Sebuah Cinta Kuno
Sebuah Cinta Kuno
"You You, kenapa kau termenung?" Lelaki itu memeluk Sima You Yue dari belakang, kepala lelaki itu bertumpu pada sisi belakang lehernya.
Pelukan itu terasa sangat familier dan intim.
Jelas-jelas lelaki tersebut orang asing yang wajahnya tidak Sima You Yue kenal. Namun, kenapa pelukan lelaki itu terasa sangat familier?
"Nilakandi, dari mana kau mendapatkan ini? Bukankah kita sepakat kalau kau tidak akan melakukan hal-hal yang berlebihan untukku?"
Nada suara perempuan itu memabukkan, tetapi suaranya terdengar dingin.
Sima You Yue terkejut. Perempuan itu memanggil lelaki itu Nilakandi. Mungkinkah lelaki di belakangnya itu adalah Kaisar Agung Nilakandi?
Meskipun Sima You Yue berada di dalam tubuh perempuan tersebut, ia tidak mengucapkan kata-kata itu.
Sima You Yue ada di dalam tubuh orang lain!!
"You You …." Nilakandi mengembuskan napas lalu membalikkan tubuh Sima You Yue. Mereka berdua saling berhadapan. Baru sekarang Sima You Yue melihat seperti apa wajahnya.
"Sungguh lelaki yang gagah dan terpelajar!" Sima You Yue hanya bisa mengembuskan napas. "Namun, kenapa Nilakandi mengingatkanku pada Mo Sha? Mereka tampak agak mirip."
"You You. Demi kau, aku bersedia melakukan apa saja." Mata Nilakandi dipenuhi rasa sakit dan ketetapan hati, lalu ia berkata, "Selama kau menyukainya, apa pun yang kau inginkan, aku akan memberikannya padamu."
You You mengulurkan tangan dan menyentuh wajah Nilakandi. Jarinya menyusuri tepi alis Nilakandi sambil mengembuskan napas, lalu ia berkata, "Kita berasal dari klan yang berbeda. Kita tidak bisa bersama. Kau hanya menyakiti dirimu sendiri."
"Selama kita berdua saling mencintai, peduli apa dengan klan kita?" Nilakandi meraih tangan perempuan itu, lalu bertanya, "Aku tahu kau juga menyukaiku, ya kan?"
"Aku …."
You You terdiam, tetapi You Yue bisa merasakan pergumulan antara ketertarikan dan kebimbangan yang dirasakannya.
Rasa sakit itu mendalam dan mencekik.
Perempuan itu menyukai Nilakandi, tetapi ia tidak bisa bersamanya.
Apakah karena asal-usul klan perempuan itu?
"Nilakandi, kau tahu ini. Aku anggota Klan Teratai Hitam dari Gunung Neraka Kesembilan. Aku datang ke dunia manusia untuk menjalankan sebuah misi. Setelah misiku selesai, aku harus kembali ke Alam Hantu. Saat waktunya tiba, kita harus berpisah. Kita tidak seharusnya menderita seumur hidup hanya untuk kebahagiaan sesaat.
"Aku tidak tahu perihal masa depan. Yang kutahu hanyalah saat ini, selama kita saling mencintai, bahkan cinta untuk saat ini akan bertahan selamanya. You You, aku mencintaimu …."
Teratai hitam dari Gunung Neraka Kesembilan? Bukankah Gunung Neraka Kesembilan merupakan gunung suci yang legendaris di Alam Hantu? Mungkinkah tempat itu bukan rumor dan sebenarnya memang ada?
Teratai hitam ….
Sima You Yue pun teringat akan lukisan yang ada di pintu menuju alam kecil, ada sekuntum teratai hitam kecil yang tumbuh di permukaan sungai.
Perempuan yang dicintai Kaisar Nilakandi ternyata adalah sekuntum teratai hitam?!!
Sebelum Sima You Yue sempat mencerna informasi tersebut, pemandangan sekitar tiba-tiba berubah dan lingkungannya menjadi sama sekali berbeda. Seolah-olah adegan-adegan itu menunjukkan potongan-potongan kecil dari hubungan antara Kaisar Nilakandi dan kekasihnya.
Sima You Yue berada di dalam tubuh You You. Ia menyaksikan bagaimana hubungan mereka, merasakan suka, duka, saat-saat manis dan pahit mereka.
Melihat betapa miripnya Nilakandi dengan Mo Sha, Sima You Yue tidak bisa tidak memikirkan Mo Sha.
Kalau itu Mo Sha, apakah ia akan berperilaku seperti itu? Apakah ia akan mengatakan hal-hal semacam itu ….
"You You!"
Tiba-tiba Nilakandi berseru dan menarik kembali perhatian Sima You Yue.
Sima You Yue mendongak dan apa yang ia lihat adalah Pedang Iblis Pembelah Langit yang semakin mendekat!
Ss -
Pembelah Langit menembus tubuh You You. You You memegang pedang tersebut menggunakan satu tangan, sementara tangannya yang lain menyerang orang yang menusuknya. You You menyerangnya tepat di dada, langsung membunuh orang itu.
"You You!!" Nilakandi terbang ke samping You You dan memeluknya. Darah hitamnya mengalir di sekujur tubuh Nilakandi. "You You, You You, jangan takut. Aku akan mengobatimu. Kau akan baik-baik saja."
Nilakandi menghibur You You dengan ucapannya, tetapi ia tidak bisa berhenti gemetaran.
You You menggenggam tangan Nilakandi, ingin menggunakan tangan satunya untuk menyentuh wajah Nilakandi dengan lembut. Namun, ia hanya bisa setengah mengangkat tangannya sebelum akhirnya kehabisan tenaga.
"You You …."
Nilakandi meraih tangan You You dan menyentuhkannya ke wajahnya sendiri.
Begitu You You menyentuh wajah Nilakandi, You You pun tersenyum.
"Nilakandi …," ucap You You, darah hitam mengalir dari sudut bibir You You.
"You You, jangan bicara," pinta Nilakandi, memohon You You untuk berhenti berbicara karena melihat darah yang mengalir dari mulutnya. "You You, jangan bicara. Kumohon padamu …."
Air mata keluar dari sudut mata You You. Ia menatap Nilakandi, yang sedang di ambang kehancuran. Pancaran mata You You sama sedihnya dengan mata Nilakandi. Namun, masih ada beberapa hal yang harus ia katakan.
"Nilakandi, jangan sedih. Kau tahu ini. Orang yang ditusuk menggunakan Pembelah Langit tidak akan bisa bertahan hidup." You You memaksa diri tersenyum pada Nilakandi. Namun, senyumnya sangat sedih.
"You You, aku akan membantumu mencari cara. Aku pasti akan menyelamatkanmu." Air mata Nilakandi mulai mengalir.
"Jangan sia-siakan tenagamu. Pembelah Langit membunuh tubuh dan menghancurkan jiwa. Tidak ada yang bisa bertahan hidup karenanya." You You meludahkan darah segar lagi. "Sebenarnya, baik kau menyelamatkanku atau tidak, tidak penting saat ini. Kalaupun aku selamat, aku akan … kembali … ke Alam Hantu. Aku tetap … tetap harus meninggalkanmu. Kita harus berpisah, mendambakan satu sama lain selamanya …. Aku lebih memilih … mati dan … melupakan satu sama lain."
"Tidak, tidak. Aku tidak mau melupakanmu. Aku tidak akan pernah melupakanmu. Kita akan bersama selamanya." Nilakandi memeluk You You, air mata hangat terus menetes di tubuh You You yang dingin.
"Nilakandi, bisa bertemu denganmu, mencintaimu … inilah yang terbaik dalam hidupku. Awalnya aku ingin meninggalkan jiwaku di sini untuk menemanimu." You You menunduk dan melihat Pembelah Langit yang masih tertusuk dalam tubuhnya. "Sayang sekali Pembelah Langit tidak mengizinkannya. Mereka yang terbunuh oleh Pembelah Langit bahkan akan kehilangan jiwa mereka. Maafkan aku, aku tidak bisa … tinggal bersamamu lagi."
"Aku tidak akan membiarkan jiwamu menghilang!"
Nilakandi ingin menggendong dan membawa You You ke tabib, tetapi You You menghentikannya.
You You menggelengkan kepala dengan lemah, lalu berkata, "Nilakandi, jangan sia-siakan tenagamu. Itu sia-sia. Sebaiknya kau menghabiskan waktu yang tersisa ini bersamaku. Aku tidak mau pergi seorang diri. Tetaplah bersamaku, ya?"
"You You …."
Sima You Yue memperhatikan saat air mata Nilakandi mengalir menuruni hidung dan matanya. Nilakandi sungguh tampak … jelek!
"Dibandingkan kembali ke tempat gelap itu, aku lebih memilih seperti ini. Mati dalam pelukanmu, bersamamu mengantarku pergi." You You tersenyum.
"You You, aku akan di sini bersamamu selamanya."
"Aku tahu, aku percaya padamu." You You dengan lembut menarik tangannya dan meletakkan kedua tangannya pada Pembelah Langit, lalu berkata, "Aku juga mau menemanimu selamanya, tetapi ini tidak mungkin. Aku mau melakukan sesuatu sebelum aku mati."
"You You, apa yang mau kau lakukan? Aku akan membantumu."
"Kau tidak bisa membantuku." You You tidak tega menatap Nilakandi, lalu ia berkata, "Aku tahu kau ingin memusnahkan pedang ini. Namun, kau tidak cukup kuat. Kau tidak mau membiarkan pedang ini terus melukai orang lain. Aku akan membantumu menyegel pedang ini. Begitu kau naik ke peringkat Mulia, kau pasti bisa memusnahkannya. Aku bisa membantumu menyegelnya selama sepuluh ribu tahun. Aku yakin kau pasti sudah berperingkat Kaisar pada saat itu."
"You You, You You, apa yang akan kau lakukan?" Nilakandi menggenggam tangan You You dengan cemas, tidak membiarkan You You melakukan apa pun.
You You menarik tangannya agar lepas dari genggaman Nilakandi dan memegang Pembelah Langit. Kemudian, ia menoleh menghadap Nilakandi, ingin mematri sosok Nilakandi ke dalam benaknya selamanya.
"Ketika aku tiada, kau harus hidup dengan baik. Ugh -"
You You memuntahkan seteguk darah segar dan merasa sebentar lagi ia akan kehilangan nyawanya. Ia tidak punya pilihan selain mendorong Nilakandi untuk pergi menjauh, lalu ia pun berdiri. Ia menarik Pembelah Langit keluar dari tubuhnya, lalu menghunjamkan pedang itu tepat ke jantungnya.
"Dengan tubuhku, roh penyegel, Roh Neraka Kesembilan, beri aku kekuatan ilahimu. Segel -"