Sebuah Adu Kekuatan Mental
Sebuah Adu Kekuatan Mental
Sima You Yue sekilas menatap tanah yang hancur di bawahnya serta kota yang hancur. Ia melihat warga yang tidak bersalah dan mulai sedikit memahami tindakan Sima Lie.
"Tetapi Kakek, jika kita mengikuti mereka, akankah mereka benar-benar memberi keadilan pada kita?" Sima You Yue menatap Sima Lin dan yang lainnya dengan curiga. Karena masalah dengan Sima Kai, ia menjadi tidak percaya pada seluruh klan tersebut.
"You Yue, hanya saudara-saudaramu dan aku yang pergi. Kau tidak akan ikut bersama kami," ucap Sima Lie dengan ragu-ragu.
"Kakek!" Sima You Yue menerima sebuah kejutan besar.
"Setiap orang dari Klan Sima harus dibawa kembali," ucap Sima Lin.
"Sebenarnya, aku tidak ingin memberitahumu tentang ini, tetapi tidak mungkin aku bisa menyimpannya darimu sekarang. Kau sebenarnya bukan orang dari Klan Simaku. Kami hanya merawatmu," kata Sima Lie. "Karena itu, kau tidak perlu berpartisipasi dalam urusan apa pun yang melibatkan Sima."
"Kakek, aku tahu itu sejak lama. Namun, kau yang membesarkanku sampai sekarang, jadi kalian semua adalah keluargaku!" seru Sima You Yue dengan yakin.
"Kau, kau tahu?" Kali ini, giliran Sima Lie yang terkaget-kaget.
Mungkinkah Sima You Ming dan yang lainnya telah memberitahu Sima You Yue?
"Karena beberapa hal yang terjadi, aku jadi punya beberapa kecurigaan sebelumnya. Kemudian, aku bertanya pada Guru dan ia mengakuinya," jawab Sima You Yue.
"Karena kau sudah mengetahuinya, maka kau seharusnya tidak datang ke sini," kata Sima Lie, wajahnya berubah serius.
"Kakek, kau adalah Kakekku sebelum ini, dan kau akan menjadi Kakekku bahkan di masa depan. Aku dulu anggota Klan Sima, dan aku akan selalu menjadi anggota Klan Sima. Ini adalah fakta yang tidak akan pernah berubah!" Sima You Yue menatap Sima Lie sambil sepenuhnya mengekspresikan pikirannya.
Sima Lie sangat tersentuh, ia menatap Sima You Yue. Ia tidak pernah mengira bahwa Sima You Yue sudah sangat menyadari identitasnya sendiri, tetapi tetap tidak mau mundur dalam menghadapi bahaya.
Namun, Sima Lie tidak bisa membiarkan Sima You Yue ikut dengannya. Masa depan dipenuhi dengan terlalu banyak ketidakpastian. Ia melihat ke arah Sima Lin dan berkata: "Ia bukan seseorang dari Klan Sima, kau tidak bisa membawanya bersama kami semua."
Sima Lin melirik Sima You Yue, tetapi ia tidak mengungkapkan pendapat apa pun.
"Karena begini masalahnya, kita akan turun dahulu. Apakah kita akan membawanya atau tidak akan dibahas saat kita turun," ucap Sima Qing.
Mereka pun menjejak tanah. Sima Lie menatap Sima You Ming dan yang lainnya dengan gelisah. Melihat bahwa mereka baik-baik saja, ia mengembuskan napas.
"You Yue, kau harus berkultivasi dengan benar setelah kami pergi. Aku percaya kau akan bisa keluar dari sini tidak lama lagi," kata Sima Lie sambil menepuk punggung Sima You Yue setelah ia turun dari tubuh Raung Kecil.
"Kakek …."
"Apakah kau akan mematuhi perintah Kakek atau tidak?!" Sima Lie menatap Sima You Yue.
"Kau adalah seorang Master Formasi?" tanya Sima Lin tiba-tiba.
"Belum dianggap memenuhi sebagai seorang Master Formasi," jawab Sima You Yue.
"Maka Kekuatan Mentalmu sudah sangat kuat," kata Sima Lin. "Karena begini masalahnya, aku akan memberimu kesempatan. Jika kau dapat menerima tiga pukulan Serangan Mentalku, aku akan membiarkan kau ikut dengan kami. Jika kau tidak bisa menerima seranganku, kau tidak bisa pergi dan kau tidak bisa menghentikan mereka untuk pergi."
"Baiklah." Sima You Yue langsung setuju.
"Ini …." Sima Lie agak ragu-ragu dan khawatir Sima You Yue akan terluka.
"Kakak Lie, percayalah pada Kakak Tertua," kata Sima Qing.
"Kemarilah, kalau begitu." Sima You Yue berjalan ke samping dan berbalik untuk menghadap Sima Lin.
Pada saat itu, Sima You Ming dan tiga lainnya tiba-tiba tersadar. Melihat reruntuhan di depan mereka, mereka tidak dapat bereaksi untuk sementara waktu. Mereka tidak tahu bahwa itu adalah tempat yang biasa mereka tinggali.
Sima Lin memandang Sima You Yue, lalu berkata: "Sudahkah kau memikirkan ini masak-masak? Jika kau tidak dapat menerima tiga seranganku, kau akan terluka parah."
"Tentu saja aku sudah memikirkannya masak-masak," jawab Sima You Yue. "Mulai."
Sima Lin menatap Sima You Yue dan, dengan satu pikiran, Sima You Yue merasa seolah-olah otaknya berubah menjadi sebuah bantalan peniti. Wajahnya langsung berubah pucat.
Sima You Yue pingsan sesaat, tetapi Sima You Yue tidak jatuh. Meskipun begitu, Kekuatan Mentalnya sedikit berkurang.
Sima Lin menatap Sima You Yue, matanya melotot keheranan. Ia tidak pernah mengira bahwa Kekuatan Mental Sima You Yue akan sangat kuat. Serangan seperti itu hanya bisa membuatnya kehilangan kesadaran.
"Kakek, apa yang Saudara Kelima lakukan?" tanya Sima You Ran sambil menatap Sima You Yue dan Sima Lin.
Sima Lie mengembuskan napas sambil menjelaskan situasi saat itu.
"Bersiap untuk serangan keduaku." Ketika Sima Lin selesai berbicara, Sima You Yue merasa seolah-olah gunung besar tiba-tiba bersandar di punggungnya. Beban berat yang amat sangat terus menekannya ke bawah, menyebabkan seluruh tubuhnya membungkuk semakin rendah dan semakin rendah.
Sima You Yue memang mencoba menggunakan Kekuatan Mentalnya sendiri untuk melawan, tetapi kekuatan lawannya terlalu besar dan sedikit perlawanannya sama sekali sia-sia.
"Ugh - "
Seluruh tubuh Sima You Yue basah oleh keringat saat seluruh orang tertekan di bawah kekuatan mental tersebut. Satu lututnya mulai berlutut di tanah.
"Saudara Kelima!"
Sima You Ming dan tiga lainnya melihat keadaan Sima You Yue dan ingin membantunya, tetapi mereka ditarik oleh Sima Lie dan harus tetap berada di tempat mereka.
Sima Lie menggelengkan kepalanya ke arah mereka dan meskipun Sima You Ming dan yang lainnya tidak mengerti, mereka tetap tidak bergerak. Mereka hanya menonton Sima You Yue dengan cemas.
"Krek - "
Karena Sima You Yue berpikir ingin berdiri sedikit demi sedikit, ia terdorong ke tanah sekali lagi. Lututnya menyentuh tanah dengan keras dan bunyi yang didengar semua orang adalah bunyi lututnya yang retak.
"Saudara Kelima!" teriak Sima Lie dengan panik ketika ia berseru ke arah Sima Lin. "Apa yang kau lakukan, mengapa kau mempersulitnya?"
Sima Lie ingin menghentikannya, tetapi Sima Qing memegang tangannya, lalu berkata: "Kakak Lie, Kakak Tertua saat ini sedang membuka jalan ke potensi Sima You Yue."
Sima Lie melihat dan menyadari bahwa sikap Sima You Yue jelas tidak lagi sama dengan sebelumnya. Ia menurunkan tangannya yang terangkat.
Pertukaran antara keduanya berlangsung tidak lebih dari sepuluh atau dua puluh menit sebelum Sima You Yue dikalahkan. Kekuatannya benar-benar terkuras dari tubuhnya dan banyak tulangnya yang patah atau hancur. Ketika Sima Lin mengambil energi mentalnya, Sima You Yue sudah dengan cepat kehilangan kesadaran. Ia berbaring tak bergerak di tanah.
"Kakek, tidak akan terjadi apa-apa pada Saudara Kelima, kan?" tanya Sima You Le sambil memandang ke arah Sima You Yue.
Sima Lie juga tidak tahu, tetapi ia hanya mengerutkan bibirnya dan tetap diam.
"Kau kalah," ucap Sima Lin sambil menatap Sima You Yue yang ada di tanah, menyatakan hasil pertandingan di antara mereka.
Sima You Yue berbaring di tanah, seluruh tubuhnya terasa seperti dilindas mobil. Apakah seperti itu kekuatan Santo Roh?
Sima Lin menatap Sima Lie sebelum Sima Lie memanggil pelayannya untuk datang, lalu berkata: "Di masa depan, tidak ada lagi Kediaman Jenderal. Bagikan aset klan kepada semua orang. Di masa depan, kau dapat menciptakan jalanmu sendiri."
"Jenderal, apakah kau benar-benar pergi?" Pelayan tersebut menatap Sima Lie dengan khawatir.
"Aku tidak bisa … tidak pergi …." Sima Lie menepuk pelayan itu. "Aku harus menyusahkanmu untuk merawat Tuan Muda Kelima selama periode waktu ini. Ketika ia sudah sembuh, biarkan ia melakukan apa pun yang dia inginkan."
"Ya, Jenderal." Pelayan itu berjanji dengan enggan.
Sima You Ming dan tiga lainnya tahu bahwa tidak ada yang akan menyuarakan ketidaksetujuan terhadap keputusan Sima Lie. Jika Sima Lie ingin pergi, wajar saja jika mereka semua pergi bersama.
"You Lan, apakah kau masih belum bisa merasakan di mana pohon Buah Ular Emas itu berada?" tanya Sima Lin.
"Belum bisa." Sima You Lan menggelengkan kepala.
"Kita tidak punya waktu untuk menunda-nunda. Karena kita tidak dapat menemukannya, kita harus menyerah. Kita akan kembali sekarang."
Pada saat itulah suara lemah terdengar dari tanah.
"Tiga tahun …."