Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Sekuntum Teratai Hitam



Sekuntum Teratai Hitam

"Kenapa kita tidak masuk dan melihat ke dalam saja?" Kong Xiang Yi menoleh ke Sima You Yue. "Karena kita sudah jauh-jauh datang ke sini, aku merasa ada yang kurang kalau kita tidak sekalian melihat ke dalam!"     

"Benar," timpal Han Miao Shuang. "Kalaupun tidak ada apa-apa di dalam, paling tidak kita bisa melihat bagaimana keadaan di dalam. Saudara Junior, kenapa kita tidak lanjut masuk saja?"     

Sima You Yue mengerutkan kening. Ketika ia melihat mereka semua ingin masuk, ia menahan rasa curiga dalam hatinya dan mengangguk, lalu berkata, "Kalau begitu, ayo kita masuk dan melihat-lihat."     

"Namun, ada banyak sekali ruangan. Bagaimana kita bisa masuk?"     

"Saudara Senior Sulung, apa kau tahu bagaimana caranya masuk?" tanya Su Xiao Xiao pada Jiang Jun Zhe.     

Karena Jiang Jun Zhe sudah membaca teks kuno, seharusnya ia tahu bagaimana cara masuk ke ruang tersebut, kan?     

Jiang Jun Zhe melihat ke area di sekitar ruang batu itu. Setiap ruang batu tersebut sama dan penuh dengan barang-barang. Sepertinya tidak ada lagi lorong yang mengarah ke mana-mana.     

Sepertinya tempat itu adalah ujung dari kuburan tersebut.     

"Kita menemui jalan buntu," jawab Jiang Jun Zhe setelah kembali dari berjalan mengelilingi ruang batu itu. "Namun, tidak ada peti mati. Dikabarkan bahwa Kaisar Nilakandi sendiri yang membangun sebuah peti mati kristal, tetapi aku belum pernah melihatnya."     

"Peti mati kristal?! Sungguh sia-sia. Namun, aku yakin peti mati itu juga sudah diserap oleh Roh Qi," ratap Han Miao Shuang.     

"Peti kristal itu bukan barang biasa yang bisa ditemukan semudah itu. Mungkin saja peti itu belum diserap oleh Roh Qi," kata Jiang Jun Zhe.     

"Kalau begitu kita harus mencarinya dengan saksama. Kalau kita bisa melihat orang dari era kuno itu … hehe," kata Han Miao Shuang sambil tertawa. "Saudara Junior, apakah menurutmu orang-orang di zaman kita lebih cantik atau orang-orang dari masa itu yang lebih cantik?"     

"Bukankah seharusnya hampir sama? Karena sudah sangat lama, orang-orang purba itu seharusnya sudah selesai berubah wujud," jawab Sima You Yue.     

"Haha, bahkan manusia pun harus berubah wujud? Mungkinkah rupa mereka tidak sama seperti kita sekarang?" tanya Kong Xiang Yi sambil tertawa.     

"Tentu saja. Menurutmu apakah kita dari awal langsung tampak seperti ini?" jawab Sima You Yue.     

"Kalau begitu bagaimana rupa manusia di masa lalu?" tanya Han Miao Shuang dengan penasaran.     

"Mereka … mana aku tahu?" Sima You Yue nyaris menjawabnya.     

Apakah Sima You Yue harus menjelaskan kepada Han Miao Shuang dan yang lainnya tentang teori evolusi? Bahwa sebenarnya sebagian besar DNA monyet dan manusia itu sama?     

Akan aneh sekali kalau mereka memercayai Sima You Yue!     

Namun, manusia-manusia lemah yang tinggal di bumi sudah lama menyadari hal tersebut.     

"Sebaiknya kita membicarakan keadaan kita saat ini." Ximen Feng menghentikan percakapan mereka.     

Ximen Feng telah mendengar pembicaraan mengenai evolusi dari Sima You Yue sebelumnya. Pada saat itu, ia merasa hal tersebut tidak dapat dibayangkan. Ia tahu kalau mereka terus bertanya pada Sima You Yue, mereka akan terus berada di situ sepanjang hari.     

Meskipun Jiang Jun Zhe telah mendengar pembicaraan tentang evolusi manusia, ia tidak sependapat dengan teori tersebut.     

"Seharusnya cara masuknya ada di sini, tetapi sulit menemukannya." Jiang Jun Zhe melihat ke sekelilingnya lagi, tetapi ia belum dapat menemukannya.     

"Ada banyak sekali barang di dalam ruang-ruang ini. Barang-barang ini mungkin menghalangi sesuatu. Ayo kita bersihkan terlebih dahulu sebelum mencari," kata Sima You Yue.     

Setiap ruang batu penuh dengan barang. Bentuk asli beberapa barang-barang tersebut masih belum berubah, sementara yang lainnya sudah berubah jadi debu, mengotori dan menutupi lantai dengan lapisan tebal.     

Sima You Yue berpikir dan melemparkan semua barang-barang tersebut ke dalam Pagoda Roh.     

Saat itu Roh Kecil sedang bermain-main dengan Ling Long. Tiba-tiba muncul setumpuk barang yang sangat banyak. Kalau bukan karena refleksnya yang cepat, mungkin ia sudah mati dan terkubur dalam tumpukan tersebut.     

"Yue Yue, apa yang kau lakukan?!" teriak Roh Kecil pada Sima You Yue sambil melompat marah.     

"Tidak sengaja, tidak sengaja," jawab Sima You Yue dengan nada meminta maaf.     

"Kau kenapa?" Roh Kecil merasa ada sesuatu yang salah dengan Sima You Yue. Aneh sekali jika Sima You Yue membuat kesalahan sepele semacam itu.     

"Aku sendiri tidak yakin," jawab Sima You Yue. "Sejak aku datang ke kuburan ini, aku merasa sedikit aneh. Ada sesuatu yang tidak wajar yang sedang terjadi. Perasaanku aneh."     

"Aneh? Aneh bagaimana?" Roh Kecil memeriksa area di luar, lalu berkata, "Namun, tidak ada yang aneh. Ruang di luar normal. Benar-benar tidak ada apa-apa."     

"Mungkinkah aku cuma terlalu banyak berpikir?" tanya Sima You Yue dengan ragu-ragu. "Lupakan saja. Karena aku tidak bisa memikirkan apa pun, sebaiknya aku cari cara untuk bisa masuk ke bagian dalam kuburan ini."     

"You Yue, apa yang kau pikirkan?" tanya Kong Xiang Yi ketika melihat tatapan kosong Sima You Yue.     

"Memikirkan apakah cara untuk masuk ada di dalam ruang-ruang ini atau tidak," jawab Sima You Yue sembarangan.     

"Apakah kau melihat sesuatu?"     

"Tidak." Sima You Yue menggelengkan kepala. "Kalau cara masuknya itu dalam bentuk formasi, aku pasti bisa melihat sesuatu. Namun, kemampuan khusus dalam cara masuk semacam ini di luar kemampuanku."     

"Kita semua agak asing dengan cara ini. Sepertinya kita harus mencoba-coba," kata Han Miao Shuang.     

"Biar kucoba," kata Halcyon.     

"Baiklah. Coba periksa, siapa tahu kau bisa," kata Sima You Yue.     

Halcyon menutup matanya dan mulai merasakan area di sekitar.     

Han Miao Shuang bergegas ke samping You Yue, bertanya dengan suara pelan, "Bukankah Halcyon itu Binatang Roh? Bagaimana mungkin dia bisa tahu tentang hal-hal semacam ini?"     

"Dia tidak tahu."     

"Kalau begitu, dia sedang apa?"     

"Dia tidak tahu caranya, tetapi dia merupakan Binatang Roh spasial. Dia lebih sensitif terhadap ruang. Dia bisa memeriksa kalau-kalau ada anomali di dalam ruang," jawab Sima You Yue.     

"Binatang Roh spasial juga memiliki kemampuan semacam itu?" Itu kali pertama mereka mendengarnya dan sangat terkejut. Mereka melihat Halcyon dengan penasaran dan sambil termenung.     

Halcyon merasakan sekitar, lalu membuka mata dan menunjuk ke sebuah ruang batu di sebelah kiri. Lalu ia berkata, "Ada sejumlah riak di belakang area itu."     

Mereka semua masuk ke ruang batu tersebut dan menyingkirkan barang-barang di situ. Mereka bahkan tidak menyisakan satu batu pun, sehingga mereka bisa melihat ruang itu secara keseluruhan.     

Mereka memeriksa setiap sudut dan celah ruang tersebut dengan cermat, tetapi mereka tidak menemukan apa pun.     

Mata Jiang Jun Zhe memancarkan ketidaksabaran. Namun, itu hanya untuk sesaat dan yang lain tidak menyadarinya.     

"Ss -"     

Tiba-tiba Sima You Yue menarik napas.     

"Saudara Junior? Ada apa?"     

Sima You Yue menarik tangannya, lalu menjawab, "Ketika tadi aku memegang dinding, aku tertusuk sesuatu dan berdarah."     

"Teman-teman, lihat!" seru Kong Xiang Yi ketika melihat ada perubahan yang terjadi pada dinding tersebut.     

Dinding yang awalnya kosong mulai memutih, dipenuhi dengan banyak warna secara berturut-turut. Langit yang biru, rumput yang hijau, bahkan sungai kecil yang gemercik dengan lembut. Terdapat dua daun teratai yang terombang-ambing di pinggiran sungai. Kemudian, perlahan-lahan muncul sebuah batang, lalu sebuah teratai dengan sembilan kelopak pun menyembul.     

Dan bunga itu … benar-benar berwarna hitam!     

Daun-daun yang hitam pekat tersebut memancarkan semacam Qi dingin dan tangkai teratai yang halus itu bagaikan tubuh cantik seorang gadis.     

Setangkai bunga dengan sembilan kelopak hitam tersebut tumbuh begitu saja di situ, mekar dengan indah dan tenang.     

Mereka semua terpana melihat teratai hitam itu. Pesonanya yang dipancarkan dengan dingin membuat mereka semua jadi linglung, menyebabkan mereka kehilangan arah di ruang kecil tersebut.     

Namun, sebelum mereka sempat memahami bunga tersebut, teratai hitam itu terbelah menjadi dua, dan kedua bagian teratai itu dengan cepat menghilang, menyatu kembali ke kedua ujung dinding ruang batu.     

Pada saat itu, sebuah retakan panjang mulai terbentuk di dinding tersebut, mengubah dinding itu menjadi pintu kupu tarung[1].     

[1] pintu yang terdiri atas dua daun pintu     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.