Seorang Pemuda yang Dihajar
Seorang Pemuda yang Dihajar
Di Wu terbang tanpa sadar ke arah dinding kota. Tangannya dipegang oleh Sima You Yue. Ia berteriak terkejut karena mereka tidak punya perlindungan diri.
"Lepaskan aura hantu-mu," pinta Sima You Yue.
Di Wu tidak yakin apa rencana Sima You Yue, tetapi ia mematuhi Sima You Yue dan melepaskan aura hantunya. Kemudian, ia merasakan sebuah aura hangat menyelimutinya.
Ia memejamkan matanya karena terkejut melihat dirinya dan Sima You Yue yang semakin mendekati dinding kota. Namun, hantaman yang ia tunggu-tunggu tidak kunjung terjadi. Ia hanya merasa mereka melewati selembar selaput yang tipis. Ketika ia membuka matanya, mereka sudah berdiri di dinding kota.
"Ini, ini …." Ia melihat ke arah dinding kota dengan heran, lalu menatap Sima You Yue. Tatapannya memancarkan pertanyaan, 'bagaimana kita bisa masuk?'
"Apa maksudmu? Ya, dengan ini, ini." Sima You Yue melepaskan tangan Di Wu lalu memisahkan dirinya dari Raung Kecil dan mengembalikan Raung Kecil ke dalam Pagoda Roh.
"Bagaimana kita bisa masuk ke sini?" Di Wu masih tidak percaya. Sebelumnya tidak ada yang berhasil menembus penghalang pertahanan tersebut, tetapi ia bisa masuk dalam sekejap mata. Sungguh luar biasa!
"Kau tidak akan mengerti kalaupun aku memberitahumu. Tidak usah repot-repot memusingkannya," jawab Sima You Yue. "Ayo kita turun dan melihat-lihat ke bawah!"
Setelah berbicara, ia berjalan mengitari Di Wu dan menuruni tangga di belakang Di Wu.
"Apakah kau akan mengeluarkan yang lainnya?" tanya Di Wu sambil mengejar Sima You Yue ketika ia sudah tersadar dari keterkejutannya.
"Tidak perlu buru-buru, mereka semua itu Master Roh beratribut cahaya. Kalaupun mereka keluar sekarang, mereka tidak bisa banyak membantu karena tempat ini penuh dengan Master Roh beratribut gelap dan hantu. Kita bisa mengeluarkan mereka setelah aku mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi pada Ayah," jawab Sima You Yue.
"Kalau begitu, mereka pasti sampai jadi gila karena harus lama mendekam di alam kecil." Di Wu mengembuskan napas. "Namun, kenapa kau membiarkanku tetap di luar?"
"Kau kan hantu. Terkadang lebih nyaman kalau kau yang bertanya ke sekitar," jawab Sima You Yue.
"Eh, kau bahkan sudah merencanakan semuanya." Di Wu memencengkan bibirnya. "Ah! Bukan aku yang memasukkanmu! Kaulah yang tidak sengaja membawaku masuk."
Sima You Yue tertawa. "Kau tidak selamban dugaanku."
"Jadi, sejak awal kau memang tidak berniat untuk membawa yang lainnya masuk ke dalam kota," kata Di Wu dengan yakin.
"Tebakanmu benar! Namun, tidak ada hadiah untukmu," kata Sima You Yue.
"Lalu, bagaimana kau tahu kalau kau bisa masuk?"
"Karena aku pintar!"
"…." Sikap narsis Sima You Yue sudah kembali lagi.
"Pasti karena Binatang Roh-mu itu, kan!" kata Di Wu. "Kau hanya bisa masuk kalau kalian menyatu."
Sima You Yue berhenti dan berbalik untuk menatap Di Wu. Melihat Di Wu terus-menerus menebak bagaimana mereka bisa masuk, ia pun menjelaskan, "Aku sudah bisa melihat penghalang pertahanan itu ketika kalian mengujinya. Formasi pelindung itu dibuat menggunakan penghalang roh. Selama itu adalah penghalang roh, itu tidak bisa menghentikanku."
"Oh! Binatang Roh itu pasti bisa melewati penghalang roh apa pun, kan!" Tiba-tiba Di Wu tampak menyadari dan teringat akan sesuatu. "Apakah Binatang Roh itu Binatang Roh Sakti Kuno Hou?"
"Kau benar lagi!" Sima You Yue lanjut berjalan menuruni tangga. Ia membatin, meskipun dari luar Di Wu tampak tidak bisa diandalkan, ternyata Di Wu cukup pintar.
Namun, kalau Di Wu tidak pintar, bagaimana mungkin Di Zhe mau mengirim Di Wu untuk bepergian bersamanya?
Mereka sampai ke dasar dinding kota. Mereka hanya melihat jalanan yang kosong, tidak ada hantu ataupun manusia.
"Kenapa di sini kosong?"
"Mungkin tempat kita masuk tadi adalah sebuah kawasan terlarang," tebak Sima You Yue. Kalau tidak, kenapa tidak ada orang yang memperhatikan saat mereka melakukan begitu banyak percobaan sebelumnya?
"Pengetahuan kita tentang tempat ini terlalu sedikit, ayo kita tanya orang!" kata Di Wu.
"Baiklah."
Mereka mengamati situasi sekitar sambil berjalan, lalu menyadari kalau di sana sama sekali tidak ada orang.
"Di Wu, karena kau bilang kau pernah mendengar tentang Kota Hantu, katakan padaku, apa yang kau dengar?"
"Tidak banyak. Aku mendengar betapa kejamnya orang-orang di sini dan betapa orang-orang di sini sangat suka bertarung," jawab Di Wu. "Namun, kalau seseorang belum menetap di Alam Hantu, dan kalau mereka tahu tentang tempat ini, mereka pasti akan lebih memilih untuk datang ke sini."
Sima You Yue mengerutkan kening. Klan Hantu menjadikan tempat ini sebagai tempat berlindung. Bukankah itu sama dengan Kota Iblis Darah dahulu?
"Benar-benar kota yang sunyi, aku tidak bisa mendengar apa pun. Kalau aku bisa memilih aku tidak akan pernah datang ke tempat ini," komentar Di Wu sambil memanyunkan bibirnya. Tiba-tiba hidungnya bergerak. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Ada bau manusia di sini!"
Sima You Yue berhenti. Di Wu benar-benar tampak seperti anjing yang mengendus ke kiri dan ke kanan.
"Apakah yang kau temukan?" tanya Sima You Yue sambil menahan diri untuk tidak tertawa ketika melihat Di Wu mengendus dengan sangat serius.
"Aku hanya bisa mencium sedikit bau manusia dan hantu, ada bau darah juga," jawab Di Wu. "Kalau aku tidak salah, ada yang sedang bertarung."
"Akhirnya ada seseorang di sini. Ayo kita pergi ke sana dan memeriksanya! Ke arah mana?"
Mereka sedang berada tepat di persimpangan jalan. Keduanya berlari dengan cepat setelah Di Wu menunjuk ke arah kanan mereka.
"Akan kubunuh kau, bajingan kecil! Kau langsung bersembunyi begitu melihatku, bagus! Ah! Hajar dia! Kau tidak akan belajar apa-apa kalau aku tidak memberimu pelajaran hari ini!"
Mereka berdua mendengar caci maki, suara tendangan dan tinju yang keras sebelum mereka hampir sampai.
"Bangun! Bukankah kau sombong sekali tadi? Bukannya kau bilang kau mau melakukan sesuatu padaku? Sini, aku sudah menunggumu di sini!"
"Dasar sampah tidak berguna! Sampah sepertimu hanya bisa diinjak-injak! Hahaha —"
"Tuan Muda, kupikir sebaiknya kita pulang dahulu. Ini kawasan terlarang, kita pasti dihukum oleh Penguasa Kota kalau ada orang yang tahu kita di sini!" bujuk sebuah suara.
"Untuk apa kita takut! Apa pun yang terjadi, Ayah pasti melindungi kita. Siapalah Penguasa Kota itu ketika ayahku-lah yang berkuasa! Tidak akan ada yang terjadi kalau kita tertangkap."
"Huh, Zhang Shuo, ayahmu hanyalah anjing Penguasa Kota! Apa lagi yang bisa kau lakukan selain menindas atas nama ayahmu? Kita lihat saja apakah ayahmu bisa melindungimu kalau kau ketahuan masuk ke kawasan ini! Huh, lagi pula aku pun tak butuh hidup. Sebelum aku mati, aku akan menyeretmu ikut bersamaku! Hahaha —"
"Berani-beraninya kau mengancamku! Hajar dia, hajar dia sampai mampus! Nama keluargaku bukan lagi Zhang kalau dia tidak mati hari ini!"
"Ya, Tuan Muda!"
"Tuan Muda, dia ini anak orang itu. Bagaimana kalau kau membunuhnya dan ayahnya tiba-tiba kembali?"
"Apa yang kau takutkan!" teriak Zhang Shuo. "Ayahnya sudah hilang selama bertahun-tahun, ayahnya pasti sudah mati! Bunuh dia!"
Sima You Yue melihat sekelompok orang sedang mengelilingi seorang pemuda di tengah jalan ketika ia baru berbelok di jalan. Mereka menendang dan meninju pemuda tersebut seperti manusia biasa, tanpa menggunakan energi roh.
Pemuda tersebut terbaring di tanah. Kedua tangannya menutupi kepalanya, melindungi kepalanya supaya jangan sampai terluka.
Sima You Yue melihat pemuda tersebut. Matanya bertemu dengan mata pemuda itu yang memancarkan aura keras kepala ….