidak menyangka kalau ia akan baik-baik saja selama berhari-hari di Lembah Patah Hati. Ia diam-diam senang. Memikirkan tentang percobaan pil penawar para penculiknya, ia menduga penawar tersebut telah berhasil.     

Zong Zheng Luo benar-benar tidak menyangka kalau ada orang yang bisa berhasil mengembangkan pil penawar untuk racun Lembah Patah Hati!     

Melihat ketiga orang penculiknya yang sedang berbincang, Zong Zhen Luo ingin menyelinap pergi. Namun, belum sampai dua meter ia terbang, kakinya langsung terasa sakit.     

"Aaahhh!" teriak Zong Zheng Luo sambil melihat ke bawah. Kaki kanannya telah menjadi abu.     

Ada api yang perlahan-lahan menjalar ke atas dari kaki kanan Zong Zheng Luo!     

Rasa sakit itu menyebabkan Zong Zheng Luo kehilangan keseimbangan dan jatuh dari udara. Sima You Yue berjalan mendekat sambil memain-mainkan api di tangannya.     

"Kenapa kau tidak lari?" tanya Sima You Yue dengan pelan.     

Zong Zheng Luo menyaksikan kakinya yang semakin memendek dengan ngeri. Ia mencoba menggunakan kekuatan rohnya untuk memadamkan api, tetapi api tersebut justru membakar dengan semakin cepat.     

"Aaahhh! Siapa kau? Kenapa kau melakukan ini padaku?!"     

Sima You Yue mencibir. "Aku bilang kita kenalan lama. Aku masih mengingatmu. Kenapa kau tidak mengenalku?"     

"Tidak mungkin! Aku tidak mungkin mengenalmu! Semua anggota Klan Ximen sudah meninggal! Siapa kau, iblis macam apa kau?!" Zong Zheng Luo sangat kesakitan sampai-sampai berbicara saja ia tidak tahan.     

"Iblis?" Sima You Yue mengucapkan kata itu, kemudian tersenyum. Ia berkata, "Ya, aku adalah iblis, iblis pendendam. Karena aku adalah iblis, tentu saja aku merangkak keluar dari neraka."     

Nyala api membakar kaki kanan Zong Zheng Luo. Sima You Yue melambaikan tangan, dan nyala api mulai menjalar ke kaki kirinya dan perlahan merangkak ke atas.     

Ia nyaris pingsan.     

Kenapa, kenapa orang itu melakukan hal itu padanya?     

"Apakah kau sedang memikirkan apa alasan semua ini?" Sima You Yue duduk di samping Zong Zheng Luo. "Zong Zheng Luo, perkenankan aku mengingatkanmu. Akulah orang yang selalu kau anggap remeh, orang yang ingin kau bunuh. Begitu aku pergi ke Klan Zong Zheng-mu, kau menantangku. Sayangnya, pada akhirnya, aku mematahkan kakimu."     

Zong Zheng Luo memikirkan apa yang Sima You Yue katakan, berusaha mengingat kejadian-kejadian masa lalu. Hanya satu orang yang mematahkan kakinya saat berada di Klan Zong Zheng.     

Zong Zheng Luo menatap Sima You Yue dengan tajam. Ia tidak memercayai perkataan Sima You Yue. "Kau, kau, kau … Ximen You Yue!"     

"Sepertinya kenangan yang kutinggalkan dalam dirimu cukup membekas," kata Sima You Yue.     

"Tidak, tidak mungkin! Kau sudah mati. Kenapa kau masih hidup!" Zong Zheng Luo menggeleng tanpa henti, tidak percaya kalau orang yang ada di hadapannya itu adalah Ximen You Yue.     

"Benar, aku sudah mati. Aku sudah pergi ke neraka, makanya kubilang aku merangkak keluar dari neraka," kata Sima You Yue.     

"Kau bicara omong kosong, jiwa Ximen You Yue sudah hancur. Siapa kau?"     

Sima You Yue mencibir.     

"Jiwaku hancur? Hahaha. Ya, jiwaku nyaris hancur, tetapi sayangnya genius di klanmu itu tidak berhasil. Dia ingin menyempurnakan jiwaku, tetapi dia malah membuat jiwaku terlahir kembali. Mungkin aku bisa kembali untuk membalas dendam dengan meminjam sesosok mayat. Itu benar-benar karena Artefak Ilahinya! Katakan padaku, haruskah aku berterima kasih padanya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.