Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kekuatan Burung Kecil



Kekuatan Burung Kecil

Bola api tersebut berubah menjadi seekor burung merah merona kecil dan terbang menuju kumpulan aura kematian itu. Burung tersebut mengeluarkan pekikan yang keras dan mendesak.     

Burung merah merona kecil terbang menghantam aura kematian dan membakar semuanya. Dalam waktu kurang dari satu menit, semua aura kematian itu dibakar sampai habis.     

Begitu burung merah merona kecil membakar kumpulan aura kematian, burung tersebut langsung menyerang para hantu yang bersembunyi dibalik aura kematian. Setelah itu, terdengar pekikan keras yang melengking mengerikan saat sekumpulan hantu itu terbakar habis sampai tiada.     

Ketika hantu-hantu lain menyaksikan hal tersebut, mereka luar biasa ketakutan sampai-sampai mereka berhamburan dan ingin terbang menjauh. Namun, begitu burung merah merona kecil mengarahkan pandangannya pada mereka, ia langsung mengejar mereka sampai tak bersisa. Sekalinya tertangkap, para hantu itu akan langsung terbakar habis.     

"Serangan api yang sangat kuat!" Feng Kedua menganga karena syok melihat burung merah merona kecil.     

"Itu bukan nyala api biasa," komentar Feng Pertama, "Bahkan jika kita yang kena api itu, kita pasti …."     

Burung merah merona kecil terbang mengitari tempat tersebut, sebagian besar hantu telah dibakar sampai mati. Sima You Yue menunggu sampai sebagian besar hantu terbunuh, lalu menyimpannya.     

Pada saat yang sama, Sima You Yue melepaskan kekuatan roh Atribut Kayu, membentuk sulur hijau yang menjalar panjang, menangkap hantu-hantu yang tersisa.     

Atribut Kayu merupakan salah satu atribut yang juga mampu melawan aura kematian. Ada saat-saat di mana atribut kayu lebih berguna daripada atribut api.     

Hantu-hantu itu diikat erat dan tidak berani melawan dengan paksa. Karena, begitu mereka berusaha melepaskan diri, mereka akan menyentuh sulur hijau, sementara kekuatan hidup sulur hijau tersebut bagaikan racun yang mematikan bagi mereka. Sulur hijau itu akan membuat mereka luar biasa kesakitan.     

Sima You Yue berjalan mendekat dan berjalan mengitari mereka.     

"Bagaimana? Aku sudah bilang aura kematian kalian tidak berguna, kan? Kalian tidak percaya sih."     

"Api macam apa itu? Bagaimana mungkin bisa sekuat itu?!"     

Sima You Yue menyimpan apinya dan mulai memain-mainkan cincinnya.     

"Api itu telah diturunkan kepadaku supaya kami bisa menggunakannya untuk mengalahkan kalian," jawab Sima You Yue. "Kalau kalian bisa memberitahuku tentang apa yang terjadi di Puncak Gunung Merah, aku dapat mempersingkat penderitaan kalian. Kalau tidak, aku akan membiarkan kalian sepenuhnya menikmati kekuatan burung kecilku."     

Nyala api tersebut tampak tidak menyukai nama panggilan yang Sima You Yue berikan untuknya, protes dengan meloncat beberapa kali di tangannya. Namun, Sima You Yue terang-terangan mengabaikan protesnya itu.     

"Kami tidak akan memberitahumu!" Salah satu hantu masih berani dan melawan ancaman Sima You Yue.     

Sima You Yue tidak buang-buang waktu dan langsung melepaskan burung kecil. Hantu tersebut sudah terbakar sampai jadi abu pada saat burung kecil kembali.     

"Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian juga berniat untuk tetap diam saja?" Sima You Yue menatap mereka dengan dingin. Selama ada satu hantu saja yang menolak permintaannya, ia akan langsung memusnahkan mereka.     

"Aku akan bicara, aku akan bicara!" seru salah satu hantu yang tidak ingin mati dengan suara nyaring. "Kami … ah!"     

Namun, saat baru mengucapkan satu kata, ia langsung berteriak. Sepertinya ada sesuatu yang telah mencekik tenggorokannya. Matanya melotot dan lidahnya menjulur. Ia mengulurkan kedua tangan dan meraih lehernya sendiri dengan keras, berniat untuk melepaskan tangan yang tak kelihatan itu, tetapi begitu ia menyentuh lehernya sendiri, ia jadi mencekik dirinya sendiri.     

"Ahhh!"     

Hantu itu menggelepar-gelepar dalam ikatan sulur hijau, menyentuhnya, lalu mendesis sampai ia berubah menjadi aura kematian.     

"Ada apa ini?" Sima You Yue melihat aura kematian tersebut dengan terkejut.     

Feng Pertama dan Feng Kedua belum sempat menjawab ketika hantu yang lain juga ikut berubah menjadi kumpulan aura kematian, menghilang di udara. Hanya saja, rasa sakit yang mereka derita tidak semenyakitkan hantu yang sebelumnya.     

Sima You Yue menyimpan sulur hijaunya, lalu melihat ke seberang sungai.     

Pada saat itu, di Puncak Gunung Merah, seorang lelaki yang indah dan memesona membuka matanya.     

"Karena ada orang yang telah menyaksikan ini, orang itu harus mati. Utus orang untuk menyingkirkannya." Suara laki-laki tersebut enak didengar, tetapi tidak mengandung sedikit pun kehangatan, seolah-olah membunuh seseorang sama wajarnya dengan berkultivasi.     

"Ya." Ada sebuah riak di ruang langit ketika Huan Wei hendak pergi, tetapi ia mendengar lelaki yang indah itu berkata, "Pergilah dalam dua hari. Lindungi aku dahulu."     

"Ya, Master." Langit pun kembali tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.     

Di luar Kota Mushui, Sima You Yue bersiap untuk kembali, lalu ia melihat beberapa orang terbang ke arahnya.     

"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Penguasa Kota Mushui begitu ia tiba.     

"Ternyata Penguasa Kota Mushui. Aku baik-baik saja," jawab Sima You Yue. "Apa yang Penguasa Kota lakukan di sini?"     

"Aku sedang hendak ke kota ketika mendengar sesuatu. Pada saat aku bergegas kemari, aku menyadari bahwa beberapa orang sudah mati. Aku mendengar suara pertarungan di sini, jadi aku bergegas ke sini untuk memeriksa," jawab Penguasa Kota Mushui. "Untunglah kau baik-baik saja."     

"Apakah semua orang itu mati?" tanya Sima You Yue.     

"Ya, mereka sudah mati," jawab Penguasa Kota Mushui. "Apakah kau juga kebetulan bertemu dengan para makhluk tersebut?"     

"Ya," jawab Sima You Yue.     

"Apakah kau tahu mereka itu makhluk apa?" tanya Penguasa Kota Mushui.     

"Aku melihat mereka." Sima You Yue merasa bahwa Penguasa Kota Mushui cukup waras, jadi ia bersedia berbagi informasi. "Mereka hantu dari Alam Hantu. Mereka datang ke sini untuk menyakiti manusia. Mereka berada di bawah kendali seseorang."     

"Makhluk dari Alam Hantu?" Reaksi Penguasa Kota Mushui mirip dengan reaksi Chou Xiao Tian karena mereka tidak percaya bahwa makhluk dari Alam Hantu dapat masuk ke Alam Manusia untuk berbuat onar.     

"Apakah Penguasa Kota menyadari bahwa mayat mereka yang mati baru-baru ini tampak seolah-olah mereka telah lama mati? Dan luka-luka mereka mengeluarkan bau busuk yang menyengat?" tanya Sima You Yue.     

Penguasa Kota Mushui mengangguk. "Memang, aku menyadarinya."     

"Jika bukan karena mereka adalah makhluk dari Alam Hantu, bagaimana mungkin luka mayat-mayat tersebut bisa begitu?" tanya Sima You Yue.     

Penguasa Kota Mushui, serta orang-orang di belakangnya pun merenung. Makhluk-makhluk dari alam tak dikenal telah menyerbu alam manusia. Itu berarti keadaan di situ jauh lebih mengerikan dari yang mereka duga.     

"Kudengar semua makhluk dari Alam Hantu itu kuat. Aku penasaran bagaimana kau, Tuan Muda, bisa menghadapi mereka?" tanya salah satu orang di belakang Penguasa Kota, ia tidak terlihat seperti seorang penjaga.     

"Karena mereka yang berasal dari Alam Hantu memiliki perlindungan aura kematian, mereka sungguh lebih kuat daripada manusia. Namun, tidak masalah jika kita menemukan cara untuk menghadapi mereka," jawab Sima You Yue. "Jika kalian ingin mengalahkan mereka, kalian dapat menggunakan orang-orang yang memiliki Atribut Kayu, Api atau Kilat. Tidak ada gunanya jika orang-orang yang tidak memiliki atribut tersebut ikut bertarung. Selain itu, berhati-hatilah untuk tidak membiarkan mereka datang mendekati kalian. Kalau tidak, mereka akan mengisap jiwa kalian."     

"Terima kasih, Tuan Muda, atas pengetahuan yang telah kau bagi." Penguasa kota Mushui menangkupkan tinjunya ke arah Sima You Yue. "Tuan Muda, apakah kau ingin kembali ke kota?"     

Sima You Yue melihat bahwa ufuk timur sudah cerah. Ia pun menggelengkan kepala. "Masih ada banyak hal yang harus kulakukan. Aku belum akan kembali ke kota."     

"Tuan Muda, apa yang harus kau lakukan? Apakah kau memerlukan bantuan dariku, Tuan Xiao?" tanya Penguasa Kota Mushui.     

"Tidak perlu," jawab Sima You Yue. "Aku akan memeriksa keadaan di sana. Kau tidak akan bisa menolongku meskipun kau mau."     

"Kau mau pergi ke sana?" Mereka semua menatap Sima You Yue dengan terkejut.     

"Ya, aku akan ke sana untuk memeriksa keadaan," jawab Sima You Yue. "Feng Pertama, Feng Kedua, kalian tidak perlu mengikutiku kali ini. Kembalilah ke kota untuk melindungi kakak-kakak dan teman-temanku."     

"Namun, Tuan Muda …."     

"Aku tidak suka ada orang yang tidak patuh di sisiku," potong Sima You Yue.     

Feng Pertama dan Feng Kedua mempertimbangkan hal itu, lalu menjawab, "Kami mengerti. Kami akan memastikan keselamatan mereka."     

"Jika keadaan tidak aman, suruh mereka meninggalkan Provinsi Tengah. Jangan tunggu aku," tegas Sima You Yue.     

"Ya, Tuan Muda."     

Sima You Yue mengangguk ke arah Penguasa Kota Mushui. Kemudian ia memanggil keluar Halcyon dan Mimpi Kecil, membawa mereka bersamanya sambil terbang menuju Puncak Gunung Merah ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.