Memberi Tahu Mereka
Memberi Tahu Mereka
Sima You Yue mengangkat kepalanya dan menatap Bei Gong Tang sebelum menurunkan kepalanya lagi untuk terus memain-mainkan cangkir tersebut.
"Aku datang untuk menemuimu." Bei Gong Tang berjalan dan duduk. "Kau kenapa hari ini?"
"Tidak apa-apa." Sima You Yue menggelengkan kepala.
Bei Gong Tang mengulurkan tangannya ke depan dan mencolek cangkir itu, lalu berkata, "Awalnya, kami tidak berencana untuk bertanya padamu. Kami ingin menunggumu untuk memberi tahu kami. Namun, keadaan ini sudah terlalu jauh. Terakhir kali, kau luar biasa sedih setelah naik ke peringkat Dewa. Hari ini, kau tiba-tiba sangat sedih. Sulit bagi kami untuk tidak bertanya. Sebenarnya kau kenapa? Jika ada sesuatu yang terjadi, katakan saja. Kami akan menanggung bebannya bersamamu."
"Ada beberapa hal … yang tidak bisa kita ubah meskipun kita membicarakannya," kata Sima You Yue.
"Pada saat itu, aku juga berpikir demikian. Namun, apa yang kau katakan padaku? Di Pegunungan Pu Luo, kau mengatakan kepadaku bahwa apa pun yang terjadi di masa lalu atau apa pun yang akan terjadi di masa depan, kita akan selalu bersama. Kita bersaudara, keluarga yang selalu ada untuk satu sama lain. Jika kita ingin membagikan keluh kesah kita, kita akan selalu ada. Setelah hidup bersama selama bertahun-tahun dan melalui begitu banyak hal bersama, kita sudah menjadi seperti keluarga. Apa lagi yang masih tidak bisa kau ceritakan?" kata Bei Gong Tang. "Tidak peduli apa pun yang terjadi, kita akan selalu bersama."
Sima You Yue melihat tatapan Bei Gong Tang yang tak tergoyahkan, dan merenung sejenak. Kemudian, ia mengembuskan napas dan berkata, "Kalian berdua masuklah ke sini juga."
Ouyang Fei dan Sima You Lin masuk. Mereka tidak terlihat malu seperti yang biasanya ditunjukkan oleh orang yang tertangkap basah menguping. Karena kekuatannya, Sima You Yue langsung tahu bahwa keduanya sedang menunggu di luar.
"Dugaanku, kalian pasti bertanya-tanya bagaimana aku tahu bahwa Qin Mo merupakan pemilik Rumah Makan Kenangan, padahal aku menjalani seluruh hidupku di Benua Yi Lin, kan?" tanya Sima You Yue.
"Sedikit," jawab Bei Gong Tang. "Namun, kami lebih khawatir tentang mengapa kau tiba-tiba memancarkan keputusasaan seperti tadi."
Sima You Yue menyentuh kata-kata di bawah cangkir tersebut, lalu bertanya, "Apakah kalian percaya reinkarnasi?"
Mendengar apa yang Sima You Yue katakan, Sima You Lin dan yang lainnya memandangnya dengan kaget. Mereka tidak bisa berkata-kata.
"Maksudmu, kau …."
Sima You Yue mengangguk, lalu berkata, "Seperti yang sudah kalian tebak. Dalam kehidupan masa laluku, aku berasal dari Negeri Purba. Setelah seseorang membunuhku, jiwaku memasuki tubuh ini, dan aku menjadi Sima You Yue."
"Apa yang terjadi pada pemilik tubuhmu yang sebenarnya?"
"Mati. Ketika ia berumur empat belas tahun, anak buah Murong An membunuhnya," jawab Sima You Yue. "Sebelum ia meninggal, ia menarikku ke tubuhnya dan menyuruhku menjalani hidup sebagai dirinya."
"Pantas saja, kau benar-benar berbeda dari rumor yang ada ketika kami bertemu denganmu," komentar Ouyang Fei.
"Dalam kehidupan masa laluku, jiwaku terluka ketika aku mati. Itulah sebabnya aku lupa akan masalah kehidupan masa laluku. Ketika aku naik menjadi peringkat Dewa, jiwaku disembuhkan dan aku memulihkan ingatanku," kata Sima You Yue. "Waktu itu, aku hancur karena hal itu."
"Kau mati dengan cara yang sangat kejam?"
"Kematianku lumayan buruk. Namun, aku tidak sedih karena kematianku. Namun, karena … seluruh … seluruh klanku dimusnahkan. Setiap anggota klanku dibunuh, dan rumahku dibakar dalam lautan api di depan mata kepalaku sendiri. Untuk membantu adikku dan aku melarikan diri, orang tuaku ikut terbunuh. Sebelum mereka dibunuh, ibuku masih mengatakan kepadaku dengan lembut bahwa ia tidak menyalahkanku. Ia ingin supaya aku hidup terus. Ia tidak mau aku membalas dendam, tetapi menjalani hidupku dengan bahagia. Demi aku, adikku menyuruh Binatang Roh terbangnya untuk membawaku. Ia berlari kembali seorang diri untuk menghentikan para penjaga mengejarku …." Sima You Yue menutup matanya, dan tangannya menutupi wajahnya. Pipinya bersimbah air mata.
Sejak Sima You Yue mendapatkan ingatannya kembali, ia tidak bisa tidak menangis kapan pun ia mengingat kejadian tersebut.
Bei Gong Tang dan dua lainnya tampak serius. Mereka tidak menyangka bahwa Sima You Yue telah melalui begitu banyak masalah. Penyesalan dan kesedihan mengalir dalam ketika ia berbicara, menyebabkan hati mereka merasakan kepedihan yang dideritanya.
Pantas saja Sima You Yue menangis dengan hancur lebur ketika ia naik ke peringkat Dewa. Pantas saja ia kewalahan ketika ia melihat hal-hal di Rumah Makan Kenangan.
"Apakah Qin Mo ini adalah seseorang yang kau kenal dalam kehidupan masa lalumu?" tanya Bei Gong Tang. "Rumah Makan Kenangan …. Mungkinkah rumah makan itu dibangun untuk mengenangmu?"
"Qin Mo adalah salah satu teman baikku di masa lalu. Bakatnya dalam berkultivasi tidak terlalu bagus, tetapi ia suka memasak, karena itulah kami berteman di masa lalu." Sima You Yue menghapus air mata dari wajahnya, lalu berkata, "Aku tidak terlalu memikirkan tentang ini ketika kita pergi ke Rumah Makan Kenangan hari ini, tetapi hidangan spesial miliknya bukanlah yang pernah aku ajarkan padanya sebelumnya, melainkan hidangan yang telah kubuat sebelumnya. Sayap ayam madu itu dibuat karena aku dahulu sedang terburu-buru, sehingga aku hanya memberi tahu resepnya. Siapa sangka ia akan bisa membuat hidangan yang rasanya sama dari kenangan akan aku. Rumah makannya dahulu tidak menggunakan nama tersebut, tetapi aku tidak akan pernah melupakan rasa hidangan itu. Itulah sebabnya aku menebak siapa pemilik rumah makan mereka."
Qin Mo pernah mengatakan kepada Sima You Yue bahwa ia bermimpi untuk membuka rumah makan sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, ia jadi bisa makan makanan lezat yang ia inginkan ke mana pun ia pergi.
Bei Gong Tang memegang tangan Sima You Yue, lalu berkata, "Tidak peduli kau telah bereinkarnasi atau tidak, kau tetaplah You Yue kami."
Sima You Yue ingin tersenyum, tetapi tidak bisa menghalau rasa sakit di matanya.
"You Yue, siapa namamu di masa lalu?"
"Ximen You Yue. Itu bukan klan yang sangat besar di pusat," jawab Sima You Yue.
"Lalu … siapa yang membunuhmu?"
"Klan Zong Zheng. Mereka bersekutu dengan Istana Yin Yang. Dan, Istana Yin Yang itu bukan hanya sebuah kekuatan peringkat kedua. Mereka juga memiliki kekuatan dari atas." Sima You Yue mengepalkan tangannya, lalu berkata, "Pada saat itu, Klan Zong Zheng dan orang-orang dari Istana Yin Yang adalah orang-orang yang telah menyerang kami."
"Begitu kita menjadi lebih kuat, kita akan kembali untuk membalas dendam!" seru Ouyang Fei.
"Baik." Sima You Yue mengangguk.
Karena Sima You Yue telah memilih untuk memberi tahu mereka tentang hal itu, ia tidak akan menghindar dari mereka lagi. Ia kenal mereka dengan baik dan mereka tidak mungkin tidak membantunya.
Pada saat itu, di sebuah gunung di area pusat, seorang lelaki yang mengenakan topeng berdiri menghadap angin untuk waktu yang lama.
Seorang perempuan berjalan keluar, lalu bertanya, "Apakah kau benar-benar akan pergi?"
"Ya." Suara lelaki itu serak, seolah itu bukanlah nada suaranya yang normal.
"Namun, mereka begitu kuat …."
"Tidak peduli seberapa kuatnya mereka, aku tetap harus pergi," kata lelaki itu. "Aku telah begitu banyak berkorban, semua demi membiarkan musuhku merasakan pedangku."
"Kakek berkata bahwa jika kau memilih untuk tidak menggunakan kekuatan itu, kau akan bisa hidup beberapa puluh tahun lagi."
"Jika aku bisa membunuh beberapa musuhku lagi, aku akan dengan rela melupakan tahun-tahun itu. Tetap hidup bukanlah arti keberadaanku. Balas dendam adalah satu-satunya permintaanku."
"Kalau begitu aku ingin pergi bersamamu."
Lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya kau tetap di lembah."
"Tidak mungkin. Kenapa kau tidak tinggal di sini? Kita bisa memikirkan caranya bersama-sama. Kalau tidak, bawa aku bersamamu." Perempuan itu menarik lengan baju lelaki tersebut, tampak lebih tegas.
Lelaki itu terus menggelengkan kepalanya.
"Jika kau tetap berani keluar sendiri, aku … aku akan bunuh diri di sini!"
"Kau tahu mereka itu kuat. Aku akan pergi melakukan misi bunuh diri, kenapa kau masih …."
"Karena aku menyukaimu. Tidak peduli kau jadi apa, aku tetap akan menyukaimu. Jika aku harus menyaksikanmu pergi seorang diri, aku lebih baik mati saja."
"Hidupku akan segera berakhir."
"Aku tidak peduli. Karena setiap hari selama kau masih hidup, aku akan menyukaimu. Karena setiap hari aku mencintaimu, setiap hari pula aku akan selalu mengikutimu. Ke mana pun kau pergi, aku akan mengikutimu! Kudengar bahwa akan ada lelang yang belum pernah dilihat sebelumnya yang diadakan oleh Paviliun Xuan Yuan bulan depan, di wilayah luar Wilayah Pusat. Orang itu juga akan ada di sana. Wilayah Pusat sangat jauh sehingga mereka tidak akan tahu apa-apa jika kita pergi ke sana untuk membunuh orang itu. Bagaimana menurutmu?"
Laki-laki itu melihat kilau di mata perempuan tersebut dan mengembuskan napas. Ia memandang burung-burung yang terbang di kejauhan, dan tidak berbicara lagi.