Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tujuh Kecil



Tujuh Kecil

Sima You Yue meletakkan barang-barang yang ia pegang. Ia menatap ke kejauhan. "Siapa yang bersembunyi di sana?"     

Sima You Yue dan Han Miao Shuang tidak bertindak gegabah, karena mereka bisa merasakan bahwa kekuatan orang itu bahkan lebih tinggi daripada mereka.     

Mereka menunggu sebentar. Tidak ada gerakan, tetapi mereka terus waspada, karena mereka tidak melihat orang itu pergi.     

Mata Sima You Yue bergerak dan berhenti memandang ke sana. Ia berkata pada Han Miao Shuang, "Saudari Senior, sudah waktunya membumbui daging panggang ini."     

"Ah? Oh." Han Miao Shuang memberikan daging panggang itu kepada Sima You Yue. Sima You Yue mengambil bumbu dan melumuri daging panggang tersebut. Aroma daging panggang yang bercampur dengan bumbu menguar ke seluruh lembah.     

Setelah memanggang sebentar, Sima You Yue menaruh daging panggang itu di atas sebuah piring. "Ini, Saudari Senior."     

Han Miao Shuang membawa piringnya ke samping untuk mulai makan. Sima You Yue tidak terburu-buru untuk terus memanggang. Ia mengeluarkan sebotol anggur buah dan melemparkannya ke Han Miao Shuang.     

Han Miao Shuang membuka segel botol tersebut dan aroma anggur buah pun menguar.     

"Wow, sangat harum!" Han Miao Shuang menyesap anggur buah itu dan mengembuskan napas dengan puas. "Saudara Junior, bagaimana mungkin kau bisa memiliki anggur buah dari Rumah Makan Kenangan padahal mereka tidak menjualnya keluar?"     

"Karena aku yang membuatnya!" Sima You Yue mengeluarkan ayam olahan dan menaruhnya di dalam panci. Lalu ia menuangkan air ke dalam dan menutupi panci. Kemudian, ia menyalakan api di bagian bawah.     

Han Miao Shuang ingin bertanya lebih banyak, tetapi Sima You Yue menatapnya penuh arti, sehingga Han Miao Shuang menelan kembali kata-katanya. Sebagai gantinya ia berkata, "Saudara Junior, anggur yang enak sungguh sangat cocok disesap sambil makan daging panggang. Bisakah kau memanggangkan daging untukku lagi?"     

"Aku tidak akan memanggang lagi malam ini. Setelah kau menghabiskan daging tusuk ini, tidak akan ada tambahan lagi," jawab Sima You Yue.     

"Aku juga mau makan!" Begitu Sima You Yue mengatakan hal itu, terdengar suara lembut yang datang dari bayangan tersebut. Tak lama kemudian, sebuah siluet kecil bergegas mendekat, duduk di samping Han Miao Shuang dan menyambar piringnya.     

Han Miao Shuang tertegun menatap gadis kecil di sebelahnya.     

"Kau siapa?" Sima You Yue tidak menyangka bahwa ternyata seorang gadis kecil yang bersembunyi di sana. Ketika ia melihat gadis kecil itu melahap makanan Han Miao Shuang seperti orang yang sudah tidak makan selama ratusan tahun, hatinya melunak. "Pelan-pelan, nanti kau kepanasan.     

"Cap, cap, cap …."     

Gadis kecil itu mengabaikan Sima You Yue, terus menundukkan kepalanya dan mengunyah daging panggang. Menurutnya daging panggang itu sama sekali tidak panas. Setelah selesai makan, ia menatap Sima You Yue dengan mata penuh harap.     

"Tidak lagi." Sima You Yue mengerti arti tatapan gadis kecil itu. Ia menunjuk daging mentah. "Jika kau mau makan, kau masih harus memanggangnya terlebih dahulu."     

"Kau yang panggang." Gadis kecil itu menyeringai. "Kalau tidak, kumakan kau!"     

"Kau mau memakanku? Kalau begitu, tidak akan ada yang memanggangkan daging itu untukmu," balas Sima You Yue.     

"Kalau begitu aku tidak akan memakanmu. Kau yang panggang." Gadis kecil itu menghilangkan ekspresi ganasnya, berubah menjadi boneka yang cantik.     

"Namun, aku sama sekali tidak mengenalmu. Kenapa aku harus memanggang untukmu?" goda Sima You Yue.     

Gadis kecil itu berpikir sambil memiringkan kepalanya. Ia tiba-tiba mengeluarkan batang seukuran lengan. Ia menyerahkan batang itu pada Sima You Yue. "Aku akan memberimu wortel ini sebagai gantinya. Apa ini cukup?"     

"Itu wortel?" Sima You Yue tersenyum simpul. Jelas-jelas itu adalah sebuah ginseng kristal berumur ribuan tahun!     

"Aku tidak tahu ini apa. Kelihatannya seperti wortel. Jadi aku menyebutnya wortel," jawab si gadis kecil. "Pada waktu itu, banyak orang yang menginginkan ini. Bagaimana? Aku akan memberimu wortel ini sebagai gantinya! Panggang daging itu untukku."     

Ketika Sima You Yue melihat mata si gadis kecil yang polos, ia merasa ia tidak seharusnya menggoda gadis kecil itu.     

"Simpan saja wortelmu. Akan kubuatkan makanan untukmu." Sima You Yue mengusap kepala si gadis kecil.     

Gadis kecil itu nyaris menggigit Sima You Yue karena usapannya barusan, tetapi ketika ia hendak menggigit, ia teringat bahwa nanti jadi tidak ada yang membuatkan makanan untuknya, sehingga ia menahan diri.     

"Ayo barter." Si gadis kecil menaruh ginseng kristal tersebut ke tangan Sima You Yue. Ia tidak mau memanfaatkan Sima You Yue.     

Sima You Yue mengembalikan ginseng kristal yang ada di tangannya itu dan berkata, "Benda ini sangat berharga. Kau akan sangat menderita jika kau menukar ini dengan makanan."     

"Aku hanya punya ini," kata si gadis kecil. "Ambillah, aku masih punya banyak."     

"Kau punya banyak wortel ini?" Baik Sima You Yue maupun Han Miao Shuang tercengang.     

"Tidak banyak, tetapi aku punya yang lain," jawab si gadis kecil.     

"Kalau begitu, bisakah kau menunjukkan wortelmu yang lain padaku?" tanya Sima You Yue.     

"Kau tidak mau yang ini?" Gadis kecil itu merenung. Ia mengira Sima You Yue tidak menginginkan wortel tersebut, jadi ia mengeluarkan setumpuk bahan ramuan, yang semuanya langka, dan meletakkannya di atas meja. "Pilih yang kau mau."     

Ketika Sima You Yue melihat apa yang dikeluarkan oleh gadis kecil itu, ia bertanya dengan heran, "Kenapa kau punya begitu banyak bahan ramuan?"     

"Aku sendiri yang menemukan ini semua! Ada begitu banyak di gunung. Aku tinggal pergi ke sana dan dengan mudah menemukan bahan-bahan ini," jawab gadis kecil itu. "Apa kau mau ini?"     

"Untuk apa kau mengumpulkan semua ini?" Sima You Yue menarik tangannya kembali, menunjukkan bahwa ia tidak menginginkan bahan ramuan milik gadis kecil tersebut.     

"Untuk kumakan!" Gadis kecil itu mengeluarkan sebuah ginseng kristal, menggigit ujungnya, lalu meludahkannya. "Rasanya tidak enak."     

"Kau memakan ini?" Han Miao Shuang membelalakkan matanya.     

"Ya, dahulu aku biasa makan ini!" Gadis kecil itu meludahkan kunyahannya lagi. "Tidak enak! Beri aku daging panggangmu, dan aku akan memberimu wortel ini."     

Sima You Yue menatap gadis kecil itu dengan kebingungan. Ia tidak tahu siapa gadis kecil tersebut. Gadis kecil itu langsung bisa menelan bahan ramuan pengobatan tanpa terluka akibat kekuatan bahan ramuan pengobatan tersebut.     

Mengingat gadis kecil itu masih sangat muda, ia memiliki keterampilan yang jauh lebih kuat daripada Sima You Yue. Sima You Yue menduga bahwa gadis itu sebenarnya adalah seekor Binatang Roh yang berubah wujud, tetapi ia tidak merasakan aura Binatang Roh, jadi ia juga tidak yakin.     

"Siapa namamu?"     

"Tujuh Kecil."     

"Tujuh Kecil, kau dan Kakak Miao Shuang sebaiknya bermain bersama dahulu. Aku akan memasakkan kepala singa rebus untuk kalian," usul Sima You Yue.     

"Kepala singa rebus? Tidak ada singa di sini!" Tujuh Kecil mengedarkan pandangan dan tidak melihat adanya singa atau bulu singa.     

"Nanti kau juga akan tahu." Sima You Yue menarik hidung Tujuh Kecil.     

"Omong-omong, Saudara Junior, kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Bagaimana kau bisa tahu cara memasak hidangan unik dari Rumah Makan Kenangan ini?" Han Miao Shuang teringat akan kebingungannya setelah Sima You Yue kembali mengungkit tentang kepala singa rebus.     

"Karena aku yang mengajari mereka bagaimana cara memasaknya!" jawab Sima You Yue sambil menyiapkan bahan-bahan masakan.     

"Kau yang mengajari mereka? Apakah Rumah Makan Kenangan itu milikmu?"     

"Sebenarnya bukan, itu milik temanku. Aku dahulu mengajarinya tentang hidangan ini. Kemudian, ia membuka Rumah Makan Kenangan dan menyajikan hidangan ini," jawab Sima You Yue. "Namun, Rumah Makan Kenangan di Kota Langit itu milikku. Nanti, kalau kau pergi ke Rumah Makan Kenangan untuk makan, bilang saja namaku dan makanlah dengan gratis."     

"Haha, ternyata Rumah Makan Kenangan itu benar-benar milikmu!" sorak Han Miao Shuang dengan gembira. "Kalau aku makan di sana, jangan suruh aku bayar ya! Hidangan-hidangan di rumah makanmu sangat mahal!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.