Melangkah Maju untuk Membantu
Melangkah Maju untuk Membantu
"Aku ingin tahu apakah kita bisa menggunakan formasi teleportasi di sini." Sima You Yue terbang di langit menuju ke kota di atas. Seluruh kota sunyi senyap dan tidak terdengar suara sedikit pun, bagaikan kota mati.
"Halcyon, ayo kita turun." Sima You Yue menepuk punggung Halcyon dan ia mendarat di sisi jalan.
"Bau darah masih melekat di sini," komentar Halcyon. "Namun, sepertinya bau ini sudah lama sekali. Tidak begitu pekat."
"Bisa jadi bencana itu sudah menimpa mereka sejak lama," kata Sima You Yue. "Ayo kita lihat apakah ada formasi teleportasi di sini."
Sejak berita tentang Puncak Gunung Merah tersebar di wilayah tersebut, semua kota yang memiliki formasi teleportasi yang terhubung telah ditutup. Karena itu, Sima You Yue tidak punya pilihan selain mencari formasi teleportasi sendiri sejak ia tiba di situ.
"Bahkan kita mungkin tetap tidak bisa menggunakan formasi teleportasi itu meskipun kita bisa menemukannya," kata Mimpi Kecil.
"Tidak apa-apa kalau formasi teleportasi mereka sudah rusak. Aku hanya memerlukan koordinat spasialnya saja," kata Sima You Yue.
Selama Sima You Yue memiliki koordinat spasialnya, ia dapat membuat formasi teleportasinya sendiri.
Begitu Sima You Yue memikirkan hal tersebut, ia merasa bahwa keputusannya untuk mempelajari formasi pada saat itu merupakan sebuah keputusan yang tepat. Di benua yang luas itu, jika ia tidak tahu cara menggunakan formasi teleportasi, ia akan menghabiskan separuh waktunya hanya untuk bepergian.
"Ada sesuatu yang terjadi di sisi lain kota," kata Halcyon.
"Ayo kita pergi dan memeriksanya." Ketiga orang tersebut pun buru-buru terbang. Begitu mereka tiba, mereka melihat sekelompok orang terjebak dalam pertempuran melawan sekawanan Binatang Roh di dekat gerbang kota.
"Masuk ke dalam kota!" seru seseorang.
"Apa gunanya masuk ke dalam kota!" Seorang lelaki berjanggut tebal balas berseru. "Kota ini benar-benar kosong dan formasi pelindungnya sudah hilang. Meskipun kita masuk ke sana, hantu-hantu ini tetap akan mengikuti kita."
"Memangnya kenapa? Apa kita tidak punya pilihan selain mati?" tanya seorang perempuan sambil menangis.
"Saudari Senior, jangan takut. Kita akan bersembunyi di dalam kota untuk sementara waktu, jadi kita bisa beristirahat sebentar," jawab laki-laki berpakaian putih yang lain.
"Auuummm -"
Seekor Binatang Roh meraung ketika para Binatang Roh yang menyerang di depan meningkatkan intensitas serangan mereka. Dua ekor Binatang Roh lainnya melompat ke arah gerbang kota, memotong rute mereka untuk mundur.
"Para Binatang Roh telah memblokir rute pelarian kita!" Seorang perempuan berwajah awet muda menikam jantung seekor Binatang Roh di depannya lalu mengangkat kepala untuk melihat para Binatang Roh yang menjaga gerbang. Ia mengambil sebuah pedang panjang yang lain dan menyerang Binatang Roh lainnya. Gerakannya cepat, berteleportasi di hadapan Binatang Roh dalam sekejap mata, menusuk melalui ruang di antara alis Binatang Roh itu.
Meskipun Binatang Roh tersebut telah kehilangan kesadaran, gerakannya masih peka dan ketika perempuan berwajah awet muda itu menusuk ke arah kepalanya, ia menghindar ke samping dan melayangkan cakarnya yang besar untuk melukai perempuan tersebut.
Ketika pedang perempuan tersebut mendarat di kulit Binatang Roh yang keras, pedang itu sama sekali tidak dapat melukai Binatang Roh tersebut. Namun, perempuan itu mundur dengan cepat dan berhasil menghindari pukulan Binatang Roh yang mematikan.
"Yue Yue, apakah kita akan membantu mereka?" tanya Mimpi Kecil dari jauh.
Sima You Yue teringat kembali pada waktu di tepi sungai, di mana Xiao Yi mengatakan kepadanya bahwa beberapa orang telah pergi ke Puncak Gunung Merah. Ia menduga bahwa mereka pasti beberapa dari orang-orang tersebut.
"Mereka semua datang untuk menyelesaikan masalah ini. Karena kita sudah bertemu dengan mereka, kita harus membantu mereka," jawab Sima You Yue.
"Baik." Mimpi Kecil mengangguk dan terbang ke tembok kota. Ia melihat orang-orang yang terjebak dalam pertempuran di luar dan mencoba mengendalikan mereka.
"Grrr -" raung Binatang Roh di belakang dengan keras, mereka bisa merasakan serangan yang dilepaskan Mimpi Kecil ke arah mereka. Setelah itu, mereka balas menyerang.
"Berani-beraninya kalian menyerangku dengan serangan pikiran!" Terdengar suara angkuh Mimpi Kecil yang sedang membentuk segel menggunakan tangannya dengan semakin cepat.
Binatang Roh tersebut tidak tahu kalau itu adalah sebuah cara pengendalian. Serangan Mimpi Kecil membuatnya merasa tidak nyaman, tetapi tidak berhasil menumbangkannya. Adapun Binatang Roh lainnya, tatapan jahat mereka mengendur ketika mereka tidak lagi ada di bawah kendalinya, serangan mereka juga melemah.
"Manfaatkan kesempatan ini!" seru lelaki berjanggut tebal, mengingatkan kawan-kawannya yang terpana oleh perubahan yang tiba-tiba terjadi.
"Ss -"
Perempuan yang sebelumnya berbicara telah kehilangan fokus dan kepalanya nyaris dipenggal oleh seekor Binatang Roh. Si lelaki berjanggut tebal merasakan serangan itu, lalu menyeret perempuan tersebut ke samping. Bahu lelaki itu pun jadi terluka karena kena serang. Darah merah yang cerah langsung menodai pakaiannya.
"Fokus!" seru si lelaki berjanggut tebal pada perempuan tersebut sebelum lanjut menyerang Binatang Roh yang lain.
Sima You Yue memperhatikan orang-orang yang agak lemah itu, lalu sedikit menggelengkan kepala. "Halcyon, kau juga turun."
Halcyon terbang ke bawah dan berdiri di udara, pupil matanya yang biasa berubah menjadi pupil ganda saat ia menatap lurus ke arah para Binatang Roh di bawah.
"Hancur!" ucap Halcyon dengan lembut, lalu Binatang Roh yang saat itu sedang bertarung melawan si lelaki berjanggut tebal tiba-tiba meledak. Si lelaki berjanggut tebal bereaksi dengan cepat dan langsung mengelak. Namun, pakaiannya tetap terciprat sedikit daging.
Namun, si lelaki berjanggut tebal tidak menyadari hal tersebut karena ia langsung berbalik untuk melawan Binatang Roh lainnya. Akan tetapi, sebelum ia sempat bertarung melawan para Binatang Roh itu, mereka semua sudah telanjur meledak.
Pemuda berpakaian putih yang berdiri di dekat mereka tidak menghindar. Ketika ia mendengar suara daging yang hancur, ia langsung merasa jijik.
Pemuda tersebut terpana melihat para Binatang Roh yang meledak. Ia dengan tergesa-gesa mengulurkan tangan untuk merasakan sisa-sisa daging dan darah yang berceceran di wajahnya, dan langsung kewalahan dengan rasa jijik.
Setiap kali bertarung melawan Binatang Roh, pemuda itu selalu berusaha sebaik-baiknya untuk terhindar dari darah dan sejenisnya. Namun, sekarang seluruh tubuhnya telah dipenuhi dengan sisa-sisa daging. Membayangkannya saja mau tidak mau membuatnya ingin muntah.
Saat pemuda tersebut termenung, Binatang Roh lain di sebelah kanannya pun meledak. Kali itu, sisa-sisa daging dan darah yang berceceran langsung menciprat di kepalanya. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh darah.
Tahan! Terus tahan! Akhirnya, pemuda itu tidak dapat lagi menahannya dan langsung berlari ke sepetak tanah terdekat untuk muntah.
Sima You Yue mendarat di tembok kota dan memandangi para Binatang Roh yang meledak begitu saja. Ia mau tidak mau mengerucutkan bibir.
Pemuda yang sedang memuntahkan isi perutnya di samping pasti seorang pembersih yang aneh, kan?
Mimpi Kecil dengan cepat memusnahkan Binatang Roh yang tersisa. Dengan bantuan Halcyon, orang-orang lainnya juga ikut mengenyahkan para Binatang Roh tersebut.
Mimpi Kecil kembali ke sisi Sima You Yue dan memandang orang-orang lain yang ada di bawah, ia lalu berkata, "Sayang sekali semua Binatang Roh itu mati begitu saja."
Halcyon mendengar kata-kata Mimpi Kecil ketika ia juga mendarat di situ, lalu berkomentar sambil tersenyum, "Kau sudah memiliki begitu banyak Binatang Roh. Binatang Roh sesedikit ini tidak akan membuat banyak perbedaan."
"Lebih banyak lebih baik, tahu!" balas Mimpi Kecil.
"Lain kali aku akan menyimpan mereka untukmu."
Mimpi Kecil akhirnya tersenyum ketika mendengar Halcyon berkata demikian.
Orang-orang tersebut pada awalnya berpikir bahwa mereka tentu akan langsung mati di situ saat itu juga. Mereka tidak mengharapkan terjadinya penyelamatan mendadak tersebut.
"Hamba Lan Jian. Kami adalah murid Sekte Pedang Bahaduri[1]. Kami berterima kasih karena engkau telah menyelamatkan kami." Seorang lelaki berpakaian biru menangkupkan tangannya pada Sima You Yue dengan penuh rasa terima kasih.
Sekte Pedang Bahaduri? Sekte yang menduduki peringkat atas dalam hal fisik dan seni pedang?
Sima You Yue menghindari tempat di bawah yang penuh dengan darah, ia tidak mau turun, ia pun berkata, "Aku hanya kebetulan lewat dan memutuskan untuk membantu kalian. Kalian telah berjuang dengan keras. Kenapa kalian tidak pergi ke dalam kota saja untuk beristirahat dan memulihkan diri?"
Orang-orang itu juga merasa demikian. Mereka membungkuk pada Sima You Yue, lalu terbang masuk ke kota.
"Aku ingin tahu, siapa nama penyelamat kami ini?" tanya Lan Jian dengan sopan ketika ia datang ke samping Sima You Yue.
"Sima You Yue," jawab Sima You Yue.
"Tuan Muda Sima, apakah kau tahu di mana kami bisa mendapatkan air?" tanya si perempuan berwajah awet muda.
Sima You Yue menggelengkan kepala, lalu menjawab, "Kami juga baru tiba di sini. Kami datang kemari untuk memeriksa ketika kami mendengar ada pertarungan, dan belum menemukan rumah siapa pun. Karena di sini ada rumah-rumah, harusnya di sini juga ada air."
[1] bersifat pahlawan (satria); bersifat gagah berani