Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Guru Datang



Guru Datang

Sima You Yue menyaksikan kerumunan orang itu bersiap-siap untuk menyerang penghalang roh bersama-sama. Ia khawatir apakah penghalang roh tersebut akan mampu menahan serangan itu atau tidak.     

"Banyak sekali orang yang menyerang. Fan Tua, apa formasimu bisa menahannya?" tanya Tujuh Kecil. "Apa kau mau aku keluar dan menyingkirkan mereka?"     

"Kau tidak menimbulkan masalah saja sudah cukup," jawab Fan Lei. "Tetaplah di sini dan perhatikan Tu Kecil. Aku akan ke sana dan memperlambat mereka."     

Sima You Yue merasa tidak ada gunanya Fan Lei keluar, tetapi Tu Kecil belum sepenuhnya berubah wujud. Mereka berusaha supaya Tu Kecil jangan sampai terganggu. Jadi ia mengangguk, lalu berkata, "Wakil Ketua Fan, berhati-hatilah. Jika kau tidak bisa memperlambat mereka, kembalilah. Formasi ini masih bisa bertahan untuk sementara waktu."     

"Aku mengerti," kata Wakil Ketua Fan. Ia lalu melompat, menerobos penghalang roh dan sampai di luar.     

Ketika orang-orang di luar itu ingin menyerang, mereka tiba-tiba melihat seseorang berjalan keluar menembus penghalang roh tersebut. Mereka langsung menghentikan serangan.     

"He, orang yang bersembunyi di dalam penghalang roh akhirnya muncul." Kekuatan roh yang padat di tangan si Botak Hitam belum hilang. "Berani-beraninya kau merebut paksa Binatang Roh Keberuntungan."     

"Tidak ada Binatang Roh Keberuntungan di sini. Cepat pergi," kata Fan Lei sambil menatap mereka semua, kedua tangannya saling menangkup di belakang punggung.     

"Sejak kapan anggota Sekte Langit mulai memonopoli Binatang Roh Keberuntungan? Karena kau telah lancang, siap-siap saja terima akibatnya. Kalau tidak, bagaimana mungkin sekte bisa lanjut merekrut murid di masa mendatang?" ejek Jia Hong Guang dengan sinis. Ia kenal dengan Fan Lei.     

"Sekte Langit selalu bertindak dengan terbuka dan jujur. Karena aku sudah bilang bahwa tidak ada Binatang Roh Keberuntungan di sini, berarti Binatang Roh Keberuntungan itu memang tidak ada," balas Fan Lei. "Yang ada di dalam hanyalah seorang murid sekte kami yang sedang memulihkan diri dan tidak dapat diganggu. Tolonglah."     

"Ck, kau bilang tidak ada Binatang Roh Keberuntungan?" seru seorang lelaki berjanggut. "Kami semua merasakan aura Binatang Roh Keberuntungan. Apa kau pikir kami bodoh?"     

"Ya, memang."     

"Kalau tidak ada Binatang Roh Keberuntungan, bukalah penghalang roh itu dan biarkan kami semua memeriksanya. Kalau memang benar-benar tidak ada Binatang Roh Keberuntungan, dan kalau memang benar muridmu sedang memulihkan diri, kami pasti tidak akan mengganggunya," kata seseorang.     

"Tentu saja, itu ide bagus," timpal si Botak Hitam sambil menyeringai. "Siapa pun kau, buka penghalang roh tersebut. Setelah kami memeriksa keadaan di dalam, kami pasti tidak akan mencari masalah dengan Sekte Langit."     

Wajah Fan Lei tampak tenang. Meskipun Tu Kecil dahulu memiliki darah manusia, setelah darah Binatang Rohnya terbangkitkan, darah manusianya sepenuhnya tertelan. Ia telah menjadi seekor Binatang Roh. Jika orang-orang itu melihat Tu Kecil, bagaimana mungkin mereka tidak tertarik padanya?     

"Kenapa? Kau tidak mau?" tanya Jia Hong Guang mencemooh. "Apakah tebakan kami benar?"     

"Aku bilang tidak ada Binatang Roh Keberuntungan. Jika aku membuka penghalang roh itu, bagaimana jika salah satu dari kalian secara tidak sengaja melukai muridku?" tanya Fan Lei. "Jika kalian ingin melihat ke dalam, tunggulah sampai lukanya sepenuhnya pulih."     

"Tidak," tolak Jia Hong Guang. "Antara kau yang membukanya atau kami sendiri yang akan membukanya dengan paksa. Kau pilih."     

"Jia Hong Guang, apa kau ingin melawan Sekte Langit?" tanya Fan Lei sambil berseru.     

"Paviliun Bijaksana tidak mau menentang Sekte Langit, tetapi Sekte Langit-lah yang sedang menentang kami semua," balas Jia Hong Guang.     

"Ya!" timpal seseorang.     

"Kami semua merasakan aura Binatang Roh Keberuntungan, tetapi kau bilang tidak ada Binatang Roh Keberuntungan di dalam. Demi Sekte Langit, kami memberimu kesempatan untuk membuktikan kepada kami semua kalau kata-katamu itu benar. Dengan demikian, kami bisa menyerah dan tidak akan lagi mengganggumu. Namun, kau tidak mau! Apa artinya itu? Itu menunjukkan kalau kau salah dan kau tidak berani menunjukkan keadaan yang sebenarnya di dalam pada kami semua. Karena di dalam bukanlah sekadar seorang murid yang sedang memulihkan diri!" kata Jia Hong Guang. "Katakan padaku, kalau ini bukan kau yang sedang menentang kami semua, lalu apa namanya?"     

"Jangan bicara omong kosong dengannya, langsung serang saja!" seru si Botak Hitam.     

Yang lainnya takut menghadapi Sekte Langit, tetapi ia, si Botak Hitam, tidak takut. Sebelumnya, ia telah membual kepada yang lainnya bahwa ia akan menangkap Binatang Roh Keberuntungan untuk ia jadikan penjaga gerbang. Kalau ternyata ia tidak berhasil menangkap Binatang Roh Keberuntungan hari itu, bagaimana mungkin ia bisa menanggung rasa malunya?     

"He kalian semua, karena Sekte Langit tidak tahu terima kasih, kita tidak perlu menghormati mereka. Terlepas dari siapa pun yang akhirnya mendapatkan Binatang Roh Keberuntungan, kita harus bekerja sama dan membuka penghalang roh itu. Apa kalian semua setuju?"     

"Setuju. Kalau penghalang roh itu tidak terbuka, tidak akan ada yang bisa mendapatkan Binatang Roh Keberuntungan."     

"Benar. Mari kita hancurkan penghalang roh itu bersama-sama."     

"Iya!"     

Semua orang yang di situ setuju. Sebelumnya mereka sudah menyerang penghalang roh itu, tetapi tidak berdampak apa-apa. Kalau mereka semua menyerang secara bersamaan, penghalang roh tersebut tidak akan mampu menanggung semua serangan mereka. Mereka harus menghancurkan penghalang roh itu agar bisa selangkah lebih dekat mendapatkan apa yang mereka idam-idamkan.     

Tiba-tiba, sekelompok Binatang Roh terbang menuju ke Danau Jerau.     

"Zhi Xing, ramai sekali di sini." Tuoba Wu Chen berdiri di atas seekor Binatang Roh Terbang di depan. Ia tertawa kecil pada orang di belakangnya.     

"Mm, banyak sekali orang di sini." Feng Zhi Xing menatap sekilas dengan acuh tak acuh.     

"Klan Tuoba dan Klan Feng. Untuk apa mereka ke sini?"     

"Tuoba Wu Chen dan Feng Zhi Xing telah hilang selama bertahun-tahun. Kenapa tiba-tiba mereka muncul?"     

"Tuoba Wu Chen dan Feng Zhi Xing telah kembali dua tahun yang lalu, tidakkah kau tahu? Kudengar mereka dijebak oleh sebuah klan. Jika bukan karena anggota klan mereka yang datang dan melawan para iblis di Terowongan Berdarah, kurasa mereka pasti sudah mati …." bisik seseorang.     

"Apakah Klan Tuoba dan Klan Feng akan bergabung dengan kita? Kalau begitu, bukankah semakin tidak ada harapan bagi kita?"     

"Belum tentu demikian. Semakin banyak kekuatan-kekuatan besar yang berdatangan dan kemungkinan besar kita tinggal memanfaatkan situasi yang kacau ini. Namun, kudengar hubungan antara Klan Feng dan Paviliun Bijaksana tidak terlalu baik. Aku penasaran apakah mereka akan bertarung begitu mereka bertemu nanti."     

"Mungkin saja mereka akan bertarung! Kekuatan Jia Hong Guang lebih tinggi daripada Feng Zhi Xing. Namun, orang yang mengikuti Feng Zhi Xing itu bukan orang sembarangan."     

"Mari kita tunggu aksi mereka."     

Setelah melihat Feng Zhi Xing, Jia Hong Guang tampak tidak senang. Dalam dua tahun terakhir, ia belum pernah bertemu lagi dengan Feng Zhi Xing. Meskipun kekuatannya lebih tinggi daripada Feng Zhi Xing setiap kali mereka bertarung, ia tetap saja tidak bisa menang. Kemampuan pertarungan Master Formasi itu sangat kuat!     

Sima You Yue sedikit lega ketika melihat kedatangan Feng Zhi Xing. Ia sudah lama tidak bertemu dengan Guru. Namun, bukankah Guru sedang berada di Wilayah Pusat? Kenapa Guru datang ke situ? Ia tidak yakin Guru juga datang ke situ untuk Tu Kecil.     

Klan Feng dan Klan Tuoba merupakan klan besar di wilayah tengah. Para pengawal yang mengikuti mereka bukanlah orang-orang biasa. Mengingat persahabatan Sima You Yue dengan Feng Zhi Xing dan Tuoba Wu Chen, tidak mungkin keduanya membiarkan masalah itu begitu saja. Bahkan mereka mungkin akan membantu Sima You Yue berurusan dengan kerumunan orang tersebut.     

Namun, Sima You Yue memperhatikan orang-orang yang ada di sekitar. Ia tidak langsung keluar.     

"Zhi Xing, kudengar ada Binatang Roh Keberuntungan di sini. Apa kau mau kita ikut memperebutkannya juga?" Ketika Tuoba Wu Chen melihat ekspresi kerumunan orang yang perlahan-lahan berubah, ia tersenyum simpul.     

Feng Zhi Xing mengamati masing-masing orang di sekitarnya, tetapi tidak melihat orang yang ia cari. Ia agak cemberut.     

"Aku tidak tertarik, kalau kau mau, ambil saja," gumam Feng Zhi Xing, tanpa memperhatikan orang-orang yang yang ada di situ.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.