Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Keputusasaan dan Amarah!!



Keputusasaan dan Amarah!!

"Pertarungan apa, kenapa aku belum pernah mendengar tentang ini sebelumnya?" tanya Xian Ming Lang.     

"Pada saat itu, kau belum bergabung di sekte. Ketika kau masuk, kau tidak peduli dengan apa yang terjadi di dunia luar. Wajar kalau kau tidak tahu," jawab Lan Jian.     

"Ming Lang, sayang sekali kau tidak menyaksikan adegan pertarungan itu. Sungguh menggegerkan dunia!" Qi Wei melingkarkan lengannya di leher Xian Ming Lang sambil berbicara dengan penuh semangat tentang pertempuran tersebut.     

"Kau menyaksikannya?" tanya Xian Ming Lang.     

"Tentu saja!" Qi Wei mengelus janggutnya dengan tangan satunya dan berkata, "Pada saat itu, aku belum menjadi murid inti dan tempat kultivasiku berada tepat di dekat puncak. Aku menyaksikan pertarungan mereka secara langsung. Bahkan rumahku juga hancur gara-gara itu."     

"Kenapa aku tidak pernah mendengarmu bercerita tentang pertarungan besar tersebut?" tanya Xian Ming Lang.     

"Karena sekte melarang kita untuk bercerita tentangnya," jawab Qi Wei menjelaskan. "Aku tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh murid Bilah Merah sampai-sampai bisa menyebabkan keributan yang luar biasa semacam itu. Lalu, guru kami memerintahkan kami untuk tidak membicarakan tentang hal itu, jadi kami semua jarang membicarakannya. Setelah bertahun-tahun berlalu, baru Saudara Senior Sulung-lah yang menyinggung soal ini sekarang, kami saja hampir lupa tentang pertarungan tersebut."     

"Apakah pertarungan itu benar-benar menggemparkan dunia?"     

"Iya! Terutama gerakan terakhir yang digunakan oleh sang musuh. Kekuatan tempurnya langsung berlipat ganda. Guru Bilah Merah sudah nyaris menang, tetapi pada akhirnya dikalahkan juga olehnya," jawab Zhou Lan.     

"Nama orang tersebut Sima Liu Yun, sementara namanya Sima You Yue. Mungkinkah mereka berasal dari keluarga yang sama?" Yu Qing dikejutkan oleh dugaannya sendiri. Ia menutup mulutnya.     

"Menurutku begitu," jawab Lan Jian. "Sebenarnya, kau tidak tahu ini, tetapi aku tahu alasan mengapa Guru tidak membolehkan kita membicarakan tentang pertarungan tersebut. Itu merupakan permintaan Klan Sima. Mereka mengatakan bahwa masalah itu jangan sampai disebarluaskan. Sekte pun berada di bawah tekanan dan harus membuat semua murid tutup mulut."     

"Apakah Klan Sima itu sangat kuat?"     

"Mereka lebih kuat daripada kita," jawab Lan Jian dengan tidak langsung. "Tak kusangka kita akan bertemu dengan anggota klan tersebut di sini …."     

"Sima You Yue sangat berani. Sebelumnya, aku bertanya-tanya mengapa dia datang ke sini seorang diri. Sekarang, aku tidak heran mengapa," komentar Zhou Lan.     

Alhasil, mereka menganggap You Yue sebagai orang dari klan tersebut ….     

Pada saat itu, penghalang roh di depan mereka pun menghilang. Terdengar suara Sima You Yue dari dalam, "Masuklah."     

Lan Jian dan yang lainnya mengira Sima You Yue telah menutup penghalang roh dari dalam. Namun, mereka tidak menyangka ternyata mereka melihat selusin orang berkerumun di dalam ruang bawah tanah yang kecil itu. Hampir semuanya adalah anak-anak dan gadis-gadis.     

"Tuan Muda Sima, ada apa ini?"     

Sima You Yue mengangkat bahu. "Merekalah penghuni kota ini. Aku belum bertanya lebih jauh lagi." Setelah itu, Sima You Yue bertanya kepada gadis tertua di sana, "Siapa namamu?"     

"Qiu Ruo," jawab gadis tersebut. "Ini adik perempuanku, Qiu Rui. Sisanya semua adalah saudara laki-laki dan perempuan kami."     

Qiu Ruo dan Qiu Rui tampak mirip. Mereka merupakan saudara kembar.     

"Bagaimana keadaan di luar?" tanya Qiu Rui.     

"Kotamu kosong melompong," jawab Sima You Yue.     

"Apa?!" seru Qiu Ruo dan Qiu Rui. "Kalau begitu, keluarga kami …."     

"Tidak ada orang yang selamat di kota, tetapi kami juga tidak melihat banyak mayat," potong Lan Jian. "Sejak kapan kalian masuk di sini?"     

"Sudah setengah tahun." Qiu Ruo tampak lebih tenang. "Pada waktu itu, Ayah dan yang lainnya tidak bisa meninggalkan Puncak Gunung Merah, jadi mereka menyiapkan tempat ini. Kemudian, kami disuruh ke sini untuk bersembunyi. Sejak itu, kami tidak mendengar apa pun dari luar."     

"Kalau begitu, kalian belum melihat sesuatu di luar?" tanya Sima You Yue.     

Qiu Ruo dan Qiu Rui mengangguk, air mata mereka menggenang.     

"Di luar, maksudku bagaimana keadaan di kota-kota lain?" tanya Qiu Ruo.     

"Hampir sama dengan di sini. Kota-kota lain lebih tragis," jawab Lan Jian. "Tidak ada banyak mayat di sini, sedangkan tumpukan mayat menggunung di kota-kota lain."     

Qiu Ruo dan Qiu Rui saling berpelukan, menahan kesedihan di hati mereka. Beberapa yang lain juga menangis bersama mereka.     

Keadaan di luar sangat tragis dan keluarga mereka tidak bisa pergi keluar. Akibatnya sudah jelas.     

"Apakah tikus-tikus itu milikmu?" tanya Sima You Yue setelah mereka menangis sebentar.     

"Iya." Qiu Ruo menyeka air matanya. "Kami memelihara Tikus-tikus Roh tersebut untuk bermain bersama kami. Kami tidak berani pergi keluar sembarangan, jadi kami mengirim Tikus-tikus Roh itu keluar untuk memeriksa keadaan. Beberapa kali terakhir mereka pergi tanpa membawa berita. Kali ini, mereka justru mati."     

Berbicara tentang Tikus Roh mati, rasa malu melintas di wajah mereka. Zhou Lan melangkah maju dan menangkupkan tangannya. "Kami tidak sengaja membunuh Tikus Rohmu. Maafkan kami."     

"Kami sudah menebaknya," kata Qiu Ruo. "Kurasa karena kalian menemukan Tikus Roh kami, kalian jadi yakin bahwa masih ada orang yang hidup dan akhirnya menemukan kami di sini."     

"Kurang lebih begitu," kata Sima You Yue.     

"Apa yang terjadi di Puncak Gunung Merah? Mengapa ini terjadi?" tanya Qiu Rui dengan marah. "Ayah dan yang lainnya pergi. Semua orang di kota ini pergi. Semua orang di Puncak Gunung Merah sudah mati! Dua tahun yang lalu, semuanya baik-baik saja. Bagaimana semua bisa jadi begini?"     

"Dua tahun? Karena kalian telah menemukan sesuatu yang tidak beres sejak dua tahun lalu, mengapa kalian tidak terpikir untuk pergi lebih awal dan meminta bantuan ke luar?" tanya Lan Jian.     

Orang-orang tersebut merupakan orang-orang yang masih hidup pertama yang mereka temui di Puncak Gunung Merah. Ada banyak pertanyaan yang ingin mereka ajukan.     

"Kenapa kami tidak melakukannya?" balas Qiu Ruo. "Pada awalnya, keadaannya tidak parah. Hanya beberapa orang bodoh muncul di beberapa tempat dan beberapa Binatang Roh mati. Namun, itu tidak terlalu mengkhawatirkan. Lagi pula, kami semua tidak mau meninggalkan klan keluarga. Dasar keluarga kami ada di sini dan setiap generasi telah tinggal di sini. Kami berniat untuk mencari tahu masalahnya dan menyelesaikannya sendiri. Namun, kami tidak menyangka bahwa keadaannya akan bertambah parah secepat ini. Ketika kami akhirnya ingin pergi, kami tidak bisa melakukannya lagi. Klan keluarga ingin mengirim kabar untuk meminta bantuan ke luar, tetapi kami tampaknya telah terisolasi dari dunia luar. Kabar dari kami tidak bisa keluar dan orang-orang tidak bisa pergi. Kami hanya bisa terjebak di sini."     

"Pada waktu itu, kami semua panik. Banyak pasukan dibentuk untuk menemukan sumber permasalahannya, tetapi tidak ada satu pun yang kembali. Kemudian, kami disuruh masuk ke sini," jawab Qiu Rui menjelaskan.     

Sima You Yue bisa membayangkan tekad orang-orang yang ingin menjaga rumah mereka sejak awal. Ia juga bisa membayangkan keputusasaan mereka yang terperangkap di situ, di mana jutaan dan puluhan juta orang semuanya terperangkap dan terbunuh. Selain itu, Binatang-binatang Roh telah hidup dengan baik di situ. Namun, gara-gara anggota Klan Hantu, mereka telah kehilangan akal sehat dan menjadi mayat hidup!     

"Klan Hantu!" Mengingat peristiwa-peristiwa tragis yang disaksikannya selama itu, Sima You Yue merasakan amarah yang membakar hati. Untuk pertama kalinya, ia merasakan dorongan yang begitu kuat untuk melakukan sesuatu demi menolong orang-orang tersebut.     

Ekspresi wajah Lan Jian dan yang lainnya tampak masam. Mereka berusaha keras menahan diri untuk tidak langsung bergegas keluar dan membalas dendam pada para anggota Klan Hantu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.