Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tujuh Kecil Tahu



Tujuh Kecil Tahu

Sima You You tersenyum. "Makanlah di sana, aku pasti tidak akan memintamu untuk bayar!"     

"Baiklah!" Sima You Yue merenung sebentar, lalu mengeluarkan beberapa Buah Roh di depan mereka dan berkata, "Makan ini dulu, hidangan akan segera selesai."     

"Baiklah! Saudara Junior, Buah Rohmu lumayan segar!"     

Han Miao Shuang dengan gembira mengambil Buah Roh itu. Tujuh Kecil tidak mengatakan apa-apa dan langsung mengambil Buah Roh tersebut.     

"Ia seorang perempuan, kenapa kau memanggilnya Saudara Junior?" tanya Tujuh Kecil sambil mengunyah Buah Roh.     

Sima You Yue menggerakkan tangannya. Han Miao Shuang tampak lupa untuk menggigit Buah Rohnya.     

"Tujuh Kecil, apa maksudmu? Aku ini laki-laki." Sima You Yue tertawa.     

"Bukan, kau perempuan, tidak seperti lelaki-lelaki yang bau itu," jawab Tujuh Kecil dengan tegas. "Para lelaki itu bau, dan wewangian di tubuhmu pasti berasal dari seorang perempuan. Tujuh Kecil tidak salah!"     

"Saudara Junior, kau benar-benar seorang perempuan?" Han Miao Shuang menatap Sima You Yue dengan heran.     

"Maukah kau menyimpan rahasiaku? Kalau tidak, aku tidak mau memberikan masakan ini padamu." Sima You Yue mengakui penyamarannya.     

"Ya ampun, kau memang seorang perempuan!" Buah Roh di tangan Han Miao Shuang jatuh ke tanah. Ia menatap Sima You Yue dengan tak percaya. Ia berkedip dan langsung mengangguk. "Tenang saja, aku tidak akan membuka rahasiamu."     

"Bagaimana dengan Tujuh Kecil?" Sima You Yue menatap Tujuh Kecil.     

"Apakah kau akan selalu masak untukku?" balas Tujuh Kecil.     

Sima You Yue mengangkat alis. Berani-beraninya bocah kecil itu mengancamnya!     

"Aku tak punya banyak waktu untuk selalu masak untukmu." Sima You Yue mengangkat bahu.     

"Masak saja untukku kalau kau sedang ada waktu," kata Tujuh Kecil.     

"Baiklah." Sima You Yue tersenyum. "Karena kau sudah berjanji padaku, jangan sampai kau ingkar janji nanti!"     

"Kakak." Tujuh Kecil memanggil Sima You Yue.     

"Apa?" Han Miao Shuang menoleh untuk melihat Tujuh Kecil.     

"Beres kalau begitu!" Sima You Yue mengerti maksud Tujuh Kecil. Ia merasa tenang saat ia lanjut memasak untuk mereka.     

Sima You Yue langsung memasakkan kepala singa rebus untuk keduanya, dan menggunakan seekor ayam utuh untuk membuat ayam air liur. Melihat bahwa keduanya belum cukup makan, ia juga memanggang daging yang tersisa. Ketika ia melihat dua pasang mata yang masih berkilau kelaparan, ia pun memasakkan ayam pengemis[1] dan kelinci cemplung[2] yang besar untuk mereka hingga akhirnya mereka kenyang.     

Sima You Yue menatap keduanya; masing-masing menaruh satu tangan ditaruh di atas perut dengan puas. Kemudian, ia memandang tanpa daya ke arah area terlarang. Tampaknya tujuan sebenarnya mengundang Han Miao Shuang untuk makan malam malam itu tidak tercapai.     

"Kakak ingin pergi ke area terlarang?" tanya Tujuh Kecil dengan lantang sambil memperhatikan Sima You Yue yang dari tadi mengawasi area terlarang.     

"Hm?"     

"Dari tadi Kakak memandang ke sana," kata Tujuh Kecil. "Jika Kakak ingin ke sana, Tujuh Kecil bisa mengantarmu ke sana."     

"Kau bisa mengantarku? Bukankah itu area terlarang sehingga tidak ada yang bisa masuk ke sana?" tanya Sima You Yue.     

"Ck, siapa bilang tidak ada yang bisa masuk? Aku melihat begitu banyak orang masuk!" gumam Tujuh Kecil.     

"Kau melihat orang masuk ke sana?" tanya Han Miao Shuang dengan terkejut.     

"Ya, banyak orang, sering beberapa kali dalam semalam!" jawab Tujuh Kecil dengan santai.     

"Bagaimana Tujuh Kecil bisa tahu?"     

"Karena aku sering menonton dari sini!" jawab Tujuh Kecil. "Namun, akhir-akhir ini, tidak banyak orang yang masuk."     

"Bagaimana Tujuh Kecil bisa melihat mereka?"     

"Aku sering datang ke sini untuk mencari makan, jadi aku sering melihat mereka," jawab Tujuh Kecil.     

"Lalu, apakah kau tahu siapa saja orang-orang yang masuk itu?"     

"Aku tidak tahu. Mereka masuk dan tidak keluar. Ada beberapa yang keluar dan ada beberapa yang tidak keluar," jawab Tujuh Kecil, "Aku tidak peduli siapa yang masuk, tetapi jika Kakak ingin masuk, aku bisa membantumu."     

"Apakah Saudara Junior ingin pergi ke area terlarang?" tanya Han Miao Shuang.     

"Aku tidak mau pergi ke sana, tetapi aku agak penasaran tentang area terlarang," jawab Sima You Yue. "Aku tidak tahu hal-hal apa saja yang ada di sana."     

Han Miao Shuang tidak curiga mendengar jawaban Sima You Yue. Ia berkata sambil tersenyum, "Tidak ada apa-apa di area terlarang."     

"Saudari Senior tahu?" tanya Sima You Yue dengan heran.     

"Haha, aku pernah masuk sekali dengan Guru dan melihat hal-hal di dalam sana," jawab Han Miao Shuang.     

"Apakah ada banyak harta karun di sana?" tanya Sima You Yue.     

"Harta karun di sana juga bukannya yang langka," jawab Han Miao Shuang. "Beberapa harta karun tidak sebagus milik Guru."     

"Aku dengar ada mata bumi di area terlarang," celetuk Sima You Yue setelah merenung sebentar.     

"Mata bumi? Apa itu?" tanya Han Miao Shuang.     

"Saudari Senior tidak pernah mendengar tentang mata bumi? Kudengar banyak orang di sekte yang tahu tentang itu," kata Sima You Yue.     

Han Miao Shuang menggelengkan kepalanya. "Meskipun kami bertiga telah tinggal di sekte dalam untuk waktu yang lama, kami tidak tahu banyak tentang sekte itu."     

"Mata bumi tidak ada di area terlarang," celetuk Tujuh Kecil tiba-tiba.     

"Kau tahu?"     

"Tentu saja, apakah ada sesuatu di sekte yang tidak kuketahui?" Tujuh Kecil dengan bangga mengangkat dagu. "Aku sering berlarian di sekte, dan sudah mendengar tentang banyak hal. Namun, aku tidak suka dengan orang-orang itu, jadi aku tidak suka ada bersama mereka."     

"Kau juga anggota sekte?"     

"Hem, hem," deham Tujuh Kecil dengan bangga.     

Sima You Yue tertawa. Tujuh Kecil adalah seorang gadis kecil tsundere!     

"Kakak, apakah kau menginginkan mata bumi?" Tujuh Kecil tampak aneh. Ketika ia melihat bahwa Sima You Yue diam saja, ia menepuk dadanya. "Jika Kakak menginginkannya, Tujuh Kecil akan mencarinya!"     

"Kau?" Han Miao Shuang memperhatikan Tujuh Kecil. "Kau tahu caranya?"     

"Memangnya aku harus memberitahumu?!" Tujuh Kecil mengabaikan Han Miao Shuang dan berbalik menghadap Sima You Yue. "Kakak, apakah kau menginginkan mata bumi?"     

"Aku mau, tetapi mata bumi pasti berada di tempat yang sangat tersembunyi, dan itu sangat berbahaya. Bagaimana mungkin aku bisa membiarkanmu pergi begitu saja?" Sima You Yue duduk di samping Tujuh Kecil. Melihat kulit Tujuh Kecil yang sebening kristal, ia mau tidak mau meraih dan mencubit hidung Tujuh Kecil.     

"Aku sangat kuat!" Tujuh Kecil menepis tangan Sima You Yue.     

"Aku tahu, Tujuh Kecil sangat kuat!" timpal Sima You Yue. "Namun, kau masih kecil, aku akan mencari cara untuk bisa mendapatkan mata bumi."     

"Mengapa Kakak ingin menggunakan mata bumi?" tanya Tujuh Kecil.     

"Tubuh adikku tidak sehat. Aku perlu sedikit mata bumi untuk menyembuhkannya," jawab Sima You Yue.     

"Sedikit itu seberapa?"     

"Delapan ons," jawab Sima You Yue.     

"Hanya delapan ons!" Tujuh Kecil lega mendengar jawaban Sima You Yue. "Hanya satu kati[3] lebih sedikit! Itu tidak akan menyakiti mata bumi."     

"Kau juga tahu tentang itu?" Sima You Yue memijat kepala Tujuh Kecil.     

"Tentu saja, tidak ada seorang pun di dunia yang tahu tentang mata bumi lebih baik dariku!" kata Tujuh Kecil dengan bangga.     

"Kau tidak boleh ambil risiko," larang Sima You Yue.     

"Kenapa?" Tujuh Kecil tidak mengerti.     

"Karena kau masih muda. Aku sendiri yang akan mencari caranya."     

"Huh." Tujuh Kecil tahu bahwa Sima You Yue tidak percaya padanya. Ia mengerucutkan bibir.     

"Kau seharusnya tinggal di sekte dengan patuh dan berkultivasi." Sima You Yue mencubit hidung Tujuh Kecil.     

Tujuh Kecil berbalik dengan sedih, ia berkata dalam hati, "Tunggu sampai kudapatkan mata bumimu itu. Kita lihat saja nanti apa kau masih berani meremehkanku!"     

[1] hidangan ayam Tiongkok yang diisi, dibungkus tanah liat dan daun teratai (bisa diganti dengan daun pisang atau bambu), dan dipanggang perlahan-lahan menggunakan api kecil.     

[2] direbus sebentar untuk mempertahankan kesegaran dan kehalusan rasa bumbu.     

[3] ukuran berat yang berbobot 61⁄4 ons. Satuan massa tradisional Tiongkok yang digunakan di seluruh Asia Timur dan Tenggara, terutama untuk menimbang makanan dan bahan makanan lainnya di beberapa pasar basah, pasar jalanan, dan toko.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.