Ada yang Menghadapi Kilat Kesengsaraan
Ada yang Menghadapi Kilat Kesengsaraan
"Apakah kau tahu itu burung apa?" tanya Sima You Yue sambil berlari.
"Ada jenis burung di Alam Hantu yang disebut Burung Iblis Gelap. Burung-burung itu mirip Burung Iblis Gelap, hanya saja mata Burung Iblis Gelap tidak merah."
"Apakah Burung Iblis Gelap itu kuat?!"
"Tidak, tetapi jumlahnya sangat banyak. Lihat mereka, mereka hampir menutupi seluruh langit!"
Sima You Yue berbalik dan memandang langit yang hitam. Jumlah burung-burung tersebut jelas sangat banyak.
"Kita harus memikirkan sesuatu," kata Di Wu. "Kita pasti mati kalau sampai tertangkap!"
"Cara lain apa lagi yang bisa kita lakukan sekarang?" Sima You Yue berlari sambil mengeluarkan pintu kecil. Ia membuka alam kecil dan berlari masuk bersama Di Wu.
"Cit cit cit -"
Kawanan Burung Iblis Gelap berkicau dengan marah karena mereka nyaris menangkap Sima You Yue, tetapi ia tiba-tiba menghilang di udara.
Melihat kawanan Burung Iblis Gelap yang marah dari alam kecil, Sima You Yue mengelus dada dengan lega, lalu berkata, "Untunglah, kita punya tempat seperti ini untuk bersembunyi."
"Ada apa di luar?" tanya Wu Lingyu sambil memegang tangan Sima You Yue ketika ia melihat raut wajah Sima You Yue berubah.
"Burung Iblis Gelap menutupi seluruh langit," jawab Sima You Yue.
"Ternyata ada Burung Iblis Gelap di sini?" Wu Lingyu terperangah. "Kupikir mereka hanya ada di Alam Hantu. Mereka benar-benar bisa bertahan hidup di tempat seperti ini?"
"Sepertinya yang ini jenisnya berbeda, mata Burung Iblis Gelap yang ini berwarna merah," kata Sima You Yue.
"Apakah Burung Iblis Gelap itu kuat?"
"Tidak kalau sendiri, tetapi akan sulit dihadapi kalau mereka menyerang secara berkelompok," jawab Di Wu.
"Ayo kita tunggu di dalam sini," kata Sima You Yue. "Kita tunggu sampai Burung Iblis Gelap pergi sebelum kita keluar."
"Kalau begitu, kau harus menunggu untuk waktu yang cukup lama," kata Wu Lingyu. "Burung Iblis Gelap sangat cerdas. Karena mereka sudah melihatmu masuk ke dalam alam kecil, mereka pasti akan menunggumu di luar."
"Kalau begitu, kapan mereka akan menyerah?"
"Burung Iblis Gelap merupakan Binatang Roh gelap yang sangat sabar, mereka pasti tidak akan pergi dalam waktu dekat," jawab Di Wu.
"Kita tidak punya pilihan selain menunggu."
"Mm, karena kalian tidak bisa keluar, kalian bisa beristirahat di sini," kata Sima Liu Feng.
"Kami memang sangat butuh istirahat yang banyak. Melelahkan sekali berjalan melalui daerah itu." Kemudian, Sima You Yue mengeluarkan sebuah pil yang disempurnakan secara khusus, lalu ia berikan pada Di Wu.
Mental Sima You Yue dan Di Wu telah terkuras karena sebelumnya mereka harus berjalan melalui daerah penuh gravitasi dan juga harus berjaga-jaga kalau ada bahaya.
Sima You Yue pun beristirahat. Yang lainnya tidak bisa melihat situasi di luar, jadi mereka menunggu dengan berat hati.
Dua hari kemudian, Sima You Yue yang sedang bermeditasi dibangunkan oleh gerakan di luar. Ia memanggil yang lainnya dan menggunakan pikirannya agar mereka semua bisa melihat apa yang terjadi di luar.
Kawanan Burung Iblis Gelap tersebut tidak tampak seperti sebelumnya. Sepertinya mereka takut pada sesuatu sehingga mereka terbang ke segala arah dengan panik dan terbang menjauh.
"Kenapa mereka?"
"Lihat ke langit!" kata Sima You Yue.
Di langit, awan gelap dengan cepat menggumpal, persis seperti kalau ada yang memanggil kilat kesengsaraan.
"Ada yang memanggil kilat kesengsaraan di sini?"
"Kudengar kalau ada orang dari Alam Hantu ingin masuk ke dunia manusia, mereka akan memanggil kilat kesengsaraan setelah meninggalkan kota. Pasti ada orang yang berasal dari Alam Hantu yang keluar dari kota," tebak Di Wu.
"Itu artinya Kota Hantu sudah tidak jauh dari sini," kata Sima Liu Yun.
"Untunglah ada orang yang memanggil kilat kesengsaraan, setidaknya Burung Iblis Gelap itu jadi ketakutan," kata Mo Ketiga.
"Iya. Kupikir kita harus menunggu di sini selama satu sampai dua bulan. Tak kusangka mereka akan terbang pergi secepat ini." Sima You Yue senang karena Burung Iblis Gelap ketakutan, jadi mereka bisa keluar setelah kilat kesengsaraan tersebut berakhir.
"Kitu juga jadi bisa menyaksikan tingkat kilat kesengsaraan dari sini," kata Sima Liu Feng. "Ini akan membantu kita memahami situasi di luar."
Awan kesengsaraan di luar menggumpal dengan cepat. Sepertinya orang yang akan melalui kilat kesengsaraan tersebut akan kena masalah. Kilat kesengsaraan bukanlah sesuatu yang bisa dilalui dengan mudah oleh siapa pun.
"Mungkinkah ada hantu yang kuat dari Alam Hantu yang mencoba menggunakan jalan ini untuk keluar?" Di Wu sampai cegukan karena ketakutan melihat kekuatan awan kesengsaraan.
"Kalau dia memang hebat, untuk apa dia menggunakan jalan ini?" tanya Sima You Yue.
Kalau orang tersebut memang hebat, mereka pasti bisa langsung merobek lorong ruang, seperti saat Wu Lingyu kembali ke Alam Iblis dan saat Mo Yu kembali ke Alam Hantu.
"Benar juga."
"Dengan awan kesengsaraan yang sekuat ini, orang itu pasti bersalah atas kejahatan yang mengerikan. Kalau tidak, ini pasti kilat kesengsaraan untuk sekelompok orang," kata Sima Xiu Qi. "Bagaimanapun, ini akan menguntungkan kita saat kita melanjutkan perjalanan nanti."
"Ya."
Kekuatan kilat kesengsaraan bisa menakuti kawanan Binatang Roh yang ada di situ dan mencegah mereka bertindak membabi buta dan berkeliaran. Jadi, itu bisa membantu mereka menghemat waktu dan energi.
Karena jaraknya terlalu jauh, mereka tidak bisa melihat siapa yang memanggil kilat kesengsaraan tersebut. Kilat kesengsaraan akhirnya buyar setelah menyambar selama setengah hari. Sima You Yue membawa mereka semua keluar setelah memastikan tidak ada bahaya di luar.
"Kita bisa sampai di Kota Hantu dengan mengikuti arah kilat kesengsaraan." Ia melihat arah tersebut sambil menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berjalan ke lokasi kilat kesengsaraan.
"Itu, itu …." Di Wu gemetar saat ia keluar dari alam kecil. "Apakah aku bisa masuk lagi ke alam kecil?"
Melihat Di Wu gemetar tidak terkendali, Sima You Yue baru ingat kalau Di Wu juga seorang hantu. Di Wu tidak tahan melihat kekuatan kilat kesengsaraan yang masih tersisa di udara. Jadi, ia membuka pintu alam kecil dan membiarkan Di Wu masuk lagi. Ia baru mengeluarkan Di Wu setelah mereka melewati daerah itu.
Mereka duduk di atas Binatang Roh terbang dan terbang menuju Kota Hantu. Setelah terbang selama dua hari, mereka melihat sekelompok mayat yang terbakar di atas tanah.
"Ada lebih dari sepuluh hantu yang menjalani kilat kesengsaraan tempo hari. Pantas saja kilat kesengsaraannya sungguh kejam," kata Sima Liu Feng. "You Yue, kalau itu kau, apakah kau bisa bertahan melalui kilat kesengsaraan yang sedemikian rupa?"
"Menurutmu bagaimana? Bandingkan saja dengan yang terjadi di Kota Timur yang Adil." Sima You Yue bertanya balik.
"Oh ya, kau bisa bertahan menghadapi kilat kesengsaraan yang besar di Kota Timur yang Adil tempo hari, jadi ini pasti tidak ada apa-apanya untukmu," kata Sima Liu Feng. "You Yue, beri tahu kami, bagaimana kau bisa kebal terhadap kilat? Master Roh beratribut kilat saja bahkan tidak bisa menghadapi kilat sepertimu. Ajari aku, aku mau belajar. Siapa tahu, aku bisa kebal terhadap kilat di masa mendatang."
"Menghadapi sambaran kilat itu sebenarnya sangat mudah." Sima You Yue menatap Sima Liu Feng sambil tersenyum lebar. "Kau tinggal membiarkan diri disambar kilat kesengsaraan beberapa kali lagi, semakin kuat semakin bagus. Lama-kelamaan kau akan terbiasa."
Sima Liu Feng memikirkan jawaban Sima You Yue dengan serius. Setelah itu, ia baru sadar kalau Sima You Yue telah menipunya. Ia pun berkata, "Kau sama sekali tidak menghormati orang yang lebih tua."
"Aku kan bilang yang sebenarnya!" Sima You Yue menatap Sima Liu Feng dengan polos. "Aku sudah disambar beberapa kali. Tanpa sadar, ternyata tubuhku jadi punya atribut kilat. Lalu, tiba-tiba aku bisa memanggil kilat kesengsaraan, dan kekuatan lainnya muncul setelah itu."
Sima Xiu Qi dan Huang Ying Ying mengira Sima You Yue sedang bercanda, tetapi setelah mendengar penjelasannya, mereka mengelus kepala Sima You Yue dengan iba, lalu berkata, "Tak bisa kubayangkan bagaimana kau bisa melewati itu semua selama ini. Anak malang, kau tidak perlu menderita lagi di masa depan, biarkan kami saja yang mengurus semuanya."