Menemukan Bijih
Menemukan Bijih
"Fatty, maafkan aku. Aku tidak bisa tetap di sini untuk menonton ujianmu. Kalian harus melakukan yang terbaik!" kata Sima You Yue sambil tersenyum.
"Ya," kata Fatty Qu dengan sungguh-sungguh. "Kami akan menunggumu di sekte dalam."
"Baiklah. Aku akan membawa beberapa barang dari Samudra Bintang Kesembilan ketika kembali nanti," kata Sima You Yue.
Setelah mengucapkan selamat tinggal, Sima You Yue pergi ke rumah mereka di luar sekte dan memberi tahu Sima Lie bahwa ia akan pergi. Meskipun Sima Lie sangat khawatir, ia tidak berdaya untuk menghentikan Sima You Yue.
Sima You Yue meninggalkan Paviliun Xuan Yuan ketika hari sudah malam.
"Jika kau datang sedikit saja lebih lambat, aku akan menganggap kesepakatan kita batal," kata Wu La Li.
"Aku selalu menepati janjiku," jawab Sima You Yue. "Kapan kita akan pergi?"
"Sekarang." Wu La Li membuka sebuah portal ruang setelah berbicara, lalu membimbing Sima You Yue masuk ke dalam.
Setelah Sima You Yue muncul kembali, mereka sudah berdiri di dalam sebuah hutan.
"Ini bukan Samudra Bintang Kesembilan, kan?" tanya Sima You Yue sambil melihat pohon-pohon yang setinggi langit.
"Tidak, tetapi ini cukup dekat," jawab Wu La Li. "Begitu kita menyeberangi hutan dan hamparan pegunungan lainnya, kita akan sampai di sana."
"Lalu apa yang kita lakukan di sini?"
"Menunggu seseorang."
Wu La Li duduk di atas sebuah batu besar. Sima You Yue melihat ada banyak bahan pil di sekitar tempat ia berdiri, bahkan beberapa yang tidak ia miliki di Pagoda Roh, lalu mempertimbangkan bahwa tindakannya berikutnya seharusnya tidak masalah, sebelum mengeluarkan sebuah sekop untuk menggali beberapa bahan.
"Kau benar-benar praktis, bukan? Kau tidak menyia-nyiakan apa pun!" sindir Wu La Li.
"Aku tidak tahu soal praktis, tetapi setidaknya aku tidak menyia-nyiakan bahan ini." Sima You Yue menggali bahan ramuan dan melemparkannya langsung ke Pagoda Roh tanpa mengguncang lepas tanahnya terlebih dahulu.
"Bahan-bahan ini ada di mana-mana. Sama sekali tidak langka."
"Di mata seorang Alkemis, bahan yang paling umum sekalipun adalah harta karun." Sima You Yue terus menggali, sekalian untuk mengisi waktu selama menunggu di situ.
"Ah?"
Ketika ia menggali tanaman herbal itu, Sima You Yue menyadari bahwa ada beberapa bijih yang terkubur di bawah tanah.
"Ada apa?" tanya Wu La Li ketika ia melihat bahwa Sima You Yue berhenti menggali.
"Pangeran Wu La, pernahkah kau ke sini sebelumnya?" tanya Sima You Yue.
"Tidak, kenapa?"
"Tidak apa-apa." Sima You Yue melihat bijih yang terkubur di tanah. Berdasarkan keadaan tanah, tampaknya bijih itu telah berada di situ selama beberapa tahun. Ia bertanya-tanya siapa yang meninggalkan bijih-bijih itu di situ.
Wu La Li berjalan mendekat dan juga terkejut ketika ia melihat bijih tersebut. "Aneh sekali. Ternyata ada bijih di sini."
"Bukannya kau bilang di sini ada pegunungan? Siapa tahu, mungkin ada gua dekat sini," celetuk Sima You Yue.
"Tidak mungkin. Master Pencari Roh telah lama menjelajahi pegunungan di sini, dan tidak menemukan satu pun gua," kata Wu La Li. "Mungkin sudah lama sejak terakhir kali orang datang ke sini."
"Mungkin." Sima You Yue tidak membenarkan atau membantah Wu La Li. Ia menggali bijih dengan hati-hati dan membersihkannya dari tanah. Sebuah batu berwarna abu putih perlahan muncul. Ia terkejut ketika melihat garis-garis pada bijih tersebut.
"Melihat ekspresimu, pasti ada sesuatu yang berharga di dalam bijih itu?" tebak Wu La Li dengan yakin.
Meskipun Wu La Li bukan manusia, ia familier dengan manusia. Ia telah menghabiskan tahun-tahun terakhirnya dengan berkeliaran di seluruh benua, dan telah melihat banyak bijih.
"Aku tidak bisa memastikan kualitas bijih ini, tetapi pasti ada sesuatu di dalamnya," jawab Sima You Yue dengan tidak yakin.
"Kau juga seorang Master Pencari Roh?" Alis Wu La Li terangkat.
"Semacam itu," jawab Sima You Yue. "Ada … sebelas batu di sini. Karena aku yang menemukannya, kau dapat mengambil lima, dan aku akan mengambil enam. Silakan memilih batumu terlebih dahulu, tetapi kau tidak boleh menyesali pilihanmu setelah itu."
"Kau pikir aku akan berlaku curang?" tanya Wu La Li.
"Terserahmu." Sima You Yue mengangkat bahu. Lebih baik berterus terang di hadapan seorang ahli.
Wu La Li tersenyum. "Kau saja yang ambil semua batu ini. Aku tidak tertarik pada hal-hal semacam ini."
Sima You Yue tak menyangka Wu La Li akan menolaknya begitu saja. "Apakah klan Binatang Rohmu tidak bergantung pada penyerapan energi roh dari Batu Roh untuk tumbuh lebih kuat?"
"Jarang," jawab Wu La Li. "Klan Binatang Roh memiliki cara kultivasinya sendiri. Hanya sedikit dari kami yang bergantung pada Batu Roh untuk naik peringkat. Kalian manusialah yang bisa membuat langkah besar dengan bantuan Batu Roh semacam ini."
"Kau sungguh tak menginginkannya?" Sima You Yue menengadah dan menatap Wu La Li. Ketika ia menatap mata Wu La Li yang jernih, ia berseri-seri. "Kaulah yang tak menginginkannya. Jangan datang kepadaku ketika kau menyesal nanti. Aku tak akan memberikan batu-batu ini kepadamu."
"Terserahmu."
Setelah Sima You Yue yakin bahwa Wu La Li memang tidak menginginkan batu-batu tersebut, ia dengan senang hati mulai menggali batu-batu itu. Berdasarkan apa yang telah ia pelajari, sebelas bijih itu pasti berisi bahan langka. Jika terdapat satu atau dua bahan dengan kualitas terbaik, bahkan ia mungkin dapat naik peringkat.
Sima You Yue menggali bijih tersebut dengan sangat cepat. Setelah ia menggali tanah itu sampai bersih dari bijih, ia berjalan dengan gembira ke sisi Wu La Li dan bertanya, "Siapa yang kita tunggu? Berapa lama lagi kita harus menunggu? Jika masih lama, aku akan pergi lebih jauh untuk menggali bahan ramuan."
"Selain wilayah ini, wilayah yang lain sangat berbahaya. Silakan lanjut menggali jika kau tidak takut," jawab Wu La Li sambil membuka mata.
"Eh - kalau begitu, lupakan saja." Sima You Yue bergidik. Ia sangat lemah, ia tidak akan mungkin mau mengacaukan hidupnya.
Sima You Yue mau tidak mau mendesah ketika ia berpikir tentang betapa lemah dirinya. Ia telah berkultivasi dan belajar sepanjang tahun, belum lagi kenaikannya ke peringkat Raja Dewa lanjutan, tetapi ia tetap masih selangkah lagi dari peringkat Maharaja Dewa. Jika ia memiliki energi roh yang cukup, tidak akan jadi masalah baginya untuk naik peringkat
Raung Kecil benar. Karena Sima You Yue telah mengalami kenaikan peringkat, selama ia memiliki energi roh yang cukup, ia tidak akan mengalami hambatan dalam menaikkan peringkat.
Mereka menunggu di hutan selama dua hari sebelum akhirnya dua orang datang mencari mereka. Ketika Wu La Li melihat mereka menggelengkan kepala, tatapannya menjadi sedikit lemas. Ia menatap Sima You Yue, lalu berkata, "Bersiaplah untuk kembali ke Istana Naga."
Nama 'Istana Naga' sangat mengejutkan Sima You Yue. Sejak ia hidup kembali, ia memiliki kerinduan yang aneh terhadap naga. Ia menyukai totem dan mitos tentang naga, lalu setelah menjadi Ximen You Yue, ia tumbuh dengan rasa ingin tahu terhadap klan naga. Sayangnya mereka telah meninggal sebelum ia mencapai Samudra Bintang Kesembilan.
Setelah Sima You Yue mendengar bahwa mereka akan kembali ke Istana Naga, ia jadi sangat penasaran. Ia bertanya-tanya apakah ada perbedaan antara Istana Naga yang asli dan yang ia lihat di layar televisi.
Wu La Li mengeluarkan mutiara seukuran mata naga dan memberikannya pada Sima You Yue. "Ini adalah Mutiara Bawah Air. Jika kau memakannya, kau jadi dapat bernapas di bawah air."
Dua penjaga yang tampak seperti manusia tertegun ketika mereka melihat Wu La Li mengeluarkan Mutiara Bawah Air. Salah satu dari mereka hendak mengatakan sesuatu sebelum yang seorang lagi menghalanginya.
Sima You Yue baru saja penasaran, memikirkan tentang bagaimana ia bisa masuk ke dalam air. Siapa yang mengira bahwa Wu La Li ternyata sudah mempertimbangkannya. Ia mengambil Mutiara Bawah Air dan langsung memakannya tanpa ragu.