Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Ketegangan Meningkat



Ketegangan Meningkat

"Meskipun Saudara Senior Sulung memang mirip denganmu, kau masih kalah jauh darinya," ucap Sima You Yue sambil menatap Jiang Jun Zhe.     

Sima You Yue mengangkat tangannya dan api ungu itu padam. Tiga nyala api lainnya juga ikut padam.     

"Siapa kau? Nyala api apa itu?" Jiang Jun Zhe menatap Sima You Yue, menyaksikan dengan tidak percaya kalau apinya telah dipadamkan.     

Nyala api Jiang Jun Zhe merupakan api mawar biru yang berada di peringkat tiga puluh teratas. Nyala api tersebut ternyata lebih rendah dari nyala api kecil Sima You Yue?     

Sima You Yue menyimpan burung merah merona kecil, lalu bertanya, "Siapa kau? Kenapa aku harus memberitahumu apa nyala apiku?"     

Nada yang sama, membalas kata-kata Jiang Jun Zhe dengan tamparan keras.     

Wajah Jiang Jun Zhe memerah dan kemarahan dalam hatinya mendidih. Ia langsung ingin melawan Sima You Yue, tetapi ia dihentikan oleh seorang lelaki paruh baya di sampingnya.     

"Tuan Muda, jangan lupa alasan kedatangan kita," kata Jiang Cheng mengingatkan Jiang Jun Zhe.     

"Huh!" Jiang Jun Zhe mendengus dengan dingin dan tidak melanjutkan pertarungan tersebut.     

Mao San Quan menunggu mereka tenang, lalu ia mulai berkata, "Kalian sudah pulang, Wakil Ketua Sekte Fan telah memberitahuku tentang apa yang terjadi di Rawa Air Lembayung. Kali ini, berkat kalian semua kita berhasil menghindari sebuah bencana yang lebih besar."     

"Karena kami sudah diminta ikut, tentu saja kami akan melakukan yang terbaik," kata Han Miao Shuang. "Kami ingin tahu, apakah sekte sudah menemukan kekuatan apa yang menyokong kejadian itu?"     

"Kami sudah mengirimkan perintah untuk memperluas upaya pencarian dengan maksimal," jawab Mao San Quan.     

Karena sekte sudah mengatakan bahwa mereka akan memeriksa perkara tersebut, Han Miao Shuang dan yang lainnya pun tidak perlu terlalu memedulikan hal itu lagi.     

Jiang Jun Zhe tidak tertarik dengan masalah sekte mereka, jadi ia langsung menyela, "Di mana sampah itu? Jiang Jun Xian."     

"Direktur Mao, orang ini …." Sima You Yue mengabaikan Jiang Jun Zhe. Dihadapkan pada orang seperti Jiang Jun Zhe yang suka memaksakan kehendaknya sendiri, ia tidak berniat untuk sedikit pun terlibat.     

"Begini," kata Mao San Quan. "Dia Tuan Muda Jiang Jun Zhe dari Klan Jiang. Saudara senior sulung kalian telah menggunakan namanya. Sekarang mereka datang dan melaporkan bahwa Jiang Jun Xian telah menangkap dan memenjarakan Jiang Jun Zhe selama bertahun-tahun. Klan Jiang baru bisa menyelamatkan Jiang Jun Zhe baru-baru ini. Mereka kemari untuk mencari Jian Jun Xian. Gurumu sedang tidak ada dan masalah ini cukup pelik. ​​Di mana saudara senior sulung kalian?"     

"Jiang Jun Xian sudah pergi," jawab Han Miao Shuang.     

"Pergi?" seru Jiang Jun Zhe sambil bangkit berdiri. "Bukankah kalian selalu bersama? Bagaimana mungkin dia bisa pergi? Kalian pasti telah menyembunyikannya!"     

"Jiang Jun Zhe, apa kau ini bodoh? Untuk apa kami menyembunyikan Jiang Jun Xian tanpa alasan?" Han Miao Shuang langsung memakinya. "Kalau bukan karena fakta bahwa identitas Jiang Jun Xian telah terungkap, bukankah kami pasti akan terkejut begitu melihatmu? Bagaimanapun, kami pergi ke Rawa Air Lembayung dan tidak bisa menghubungi sekte. Siapa yang tahu kalau kau ternyata ada di sini? Apa kau pikir kami ini peramal? Apa kau pikir kami belajar meramal dengan Guru Xu Jin tua itu?"     

"Kaulah yang bodoh! Han Miao Shuang, jangan pikir aku tidak berani bertarung melawanmu hanya karena kau berasal dari Klan Han! Klan Han-mu bahkan tidak menginginkanmu lagi! Kalau bukan karena Xu Jin yang menerimamu, kau pasti sudah jadi anjing liar yang berkeliaran di jalanan!"     

"Bum!"     

Su Xiao Xiao mengeluarkan semburan energi roh ke arah Jiang Jun Zhe. Jiang Cheng, yang ada di samping Jiang Jun Zhe, dengan cepat bertindak dan langsung menghadapi serangan itu dengan ledakan energi rohnya sendiri. Kedua bola energi roh itu terus mengeluarkan suara benturan.     

"Pemuda biadab!" Sebuah semburan energi roh menyerang, sebuah tekanan berperingkat Mulia memaksa mereka semua untuk tetap diam di tempat, menyaksikan energi roh yang semakin mendekat.     

"Berhenti!"     

Semua peristiwa tersebut terjadi dalam sekejap mata. Jiang Cheng dan Sima You Yue terlalu berdekatan, sementara Mao San Quan sama sekali tidak bermaksud untuk campur tangan dan hanya menyaksikan nyala api tersebut mengelilingi mereka bertiga.     

Saat nyala api itu lewat, ketiganya tetap berdiri di tempat, tidak kena serangan apa pun.     

"Apa yang terjadi?" Jiang Jun Zhe menatap Sima You Yue dan yang lainnya dengan curiga.     

"Kunci spasial!" Jiang Cheng bangkit berdiri dengan kaget, menatap Sima You Yue dengan tidak percaya.     

Mao San Quan juga memperhatikan mereka bertiga dengan senang dan terkejut.     

"Kunci spasial. Kau benar-benar tahu cara menggunakan kunci spasial!"     

Sima You Yue melepaskan kunci spasialnya, menatap Jiang Cheng dengan menyeringai.     

Saat Jiang Cheng menyerang menggunakan energi rohnya, Sima You Yue telah mengunci ruang di sekitar mereka bertiga, membuat energi roh Jiang Cheng menghindari mereka. Karena itu, ketiganya tetap tidak terluka.     

"Menggunakan kekuatan semacam itu untuk melawan tiga orang murid, anggota Klan Jiang benar-benar punya nyali," komentar Sima You Yue dengan dingin.     

"Kalianlah yang bertindak lebih dahulu, menyerang diam-diam. Maka dari itu Paman Cheng menyerang kalian." Jiang Jun Zhe kembali menguasai diri.     

"Kalau kata-katamu tidak melecehkan saudari seniorku, apakah saudari seniorku akan bertindak? Kalaupun dia bertindak, ini pertarungan antara generasi yang lebih muda. Untuk apa dia ikut menyerang?" tanya Sima You Yue.     

"Kaulah yang bertindak lebih dahulu, bisakah kau bersikap sepantasnya?"     

"Kau menindas yang lemah, bisakah KAU bersikap sepantasnya?     

"Siapa yang merundung yang lebih lemah?"     

"Apakah masih perlu kujawab siapa?"     

"Kalau kau terus memfitnah Klan Jiang-ku, aku akan …."     

"Kau mau apa? Membunuh kami?"     

Pada saat itu, akhirnya Mao San Quan kembali menguasai diri dari keterkejutannya. Melihat kedua belah pihak begitu gusar, ia berkata, "You Yue, Tuan Muda Jiang, kalian berdua sebaiknya tenang. Ini sekolah. Jangan perlakukan tempat ini seperti pasar."     

"Bahkan di pasar sekalipun kita tidak akan bertemu dengan orang bodoh yang tidak berbudaya macam ini." Sima You Yue mendengus.     

"Kau …."     

"Cukup, You Yue, sebaiknya kurangi bicaramu," perintah Mao San Quan. "Ceritakan padaku mengenai kepergian, Jiang Jun Zhe, bukan, Jiang Jun Xian. Kenapa dia pergi?"     

Ketika Mao San Quan menyebut Jiang Jun Xian, mereka bertiga pun tampak sedih.     

"Ada apa?" tanya Mao San Quan ketika ia melihat ada sesuatu yang tidak beres.     

"Direktur Mao, ada sesuatu yang ingin kami sampaikan padamu," jawab Sima You Yue sambil menatap Jiang Jun Zhe.     

Makna tatapan Sima You Yue pada Jiang Jun Zhe tampak jelas. Ada orang-orang yang memang tidak layak ada di sini, jadi orang-orang macam kalian seharusnya cepat pergi!     

"Bocah itu berani menyembunyikan sesuatu dari kita?" tanya Jiang Jun Zhe dengan tidak senang.     

"Ini ada hubungannya dengan sekte, apa hubungannya ini denganmu? Kau tidak ada hubungan apa-apa dengan kami."     

"Karena ini rahasia yang berhubungan dengan sekte kami, maka aku harus meminta kalian berdua untuk pergi," kata Mao San Quan.     

"Direktur Mao, kau tidak bisa begitu. Jiang Jun Xian itu musuh Klan Jiang. Sektemu tidak bisa melindungi Jiang Jun Xian," kata Jiang Jun Zhe.     

"Jiang Jun Zhe, ini Sekte Langit, bukan Klan Jiang-mu!" balas Mao San Quan dengan dingin.     

"Direktur Mao, sikap macam apa itu?" tanya Jiang Jun Zhe dengan marah. "Bagaimana mungkin kau bisa …."     

"Zhe." Jiang Cheng menghentikan Jiang Jun Zhe, lalu berbalik menghadap Mao San Quan, ia berkata, "Karena ini masalah sekte, kami tidak akan mengganggu kalian lebih jauh. Kami akan datang kembali besok pagi. Aku yakin pada saat itu kalian pasti sudah menyelesaikan urusan kalian ini. Zhe, ayo kita pergi."     

"Paman Cheng …."     

"Ayo."     

Meskipun Jiang Jun Zhe adalah Tuan Muda Klan Jiang, ia tidak berani menentang Jiang Cheng, jadi ia hanya bisa ikut pergi.     

Begitu keduanya pergi, Mao San Quan bertanya, "Ada apa? Saudara senior sulung kalian, eh, Jiang Jun Xian itu. Apa yang telah terjadi?"     

"Direktur Mao, pernahkah kau mendengar tentang Pembelah Langit?" tanya Sima You Yue.     

"Pembelah Langit?"     

Sima You Yue mengangguk, lalu berkata, "Pembelah Langit telah muncul kembali. Dan Saudara Senior Sulung-lah yang membawa pedang itu keluar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.